You are on page 1of 38

Tahapan Perkembangan

Keluarga Dan Masalah


Kesehatan

Ns. Galia Wardha


TAHAP PERKEMBANGAN
KELUARGA
* Tahap perkembangan klg dibagi sesuai kurun
waktu tertentu yang dianggap stabil
* Walaupun tahap perkembangan klg terjadi scr
unik,namun scr umum polanya sama.
* Tiap tahap perkembangan klg membutuhkan
tugas Dan fungsi klg.
Siklus Perkembangan Keluarga
 Teori perkembangan keluarga dikenal juga dengan
pendekatan siklus kehidupan yang berisi tentang
penyusunan keluarga melaui tipe tahap
perkembangan dan pengalaman tumbuh kembang
dengan cara yang sama dari apa yang dilakukan
oleh individu.
 Teori perkembangan ini disebutkan oleh
Hitchcock et all (1999), memiliki tahapan yang
berbeda antara Duvall & Miller (1985), Carter &
McGoldrick (1989), Feldman (1961), dan Rodgers
(1964).
Tahap Perkembangan Keluarga
Duvall & Miller (1985) dalam Friedman (2010

 Tahap I : Pasangan Baru (Keluarga Baru )


 Tahap II : Keluarga Kelahiran Anak Pertama
 Tahap III : Keluarga dengan Anak Pra-Sekolah
 Tahap IV : Keluarga dengan Anak Sekolah
 Tahap V : Keluarga dengan Anak Remaja
 Tahap VI : Keluarga dengan Anak Dewasa ( Pelepasan )
 Tahap VII : Keluarga Usia Pertengahan
 Tahap VIII : Keluarga Usia Lanjut
Tahap I : Pasangan Baru ( Klg Baru )
newly established couple (no children)

 Dimulai saat individu lk /pr membentuk klg mll perkawinan


 Meninggalkan klg mereka masing-2 baik fisik/psikologis
Tahap II : Keluarga Kelahiran Anak Pertama
Chlid-bearing family ( oldest child birth to 2,5 years)

 Dimulai dr kelahiran anak pertama hingga bayi berusia 30 bln ( 2,5 tahun ).
Klg menanti kelahiran & mengasuh anak..
Tahap III : Keluarga Anak Usia Prasekolah
Family With Preschool Children ( oldest child 2,5 - 5 years)
 Dimulai dg anak pertama berusia 2,5 - 5 th. Klg lebih majemuk &
berbeda. ( Suami - Ayah = Istri - Ibu = anak lk 2 -saudara = anak pr -
saudari ).
Tahap IV : Keluarga Dengan Anak Sekolah
Family With School Children ( oldest child 6 - 13 years )

 Klg mencapai jumlah angt yg maksimal,klg sangat sibuk


 Aktivitas sekolah,anak punya aktivitas masing-2
 Orang tua berjuang dg tuntutan ganda : perkemb anak & dirinya
 Orang tua belajar menghadapi/membiarkan anak pergi ( dg teman
sebayanya )
 Orang tua mulai merasakan tekanan yg besar dr komunitas di luar
rumah ( sistem sekolah )
Tahap V : Keluarga Dengan Anak Remaja
Family With Teenagers ( oldest child 13 -19/20 years )

 Dimulai ketika anak pertama melewati umur 13 th,berlangs 6-7 th


 Tujuan klg tahap ini : melonggarkan ikatan yg memungkinkan tgjwb &
kebebasan yg lebih optimal bagi remaja utk menjadi dewasa muda.
 Konflik p’kemb’n : menjadi tantangan perawat
◦ Otonomi yg meningkat ( kebebasan anak remaja )
◦ Budaya anak remaja ( p’kemb dg teman sebaya )
◦ Kesenjangan antar generasi ( beda nilai-2 dg ortu )
Tahap VI : Keluarga Melepas Anak Usia Dewasa Muda
Family As Launching Center ( oldest child gone to departure of
youngest )

 Dimulai Anak pertama meninggalkan rumah berakhir sama rumah


menjadi kosong.
 Tahap ini bisa singkat bisa lama tgant juml anak ( biasa berlangs 6
- 7 th ) --> fak ekonomi mjd kendala.
Tahap VII : Keluarga Orang Tua Usia Pertengahan
Middle-anged Family ( emptynest to retirement )
 Dimulai anak terakhir keluar Dan berakhir sampai pensiun at
kematian pasangan.
 Biasanya dimulai saat ortu b’usia 45-55th & b’akhir saat
masuk pensiun 16-18 th kemudian .
Tahap VIII : Keluarga Masa Pensiun & Lansia
Aging Family ( retirement to death of both spouses )

 Dimulai salah satu/keduanya pensiun sampai salah satu


/keduanya meninggal.
 Kehilangan yg lazim pada usia ini : ekonomi & pekerjaan
(pensiun),perumahan ( pindah ikut anak/panti ) ,sosial (
kematian pasangan & teman-2nya),Kesh (penurunan kemamp
fisik )
Masalah Kesehatan Dan Intervensi
Keperawatan
Tahap I : keluarga pemula yaitu dimulai saat individu membentuk
keluarga melalui perkawinan

Masalah kesehatan:
 Masalah seksual, kesehatan reproduksi, fertilitas dan infertilitas
 Pemenuhan kebutuhan fisiologis : kebutuhan seksual dengan pasangan tidak terpenuhi
 Peran perkawinan yang tidak memuaskan
 Masalah emosional (ketakutan, rasa bersalah dan kecemasan) akibat kurang
pengetahuan
 Kehamilan yang kurang direncanakan.
 Penyakit kelamin yang didapat sebelum maupun sesudah pernikahan
 Stress terhadap infertilitas
 Stress diakibatkan karena budaya tradisional misalnya : pernikahan tanpa cinta.
 Konsep perkawinan tradisional : dijodohkan,hukum adat
Intervensi keperawatan :
 Memberikan pendidikan kesehatan dan Konseling KB
 Memberikan pendidikan kesehatan dan Konseling untuk menjadi orang tua
 Memberikan pendidikan kesehatan dan konseling prenatal dan pentingnya ANC
Tahap II : keluarga dengan kelahiran anak pertama yaitu dimulai
sejak anak pertama lahir sampai berusia 30 bulan.

Masalah kesehatan:
 Penggunaan alat kontasepsi untuk menjarangkan kehamilan berikutnya
 Asfiksia, hiperbilirubin, infeksi pada neonatus
 Resiko infeksi atau infeksi pasca persalinan,pencegahan infeksi luka
epissiotomi dan bedah saesar
 Infeksi dan resiko infeksi tali pusat
 Imunisasi ibu hamil (suntik TT) yang tidak lengkap
 Imunisasi pada bayi baru lahir yang tidak dilakukan
 Pembengkakan payudara (mastitis)
 Asi sulit keluar pasca melahirkan
 Pendidikan maternitas fokus klg, perawatan bayi,imunisasi,konseling
perkemb anak,KB,pengenalan & penanganan mas kesh fisik scr dini.
 Inaksesibilitas Dan ketidakadekuatan fasilitas perawatan ibu & anak.
Lanjutan....

 Pemenuhan nutrisi pada ibu hamil dan menyusui


kurang
 Konflik peran dan transisi peran orang tua
 Depresi postpartum
 Kebutuhan asih, asah dan asuh anak tidak
terpenuhi.
 Kehidupan seksual dan sosial terganggu dan
menurun.
 Perubahan gaya hidup
 Inaksesibilitas dan ketidakadekuatan fasilitas-
fasilitas perawatan anak untuk ibu bekerja.
 Masalah hubungan anak - orang tua
 Masalah pengasuhan anak termasuk kelalaian dan
penyalahgunaan.
Intervensi keperawatan :
 Konseling dan pendidikan kesehatan tentang persiapan
pengalaman melahirkan
 Konseling perawatan bayi baru lahir
 Konseling perawatan bayi yang sehat
 Konseling tentang mengenali gangguan kesehatan bayi
secara dini dan cara mengatasinya
 Konseling tentang imunisasi
 Konseling tumbuh kembang anak
 Konseling tentang keluarga berencana
 Konseling tentang pemenuhan kebutuhan anak pada ibu
yang bekerja
Tahap III : keluarga dengan anak pra sekolah yaitu dimulai anak
pertama berusia 2,5 tahun sampai dengan 5 tahun.
Masalah kesehatan:
 Masalah kesehatan fisik: penyakit menular pada anak.
 Mas kseh fisik : penyakit menular,jatuh,luka bakar,keracunan & kecelakaan-2
lain
 Munculnya penyakit infeksi (ISPA)
 Masalah kesehatan psikososial: hubungan perkawinan, perceraian.
 Persaingan antara kakak adik sehingga munculnya emosional dengan adanya
sibling.
 Pengasuhan anak : Kecelakaan saat bermain
 Munculnya penyakit akibat imunisasi yang tidak lengkap (polio, hepatitis, TB
pada anak)
 Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
 Nutrisi yang kurang (anak sulit makan)
 Cedera, jatuh, luka bakar dan laserasi
 Kekerasan pada anak
 Tingkat kepuasan hubungan seksual lebih rendah
 Komunikasi/hubungan yang tidak harmonis yang memicu perceraian
Intervensi keperawatan :
 Memberikan pendidikan kesehatan dan konseling
kepada orang tua tentang penyakit dan kecelakaan yang
biasanya terjadi pada anak – anak (anticipatory
guidance).
 Konseling tentang sibling rivaly tumbuh kembang anak
 Konseling tentang keluarga berencana
 Konseling tentang peningkatan kesehatan dan
mensosialisasikan anak
 Konseling tentang penguasaan tugas perkembangan
anak usia sekolah terutama persiapan bagi anak untuk
belajar berpisah.
Tahap IV : keluarga dengan anak usia sekolah yaitu dimulia saat
anak pertama berusia 6 tahun sampai 13 tahun.

Masalah Kesehatan :
 Terpapar penyakit menular
 Munculnya penyakit infeksi (ISPA)
 Kecelakaan saat bermain dan disekolah
 Emosional dengan adanya sibling
 Munculnya penyakit akibat imunisasi yang tidak lengkap (polio, hepatitis, TB
pada anak)
 Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
 Nutrisi yang kurang (anak sulit makan)
 Cedera, jatuh, luka bakar
 Kekerasan pada anak dan penyalahgunaan anak
 Penyakit gigi (caries gigi)
 Terkena zat aditif (jajan sembarangan, pewarna, pengawet dll)
 Malas belajar akibat terkena penyakit
 Kesulitan belajar : membaca, menulis dan berhitung
 Intervensi keperawatan :
 Memberikan pendidikan kesehatan dan konseling
kepada orang tua tentang penyakit dan kecelakaan yang
biasanya terjadi pada anak – anak.
 Konseling tentang sibling rivaly tumbuh kembang anak
 Konseling tentang keluarga berencana dan bahagia
 Konseling tentang peningkatan kesehatan dan
mensosialisasikan anak
 Konseling tentang tumbuh kembang anak dan
penanganan gangguan tumbang : gangguan belajar,
nutrisi, tugas perkembangan
Tahap V : keluarga dengan anak remaja yaitu dimulai saat anak
pertama berusia 13 tahun sampai 19-20 tahun
 Masalah kesehatan:
 Kecelakaan kendaraan bermotor
 Patah tulang dan cedera akibat atletik
 Gangguan reproduksi disminor
 Kecemasan menarchie, menstruasi tidak teratur
 Penyalahgunaan obat, alkohol dan merokok
 Penyalahgunaan alat kontrasepsi
 Kehamilan yang tidak di inginkan
 Aborsi
 Penyakit menular seksual
 Masalah kesehatan fisik seperti penyakit jantung pada orang tua
 Masalah komunikasi anak-orangtua dan orang tua-orang tua.
 kecelakaan, penggunaan obat-2an,alkohol, mulai
menggunakan rokok sbg alat pergaulan,kehamilan tdk
dikehandaki
Intervensi keperawatan :
 Peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit dan
trauma
 Konseling pada orang tua tentang penyakit pada remaja,
 Persepsi remaja ttg sex education : uji
kehamilan,AIDS,alat kontrasepsi Dan aborsi
 Pendidikan kesehatan tentang obat – obatan terlarang,
merokok, alkohol, seks bebas, kesehatan reproduksi
 Konseling langsung yang ada di komunitas dan pendidikan
yang bersifat rekreasional.
 Konseling tentang penyakit menular seksual
 Memberikan dukungan emosional dan kunjungan rumah :
penerapan terapi kelompok, role play,
Tahap VI : keluarga dengan anak dewasa yaitu dimulai saat anak
pertama meninggalkan rumah sampai anak terakhir, lamanya
tergantung dengan jumlah anak atau banyaknya anak belum
menikah dan tinggal dalam rumah

Masalah kesehatan:
 Masa komunikasi dewasa muda dengan orang tua tidak lancar.
 Transisi peran suami istri.
 Kebutuhan pemberian perawatan.
 Kondisi kesehatan kronis akibat tingginya kolesterol, obesitas,
tekanan darah tinggi
 Masalah menopause dan stress menjelang menopause
 Efek dari obat-obatan, merokok, diet dan lain-lain.
 Misal komunikasi dengan anak remaja
 Munculnya penyakit akibat minum alkohol,merokok, diet yang salah
dan pola makan yang tidak seimbang
 Kebutuhan seksual yang terganggu
 mas kom anak dg ortu ( jarak ), perawatan usia lanjut,mas penyakit
kronis : Hipertensi,Kolesterol,Obesitas,Menopause,
Intervensi keperawatan :
 Memberikan konsultasi penyakit –
penyakit yang dapat timbul, misal :
penyakit kronis atau faktor – faktor
predisposisi misalnya kolesterol tinggi,
obesitas, hipertensi, problem menopouse,
peningkatan kesehatan serta pola hidup
sehat perlu diperhatikan.
 Penyuluhan kesehatan tentang KB.
Tahap VII : keluarga dengan usia pertengahan yaitu dimulai saat
anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat pensiunan
atau salah satu pasangan meninggal.

Masalah kesehatan:
 Kebutuhan terhadap informasi kesehatan
 Masalah hubungan dengan perkawinan.
 Komunikasi dan hubungan dengan anak cucu dan lain-lain.
 Masalah hubungan dengan perawatan.
 Istirahat tidur yang kurang
 Munculnya penyakit degeneratif : hipertensi, Diabetes,
jantung, osteoporosis
 Kebutuhan seksual yang terganggu akibat pre menopause
 Mis komunikasi dengan anak dan cucu
 Perubahan hormonal, menopause pada wanita
Intervensi keperawatan :
 Memberikan perawatan dan konsultasi yang
terkait dengan upaya peningkatan kesehatan
seperti : kebutuhan istirahat yang cukup,
aktifitas ringan sesuai kemampuan, nutrisi
yang baik dll
 Konseling tentang perubahan fisiologis dan
psikologis pada penuaan
 Pendidikan kesehatan tentang perawatan :
membantu perawatan orang tua yang lanjut
usia atau tidak mampu merawat diri.
Tahap VIII : keluarga dengan usia lanjut yaitu dimulai bila
salah satu meninggal atau pensiun sampai dengan dua-
duanya meninggal.
 Masalah kesehatan:
 Terjadi penyakit degeneratif hipertensi,
diabetes, jantung, rematik, osteoporosis
 Kehilangan pasangan
 Post power sindrome
 Penurunan fungsi fisik, mental dan kognitif
 Stress penurunan pendapatan,
ketergantungan ekonomi
 Depresi pada lansia
Intervensi keperawatan :
 Melakukan perawatan pada orang tua terutama terhadap
penyakit – penyakit kronis dari fase akut sampai rehabilitasi.
 Memperhatikan peningkatan kesehatan seperti : nutrisi,
aktifitas, istirahat, pemeriksaan mata, gigi dan pencegahan
penyakit dirumah.
 Pendidikan kesehatan tentang kesehatan lansia dan
pemenuhan kebutuhan fisiologis dan psikologis serta
spiritual.
 Pendidikan kesehatan tentang sistem kelompok pendukung
dalam masyarakat.
Terima Kasih
terimakasih

You might also like