You are on page 1of 12

*

 Kosmetik telah digunakan di Mesir dan India berupa


salep aromatic untuk pengawet mayat
 Kosmetik masuk di Indonesia melalui penjajah Belanda
 Kosmeto dermatologi mulai dikembangkan melalui
kerjasama beberapa lembaga bahkan secara
internasional melalui forum pertemuan ilmiah
Mengingat keterbatasan bahan baku, peralatan,
serta waktu, sementara kosmetik harus segera
diproduksi untuk mengejar musim, tren, fashion dan
lain-lain, kita harus pandai memilih formulasi agar
kosmetik itu dapat segera diproduksi dan dapat
memenuhi tujuan tertentu.
Tahapan formulasi

Input konsep, kajian pustaka, permintaan


pasar, percobaan di lab

Uji klinik sederhana/ aplikasi

Uji keamanan formula dan bahan baku

Uji stabilita skala lab


Tahapan pemilihan

Mengidentifikasi parameter-parameter
klinis
metode

Memilih metode pembuatan yang tepat

Menentukan peralatan yang cocok


25 KG Scale-Up 25-200 KG

Clinical batches
Pilot plant batches

Untuk Produksi Kosmetik Baru


Proses produksi berdasar pada Cara Pembuatan Kosmetik
yang Baik (CPKB) atau GMP (Good Manufacturing Practice)

Pencampuran Pemompaan
(Mixing) (Pumping)

Pemindahan panas
(Heat Transfer)

Pengisian
Filtrasi
(Filling)
Kosmetik Cair

Gel Emulsi
Mikroemulsi

past Sticks
Powder
Faktor

Spesifikasi
Personalia Fasilitas
Produk
Kontrol dalam proses
Fungsi Quality Control
Pengujian spesifikasi bahan baku

Pengujian spesifikasi Produk

Pengawasan Fasilitas Penyimpanan &


Distribusi

Pengawasan tempat (pihak 3)

Tanggal Kadaluarsa Produk


3 Tuntutan Penting

Produk
Kosmetik

Keaman
Kualitas Khasiat
an
(Gambar 1. Diagram di mana perbedaan antara masalah keamanan dan kualitas yang dicontohkan.)
Analisis
Kimia
Persyaratan
hukum
Fungsi
laboratorium
manufaktur Legislasi
(atau Khusus
laboratorium Pada
eksternal) Persyaratan Bahan
Aspek
kesehatan
toksikologi
masyarakat
Pertahanan
Stabilitas

You might also like