Professional Documents
Culture Documents
3. Jenis Restoran
Konsep utama dan café ini adalah menciptakan suasana lounge dengan
menggunakan rumah tua (bangunan Belanda). Kami ingin mencontoh café-café
yang ada di Belanda, dengan suasana lounge dan kehangatan sebuah rumah. Jadi
sifat dari café ini adalah non-formal. Penjualan utama dan restoran ini adalah kopi
dan teh, dan sebagai penunjangnya restoran ini pun menjual berbagai macam
makanan kecil dan kue. Selain itu agar dapat lebih menarik untuk para businessman
maka kami sediakan hots pot.
4. Kapasitas Restoran
Café teko ini memakai bangunan (tua) yang sudah ada untuk mendapatkan suasana
kehangatan rumah dan suasana lounge. Café ini terdiri dari bangunan yang terbagi
menjadi bagian dalam dan bagian luar. Untuk bagian dalam diperkirakan memuat
sekitar 69 kursi sedangkan bagian luar yang berada di halaman belakang bangunan
memuat kira-kira 21 kursi. Untuk keseluruhan kapasitas dan restoran ini diperkirakan
memiliki kapasitas untuk 90 kursi.
5. Misi Restoran
Misi dan Café Teko ini adalah menjadikan café ini sebagai café pertama di Bandung
yang memiliki menu utama kopi dan teh serta atmosfer yang nyaman dengan rumah
tua yang bernuansa lounge dan didukung dengan adanya free hotspot. Slogan Café
Teko adalah “Feels Our Atmosphere”
6. Logo
Saat ini kegiatan pemasaran adalah suatu kegiatan yang sangat penting
dalam dunia industrj, hampir mustahil rasanya apabila terdapat sebuah
hotel/restaurant/café yang sukses tanpa adanya kegiatan pemasaran yang
memadam. Hal itu dikarenakan, dan kegiatan pemasaran yang baik, sebuah
hotel/restaurant/café dapat menarik konsumen yang mereka inginkan. Pada saat ini,
Kota Bandung mengalami banyak peningkatan dalam hal pengadaan akomodasi
(hotel/restaurant/café) bagi para wisatawan dan dapat dikategorikan menjadi
beberapa kelompok usaha, mulai dan yang berskala kecil, menengah dan besar.
Sehingga Kota Bandung memiliki tingkat persaingan yang sangat tinggi. Oleh karena
itulah, suatu kegiatan pemasaran sangat diperlukan apabila ingin memenangkan
persaingan dalam hal hotel/restaurant/café di Kota Bandung.
Pada awalnya pasar berarti lokasi fisik tempat pembeli dan penjual bertemu
untuk bertukar barang. Sedangkan dalam bidang bisnis pasar (market) dijadikan suatu
istilah pengelompokkan perangkat pembeli yang nyata dan potensial yang mungkin
melakukan transaksi dengan penjual. Sedangkan pengertian pemasaran menurut
Philip Kotler yang berjudul Manajemen Pemasaran jilid ke-11, yaitu : “Suatu proses
sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan menawarkan dan secara bebas
mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.” (2005:10).
Tujuan dan kegiatan pemasaran menurut Peter Drucker, yang terangkum
dalam buku Manajemen Pemasaran jilid ke-11 yang disusun oleh Philip Kotler, adalah
“mengetahui dan memahami pelanggan dengan baik sehingga produk dan jasa itu
cocok dengan pelanggan dan selanjutnya mampu menjual dirinya sendiri.” (2005:10).
Berdasarkan definisi pemasaran dan tujuan pemasaran itu sendiri kita
dapat mengetahui bahwa dalam menjalankan suatu bisnis café, kita tidak hanya
sekedar untuk mencari profit/keuntungan semata, melainkan mencari dan
mendapatkan apa yang dinginkan oleh pelanggan kemudian menawarkannya serta
memahami pelanggan dengan baik.
Analisis Pasar
Pada masa sekarang ini banyak bermunculan perusahaan baru yang
bergerak dalam bidang kuliner, hal ini didukung dengan keadaan kota Bandung yang
menjadi salah satu tujuan wisata kuliner dan belanja. Oleh karena itu, setiap
perusahaan memerlukan analisis pasar yang menjadi konsumen utama dan
produknya.
Tujuan dilakukannya analisis pasar adalah perusahaan dapat
mensegmentasi pasar yang ada berdasarkan aspek Demografis, Umur, Geografis
dan Lain-lain. Sehingga perusahaan dapat membagi pasar menjadi kelompok-
kelompok pembeli khas yang membutuhkan produk dan bauran pemasaran
tersendiri. Langkah selanjutnya perusahaan dapat membidik pasar yang ada,
kemudian mengevaluasinya dan memilih salah satu segmen atau beberapa segmen
pasar. Sehingga perusahaan dapat menetapkan posisi pasar, yang berguna untuk
menetapkan posisi bersaing bagi produk dan bauran pemasaran yang tepat.
Analisis Permintaan, Publisitas dan Perumusan Misi
Seperti kita ketahui suatu bisnis hotel/restoran/café memiliki tujuan yang
jelas dan tujuan utamanya adalah mendapatkan laba atau profit sebanyak-banyaknya
tanpa mengesampingkan kepuasan konsumen agar bisnis tersebut dapat menarik
konsumen baru dan mempertahankan pelanggan setia. Karena mempertahankan
pelanggan yang telah kita miliki akan jauh Iebih mudah dibandingkan dengan menarik
pelanggan baru. Suatu bisnis hotel/restoran/café tidak hanya berorientasi kepada
keuntungan saja namun juga melihat keinginan dan permintaan pasar.
Café Teko memiliki tujuan utama yaitu memberikan suatu pelayanan,
pengalaman dan suasana yang berbeda dalam menikmati minuman kopi dan teh
yang unik dan menarik untuk mencapai keuntungan. Dalam hal ini dengan melihat
bergeraknya atau berkembangnya Kota Bandung sebagai Kota Jasa dengan Wisata
Belanjanya dan adanya anggapan bahwa kota Bandung sebagai tempat
beristirahatnya orang-orang dari daerah sekitar Jakarta dari segala aktivitas yang
melelahkan dalam sepekan terakhir yang mereka jalani dan juga dengan dibukanya
beberapa akses yang lebih memudahkan dan menjadi lebih cepat, hanya dengan
waktu sekitar 2 (dua) jam (dengan adanya Tol Cipularang) yang membuat kunjungan
wisatawan ke kota Bandung bagi masyarakat Jabodetabek Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, dan Bekasi) yang merupakan target utama Wisatawan yang berkunjung
ke Kota Bandung menjadi sangat mudah, hal ini dapat terlihat dan meningkatnya
jumlah wisatawan yang datang ke kota Bandung yang melalui jalur tersebut dan juga
dilihat dari belum adanya atau belum tersedianya sebuah café yang menjadikan
miuman kopi dan teh sebagai produk utama dengan citra yang eksklusif di Kota ini.
maka terciptalah suatu peluang untuk membuka sebuah café yang bernama Café
Teko dan menjadi sebuah Pioneer dalam hal Bisnis Café yang mengusung tema ini
dan juga untuk memenuhi ataupun membuat suatu Café yang dapat menjadi sebuah
bisnis yang sangat menguntungkan. Di bawah ini dapat kita lihat jumlah wisatawan
yang masuk ke kota Bandung, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar
negeri.
Dengan desain yang sangat unik, pemilihan tempat yang strategis
didukung nuansa seni modern untuk dekorasi utama menciptakan perpaduan yang
sangat tepat karena pelayanan yang berkualitas dan produk yang bercitarasa tinggi
disertai suasana eksklusif dan juga tempat yang strategis akan menjadikan Café
Teko tempat yang sempurna untuk bertemu dengan rekan, atau hanya sebagai
tempat melepas Ielah, maupun bagi pengunjung dengan anggota keluarga yang
ingin berbagi kehangatan dan kebahagiaan serta bagi para pasangan yang ingin
menikmati suasana romantis dengan alunan musik yang lembut dan juga para
penggemar wisata kuliner yang ingin mendapatkan suatu kepuasan dari produk
yang ditawarkan. Dengan demikian, Café Teko menempatkan diri sebagai suatu
bisnis restoran yang dapat dikunjungi oleh berbagai kalangan serta wisatawan baik
luar maupun dalam negeri. “Feels our atmosphere” adalah motto utama kami yang
membuat kami berbeda dan menjadikan kami sebagai salah satu café terbaik di
Kota Kembang atau Parijs Van Java yang lebih terkenal dengan sebutan Kota
Bandung, yang merupakan Ibu Kota Jawa Barat.
Analisis Penawaran
Seperti yang telah diketahui bahwa setiap tahunnya jumlah wisatawan
(mancanegara dan nusantara) yang masuk kota Bandung selalu bertambah dan
disertai dengan meningkatnya jumlah penduduk kota Bandung dari tahun ke tahun.
Berikut ini dapat kita ketahui jumlah restoran, rumah makan dan bar yang ada di kota
Bandung.
Tabel 4 Jumlah Restoran di Bandung
Tahun Jumlah
2005 247
2006 358
Sumber : DINPAR Kota Bandung
Dalam targeting ini Café Teko melihat target pasar berdasarkan tujuan target
pasar mengunjungi Café Teko dan juga dilihat dan kecenderungan tamu
mengkonsumsi makanan sehari-hari.
Tabel 9 Persentase Aspek Sosial
Dilihat dan Psikografis maka Café Teko membidik target pasar yang
mempunyai kelas sosial menengah. Dan target pasar kami juga
mempunyai motivasi tujuan untuk menikmati suasana dan produk yang
ada di Café Teko.
Tabel 11 Target Pasar Potensial Café Teko
Segmentasi Spesifikasi Persentase
Geografis Bandung 50%
Demografis Usia 26-31 tahun 35%
Penghasilan Rp. 2001.000s/dRp. 5.500.000 40%
Pekerjaan Pegawai Swasta 40%
Psikografi Kelas Sosial Menengah 50%
Tujuan : Environment 45%
Sumber : Olahan
Pesaing Homogen :
Merupakan pesaing yang ikut berkompetisi dalam pasar Café yang ada di Bandung.
Kategori ini menyebutkan para kompetitor yang memiliki Average Check for Food and
Beverage dalam rentang yang hampir sama sekitar Rp. 20.000,++ - Rp. 50.000,++ ke
atas dan tidak mencakup usaha sejenis namun dengan konsep servis yang berbeda
dengan penegasan bahwa Fast Food Service tidak termasuk didalamnya karena
kami merasa pelayanan menjadi salah satu faktor penting dalam restoran kami.
Pesaing Heterogen :
Gambaran mengenai pesaing heterogen adalah pesaing yang tidak hanya masuk
kedalam kategori Café, namun Juga berada di sekitar Café Teko dan memiliki average
check for Food and Beverage dalam rentang yang sama sehingga memungkinkan
mempunyai pangsa pasar yang hampir sama.
Weakness :
- Belum terbentuknya brand image Café Teko di mata masyarakat, hal ini disebabkan
oleh masih barunya Café Teko.
- Karyawan yang ada kurang berpengalaman dalam hal memberikan pelayanan yang
prima.
Opportunities :
- Dengan segmentasi pasar bagi kalangan menengah yang berada di sekitar Café
Teko, akan sangat membantu dalam hal pengembangan image/citra café karena
terletak di daerah yang berdekatan dengan perkantoran.
- Dibukanya Tol Cipularang yang membuat akses Jakarta-Bandung menjadi lebih
cepat dan lebih mudah sehingga makin banyaknya wisatawan dalam negeri
terutama dan daerah Jakarta serta daerah lain sekitar Jakarta yang berkunjung ke
kota Bandung membuat kebutuhan akan makanan dan minuman pun meningkat.
- Dicanangkannya kota Bandung sebagai Kota jasa dan Kota wisata Belanja
sehingga banyak menarik wisatawan terutama wisatawan Dalam Negeri.
Threat :
- Tingginya tingkat persaingan dalam dunia jasa makanan dan minuman di kota
Bandung.
- Keadaan ekonomi, politik, sosial budaya dan keamanan Indonesia yang masih
tidak stabil.
Strategi Pemasaran
Eksternal Marketing
Untuk kegiatan eksternal marketing Café Teko melakukan berbagai macam
kegiatan dimulai dan berbagai usaha promosi di berbagai media seperti media cetak
dan juga media elektronik seperti radio yang mempunyai segmentasi pasar yang
sesuai dengan segmentasi pasar Café Teko dan hal lainnya kami pun melakukan
promosi dengan menggunakan spanduk dan juga brosur serta baliho. Kami pun
melakukan Customer Relationship dengan para pelanggan potensial kami dengan
melakukan pemberian merchandises dan juga sales call.
Kegiatan Promosi
Radio :
Dinilai sebagai media yang sangat kompetitif dalam menyampaikan promosi di
Bandung. Café Teko memanfaatkan beberapa stasiun radio yang ada di Bandung
antara lain :
- NINETYNINERS RADIO
Merupakan stasiun radio yang sangat dikenal luas oleh masyarakat dan
merupakan stasiun radio yang menyasar kalangan anak muda. Saat ini masih
merupakan stasiun radio yang sangat diperhitungkan keberadaannya dan
menduduki posisi sebagai radio terbaik dalam promosi produk.
- ARDAN RADIO
Merupakan salah satu radio yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat kota
Bandung dan rata-rata hampir semua kalangan menyukai siaran-siaran dari radio
ini. ARDAN merupakan salah satu radio yang cukup sering menjalin kerjasama
dengan banyak pihak.
- IKLAN KOLOM SURAT KABAR
Surat kabar merupakan pusat informasi media cetak paling dikonsumsi
masyarakat. Café Teko memasang iklan kolom pada beberapa surat kabar di
Bandung untuk mendukung sarana informasi lainnya dengan desain dan ukuran
dekoratif yang dapat menarik minat orang untuk membaca.
- KOMPAS
Surat kabar ini merupakan surat kabar yang sudah cukup dikenal oleh
masyarakat Indonesia dan tidak hanya terbit di daerah Bandung saja melainkan
hampir di seluruh Indonesia. Walaupun media periklanan yang ditawarkan oleh
harian Kompas ini sedikit berbeda dengan surat kabar lain. Namun Café Teko
yakin bahwa melalui Kompas, Café Teko akan menjadi lebih dikenal oleh
masyarakat luas.
- SEPUTAR INDONESIA (SINDO)
Merupakan media cetak yang diterbitkan oleh MNC (Media Nusantara Citra) Group
yang juga memiliki beberapa televisi swasta nasional (RCTI, TPI dan Global TV).
Merupakan media yang tepat untuk pemasaran produk dan jasa, karena media
cetak ini tampil berbeda bila dibandingkan dengan media cetak lainnya. Media
cetak ini tidak hanya menampilkan berita-berita berskala nasional dan
internasional, juga menampilkan rubrik, fashion, sport, food, entertainment.
Sehingga saat ini surat kabar ini merupakan pilihan yang tepat bagi orang-orang
yang menginginkan semua berita yang mereka inginkan berada dalam satu harian
surat kabar saja.
- MERCHANDISES
Berkaitan dengan kompensasi berupa hadiah yang akan diberikan Café Teko
kepada tamu yang melakukan transaksi pembelian pada jumlah tertentu.
Merchandise akan bervariasi tergantung pada momen-momen tertentu yang sedang
berjalan. Hal ini dilakukan untuk menarik minat tamu untuk meningkatkan volume
pembeliannya hingga mencapai jumlah tertentu dan bisa mendapatkan merchandise
yang disediakan. Kelipatan pembelian untuk mendapatkan merchandise yang sama
tidak berlaku dan dilakukan pada periode bulan tertentu pula.
Aspek Operasional
Café Teko menawarkan berbagai produk baik tangible (produk yang bersifat
fisik) maupun intangible (produk yang bersifat phisikis). Hal ini dapat kita lihat dari
aspek-aspek operasional yang telah disusun untuk Café Teko, yaitu : Organisasi dan
Struktur Organisasi; Deskripsi Jabatan; Standard Operational Procedure; Jumlah
Jabatan dan Gaji Pegawai; Jam Operasional; Perlengkapan dan Peralatan; serta
Menu and Dish Costing.
Struktur Organisasi
Setelah kita mengetahui tentang analisis jabatan, kita perlu tahu definisi
dan sebuah jabatan atau pekerjaan dan posisi. Definisi dan jabatan adalah
sekelompok tugas yang harus dijalankan agar suatu organisasi dapat mencapai
tujuan-tujuannya. Sedangkan definisi dan posisi adalah kumpulan tugas dan
kewajiban yang dijalankan oleh seorang pekerja, sehingga akan ada satu posisi
untuk setiap pekerja dalam sebuah organisasi.
Dokumen yang memuat informasi tentang tugas-tugas, kewajiban, dan
tanggung jawab suatu jabatan/pekerjaan inilah yang disebut dengan deskripsi
jabatan (job description). Deskripsi jabatan ini memuat informasi tentang ;
identifikasi jabatan (nama jabatan, departemen/bagian, hubungan pelaporan,
nomor/kode jabatan); tangga analisis jabatan; ringkasan jabatan; dan tugas-tugas
yang dijalankan.
General Service Procedure
General Service Procedure adalah ketentuan tahapan-tahapan yang telah
ditentukan untuk kepentingan jalannya operasional di dalam sebuah café atau
restoran. Tahapan-tahapan ini dimulai pada saat kedatangan tamu sampai dengan
tamu pulang. Ketentuan ini telah menjadi standard dan harus diikuti oleh setiap
karyawan di Café Teko.
General Service Procedure
- Menyambut dan mengucapkan salam kepada tamu
- Mengantar tamu ke meja serta mendudukkan tamu
- Memberikan daftar makanan dan minuman
- Menanyakan pesanan tamu
- Mengulangi pesanan tamu untuk mencegah terjadinya kesalahan
- Posting pesanan tamu ke dalam micros system Datang ke bagian Production
apabila ada special request dari tamu
- Menyesuaikan dan meletakkan alat-alat makan yang dibutuhkan oleh tamu diatas
meja
- Mengambil pesanan minuman tamu di bar
- Menghidangkan minuman kepada tamu
- Mengambil pesanan makanan tamu di Food Production (runner)
- Menghidangkan makanan kepada tamu dan mempersilahkan tamu menikmati
hidangannya
- Mengambil piring kotor atau hidangan yang telah selesai dari atas meja
- Melaksanakan transaksi pembayaran
- Mengucapkan terima kasih kepada tamu
Standard Operation Procedure
Standard Operation Procedure (SOP) adalah ketentuan yang telah
ditetapkan oleh sebuah organisasi atau usaha, yang dalam hal ini adalah café, untuk
masing-masing bagian yang ada di dalamnya. Dibuatnya ketentuan ini dimaksudkan
untuk menjelaskan tahapan-tahapan dalam menjalankan suatu aktivitas operasional.
Oleh karena itu, setiap karyawan dengan masing-masing jabatan mengetahui
dengan pasti prosedur yang harus dilakukan untuk menjalankan fungsi jabatannya.
Dengan adanya SOP ini, diharapkan semua karyawan Café Teko dapat memahami
dan melaksanakan prosedur yang telah dibuat demi kelancaran operasional café.
Lokasi :
Café Teko terletak di jalan Ciliwung No. 26. Lokasi ini cukup srategis karena terletak
dekat dengan Jalan Supratman di mana banyak berdiri perkantoran, factory outlet
dan juga dekat dengan Gedung Sate yang merupakan objek wisata Bandung. Selain
itu lokasi ini pun dekat dengan Jalan Cilaki yang sudah terkenal dengan banyaknya
penjual makanan, hal ini bukanlah menjadi ancaman untuk café ini karena Café Teko
menawarkan hal yang berbeda dengan yang lain, dengan begitu diharapkan orang
dapat Iebih mudah untuk mencapai lokasi ini karena akses yang ditempuh tidaklah
sulit.
Alokasi Lahan :
- Luas Tanah : 753
- Luas bangunan utama : 325,5 m2
- Luas bangunan penunjang : 100,25 m2
- Luas taman : 83,7 m2
- Luas area parkir tamu : 171 m2
- Luas area parkir servis : 46,5 m2
Dalam satu lahan ini terdapat dua bangunan yang terdiri dan bangunan
utama dan bangunan penunjang. Dengan rincian bangunan utama adalah area
café, tempat interaksi tamu-tamu sedangkan untuk bangunan penunjang adalah
area kitchen dan storage serta area karyawan dan area office. Hal ini dimaksudkan
agar suasana area café tidak terganggu oleh aktivitas servis, sehingga tamu akan
merasa lebih nyaman.
Alokasi Bangunan :
- Luas Area : 425,75 m2
- Luas Kitchen Area : 15,20 m2
- Luas Employee Area dan Kantor : 33.25 m2
- Luas Service Area : 325,5 m2
- Jumlah tempat duduk : 90 kursi
Bangunan café ini hanya memiliki satu lantai saja karena tidak merubah
bangunan asli yang mana bangunan asli pun hanya memiliki satu lantai.
Struktur dan Desain Bangunan :
a. Konsep Bangunan
Konsep yang dipakai untuk membuat café ini adalah “refurbished”
Bandung tempo dulu, diwujudkan dalam pengolahan massa bangunan, dimana
karakter bangunan era Bandung kolonial tetap dipertahankan, hanya mengalami
penambahan dan perubahan-perubahan yang dirasa perlu agar bangunan dapat
menampung fungsi yang akan diperuntukkan, yaitu café. Selain itu perubahan
dilakukan pula untuk memisahkan bangunan utama dan penunjang tanpa
menghilangkan esensi dan bangunan tua tersebut.
Perancangan bangunan memanfaatkan ke-”klasik”an bangunan tua untuk
menghadirkan suasana hangat ke dalam café. Selain itu juga menggali unsur
kedekatan kegiatan”ngopi dan ngeteh” dengan segala hal yang berbau “vintage”.
Dalam penambahan, diusahakan agar elemen-elemen tambahan contohnya
teritisan jendela dan portico tidak menjadi sesuatu yang terlampau kontras
terhadap bangunan lamanya. Konsep ini juga dapat mempertahankan daya tarik
wisata bangunan tua yang ada di kota Bandung untuk para wisatawan.
b. Konsep Interior
Untuk bagian dalam dan café ini dipakai satu konsep yang diambil dimana
kami ingin memberikan suasana yang nyaman dan bangunan tua dipadukan
dengan konsep lounge. Konsep lounge ini terkait dengan sasaran market dan
Café Teko yang mengedepankan kaum eksekutif. Untuk mendukung konsep
tersebut maka interior ditata sedemikian rupa dengan komposisi rangkaian sofa-
sofa untuk memberi kenyamanan memperkental suasana lounge. Sekat-sekat
yang digunakan pada ruang dalam memakaj material ringan (partisi). Café ini
terbagi menjadi 2 area pengunjung, yaitu yang pertama adalah area non-
smoking, dan yang ke dua area smoking yang terbagi lagi menjadi area sofa dan
area couples. Area pengunjung ini diatur dalam suasana indoor dan juga
outdoor, agar pengunjung dapat memilih suasana yang diinginkan.