You are on page 1of 43

Hari ke 3

BENTANG LAHAN ( LANDSCAPE )


Landscape / lansekap secara umum
memiliki makna yang hampir sama
dengan istilah “bentang alam” atau
“Fisiografis “ dan “lingkungan “.
Perbedaan diantara ketiganya terletak
pada aspek interpretasinya
Bentang lahan yang didalamnya terdapat
unit – unit bentuk lahan (landform ) merupakan dasar
lingkungan manusia dengan berbagai keseragaman
(similaritas ) maupun perbedaan (diversitas) unsur –
unsurnya.
Kondisi bentang lahan seperti ini memberikan
gambaran fisiografis atas suatu wilayah. Wilayah yang
mempunyai karakteristik dalam hal bentuk lahan, tanah
vegetasi dan atribut (sifat) pengaruh manusia, yang secara
kolektif ditunjukkan melalui kondisi fisiografi dikenal
sebagai suatu lansekap.(Vink 1983)
LANDSCAPE

 Berdasarkan penjelasan tersebut maka


bentang lahan atau landscape adalah panorama atas
suatu hamparan daratan yang terdiri atas berbagai
keadaan alam baik alami maupun buatan manusia.
 Lanskap terdiri dari fitur yang terlihat dari luas tanah,
termasuk elemen-elemen fisik seperti bentang alam,
unsur flora dan fauna, unsur-unsur abstrak seperti
pencahayaan dan kondisi cuaca, dan elemen manusia
seperti aktivitas manusia dan lingkungan binaan hidup.
 Bentuk alam di permukaan bumi yang
terjadi karena proses tertentu dan melalui
serangkaian evolusi tertentu pula (Marsoedi,
1996).
 Sukmantalya (1995), menjelaskan bahwa
bentuk lahan merupakan suatu kenampakan
medan yang terbentuk oleh proses alami,
memiliki komposisi tertentu dan karakteristik
fisikal dan visual tertentu yang terjadi
dimanapun bentuk lahan tersebut terdapat.
Jadi bentang lahan atau lansekap memiliki pengertian
yang lebih luas,dimana di dalamnya terdapat
Bentuk lahan atau landforms.
JENIS LANDSCAPE

 Berdasarkan apa yang di rangkum dari (Bintarto 1991,


Rangkuti 1996, Yuwono 2005). Secara umum lansekap
meliputi :
1. Natural Landscepe
2. Physical Landscape
3. Social Landscape
4. Economical Landscape
5. Cultural Landscape
1. Natural Landscape
Yaitu bentang lahan alami sebagai fenomena /
perwujudan di muka bumi, misalnya gunung dan laut.
Kategori ini memiliki batasan yang sangat umum, dan
dapat disamakan dengan istilah “pemandangan”
menurut termologi umum.
2. Physical Landscape
Yaitu bentang lahan yang masih didominasi oleh
unsur-unsur alam, yang diselang-seling oleh
Kenampakan budaya.Sistem kehidupan berikut
komponen alami dan non alami terwadahi dalam
Bentang lahan ini.
3. Social landscape
Yaitu bentang lahan dengan kenampakan fisik dan sosial
yang bervariasi karena adanya heterogenitas adaptasi
dan persebaran penduduk terhadap Lingkungannya
misalkan kota dan desa dengan berbagai fasilitas
individual maupun publiknya. Selain mencerminkan pola
adaptasi, bentang lahan ini juga memvisualisasikan
persepsi penduduk terhadap
Lingkungan sekitarnya. Dengan demikian bentang
Sosial merupakan zona-zona yang menggambarkan
struktur kehidupan sosial-ekonomi penduduk.
4. Economical Landscape
Yaitu bentang lahan yang didominasi oleh bangunan
beragam yang berorientasi ekonomis, seperti daerah
industri, daerah perdagangan, daerah perkotaan, dan
daerah perkebunan.
5. Cultural Landscape
Yaitu bentang lahan yang merupakan hasil interaksi
manusia dengan lingkungannya. Misalkan : daerah
permukiman dengan kelengkapan sawah, kebun dan
pekarangannya.
BENTANG ALAM PROSES FLUVIAL DAN GLASIAL

 Permukaan bumi itu tidak tetap, selalu mengalami perubahan


bentuk dari waktu ke waktu, dimana perubahan tersebut merupakan
akibat dari suatu proses yang dinamakan proses Geomorfologi, baik
yang berasal dari dalam bumi (endogen) ataupun proses yang
berlangsung dari luar bumi dan masih berhubungan dengan
atmosfer (eksogen).
 Proses eksogen berlangsung pada permukaan bumi dan tenaganya berasal
dari luar kulit bumi dan masih berhubungan dengan atmosfer. Tenaga yang
bekerja ini disebut sebagai tenaga Geomorfologi, yaitu semua medium
alami yang mampu mengikis dan mengangkut material di permukaan
bumi. Tenaga ini dapat berupa, air mengalir, gletser, air tanah, gelombang
dan arus laut, dan angin. Dimana berdasarkan proses yang bekerja pada
permukaan bumi dikenal proses fluvial, proses glasial proses marin, dan
proses eolian. Sehingga berdasarkan proses tersebut akan memberikan
suatu bentuklahan yang khas yang disebut bentang alam.
Gletser
Bentang alam glasial adalah bentang alam yang berhubungan dengan proses
glasial, dimana proses glasial itu tenaga yang berpengaruhnya adalah Gletser
Menurut flint (1957) gletser adalah massa es dan tubuh es yang terbentuk
karena rekristalisasi dari salju dan lelehan air yang secara keseluruhan atau
sebagian teletak dalam suatu lahan dan memberikan kenampakan tersendiri,
yaitu suatu bentukan gerakan. Beberapa hal yang penting dalam gletser
diantaranya adalah:
 Keadaan daerah
 Proses
 Dan endapan yang terbentuk di tepi perbatasan gletser (moraine)
Ada dua tipe bentang alam glasial, diantaranya yaitu:
a. Alpine Glaciation → terbentuk pada daerah pegunungan.
b. Continental Glaciation → bila suatu wilayah yang luas tertutup gletser.
 Tipe- tipe gletser diantaranya:
1. Valley Glasier
Merupakan gletser pada suatu lembah dan dapat
mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang
rendah. Pada valley glacier juga terdapat ankak-anak
sungai. Valley Glacier terdapat pada alpine glaciation.
2. Ice Sheet
Merupakan massa es yang tidak mengalir pada valley
glacier tetapi menutup dataran yang luas biasanya >
50.000 kilometer persegi. Ice sheet terdapat pada
continental glaciation yaitu pada Greenland danAntartika
3. Ice cap
Merupakan ice sheet yang lebih kecil, terdapat pada
daerah pegunungan seperti valley glacier contohnya di
Laut Arktik, Canada, Rusia dan Siberia. Ice sheet dan
ice cap mengalir ke bawah dan keluar dari pusat
(titik tertinggi)
4. Ice berg
Ice shet yang bergerak kebawah karena pengaruh
gravitasi dan akhirnya hilang / terbuang dalam jumlah
besar, bila mengenai tubuh air maka balok-balok es
tersebut akan pecah dan mengapung bebas
di permukaan air, hal ini disebut ice berg.
 Proses Pembentukan Gletser
Snow fall terbentuk dari bubuk salju yang warnanya
terang, dengan udara yang terjebak diantara keenam
sisinya (snow flakes). Snow flake akan mengendap pada
suatu tempat dan mengalami kompaksi karena berat
jenisnya dan udara keluar. Sisi-sisi snow flakes yang
jumlahnya enam akan hancur dan berkonsolidasi
menjadi salju yang berbentuk granular (granular snow)
lalu mengalami sementasi membentuk es geltser (glacier
ice). Transisi dari bentuk salju menjadi gletser dinamakn
firn.
Gambar proses pembentukan gletser
 Bentuk lahan (Morfologi) Bentukan Asal Proses Glasial
a. Bentang Alam Karena Proses Erosi
Bentang alam karena prose erosi yang berasosiasi dengan alpine
glaciations yaitu yang terbentuk pada daerah pegunungan.

Glacier valley → berbentuk U karena proses glasial


→ berbentuk V karena erosi sungai.

• Lembah terbentuk karena sungai mengalami pelurusan oleh aliran


air akibat hantaman massa es yang tidak fleksibel. Bentang alam
akibat erosi yang terbentuk pada alpine glaciation antara lain :
1. Hanging valley
Ketika gletser tidak terlihat lagi, anak sungai yang
tersisa menyisakan hanging valley yang tinggi diatas
lembah utama. Meskipun proses glasial membentuk
lembah menjadi lurus dan memperhalus dinding
lembah, es meyebabkan permukaan batuan
dibawahnya terpotong menjadi beberapa bagian,
tergantung resistensinya terhadap erosi glasial.
2. Truncated Spurs
merupakan bagian bawah tepi lembah yang terpotong
triangular faced karena erosi glasial. Makin tebal gletser
makin besar erosi pada bagian bawah lantai lembah.
Makin besar erosi maka mengakibatkan pendalaman
lembah dan anak sungainya sedikit.
3. Cirques
Merupakan sisi bagian dalam yang dilingkari glacier
valley, berisi gletserdari glacier valley yang tumpah ke
bawah. Terbenruk karena proses glasial, pelapukan dan
erosi dinding lembah.
4. Rock basin lake
Air meresap pada celah batuan, membeku dan
memecah batuan sehingga lapisan batuan kehilangan
bagiannya, digantikan es dan ketika melelh kembali
terbentuk rock basin lake.
5. Bergschrund
Merupakan batuan yang telah pecah, berguling-guling
dan jatuh ke valley glacier lalu jatuh ke crevasse.
6. Aretes
Merupakan sisi dinding lembah yang mengalami
pemotongan dan pendalaman sehingga bagian
tepinya menjadi tajam, karena proses frost wedging.
7. Horn
Merupakan puncak yang tajam karena cirques yang
terpotong / ada bagian yang hilang karena erosi ke arah
hulu pada beberapa sisinya.
8. Crevasses
Merupakan celah yang lebar (terbuka). Bila celah
tertutup (sempit) disebut closed crevasses.
Gambar morfologi (Morfologi) Bentukan
Asal Proses Glasial Proeses erosi
b. Bentang Alam Karena Proses Pengendapan Gletser
1. Moraines
Merupakan till yang terbawa jauh glacier dan tertinggal /
mengendap setelah glacier menyusut. Material-material
lepas yang jatuh dari lereng yang terjal sepanjang valley
glacier terakumulasi pada sepanjang sisi es.
Lateral Moraines → Moraines yang tertimbun sepanjang
sisi gletser
Medial Moraines → Gabungan anak-anak sungai yang
dekat Lateral Moraines membawa gletser turun
sepanjang sisi till, dari atas tampak seperti multilane
highway (lintasan-lintasan pada daerah tinggi).
• Moraines → Tepi till yang tertimbun sepanjang sisi es,
End
merupakan terminus yang tersisa yang tetap selama
beberapa tahun, mudah dilihat. Valley glacier membentuk
end moraines yang berbentuk seperti bulan sabit.
Bentuk-bentuk End Moraines:
 Terminal Moraines → End Moraines yang terbentuk
karena terminus bergerak maju jauh dari es.
 Recessional Moraines → End Moraines yang terbentuk
karena terminus tidak mengalami perubahan (tetap).
 Ground Moraines → Till yang tipis, seperti lapisan-
lapisan karena batuan yang terseret aleh gletser lalu
mengendap.
2. Till
Merupakan batuan yang hancur dari dinding lembah
yang terendapkan mengisi valley glacier, berasal dari ice
sheet membawa fragmen batuan yang terkikis
(fragmennya lancip) karena bertabrakan dan saling
bergesek dengan batuan lain. Berukuran clay-boulder,
unsorted.
3. Drumlin
Merupakan ground moraines yang terbentuk kembali
seperti alur-alur sungai lembah till, bentuknya seperti
sendok terbalik. Porosnya sejajar dengan arah gerakan
es. Dihasilkan oleh ice sheet yang tertransport jauh dan
terbentuk kembali menjadi endapan till setelah melalui
lereng yang dangkal.
4. Erratic
Merupakan es yang berukuran boulder yang kemudian
tertransport oleh es yang berasal dari lapisan batuan
yang jauh letaknya.
 Pertumbuhan bentuk lahan (Morfologi) Glasial.
Pertumbuhan bentuk lahan pada tahap awal di yakini
yaitu lembah tertutup oleh salju, kemudian salju itu
megalami pencairan, dimana setelah mencair, lembah
kembali menjadi dalam, beberapa lembah menggantung
masuk lembah utama, horn, dan cirque. Setelah itu,
kemudian lembah terisi oleh alluvium. Kemudian setelah
fase tersebut lembah menjadi lebih rendah dari muka air
laut, sehingga pada saat pasang air akan masuk ke
lembah. Untuk lebih jelasnya deijelaskan lewat gambar
sebagai berikut.
• Permukaan bumi itu tidak tetap, selalu mengalami
perubahan bentuk dari waktu ke waktu, dimana
perubahan tersebut merupakan akibat dari suatu proses
yang dinamakan proses Geomorfologi. Dan pada
• makalah ini yang kami bahas adalah tentang bentang
alam glasial.
• Bentang alam glasial adalah bentang alam yang
berhubungan dengan proses glasial, dimana proses
glasial itu tenaga yang berpengaruhnya adalah Gletser
.
Menurut flint (1957) gletser adalah massa es dan tubuh es
yang terbentuk karena rekristalisasi dari salju dan
lelehan air yang secara keseluruhan atau sebagian
teletak dalam suatu lahan dan memberikan
kenampakan
tersendiri, yaitu suatu bentukan gerakan. Beberapa hal
yang penting dalam gletser diantaranya adalah:
 Keadaan daerah
 Proses
 Dan endapan yang terbentuk di tepi perbatasan gletser
(moraine)
Morfologi yang bisa di jumpai pada bentang alam karena proses
glasial diantaranya, bisa kita bedakan dari prosesnya, apakah
merusak atau membangun dalam artian merusak itu yaitu
bentang alam karena proses erosi, sedangkan bentang alam
yang membangun yaitu hasil dari proses erosi yaitu berupa
bentang alam proses pengendapan. Morfologinya
diantaranya:
a. Bentang alam proses erosi
1. Hanging valley
2. Truncated Spurs
3. Cirques
4. Rock basin lake
5. Bergschrund
6. Aretes
7. Horn
8. Crevasses
b. Bentang alam proses pengendapan
1. Moraines
2. Till
3. Drumlin
4. Erratic
Pertumbuhan bentuk lahan pada tahap awal di yakini
yaitu lembah tertutup oleh salju, kemudian salju itu
megalami pencairan, dimana setelah mencair, lembah
kembali menjadi dalam, beberapa lembah
menggantung masuk lembah utama, horn, dan cirque.
Setelah itu, kemudian lembah terisi oleh alluvium.
Kemudian setelah fase tersebut lembah menjadi lebih
rendah dari muka air laut, sehingga pada saat pasang
air akan masuk ke lembah
Gambar : Pertumbuhan bentuk lahan glasial (A) Lembah tertutup
oleh salju (B) Setelah mencair, lembah kembali menjadi dalam,
beberapa lembah menggantung masuk lembah utama,horn,dan
Cirqui,© Lembah terisi aluvium, (D) Lembah menjadi rendah dari
muka air laut sehingga saat pasang air masuk lembah.
BENTUK LAHAN FLUVIAL
Semua bentuklahan yang terjadi akibat

 Semua bentuk lahan yang terjadi akibat adanya


proses aliran air baik yang terkonsentrasi yangberupa
aliran SUNGAI maupun yang tidak terkonsentrasi
yangberupaimpasan permukaan.
Sistem Fluvial
3 aktivitas Sungai :
1.Erosi
Lepasnya material dasar dari
tebing sungai
2.Transportasi Terangkutnya material hasil erosi, dengan
cara terbawa dalam larutan, melompat,Menggelinding
3. Deposisi
• Akumulasi material hasil transportasi pada dasar
sungai, dataran banjir atau pada tubuh air yang lain
DINAMIKA ALIRAN SUNGAI VSLERENG
Dinamika Aliran Sungai VS Lereng
Perkembangan Meander
Dinamika Aliran Sungai VS Lereng
Perkembangan Aliran Sungai
Tahapan Erosi sungai
Lingkungan Sedimentasi
Sistem Pengendapan Kipas Dan Delta
Endapan Kipas Aluvial

You might also like