You are on page 1of 49

Kewaspadaan

Universal
Kewaspadaan Universal
 Salah satu dari upaya pengendalian
infeksi di sarana kesehatan

 Upaya pencegahan dasar atau


standar pada semua kondisi, waktu
dan semua pasien
Kewaspadaan Universal/Universal Precaution

 Pencegahan penularan infeksi dari


patogen yang ditularkan melalui darah
dan cairan tubuh infeksius lain:
- HIV - sifilis
- Hepatitis B
- Hepatitis C
Rantai Penularan Infeksi
Virus
HIV, HBV, HCV

Petugas kesehatan Pasien


luka di kulit, mukosa darah, cairan vagina,
tidak intak serebrospinal, dll

Paparan
tusukan jarum, teriris,
percikan darah
Virus

 HIV  mudah dimatikan


 Dipanaskan 560 C selama 30 menit
 Alkohol
 Klorin 5%
 Di luar tubuh (suhu ruangan): mati
dalam 24 jam
 HBV
 Di luar tubuh (suhu ruangan) : tetap
hidup minimal 1 minggu
Cairan tubuh yang infeksius

HIV Potensial berisiko


• Cairan amnion
Risiko tinggi
• Cairan serebrospinal
 Darah
• Cairan pleura
 Cairan mani
• Cairan peritoneal
 Cairan vagina
• Cairan perikardial
 Sputum
• Cairan sendi
Cairan tubuh yang infeksius
Risiko rendah
• cairan serviks
• muntah
kecuali
• feses terkontaminasi
HIV • air liur darah yang
• keringat terlihat
• air mata
• Urin
• Gigitan/cakaran
Petugas kesehatan

Dokter/dokter gigi
Yang bekerja di
Perawat
fasilitas kesehatan
Siswa kemungkinan
Pekarya kontak dengan
Petugas laboratorium darah/cairan tubuh
Petugas laundry pasien
Pengasuh rawat
Teknisi , dll
Paparan

Perkutan
– Tertusuk jarum
– Teriris pisau/skalpel
Paparan

 Kontak dengan membran mukosa atau


 Kontak dengan kulit
yang tidak intak
 luka
 terkelupas
 dermatitis
Luka tertusuk jarum
Rata-rata 30 luka tertusuk jarum per 100 tempat
tidur per tahun (EPInet 1999)
38% saat menyuntik
Luka tertusuk jarum
42% setelah menyuntik
Menutup jarum
(recapping)
Luka tertusuk jarum
42% setelah menyuntik
Membuang jarum
Memindahkan
darah/cairan
tubuh lain
Kewaspadaan Universal (UP)
 Cuci tangan
 Menggunakan alat pelindung
perorangan
 Pengelolaan alat kesehatan bekas
pakai (Dekontaminasi, Disinfeksi dan
Sterilisasi)
 Pengelolaan benda tajam
 Pengelolaan limbah dan sanitasi
ruangan
Cuci Tangan
 Air mengalir
 Penggunaan sabun
selama 10 detik atau
 Penggunaan Antiseptik
dengan benar
 Lap tangan kering atau
sekali pakai
Terhadap Mikroorganisme
Antiseptik Kerja Keterangan

Gr+ Gr- Tb Jm En Vir

Alkohol Murah, menguap,


+++ +++ ++ ++ - ++ Cepat terbakar
70%

Klorheksedin Mahal, efek


+++ ++ - + - + Cepat persisten, sabun -
2-4%

Heksaklorofen Berulang, alk -,


++ - - + + -- Lambat rebound
3%

Iodin tinctura Murah, iritatif


+++ +++ ++ ++ - ++ Cepat diserap kulit
3%

Povidon Iodin Tidak iritatif,


+++ +++ ++ ++ - ++ Sedang bukan
7,5% disinfekstan
Alat Pelindung Perorangan

 Sarung Tangan
 Pelindung Muka
 Masker
 KacaMata/goggle
 Gaun/Jubah/Apron
 Pelindung Kaki
Manfaat Alat Pelindung
Alat Pelindung Terhadap pasien Terhadap Tenaga Kesehatan

Sarung tangan Mencegah kontak mikro organisme dari Mencegah kontak tangan tenaga
tangan tenaga kesehatan kepada pasien kesehatan dengan darah dan cairan tubuh
pasien, mukosa, kulit luka atau alkes/
permukaan yang terkontaminasi

Masker Mencegah kontak droplet dari mulut & Mencegah mukosa nakes (hidung dan
hidung Nakes saat napas, bicara, batuk mulut) kontak dengan percikan darah /
kepada pasien cairan tubuh pasien

Kacamata Mencegah mukosa tenaga kesehatan


pelndung - kontak dengan percikan darah / cairan
tubuh pasien

Tutup kepala Mencegah jatuhya mikro organisme


rambut/ kepala tenaga kesehatan ke -
daerah steril

Jubah & celemek Mencegah kontak mikro organisme dari Mencegah kulit tenage kesehatan kontak
plastik tangan/ tubuh/ pakaian tenaga dengan percikan darah/ cairan tubuh
kesehatan kepada pasien pasien

Sepatu Pelindung Mengurangi terbawanya mikro organisme Mencegah kaki terluka oleh benda tajam
dari ruangan lain yang terkontaminasi atau terjepit benda
berat dan mencegah kontak dengan darah
/ cairan tubuh lainnya
Selection of Appropriate Protective Barriers (1)
Hand Gloves Mask Eye Cap Apron Gown Boots
Washing glasses
PE, skin intact + - - - - - - -
PE, skin ulceration + + - - - - - -
Blood drawing + + - - - - - -
IV injection + + - - - - - -
Wound dressing/ + + - - - - - -
Venesection
Minor operation/ + + + + + - + -
Bone operation
LP/Pleural or + + - - - - - -
peritoneal aspiration
Urine catheterization + + - - - - - -
Endoscopy + + + + +/- - - -
Gastroscopy + + + + + + +/- -
( Pikul Moolasart MD. Recommendations for Prevention the Transmission
of HIV in Health-care Settings. Com Dis J 1991; 17: 207-14 )
Pemilihan Sarung Tangan
Apakah kontak
dengan darah
atau cairan Tidak
TANPA SARUNG
tubuh? TANGAN

Ya

Apakah kontak
dengan pasien? S.T. RUMAH TANGGA
Tidak atau
SARUNG TANGAN BERSIH

Ya

Apakah kontak SARUNG TANGAN BERSIH


dengan jaringan atau
Tidak
di bawah kulit? SARUNG TANGAN DTT

Ya

SARUNG TANGAN STERIL


atau
SARUNG TANGAN DTT.
Pengelolaan Alkes Bekas Pakai
Dekontaminasi

Cuci bersih

Disinfeksi Tingkat
Sterilisasi
Tinggi

Pendinginan & Penyimpanan


Siap pakai
Pengelolaan Alat Kesehatan
Dekontaminasi
Rendam dalam larutan klorin 0.5% selama 10 menit

Cuci bersih dan tiriskan


Pakai sarung tangan dan pelindung terhadap objek
tajam

Sterilisasi Disinfeksi Tingkat Tinggi

Uap Pemanasan Kimiawi Kimiawi Uap Rebus


Bertekanan Kering Rendam dalam
Tinggi– larutan rendam dalam Tutup dalam diamkan
170o C disinfektan 10 - larutan uap air mendidih
Autoclaf
selama 60 24 jam disinfektan 20 mendidih selama 20
121o C
menit Atau menit selama 20 menit
106 kPa (1 atm)
Gas ETO menit
20 – 30 menit

Pendinginan & Penyimpanan


Siap pakai

Catatan:
1Alat yang terbungkus dalam bungkusan steril dapat disimpan sampai satu
minggu bila tetap kering
2Alat yang tidak terbungkus harus disimpan dalam tempat (tromol) steril
3Alat yang diolah dengan disinfeksi tingkat tinggi disimpan dalam wadah
terutup yang tidak mudah terbuka atau segera dipakai
Dekontaminasi
dengan lar klorin 0,5% - 10’
Alat Sterilisator Uap Bertekanan
(Autoklaf)
Pemilihan Cara
Derajat Cara penggunaan Cara
Risiko alat
Risiko tinggi Menembus kulit Sterilisasi, atau
sekali pakai

Risiko sedang Kontak dengan kulit Sterilisasi, disinfeksi


yang tidak utuh atau tingkat tinggi (DTT),
lapisan mukosa disinfeksi kimiawi

Risiko rendah Kontak dengan kulit Cuci bersih dengan


yang utuh air dan sabun
Disinfektan Pemakaian Keunggulan Kekurangan

Tidak cocok utk


DTM- termometer, tanki permukaan keras,
Kerja cepat, tidak toksik korosif untuk metal,
Povidon Iodin DTR- permukaan keras & tidak iritatif kulit terbakar, tdk
kursi roda, TT, bel tahan bhn organik
meninggalkan bercak

DTM, Antiseptik kulit Konsentrasi , inaktif


Kerja cepat, tanpa
Alkohol Termometer, stetoskop, residu, tidak berbekas
oleh bahan organik,
karet mengeras

DTM, Alat dialisis, tanki, Korosif, inaktif oleh


CPR, dekontaminasi alat Murah, kerja cepat, bahan organik, iritasi,
Klorin dan permukaan, percikan tersedia di pasar tidak stabil pada
darah pengenceran >1:9

Terbatas, dekontaminasi
Tahan terhdp bahan Karsinogeni, toksik,
Formaldehid biosafety cab lab,
organik iritan, bau menyengat
fumigasi

Nonkorosif, tahan bahan Iritasi, cepat inaktif


DTT (2%), endoskopi, alat
organik, cocok untuk alat bila diencerkan, mahal,
Glutaraldehid terapi pernafasan, alat
optik, sterilisasi dlm 6- sulit dipantau
anestesi
10jam konsentrasinya, residu
Pengelolaan Alat/Benda Tajam
(Sharp Precautions)

 Pisau bedah, jarum suntik,


pecahan kaca, dsb
 Segera singkirkan ke dalam
wadah tahan tusukan oleh
pemakai
 Wadah limbah tajam di
tempat strategis, anti
tumpah
 Dilarang menyerahkan alat
tajam secara langsung
 Jangan menutup jarum
suntik satu tangan
Wadah Tahan Tusukan
(Sharp container)
Pengelolaan Limbah dan Sanitasi
Ruangan
 Limbah cair
 Sampah medis
 Sampah basah
 Insinerasi
 Penguburan
 Disinfeksi permukaan
Profilaksis Pasca
Pajanan
(PPP)
di sarana kesehatan
Pajanan pada Kecelakaan Kerja

 Pajanan  Bahan Pajanan


 Perlukaan kulit  Darah
 Pajanan pada  Cairan bercampur darah
selaput mukosa  Cairan yang potensial
terinfeksi: semen, cairan
 Pajanan melalui vagina, cairan serebrospinal,
kulit yang luka cairan sinovia, cairan pleura,
 Gigitan yang c airan peritoneal, cairan
berdarah perikardial, cairan amnion
Jangan Panik !
Tapi selesaikan
dalam
<4 jam
Segera
 Luka tusuk bilas air mengalir dan sabun /
antiseptik
 Pajanan mukosa mulut  ludahkan dan kumur
 Pajanan mukosa mata  irigasi dg air / garam
fisiologis
 Pajanan mukosa hidung  hembuskan keluar
dan bersihkan dengan air
 Jangan dihisap dengan mulut, jangan ditekan
 Disinfeksi luka dan daerah sekitar kulit dengan
salah satu:
- Povidon iodin 2.5% selama 5 menit
- Alkohol 70% selama 3 menit
- Chlorhexidine /cetrimide bekerja melawan HIV tetapi
bukan HBV
Laporkan
 Catat dan laporkan
 Atasan langsung

 Agar secepat mungkin diberi PPP

 Perlakukan sebagai keadaan darurat  Obat PPP


harus diberikan sesegera mungkin bila diperlukan
(dalam 1-2 jam)
 PPP setelah 72 jam tidak efektif
 Tetap berikan PPP bila pajanan risiko tinggi meski
hingga satu minggu setelahnya (maksimal)
 Pantau sesuai dengan protokol pengobatan ART
 Hitung sel darah, LFT, kepatuhan, dukungan
Profilaksis Pasca Pajanan
(PPP)
 Didasarkan
 Derajat pajanan

 Status infeksi dari


sumber pajanan
 Ketersediaan obat PPP

 Konseling
 Tindak lanjut dan evaluasi
Menentukan Kategori Pajanan (KP)
Sumber pajanan berupa darah, cairan berdarah, atau bahan lain yang berpotensi menularkan
infeksi, atau alat kesehatan yang tercemar dari salah satu bahan tersebut?

Tidak
Ya
Bahan lain yg Darah atau cairan berdarah
berpotensi Tak perlu
PPP
Macam pajanan yang terjadi

Kulit yg tak utuh atau selaput mukosa Kulit yang utuh Pajanan perkutaneus

Volume? Tak perlu PPP Seberapa berat?

Sedikit Banyak Tidak berat Lebih berat


(mis. satu tetes, dalam (mis. Beberapa tetes, percikan (mis. Jarum solid atau (mis. Jarum besar bersaluran,
waktu singkat) darah darah banyak dan/atau dalam goresan superfisial) tusukan dalam, darah terlihat,
waktu lama) jarum bekas pasien)

KP 1 KP 2 KP 2 KP 3
Menentukan Kategori/Status HIV
sumber pajanan (KS-HIV)
Bagaimanakah Status HIV dari Sumber Pajanan?

HIV (-) HIV (+) Tak diketahui Tak diketahui


sumbernya

Tak perlu PPP

KS HIV
Pajanan dengan titer Pajanan dengan titer tinggi, mis. tidak tahu
rendah, mis. Asimtomatik AIDS lanjut, infeksi HIV primer, VL
dan CD4 tinggi yang meningkat atau tinggi atau
CD4 rendah
Pada umumnya
Tak perlu PPP,
Perlu telaah
KS HIV 1 KS HIV 2 kasus per kasus
Kategori Kategori Sumber Rekomendasi Pengobatan
Pajanan (KP) pajanan (KS HIV)

1 1 (rendah) Obat tidak dianjurkan


Risiko toksisitas obat > dari risiko terinfeksi HIV

1 2 (tinggi) Pertimbangkan AZT + 3TC


Pajanan memiliki risiko yang perlu
dipertimbangkan

2 1 (rendah) Dianjurkan AZT + 3TC


Kebanyakan pajanan masuk dalan kategori ini

2 2
3 1 atau 2 Dianjurkan AZT + 3TC + efavirenz atau Lop/r

Anjuran pengobatan selama 4 minggu dengan dosis:


AZT: 2 kali sehari @ 300mg atau d4T atau TDF
3TC: 2 kali sehari @ 150mg
Efavirenz” 1X600 mg atau Lop/r
CATAT
 Tanggal dan jam kejadian (pajanan)
 Uraian kejadian lebih rinci
 Sumber pajanan bila diketahui
 Pengobatan PPP secara rinci bila
mendapatkannya
 Tindak lanjut
 Hasil pengobatam
 Simpan semua data pajanan
Tatalaksana PPP
 Konseling pra tes untuk petugas
kesehatan yang terpajan
 Lakukan pemeriksaan awal
 HIV
 Hep B and C
 Beri konseling untuk tidak menjadi donor
darah, harus berperilaku seksual dan
suntikan yang aman sampai hasil
diketahui
 Konseling pasca tes dan berikan hasil tes
awal secepat mungkin kepada terpajan
Informasi kepada
orang yang terpajan
 Risiko transmisi HIV setelah Pajanan Darah =
0.3% jika sumber pasien adalah HIV positif
 Risiko transmisi sesuai dengan jenis kecelakaan
 PPP tergantung pada kegawatan pajanan dan
status HIV dari sumber pasien
 PPP tidak 100% efektif
 Minum ARV dapat menimbulkan efek samping
 Hindari hubungan seks yang tak aman sampai
konfirmasi setelah 3 bulan
INGAT!
 HIV dan virus-virus lebih cenderung
ditularkan melalui
 HUBUNGAN SEKSUAL YANG TAK AMAN atau
 TRANSFUSI DARAH ATAU PENGGUNAAN
JARUM SUNTIK yang terkontaminasi
 Kemungkinan tertular sebagai akibat
pajanan pada kecelakaan kerja lebih kecil
Penularan HIV pada petugas kesehatan

 Risiko penularan:

 perkutan  0,3%
 Kontak dengan membran mukosa
 0,09%
 Kontak dengan kulit yang tidak intak
 < 0,1%
Penularan HIV pada petugas kesehatan

 Faktor yang mempengaruhi


 Tusukan dalam
 Peralatan yang baru dipakai pada arteri/vena
pasien
 Terdapat darah yang kasat mata
 Pasien AIDS / dalam keadaan lanjut
 CD4 rendah dan viral load tinggi
 Daya tahan petugas kesehatan
Risiko Penularan di Sarana
Pelayanan Kesehatan
Agen Cara pajanan Resiko infeksi
HBV Perkutaneus 30 %
HCV Perkutaneus 3%
HIV Perkutaneus 0.3 %
HIV Mukokutaneus 0.03 %
HIV:
3 Infections per 1,000 Sticks with a HIV+ Needle
00000000000000000000000000000000000000000000000000000000
00000000000000000000000000000000000000000000000000000000
00000000000000000000000000000000000000000000000000000000
00000000000000000000000000000000000000000000000000000000
00000000000000000000000000000000000000000000000000000000
00000000000000000000000000000000000000000000000000000000
00000000000000000000000000000000000000000000000000000000
00000000000000000000000000000000000000000000000000000000
00000000000000000000000000000000000000000000000000000000
00000000000000000000000000000000000000000000000000000000
00000000000000000000000000000000000000000000000000000000
00000000000000000000000000000000000000000000000000000000
00000000000000000000000000000000000000000000000000000000
00000000000000000000000000000000000000000000000000000000
00000000000000000000000000000000000000000000000000000000
00000000000000000000000000000000000000000000000000000000
00000000000000000000000000000000000000000000000000000000
00000000000000000000000000000000000000000000000000000000
00000000000000000000000000000000000000000000000000000000
00000000000000000000000000000000000000000000000000000000
46
00000000000000000000000000000000
Hepatitis C:
18 Persons per 1,000 Needlesticks
0000000000000000000000000000000000000000000000000000
0000000000000000000000000000000000000000000000000000
0000000000000000000000000000000000000000000000000000
0000000000000000000000000000000000000000000000000000
0000000000000000000000000000000000000000000000000000
0000000000000000000000000000000000000000000000000000
0000000000000000000000000000000000000000000000000000
0000000000000000000000000000000000000000000000000000
0000000000000000000000000000000000000000000000000000
0000000000000000000000000000000000000000000000000000
0000000000000000000000000000000000000000000000000000
0000000000000000000000000000000000000000000000000000
0000000000000000000000000000000000000000000000000000
0000000000000000000000000000000000000000000000000000
0000000000000000000000000000000000000000000000000000
0000000000000000000000000000000000000000000000000000
0000000000000000000000000000000000000000000000000000
0000000000000000000000000000000000000000000000000000
0000000000000000000000000000000000000000000000000000
0000000000000000000000000000000000000000000000000000
0000000000000000000000000000000000000000000000000000
000000000000000000000000000000000000000000000000000
47
Hepatitis B is Most Infectious
00000000000000000000000000000000000000000000000000000
00000000000000000000000000000000000000000000000000000
00000000000000000000000000000000000000000000000000000
00000000000000000000000000000000000000000000000000000
00000000000000000000000000000000000000000000000000000
00000000000000000000000000000000000000000000000000000
00000000000000000000000000000000000000000000000000000
00000000000000000000000000000000000000000000000000000
00000000000000000000000000000000000000000000000000000
00000000000000000000000000000000000000000000000000000
00000000000000000000000000000000000000000000000000000
00000000000000000000000000000000000000000000000000000
00000000000000000000000000000000000000000000000000000
00000000000000000000000000000000000000000000000000000
0000000000000000000000000000000000000000000000000
000000000000000000000000000000000000000000000
000000000000000000000000000000000000000000000
000000000000000000000000000000000000000000000
000000000000000000000000000000000000000000000
000000000000000000000000000000000000000000000
000000000000000000000000000000000000000000000
48

You might also like