You are on page 1of 17

KEBUGARAN JASMANI

DI TEMPAT KERJA
Orientasi Kesehatan Kerja dan Olahraga
Tahun 2016

Kementerian Kesehatan RI
Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA
Direktorat Bina Kesehatan Kerja dan Olahraga
E-mail: subditkekotasorga@yahoo.com 1
PENDAHULUAN

Tingkat kebugaran jasmani yang baik 


akan  angka kesakitan pekerja
Penurunan angka kesakitan pekerja 
akan  biaya pengobatan

Produktivitas kerja yg   meningkatkan


keuntungan perusahaan dan
kesejahteraan pekerja
2
ANALISIS SITUASI KESEHATAN
Hasil Riskesdas 2013
Obesitas Sentral 26,6%, , Hipertensi 25.8%, Asma 4.5%, PPOK
3.8%, DM 2,1%, PJK 1.5%, Kanker 1.4%, Stroke 1,21%

Data BPS Februari 2015


usia kerja 184,60 juta orang, yang bekerja 120,85 juta orang

Profil kesehatan pekerja di Indonesia (2005)


 40,5% yang berhub. dengan pekerjaan
16% musculoskeletal disorders, 8% kardiovaskuler, 6% gangguan
saraf, 3% gangguan saluran napas

Cedera yang banyak dialami adalah gangguan cedera


pada leher, bahu, pergelangan, tulang belakang dan siku.3
ANALISIS SITUASI KESEHATAN OLAHRAGA

Hasil pengukuran kebugaran Hasil pengukuran kebugaran


jasmani 229 calon jemaah jasmani 207 calon jemaah
haji : kategori kurang 29%, haji di 4 kota : kategori
cukup 62%, baik 9% kurang 57%, cukup 40%,
Kemenkes - 2013 baik 2% Kemenkes 2014

Hasil pemetaan kebugaran Hasil pengukuran kebugaran


jasmani penanggung jawab jasmani 338 orang karyawan
kesehatan olahraga di 18 Kemenkes : kategori kurang
provinsi : kategori kurang sekali 2%, kurang 32%,
50,4%, cukup 45,2%, baik cukup 59%, baik 7%.
4,4% Kemenkes 2011 Kemenkes 2014
4
KONSEP DASAR
AKTIVITAS FISIK, KEBUGARAN JASMANI
DAN PRODUKTIVITAS DI TEMPAT KERJA

• Aktivitas Fisik
Aktivitas sehari-hari dalam bekerja menggunakan otot,
sendi, tulang, tendon, ligament untuk bergerak, berjalan,
duduk, berdiri, mengangkat, menurunkan, menjinjing,
mendorong atau menarik barang

• Kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani bagi pekerja merupakan gambaran
kondisi kesehatan dan keselamatan kerja yang
diperlukan untuk meningkatkan produktivitas dan
kesejahteraan pekerja 5
KOMPONEN KEBUGARAN JASMANI

Berhubungan dengan kesehatan


 Daya tahan jantung-paru (terutama), Daya tahan dan
kekuatan otot, fleksibilitas, komposisi tubuh .

Berhubungan dengan keterampilan


 disesuaikan dengan jenis pekerjaannya, antara lain :
keseimbangan, koordinasi, kecepatan gerak, kelincahan

6
MANFAAT
KEBUGARAN JASMANI

• Manfaat aspek fisik


 Penyakit degeneratif, hipertensi, berat badan, dll

• Manfaat aspek psikologis


 Percaya diri, sportifitas, tanggung jawab,
pengendalian stres/depresi, dll

• Manfaat aspek sosio-ekonomi


 biaya pengobatan, absensi kerja, produktivitas, dll
7
PRINSIP LATIHAN FISIK
BBTT
• Baik
Latihan fisik yang dimulai sejak usia dini hingga usia lanjut
• Benar
Latihan fisik yang dilakukan sesuai kondisi fisik dan secara medis
mampu dilakukan tanpa menimbulkan dampak yang merugikan.
Tahapan latihan: pemanasan, peregangan, latihan inti, pendinginan
• Terukur
Latihan fisik yang dilakukan dengan mengukur intensitas latihan
dengan menghitung denyut nadi latihan dan lama waktu latihan.
• Teratur
Latihan fisik yang dilakukan secara teratur dalam seminggu dengan
selang waktu untuk istirahat.
8
KONTRA INDIKASI LATIHAN FISIK

• Absolut
Jantung koroner , gangguan irama jantung, angina pektoris ,
pembesaran jantung, hipertensi (sistol >180 mmHg, diastol >110
mmHg), anemia berat (Hb ≤ 6 gr/dl), diabetes tipe 1, hipertiroid,
gangguan jiwa serius.

• Relatif
Tekanan darah tinggi (sistol >160 mmHg, diastol >100 mmHg),
gangguan otot jantung, kelainan katup jantung, diabetes (kadar gula
darah sewaktu >250 mg/dl), rasa lelah berlebihan, nyeri perut, nyeri
punggung, gangguan pernapasan, seperti serangan asma, penyakit
paru kronik, demam.

9
CONTOH PELAKSANAAN AKTIVITAS FISIK
DAN LATIHAN FISIK BAGI PEKERJA

1. Aktivitas Fisik Harian


2. Latihan Peregangan
3. Program Peningkatan Kebugaran Jasmani di
Tempat Kerja
4. Pengukuran Kebugaran Jasmani
5. Pemantauan dan Evaluasi Latihan Fisik Terprogram

10
TEKNIK YANG BAIK DALAM MELAKUKAN
PEREGANGAN (STRETCHING)

• Perhatikan posisi tubuh


• Bernapas perlahan, ritmis, teratur, jangan menahan napas
• Relaks (santai dan nyaman)
• Fokus kepada sendi dan otot yang akan diregangkan,
sesuai keadaan dan kebutuhan
• Lakukan peregangan statis, tahan setiap gerakan
peregangan 8-10 detik
• Rasakan peregangannya tidak sampai titik nyeri, karena
nyeri merupakan tanda terjadinya overstretch

11
CONTOH GERAKAN PEREGANGAN DI TEMPAT KERJA

12
PROGRAM PENINGKATAN KEBUGARAN
JASMANI DI TEMPAT KERJA

Pilihan latihan fisik terprogram,


contoh:
• Senam aerobik
• Jalan cepat
• Sepeda statis
• Treadmill

Pengukuran Kebugaran Jasmani


 dengan pemeriksaan prapartisipasi

13
PEMERIKSAAN PRAPARTISIPASI

 DATA PRIBADI
nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan

 ANAMNESIS AKTIVITAS FISIK


riwayat penyakit, riwayat cedera, obat yg dipakai

 PEMERIKSAAN FISIK
Tb, BB, Lingkar pinggang, TD, nadi dll

 ANALISIS HASIL PEMERIKSAAN


 risiko rendah, sedang dan tinggi
14
EVALUASI LATIHAN FISIK TERPROGRAM
(SETIAP 3 BULAN)

• Partisipasi pekerja yang melakukan aktivitas fisik


• Partisipasi pekerja yang ikut latihan
– Kepatuhan melakukan latihan
– Cakupan pekerja yang ikut latihan
• Pengukuran kebugaran jasmani
• Produktivitas kerja
– angka kesakitan
– angka ketidakhadiran
– angka kecelakaan kerja

 Peningkatan intensitas latihan dilakukan setiap bulan.


 Pemeriksaan hasil laboratorium/rujukan untuk menilai kemajuan latihan
(bila diperlukan)
15
16
TERIMA KASIH

E-mail: subditkekotasorga@yahoo.com

17

You might also like