You are on page 1of 43

G3P2A0 Gravida 12-13 minggu

dengan Abortus Inkomplit

OLEH :
Ola Nopisah, S.Ked

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


UNIVERSITS JAMBI
2017
Bab i
Pendahuluan
 Istilah abortus dipakai untuk menunjukkan pengeluaran
hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan
dan sebelum janin mencapai berat 500 gram atau kurang
dari 20 minggu.
 Abortus inkomplit yaitu abortus dengan pengeluaran
sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu
dengan adanya sisa yang tertinggal . Dalam uterus yang
tertinggal adalah plasenta atau desidua basalis
 Abortus dapat terjadi secara spontan atau disengaja.
Bab ii
Status pasien

• Nama : Ny. S
• Umur : 36 tahun
• Suku bangsa: Indonesia
• Agama : Islam
• Pendidikan :SMK
• Pekerjaan : IRT
• Alamat : Jl. Empu Gandring
• MRS : jumat, 22 september 2017
Keluhan utama

 os mengeluh keluar darah dari jalan


lahir sejak 5 jam SMRS
Riwayat perjalanan penyakit
Os datang dengan keluhan perdarahan
dari jalan lahir yang banyak, bergumpal
,terus menerus dan perut terasa mules dan
nyeri diperut bagian bawah menjalar
sampai kepinggang sejak 3 jam SMRS .
Sebelumnya terdapat Riwayat flek-flek
sejak 2 hari SMRS. Os mengaku hamil 12-
13 minggu dan merupakan hamil ketiga
Data kebidanan
Menarche : 12 tahun
HPHT : 29 juli 2017
Haid : Teratur
Lama haid : 7 hari
Siklus : 28 hari
Dismenorrhea : Tidak
Warna : Merah segar, tidak bergumpal
Bentuk perdarahan: Encer
Bau haid : Anyir
Flour albous : Sebelum
Lama : 2 hari
Warna : Putih
Jumlah : Sedikit
Riwayat pernikahan

Status perkawinan : Kawin


Berapa kali : 1 kali
Usia : 20 tahun
Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang
lalu

No Tahun Umur Jenis Penolong Penyulit Anak Ket


partus kehamilan persalinan JK/BB

1. 2001 Aterm Spontan Bidan - Pr/3.200 Sehat

2 2008 Aterm Spontan Bidan - Lk/3.300 Sehat

3 ini AB
Riwayat KB

Pernah mendengar tentang KB : Pernah


Pernah menjadi aseptor KB : Pernah
Alat kontrasepsi yang telah dipakai : Suntik

Alasan berhenti : ingin punya anak lagi


Riwayat Kesehatan

 Riwayat kesehatan keluarga


- Keturunan kembar : tidak ada
- Penyakit menular/keturunan : disangkal

 Perilaku kesehatan yang lalu


- Penyakit menular/keturunan : disangkal
Pemeriksaan Fisik
Status Generalisata
Keadaan umum : sedang
Kesadaran : compos mentis
Tanda vital
TD : 110/70 mmHg RR : 18x/menit
N : 80 x/menit T : 36˚ C
Tinggi badan : 145 cm
Berat Badan : 60 kg
Kepala dan leher
 Rambut :bersih , rontok (-)
 Kepala :Normochepal
 Mata :Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-
), edema pelpebra (-/-), RC (+/+), pupil isokor
 THT : dalam batas normal
 Mulut : simetris,bibir sianosis(-), gigi karies(+), gusi
pendarahan(-), lidah kotor(-)
 Leher :Pembesaran KGB (-), pembesaran kel.Tyroid
(-)
 Thoraks
Paru
 Inspeksi : Simetris kanan dan kiri, tarikan dada (-),
mamae dbn
 Palpasi :Vocal fremitus sama kanan dan kiri
 Perkusi : Sonor pada semua lapangan paru, batas paru hati
ICS VI linea midclavikularis dekstra
 Auskultasi:
pulmo :Vesikuler (+) normal, Ronkhi (-/-), Wheezing (-/-)
cor : : BJ I-BJ II reguler, murmur (-), gallop (-)
 Abdomen
 Inspeksi : Supel, strie(-), linea nigra (-), jaringan
parut (-)

 Palpasi: Nyeri tekan (+), TFU tidak teraba, defans


muskuler (-), hepatomegali (-), Splenomegali (-)

 Perkusi : Timpani, Asites (-)

 Auskultasi : Bising usus (+) normal (12x/menit)


 Ektremitas : Akral hangat, sianosis (-/-), edema (-/-)
 Genitalia eksterna
 Labia Mayora/minora : Simetris
 Pembengkakan kelenjar Bartholini : Tidak
 Pengeluaran Vagina
Jenis sekret : Darah
Bau : Amis
Jumlah : ± 500 cc
STATUS OBSTETRIK/GINEKOLOGIK

Inspekulo
Pemeriksaan Luar
• Portio :Livide
-pemeriksaan abdomen : • OUE : Terbuka 1 jari
datar, supel , nyeri tekan sempit, tampak jaringan di
(+), nyeri lepas (-) , muara OUE
TFU tidak teraba • Fluksus :Darah (+), aktif
• Fluor : (-)
-Perdarahan aktif (+), • Erosi : (-)
Warna merah tua, bau • Laserasi : (-)
anyir , jumlah banyak, • Polip : (-)
pembesaran kelenjar • Cavum douglas : Tidak
bartholini (-) tampak
keluar jaringan menonjol
Pemeriksaan bimanual

Portio lunak, dinding vagina licin ,


terdapat jaringan , nyeri goyang portio
(-)
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Darah Rutin 22 september


2017
 - WBC : 9,9 x 103/mm3
 - RBC : 4,9 x 106/ mm3
 - HB : 10,5 g/dl
 - HCT : 33,5 %
 - PLT : 289 x 103/ mm3
Pemeriksaan Urin Rutin
Uji kehamilan dini gravindex test (+) positif
USG
Diagnosa
G3P2A0 gravida 12-13 minggu dengan abortus
inkomplit

Penatalaksanaan
 Observasi tanda vital, keadaan umum, dan
perdarahan pervaginam
 IVFD RL 30 gtt/i

Rencana USG tanggal 23 September 2017


 Jam 11.30 pasien di USG
• Hasil USG : terdapat jaringan sisa
konsepsi pada uterus
• Advice : rencana kuretase hari senin
tanggal 25 September 2017
• Pasien pindah ke zaal kebidanan
• Selama di zaal observasi TTV dan
pendarahan
• Persiapan kuretase jam 10.00
Laporan kuretase
25 september 2014 pukul 11.00 wib dilakukan kuretase a/i abortus inkomplit
TD awal : 110/70 mmhg
Laporan kuretase NY. S
 Pasien dibaringkan di atas meja ginekologi
 Atur posis dalam letak litotomi
 Lakukan premedikasi dengan anestesi : SA 1 ampl, stesolid ½ amp, ketalar 2 cc.
 Lakukan septic dan antiseptic
 Pasang sims atas dan bawah
 Jepit portio dengan tenakulum arah jam 11
 Masukkan sonde, ukur panjang uterus ( 10cm)
 Kuretase di mulai searah jarum jam, di dapati darah 200cc
 Suntikan metergin 1 ampul IV
 Tenakulum dan speculum sims dilepas
 Aseptik dan antiseptic dengan betadin
 jam 11.35 Kuretase selesai
 Follow up
tanggal 26 September 2017
S : sakit kepala bagian sebelah kiri
O : Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
TD : 100/70 mmhg
RR : 28x/i
N : 80x/i
T : 36 oC
A : Post kuretase hari ke II a/i Abortus Inkomplit
P:
• Up infuse
• PO : Ciprofloxacin 2x500 mg
• Metronidazole 3x 500 mg
• Methyilegometrin 3x0,125 mg
• Paracetamol 3x500 mg
• BLPL
PROGNOSIS

 QUO AD VITAM :Dubia ad bonam


 QUO AD FUNCTIONAM : Dubia ad bonam
Bab iii
tinjauan pustaka
 DEFINISI
Abortus adalah fetus dengan berat kurang dari 500 gram atau umur
kehamilan kurang dari 20 minggu pada saat dikeluarkan dari uterus, yang tidak
mempunyai kemungkinan hidup.
Abortus inkomplit adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada
kehamilan sebelum 20 minggu dengan adanya sisa yang tertinggal dalam uterus
yang tertinggal adalah plasenta dan desidua basalis.
EPIDEMIOLOGI

 Lebih dari 80% abortus terjadi dalam 12 minggu pertama.


Anomali kromosom menyebabkan paling sedikit separuh
dari abortus dini.
ETIOLOGI
 Penyebab abortus (early pregnancy loss) bervariasi dan
sering diperdebatkan. Umumnya lebih dari satu
penyebab.
 Penyebab Genetik
 Penyebab Anatomik
 Penyebab Autoimun
 Penyebab Infeksi
 Faktor Lingkungan
 Faktor Hormonal
 Faktor Hematologik
PATOFISIOLOGI
Faktor genetik Faktor anatomik Faktor penyakit Faktor infeksi Faktor lingkungan Faktor hormonal
uterus autoimun

Kelainan sitogenik Gangguan implantasi SLE dan aPA Terjadinya metabolisme Seperti nikotin dan co2 Penurunan kadar
(mutasi gen) serta pasokan darah ke toksin, infeksi janin, progesteron
endometrium amnion, plasenta, dan
Kematian janin
endometrium
Efek vasoaktif
Gangguan proses Gangguan implantasi
implantasi

Hambatan sirkulasi
Gangguan implantasi
uteroplasenta
dan kematian janin

Gangguan pertumbuhan
janin

Perdarahan pada desidua basalis

Nekrosis jaringan disekitar pendarahan

Hasil konsepsi terlepas seluruhnya atau sebagian dari


dinding endometrium

Merupakan Korpus alineum dalam uterus

Terjadi kontraksi untuk mengeluarkan isinya

ABORTUS
DIAGNOSIS:

 Abortus harus diduga bila seorang wanita dalam masa reproduksi


mengeluh ada perdarahan pervaginam setelah terlambat haid, sering pula
disertai rasa mules.

 Pemeriksaan fisik untuk menentukan adanya kehamilan muda, melihat


adanya perdarahan, pembukaan serviks dan jaringan di mulut rahim.

 Tes kehamilan.

 USG.
KLASIFIKASI ABORTUS DAN PENANGANANNYA

Abortus dapat diklasifikasikan atas dua golongan:


 Abortus Spontan
 Abortus Provokatus (induced abortion). Abortus ini dibagi menjadi: 6
 Abortus Medisinalis (abortus therapeutica)
 Abortus kriminalis
Pembagian abortus secara klinik:
 Abortus imminens
 Abortus servikalis
 Abortus insipiens
 Missed abortion
 Abortus inkompletus
 Abortus habitualis
 Abortus kompletus
Abortus inkompletus:
 Pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan
kurang dari 20 minggu dengan masih ada sisa tertinggal
dalam uterus.

 Kanalis servikalis terbuka dan jaringan dapat diraba


dalam kavum uteri atau kadang sudah menonjol dari
OUE.

 Perdarahan dapat banyak sekali dan tidak akan


berhenti sebelum sisa hasil konsepsi dikeluarkan.

 Dilakukan penanganan bila syok, setelah itu dilakukan


kuretase.
KOMPLIKASI ABORTUS:
 Perdarahan
 Perforasi
 Infeksi
 Syok
bisa terjadi karena perdarahan (Syok Hemoragik) dan karena infeksi berat
(Syok Septik).
DIAGNOSIS BANDING
 Kehamilan Ektopik
 Molahidatidosa
Bab iv
Analisa kasus
 Abortus inkomplit  Pengeluaran sbagian hsl konsepsi
pd kehamilan < 20 mgg
 Kasus  keluarnya janin dan sisa hasil konsepsi
usia kehamilan 12-13 minggu

 Etiologi belum bisa dipastikan namun untuk faktor


anatomi berdasarkan USG uterus normal, penyakit –
penyakit kronis, serta penggunaan obat – obatan dan
alkohol disangkal berdasarkan anamnesa
Penegakan diagnosis abortus inkomplit pada pasien
ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang, dimana didapatkan tanda-tanda
khas dari abortus inkomplit yaitu:
Anamnesis :
- amenore pada masa reproduksi,
- perdarahan pervaginam disertai jaringan hasil konsepsi,
rasa sakit atau keram perut di daerah atas simpisis
Kasus
Seorang wanita usia 36 tahun dengan usia kehamilan 12-13
minggu dengan perdarahan pervaginam, nyeri perut,
keluar darah dari jalan lahir.
 Pemeriksaan Fisis :
- Abdomen biasanya lembek
- Tidak/dgn nyeri tekan,
- sisa hasil konsepsi ditemukan di dalam uterus dapat juga
menonjol keluar atau didapatkan di liang vagina,
- serviks terlihat dilatasi dan tidak menonjol,
- pada pemeriksaan bimanual didapatkan uterus membesar dan
lunak.

Kasus
Pemeriksaan fisik :
- TFU tidak teraba,
- pada pemeriksaan inspekulo didapatkan perdarahan (+) positif
aktif ditemukan cervix dalam keadaan dilatasi sebesar 2cm
disertai dengan jaringan jaringan di muara OUE
Pemeriksaan USG ditemukan kantung gestasi tidak utuh, ada sisa
hasil konsepsi.

Kasus
 Pemeriksaan penunjang USG Tampak uterus besar
 Tampak sisa hasil konsepsi

Pemeriksaan Penunjang :
Pemeriksaan laboratorium berupa tes kehamilan, hemoglobin,
leukosit, waktu bekuan, waktu perdarahan, trombosit., dan
GDS.

Kasus : Pemeriksaan Laboratorium:


Gravindek test (+),WBC: 9,9 x 103/mm3, RBC: 4,9 x 106/ mm3, HB:
10,5 g/dl, HCT: 33,5 %, PLT: 289x 103/ mm3
Tatalaksana pada pasien ini kuretase

Kasus
Kuretase dilakukan pada tanggal 25 September 2017
PROGNOSA

 Prognosis pada pasien ini baik, disertai dengan keadaan klinis


pasien yang stabil setelah kuretase. Namun kemungkinan untuk
dapat terjadi abortus lagi pada kehamilan selanjutnya sehingga
diperlukan pemeriksaan lain agar dapat diketahui penyebab dari
abortus yang dialami. Pasien sebaiknya diedukasi untuk kontrol
kembali ke dokter spesialis 1 minggu kemudian.
BAB III
PENUTUP

 Abortus/keguguran adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum


janin dapat hidup di luar kandungan. Sebagai batasan  kehamilan kurang dari
20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram.1,2

 Pada awal abortus terjadi perdarahan dalam desidua basalis  diikuti oleh
nekrosis jaringan di sekitarnya.

 Pasien perlu diperiksa untuk mencari penyebab abortus.


TERIMA KASIH

You might also like