You are on page 1of 29

CASE STUDY KASUS 2

HALUSINASI PENDENGARAN
Kelompok 6
Definisi
Halusinasi adalah gangguan penyerapan atau persepsi
panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar yang
dapat terjadi pada sistem penginderaan dimana terjadi
pada saat kesadaran individu itu penuh dan baik.
Jenis-Jenis Halusinasi
Halusinasi pendengaran

Halusinasi penglihatan

Halusinasi penciuman

Halusinasi pengecapan

Halusinasi singgungan (perabaan)


Faktor Predisposisi
Faktor perkembangan

Faktor sosial budaya

Faktor psikologis

Faktor biologis

Faktor genetik
Faktor Presipitasi
Faktor sosial budaya

Faktor biokimia

Faktor psikologis

Perilaku
Tanda dan Gejala
Data Subyektif :
Mendengar suara atau bunyi.
Mendengar suara menyuruh melakukan sesuatu yang berbahaya.
Mendengar suara yang mengajak bercakap-cakap
Mendengar seseorang yang sudah meninggal.
Mendengar suara yang mengancam diri klien atau orang lain bahkan
suara lain yang membahayakan.
Data Obyektif.
Mengarahkan telinga pada sumber suara.
Bicara sendiri.
Tertawa sendiri.
Marah-marah tanpa sebab
Menutup telinga.
Mulut komat-kamit.
Ada gerakan tangan.
Penatalaksanaan Medis
Clorpromazine ( CPZ )

Haloperidol ( HP )

Trihexyphenidil ( THP )
ASUHAN KEPERAWATAN
Kasus
Tn.S usia 32 tahun, sudah 4 bulan dirawat di ruang akut pria Rumah
Sakit Jiwa. Pasien dibawa oleh pamannya dengan alasan mengamuk dan
merusak barang barang di rumah. Pada tahun 2010 pasien pernah masuk
RSJ Sambang Lihum dengan perubahan perilaku sering bicara, tertawa
dan menangis sendiri, serta mengancam ingin membunuh orang yang ada
di sekitarnya karena disuruh oleh bisikan yang didengarnya. Bisikan itu
juga menyuruh pasien mengejar anak anak kecil yang mengejeknya,
kemudian mengobrak abrik dagangan orang dipasar. Pasien tidak dapat
tidur saat malam hari. Terakhir mengamuk, pasien melempari kaca jendela
masjid dengan parang. Dirumah pasien dirantai oleh keluarganya agar
tidak membahayakan orang disekitar. Selama 3 minggu dirawat pasien
kabur dan akibatnya pasien mengalami putus obat.
Pada saat pengkajian pasien mengatakan tadi malam ada mendengar
bisikan bisikan yang menyuruh dia mengerjakan shalat dan puasa. Bisikan
bisikan tersebut sering muncul pada siang dan malam hari ketika dia
sendirian dan ketika pikiran lagi kosong. Pasien juga mengatakan ketika
bisikan muncul pasien menyanyi dan berteriak teriak. Keluarga pasien
mengunjungi Tn. S dan ingin membawa pulang pasien karena merasa Tn.
S sudah lebih baik.
IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn.S (L)
Umur : 32 th
Pendidikan : tidak terkaji pada kasus
Pekerjaan : Tidak terkaji pada kasus
Informan : Tidak terkaji pada kasus
Status perkawinan : Tidak terkaji pada kasus
No.RMK : Tidak terkaji pada kasus
Tanggal Pengkajian : Tidak terkaji Pada kasus
Diagnosa Medis : Pada kasus tidak terkaji
ALASAN MASUK
Pasien dibawa oleh pamannya dengan alasan mengamuk
dan merusak barang barang di rumah.
KELUHAN/KEADAAN KLIEN SAAT INI
Tn S mengatakan tadi malam ada mendengar bisikan
bisikan yang menyuruh dia mengerjakan shalat dan puasa.
Bisikan bisikan tersebut sering muncul pada siang dan
malam hari ketika dia sendirian dan ketikan pikiran lagi
kosong. Pasien juga mengatakan ketika bisikan
munculpasien menyanyi dan teriak teriak.
Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. DS : halusinasi
Pasien mengatakan mendengar bisikan bisikan yang
menyuruhnya untuk mengerjakan shalat dan puasa.
Pasien mengatakan ketika bisikan muncul pasien menyanyi
dan berteriak teriak
DO:
Pasien nampak bernyanyi dan berteriak

2. DS: Resiko Perilaku Kekerasan


keluarga pasien mengatakan pasien mengamuk dan merusak
barang barang dirumah.
terakhir mengamuk pasien melempari kaca jendela masjid
dengan parang
DO : -

3. DS : Depresi Insomnia
keluarga mengatakan pasien tidak dapat tidur saat malam hari
DO: -

4. DS : - Kurang Motivasi Ketidakpatuhan


DO :
Pasien putus minum obat
Dagnosa Keperawatan
Halusinasi

Risiko perilaku kekerasan

Insomnia

Ketidakpatuhan
INTERVENSI KEPERAWATAN BERDASARKAN STRATEGI PELAKSANAAN

Diagnosa : Halusinasi
Tujuan :
Pasien mampu :
Mengenali halusinasi yang dialaminya
Mengontrol halusinasinya
Mengikuti program pengobatan

Kriteria Hasil SP 1
Setelah dilakukan pertemuan pasien dapat :
Menyebutkan isi, frekuensi, waktu terjadi situasi
pencetus, perasaan dan respon
Memperagakan cara dalam mengontrol halusinasi
SP 1 :
Identifikasi halusinasi : dengan mendiskusikan isi, frekuensi, waktu
terjadi situasi pencetus, perasaan dan respon
Jelaskan cara mengontrol halusinasi : hardik, obat, bercakap-cakap,
melakukan kegiatan.
Latih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik
Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik

Kriteria Hasil SP 2
Setelah dilakukan pertemuan pasien dapat :
Menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan
Menyebutkan manfaat dari program pengobatan
SP 2:
Evaluasi kegiatan menghardik. Beri pujian
Latih cara mengontrol halusinasi dengan obat (jelaskan 6 benar obat,
jenis, guna, dosis, frekuensi, kontinuitas minum obat)
Jelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa
Jelaskan akibat jika obat tidak diminum sesuai program
Jelaskan akibat putus obat
Jelaskan cara berobat
Masukan pada jadwal kegiatan kegiatan untuk latihan menghardik dan
beri pujian
Kriteria Hasil SP 3
Setelah dilakukan pertemuan pasien dapat :
Menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan
Memperagakan cara bercakap-cakap dengan orang lain
SP 3 :
Evaluasi kegiatan latihan menghardik dan obat. Beri pujian.
Latih cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap ketika
halusinasi muncul
Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik, minum obat,
dan bercakap-cakap

Kriteria Hasil SP 4
Setelah dilakukan pertemuan pasien dapat :
Menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan
Melatih cara mengontrol halusinasi dengan 2 kegiatan
SP 4 :
Evaluasi kegiatan latihan menghardik, penggunaan obat dan bercakap-
cakap. Beri pujian
Latih cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan harian
(mulai 2 kegiatan)
Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik, minum obat,
bercakap-cakap dan kegiatan harian
Kriteria Hasil SP 5
Setelah dilakukan pertemuan pasien dapat :
Menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan
Membuat jadwal kegiatan sehari-hari dan mampu
memperagakannya
SP 5 :
Evaluasi kegiatan latihan menghardik, minum obat,
bercakap-cakap, dan melakukan kegiatan harian. Beri
pujian
Latih kegiatan harian
Nilai kemampuan yang telah mandiri
Nilai apakah halusinasi terkontrol
SP Keluarga
Tujuan :
Keluarga mampu merawat pasien di rumah dan menjadi sistem
pendukung yang efektif untuk pasien

Kriteria Hasil SP 1
Setelah dilakukan pertemuan keluarga mampu menjelaskan
tentang halusinasi
SP 1 :
Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat
pasien
Jelaskan pengertian, tanda dan gejala serta proses terjadinya
halusinasi (gunakan booklet)
Jelaskan cara merawat pasien dengan halusinasi.
Latih cara merawat halusinasi : hardik
Anjurkan membantu pasiensesuai jadwal dan beri pujian.
Kriteria Hasil SP 2
Setelah dilakukan pertemuan, keluarga mampu:
Menyelesaikan kegiatan yang sudah dilakukan.
Menjelaskan cara pemberian obat
SP 2 :
Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat / melatih pasien menghardik beri
pujian
Jelaskan 6 benar cara memberikan obat
Latih cara memberikan / membimbing minum obat
Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian

Kriteria Hasil SP 3
Setelah dilakukan pertemuan keluarga mampu :
Menyelesaikan kegiatan yang sudah dilakukan
Memperagakan cara bercakap-cakap dengan pasien
SP 3 :
Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat / melatih pasien dalam menghardik
dan memberikan obat. Beri pujian
Jelaskan cara bercakap-cakap dan melakukan kegiatan untuk mengontrol
halusinasi
Latih dan sediakan waktu untuk bercakap-cakap dengan pasien terutama saat
halusinasi
Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan berikan pujian.
Kriteria Hasil SP 4
Setelah dilakukan pertemuan keluarga mampu :
Menyelesaikan kegiatan yang sudah dilakukan
Melaksanakan follow up, rujukan
SP 4 :
Evaluasi kegiatan keluarga merawat / melatih pasien menghardik,
memberikan obat dan bercakap-cakap. Beri pujian
Jelaskan follow up ke RSJ / PKM, tanda kambuh, rujukan.
Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal. Beri pujian

Kriteria Hasil SP 5
Setelah dilakukan pertemuan keluarga mampu :
Menyelesaikan kegiatan yang sudah dilakukan
Melaksanakan follow up, rujukan
Memperagakan dalam merawat pasien
SP 5 :
Evaluasi kegiatan keluarga dala merawat / melatih pasien
menghardik, minum obat, bercakap-cakap, kegiatan harian dan follow
up. Beri pujian
Nilai kemampuan keluarga merawat pasien
Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol ke RSJ / PKM
Diagnosa : Resiko Perilaku Kekerasan
Tujuan :
Pasien mampu :
Mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
Mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan
Menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang pernah dilakukannya
Menyebutkan akibat dari perilaku kekerasan yang dilakukannya
Menyebutkan cara mencegah/mengontrol perilaku kekerasannya
Mencegah/mengontrol perilaku kekerasannya secara :
fisik
spiritual
sosial
terapi psikofarmaka(obat)

Kriteria Hasil SP 1
Setelah dilakukan pertemuan, pasien mampu:
Menyebutkan penyebab, tanda, gejala dan akibat dari perilaku
kekerasan.
Memperagakan latihan cara fisik untuk mengontrol perilaku
kekerasan
SP 1 :
Identifikasi penyebab, tanda dan gejala perilaku kekerasan yang dilakukan dan
akibat perilaku kekerasan.
Jelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan:
Cara mengontrol perilaku kekerasan secara fisik
Cara mengontrol perilaku kekerasan secara obat
Cara mengontrol perilaku kekerasan secara verbal
Cara mengontrol perilaku kekerasan secara spiritual
Latihan cara mengontrol perilaku kekerasan secara fisik:
Cara mengontrol dengan tarik napas dalam
Cara mengontrol dengan pukul kasur dan bantal
Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik

Kriteria Hasil SP 2
Setelah dilakukan pertemuan, pasien mampu :
Menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan
Memperagakan cara patuh obat
SP 2 :
Evaluasi kegiatan latihan fisik, beri pujian
Latih cara mengontrol perilaku kekerasan dengan obat (6 benar obat, guna,
dosis, frekuensi, cara, kontinuitas minum obat, akibat jika obat tidak diminum
sesuai program, akibat putus obat)
Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik dan minum obat
Kriteria Hasil SP 3
Setelah dilakukan pertemuan, pasien mampu :
Menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan
Memperagakan cara sosial/verbal untuk mengontrol perilaku kekerasan
SP 3 :
Evaluasi kegiatan latihan fisik dan obat, serta beri pujian
Latih pasien mengontrol perilaku kekerasan secara verbal (3 cara) yaitu :
Latih pasien dengan cara mengungkapkan
Latih pasien dengan cara meminta
Latih pasien dengan cara menolak dengan benar
Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik, minum obat dan verbal

Kriteria Hasil SP 4
Setelah dilakukan pertemuan, pasien mampu :
Menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan
Memperagakan cara spiritual
SP 4 :
Evaluasi kegiatan latihan fisik, obat dan verbal, beri pujian
Latih pasien mengontrol perilaku kekerasan secara spiritual (2 kegiatan)
Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik, minum obat, verbal
dan spritual
Kriteria hasil SP 5
Setelah dilakukan pertemuan, pasien mampu :
Menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan
Memperagakan latihan cara fisik untuk mengontrol
perilaku kekerasan
SP 5 :
Evaluasi kegiatan latihan fisik 1 & 2, minum obat, verbal
dan spritual, beri pujian
Nilai kemampuan yang telah mandiri
Nilai apakah Perilaku Kekerasan terkontrol
SP Keluarga
Tujuan :
Keluarga mampu merawat pasien dengan resiko perilaku kekerasan di
rumah

Kriteria Hasil SP 1
Setelah dilakukan pertemuan, keluarga mampu :
Menjelaskan penyebab,tanda,gejala dan akibat dari perilaku
kekerasan.
Memperagakan cara merawat
SP 1 :
Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
Jelaskan pengertian, tanda dan gejala dan proses terjadinya Perilaku
kekerasan (gunakan booklet)
Jelaskan cara merawat pasien Perilaku kekerasan
Latih satu cara merawat PK dengan melakukan kegiatan fisik :
Melakukan kegiatan fisik dengan tarik nafas dalam
Melakukan kegiatan fisik dengan pukul bantal / kasur
Anjurkan untuk membantu sesuai jadwal kegiatan dan memberikan
pujian
Kriteria Hasil SP 2
Setelah dilakukan pertemuan, keluarga mampu :
Menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan.
Menjelaskan cara pemberian obat
SP 2 :
Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat / melatih pasien cara fisik,
beri pujian
Jelaskan 6 benar cara memberikan obat
Latih cara memberikan / membimbing minum obat
Anjurkan membantu sesuai jadwal kegiatan dan memberikan pujian

Kriteria Hasil SP 3
Setelah dilakukan pertemuan, keluarga mampu :
Menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan.
Merawat serta dapat membuat RTL
SP 3 :
Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat / melatih pasien fisik 1 & 2
dan memberikan obat, berikan pujian
Latih keluarga cara membimbing yaitu cara berbicara yang baik
Latih keluarga cara membimbing kegiatan spritual
Kriteria Hasil SP 4
Setelah dilakukan pertemuan, keluarga mampu :
Melakukan follow up dan rujukan
Menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan
SP 4 :
Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat / melatih pasien fisik 1&2,
memberikan obat, cara bicara yang baik dan kegiatan spritual. Beri
pujian.
Jelaskan follow up ke RSJ / PKM, tanda kambuh dan rujukan.
Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan berikan pujian

Kriteria Hasil SP 5
Setelah dilakukan pertemuan, keluarga mampu :
Menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan.
Memperagakan cara merawat
SP 5
Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat / melatih pasien fisik 1&2,
memberikan obat, cara bicara yang baik dan kegiatan spritual dan
follow up. Beri pujian.
Nilai kemampuan keluarga merawat pasien
Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol ke RSJ / PKM
INTERVENSI BERDASARKAN DIAGNOSE NANDA
NOC DAN NIC

Diagnosa : Insomnia
NOC : Tidur
NIC : Peningkatan Tidur

Diagnosa : Ketidakpatuhan
NOC : Perilaku Patuh: Pengobatan Yang
disarankan
NIC : Peningkatan Koping
Evaluasi
Tgl Diagnosa Keperawatan Evaluasi
/Jam
Halusinasi S: Pasien mengatakan r bisikan bisikan yang menyuruhnya untuk mengerjakan shalat dan puasa
sudah tidak muncul lagi

O: Pasien nampak kooperatif dan tidak menyanyi serta berteriak lagi

A: Masalah teratasi SP 1

P: Lanjutkan SP 2, 3, 4 dan 5

Risiko perilaku kekerasan S: Keluarga pasien mengatakan pasien sudah tidak mengamuk dan menghancurkan barang barang
dirumah

O: Pasien tampak tenang

A: SP 1 Teratasi

P: Lanjutkan SP 2,3,4 dan 5

Insomnia S: Keluarga pasien mengatakan pasien sudah dapat tidur

O: Pasien tampak tidur dengan tenang

A: Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan

Ketidakpatuhan S : Keluarga pasien mengatakan pasien sudah teratur meminum obat


O : Obat yang diberikan tampak di minum oleh pasien
A: Masalah teratasi
P : Intervensi di hentikan

You might also like