Pengertian Dermatitis adalah peradangan kulit (epidermis dan drmis) sebagai respons terhadap pengaruh factor eksogen dan atau factor endogen,menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi polimorfik (eritema,edema,papul,vesikel,skuama,likenifik asi) dan keluhan gatal.Dermatitis cenderung residif dan menjadi kronis.(Djuanda Adhi,2010) Klasifikasi dermatitis 1. Dermatitis kontak 2. Dermatitis atopic 3. Neoredermatitis sirkumskripta 4. Dermatitis numularis 5. Dermatitis statis Etiologi Penyebab dermatitis dapat berasal dari luar (eksogen),misalnya bahan kimia(contoh:detergen,asam,basa,oli,semen), fisik (contoh:sinar,suhu),mikro-organisme (bakteri,jamur);dapat pula dari dalam (endogen),misalnya dermatitis atopik Manifestasi Klinik 1.Dermatitis kontak a) Lesi kemerahan b) Untuk dermatitis kontak alergi gejala tidak muncul sebelum 24-48 iritan jam,bahkan sampai 72 jam c) untuk dermatitis kontak iritan gejala terbagi atas akut dan kronis d) pada kasus berat dapat terjadi bula pada lesi kemerahan tersebut e) dermatitis kontak iritan,gatal dan rasa terbakarnya lebih terasa dibandingkan dengan tipe alergi. 2.Dermatitis atopik (DA) Ada 3 fase klinis DA yaitu: a.DA infantil (2 bulan-2tahun) Lesi sering muncul pada tahun pertama kehidupan yaitu pada bulan kedua.lesi tampak pada daerah muka berupa eritema,lesi bisa meluas ke kepala,leher,pergelangn tangan dan tungkai.sebagian besar sembuh dinusia 2 tahun-fase anak b.DA anak (2-10tahun) dapat merupakan lanjutan DA infantil atau timbul sendiri.lesi di lipatan siku/lutut,pergelangan tangan,kelopak mata dan leher.Ruam papul likenifikasi,skuama,erosi,hiperkeratosis(50% dapat mengganggu pertumbuhan. c.DA pada remaja dan dewasa Distribusi lesi kurang karakteristik,sering mengenai tangan,lipatan siku/lutut,samping leher,dahi,sekitar mata,bibir.lesi kering agak menimbul,papul datar cenderung berkonfluens menjadi plalikenifikasi dan sedikit skuama.Cenderung membaik setelah usisa 30 tahun. 3.Neurodermatitis sirkumskripta a) Kulit yang sangat gatal b) Muncul tunggal di daerah leher,pergelangan tangan,paha,mata kaki,kadang pada alat kelamin. c) Crasa gatal sering hilang timbul d) Terjadi perubahan warna kulit yang gatal 4.Dermatitis numularis a) Gatal yang angat hebat ,sehingga dapat mengganggu. b) Lesi akut berupa vesikel dan populovesikel (0,3-1.0cm)kemudian membesar dengan cara berkonfluensi ataumeluas ke samping membentuk lesi seperti uang logam c) Lambat laun vesikel pecah terjadi eksudasi,kemudian kering menjadi krusta kekuningan. d) Ukuran lesi dapat mencapai diameter 5cm dengan jumlah bisa lebih dari satu dan dapat pula banyak tersebar. e) Tempat predileksi biasanya terdapat pada tungkai bawah badan,lengan,termasuk pada punggung tangan. 5.Dermatitis statis a) Bercak bercak berwarna merah bersisik b) Bintik bintik merah dan bersisik c) Borok atau bisul pada kulit d) Kulit yang tipis pada tangan dan kaki e) Luka (lesi) kulit f) Pembengkakan pada tungkai kaki g) Rasa gatal pada daerah yang terkena h) Rasa kesemutan pada daerah yang terkena Pemeriksaan Penujang 1. Percobaan asetikolin(suntikan dalam intracutan,solusio asetilkolin 1/5000) 2. Percobaan histamin hostat disuntikkan pada lesi 3. Pric Laboratorium 1. Darah : Hb,leukosit,hitung jenis,trombosit,elektrolit,protein total,albumin,globulin 2. Urin : pemeriksaan histopatologi Penatalaksanaan 1.Dermatitis kontak a) Hindari kontak lebih lanjut dengan zat atau benda/penyebab dermatitis kontak b) Pada tipe iritan,basuhlah bagian yang terkena dengan air mengalir sesegera mungkin c) Jika terjadi lecet,tangani seperti menangani luka bakar d) Obat anti histamin oral untuk mengurangi rasa gatal dan perih yang dirasakan e) Kortikosteroid dapat pula diberikan secara topical,oral,atau intervena sesuai dengan tingkat keparahannya. 2.Dermatitis atopik a) Menghindari dari agen pencetus seperti makanan,udara panas b) Hindari kulit dengan jenis pelembap seperti krim hidrofilik urea 10% atau mengandung asam laktat konsentrasi kurang dari 5% c) Kortikosteroid topical potensi rendah diberikan kepada bayi d) Antihistamin topical tidak dianjurkan kepada DA karena berpotensi sensitisasi kulit e) Pemberian antibiotika. 3.Neurodermatitis sirkumskripta a) Pemberian kortikosteroid dan anti histamin oral bertujuan untuk mengurangi reaksi inflamsi gatal b) Anti depresan atau anti anxiety pada sebagian orang dan butuh pertimbangan untuk pemberiannya c) Pemberian antibiotik jika terdapat infeksi sekunder d) Perlu diberikan nasehat untuk mengatur emosi dan perilaku yang dapat mencegah gatal dan garukan 4.Dermatitis numularis a) Bila kulit kering,diberi pelembab atau emolien b) Secara topikal lasi dapat diobati dengan obat antiinflamasi,misalnya preparat ter,glukokortikoid,takrolimus,atau pimekrolimus c) Bila lesi masih eksudatif,sebaiknya dikompres dahulu d) Kalau ditemukan infeksi bakterial diberikan antibiotik e) Kortikosteroid hanya diberikan pada kasus yang berat f) pruritus dapat diobati dengan anti histamin golongan H1,misalnya hidroksilin HCL 5.Dermatitis statis Cahaya berdenyut intens Diuretik Imunosupresan Istirahat Kortikosteroid Ligasi veskuler Pelembab Terapi kompresi Diagnosa keperawatan 1.Ketidakefektifan pola nafas jlan nafas terganggu akibat spasme otot otot pernafasan,kerusakan neurologis. Defenisi : inspirasi dan atau ekspirasi yang tidak memberi ventilasi Batasan karakteristik : Perubahan kedalaman pernapasan,perubahan ekskursi dada,mengambil posisi tiga titik,bradipneu,penurunan tekanan ekspirasi,penurunan ventilasi semenit,penurunan kapasitas vital,dipneu,peningkatan diameter anterior NOC Respiratory status : Ventilation,airway patency Vital Kriteria hasil : Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih Menunjukkan jalan nafas yang paten NIC Airway management Buka jalan nafas,gunakan teknik chin lift atau jhaw trust bila perlu Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi Identifikasi pasien,pasang mayo,fisioterapy dada seperlunya Keluarkan sekret dengan batuk,auskultasi suara nafas 2.Kerusakan integritas kulit b.d lesi dan reaksi inflamasi Defenisi : perubahan/gangguan/epidermis/dermis Batasan karakteristik : kerusakan lapisan kulit,gangguan permukaan kulit,invasi struktur tubuh Faktor yang berhubungan : Eksternal : zat kimia,radiasi,usia yang ekstrim,kelembapan,hipertermia Internal : perubahan status cairan,perubahan pigmentasi,perubahan turgor,faktor perkembangan NOC Tissue integrity : skin and mucous Hemodyalis akses Kriteria hasil : Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan,tidak ada luka,perfusi jaringan,menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit,perawatan alami untuk melindungi kulit. NIC : Pressure management Anjurkan pasien menggunakan pakaian longgar Jaga kebersihan kulit Oleskan lotion pada daerah yang tertekan Monitor nutrisi pasien 3.Gangguan citra tubuh b.d perasaan malu terhadap penampakan diri dan persepsi diri tentang ketidakbersihan Defenisi : konfusi dalam gambaran mental tentang diri-fisik individu Batasan karakteristik : Perilaku mengenali tubuh individu,memantau dan enghindari tubuh individu,respon nonverbal,perubahan pandangan terhadap tubuh individu,persepsi mencerminkan perubahn individu dalam penampilan. NOC : Body image,self esteem Kriteria hasil : Body image positif,mampu mengidentifikasi kekuatan personal,mendeskripsikan secara faktualperubahan fungsi tubuh Mempertahankan interaksi sosial NIC : Body image enhancement : Kaji secara verbal dan non verbal respon klien terhadap tubuhnya Monitor frekuensi kritik terhadap tubuhnya Jelaskan tentang pengobatan,dorong pasien mengungkapkan perasaannya Fasilitasi kontak dengan individu lain 4.Nyeri akut b.d lesi kulit Defenisi : Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa. Batasan karakteristik : Perubahan selera makan,perubahan tekanan darah,perubahan frekuensi jantung dan pernapasan,laporan isyarat dan diaforesis. NOC : Pain level,pain control,comfort level Kriteria hasil : Mampu mengontrol nyeri,melaporkan bahwa nyeri berkurang(manajemen nyeri),mampu mengenali nyeri,menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang NIC : Pain management : Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif,observasi eaksi nonverbal,gunakan komunikasi terapeutik,evaluasi pengalaman nyeri masa lampau Resiko infeksi b.d lesi,bercak-bercak merah pada kulit Defenisi : Mengalami peningkatan resiko terserang organisme patogenik Faktor faktor resiko : Penyakit kronis(diabetes melitus,obesitas),pengetahuan yang tidak cukup untuk menghindari pemanjanan patogen,pertahanan tubuhb primer tidak adekuat,ketidak adekuatan pertahana sekunder NOC : Immune status,knowledge,risk control Kriteria hasil : Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi,mendeskripsikan penularan serta penatapelaksanaanya,menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi,jumlah leukosit,menunjukkan perilaku sehat. NIC : Infection control Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain Pertahankan teknik isolasi Batasi pengunjung bila perlu Mencuci tangan dengan sabun antimikrobia Monitor tanda dan gejala infeksi sistematik dan lokal Laporkan kultur positif Discharge planning
• Gunakan kosmetik hipoalergen
• Setelah mandi keringkan kulitde dengan menepuk nepuk buka menggosok • Gunakan mild soap atau pengganti sabun • Jangan mandi terlalu lama karena membuat menjadi kering • Kenakan pelembab • Hindari gangguam wool/detergen/bahan pemutih • Jangan menggaruk/menggosok kulit • Penderita yang sedang menggunakan salep kortikosteroid /krim sebaiknya hanya mengoleskan pada bagian kulit yang membutuhkan lalu dipijat secara perlahan