You are on page 1of 10

HIPERTENSI

dr Anggita Fatwa
dr Dita Oktavia Rahmi

INTERNSHIP PUSKESMAS BERBEK


PERIODE IV 2017
HIPERTENSI
• Hipertensi atau yang dalam bahasa awam sering
dikenal dengan istilah “Darah Tinggi” termasuk
dalam kategori Penyakit Tidak Menular (PTM)
yang menyebabkan tingkat kematian dan kecacatan
tertinggi di seluruh dunia.
• Kematian pada penderita Penyakit Kardiovaskular
paling banyak disebabkan oleh adanya hipertensi
sebagai faktor risiko.
• Pasien dewasa yang menderita hipertensi
biasanya juga memiliki faktor risiko Penyakit
Kardiovaskular yang lain.
• Hipertensi, yang merupakan sebuah faktor
risiko yang dapat dimodifikasi/dirubah
merupakan penyebab kematian terbanyak
nomor 2 setelah rokok.
• Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa
tekanan darah akan cenderung meningkat
seiring dengan bertambahnya usia 
meningkatkan risiko terjadinya hipertensi dan
penyakit kardiovaskular.
Klasifikasi Tekanan Darah Dewasa
Kategori TD TD Sistolik TD Diastolik
Normal < 120 mmHg Dan < 80 mmHg
Meningkat 120-129 mmHg Dan < 80 mmHg
Hipertensi
Derajat I 130-139 mmHg Atau 80-89 mmHg
Derajat II ≥140 mmHg Atau ≥90 mmHg

Saat ini, orang dengan TD 130/80 sudah diklasifikasikan sebagai


Hipertensi Derajat I
Penyebab
1. Faktor Genetik  Beberapa kelainan pada gen
tertentu dapat mempengaruhi pengaturan
tekanan darah. Kelainan genetik tertentu ini
juga mendukung kecenderungan peningkatan
tekanan darah seiring dengan usia
2. Obesitas  Dinilai sebagai faktor risiko yang
langsung berhubungan dengan kejadian
hipertensi.
3. Konsumsi Garam Berlebihan  Dinilai sebagai
faktor risiko yang langsung berhubungan
dengan kejadian hipertensi, penyakit
kardiovaskular, dan stroke.
4. Kurang Aktivitas Fisik  Aktivitas fisik rutin
meskipun yang sederhana, terbukti dapat
menurunkan risiko terjadi hipertensi.
5. Konsumsi Alkohol  Konsumsi alkohol
berlebihan dapat meningkatkan risiko
terjadinya hipertensi
7. Obat-Obatan Tertentu  Obat seperti kafein,
dekongestan, KB hormonal, antipsikotik,
antidepresan dapat mengganggu sistem
pengaturan tekanan darah dan mengakibatkan
terjadinya hipertensi.
8. Status emosional  Orang dengan tingkat
stress dan emosional yang tinggi cenderung
memiliki tekanan darah yang tinggi.
Gejala
• Tanpa gejala
• Sakit kepala
• Rasa pegal di tengkuk
• Pengelihatan kabur
• Jantung berdebar-debar
• Keringat dingin berlebihan
• Sesak nafas dan sulit tidur
Terapi
1. Perubahan gaya hidup :
• Kurangi asupan garam
• Tingkatkan aktivitas fisik
• Mengelola stress dengan baik
• Jangan merokok dan hindari asap rokok
2. Obat Anti Hipertensi  diberikan oleh dokter
setelah perubahan gaya hidup tidak berhasil,
atau pada nilai tekanan darah tertentu. Minum
dengan rutin dan apabila gejala memburuk
segera periksakan diri ke dokter.
REFERENSI
2017 ACC / AHA / AAPA / ABC / ACPM / AGS /
APhA / ASH / ASPC / NMA / PCNA Guideline
for the Prevention, Detection, Evaluation, and
Management of High Blood Pressure in Adults”
in J Am Coll Cardiol. Sep 2017, 23976; DOI:
10.1016/j.jacc.2017.07.745

You might also like