You are on page 1of 67

APLIKASI RENCANA BISNIS

Bidang kewirausahaan telah berkembang dengan cukup pesat. Setiap


orang berlomba-lomba untuk membuka lapangan usahanya sendiri. Mereka tidak
ingin selalu terikat akan kontrak kerja dengan suatu perusahan. Mereka lebih ingin
mengekspresikan kemampuan dan bahkan hobi mereka dalam lapangan
usahanya. Hal ini sangat berdampak baik karena membuka peluang lapangan
kerja yang cukup banyak bagi orang-orang yang kurang mampu mendirikan usaha
sendiri.
Selain itu, dampak yang lainnya adalah dapat meningkatkan
perekonomian dan juga pariwisata. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 990 tentang
Kepariwisataan disebutkan bahwa : “Pariwisata ialah segala sesuatu yang
berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata
serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut.”
Sejak dibangunnya tol Cipularang, Bandung menjadi sasaran masyarakat
Jakarta sebagai tempat rekreasi karena mereka hanya membutuhkan waktu sekitar
2 jam saja untuk sampai ke Bandung. Berawal dan munculnya factory outlet di
Bandung, masyarakat Jakarta mulai sering berbelanja di Bandung karena
harganya yang relatif lebih murah dibandingkan di Jakarta. Terutama dengan
didukung oleh adanya tol tersebut, masyarakat Jakarta berlomba-lomba untuk
datang ke Bandung pada saat weekend dan terutama long weekend.
Dengan begitu semakin berkembang factory outlet dan juga mall yang ada di
Bandung. Para pengusaha dan masyarakat Bandung mulai tajam melihat suatu
peluang bisnis, selain membuat tempat-tempat untuk berbelanja, mereka juga mulai
membuat restoran-restoran untuk menarik masyarakat Jakarta. Mereka tidak hanya
membuat sebuah restoran biasa tetapi mereka pun menjual makanan yang unik dan
lezat dan bahkan pemandangan kota Bandung. Semakin lama usaha ini semakin
berkembang dan sangat pesat, dapat dilihat di daerah Dago Atas, Lembang dan pusat
kota bahkan pinggiran kota Bandung. Hal tersebut mengakibatkan Bandung terkenal
sebagai tempat belanja dan juga sebagai tempat makan. Sehingga Bandung dapat
dikatakan sebagai “ kota wisata kuliner dan belanja”.
Perkembangan yang cukup besar di kota Bandung ini memunculkan banyak
pebisnis yang mulai merambah kota Bandung di kedua bidang tersebut (factory outlet,
mall dan restoran). Mereka tidak ingin kehilangan kesempatan untuk mendapatkan
keuntungan dan bisnis ini. Selain itu mereka pun mendapatkan keuntungan lainnya
yaitu mengembangkan kreatifitas. Mereka mulai beradu kreatifitas agar bisnis yang
dijalankannya dapat terus berjalan tidak tersaingi oleh pebisnis baru yang memberikan
sesuatu yang berbeda. Kebanyakan pendatang baru sudah mempelajari kelebihan dan
kelemahan yang dimiliki oleh pendahulunya.
Yang akan kami bahas sehubungan dengan peluang di atas dan masih
menjadi bagian dan apa yang kami pelajari adalah restoran. Restaurant berasal dan
bahasa Perancis “restaurer” yang berarti menyimpan kembali. Maka restoran memiliki
fungsi agar setelah datang dan restoran setiap orang dapat memulihkan kondisi
tubuhnya seperti semula.
Dalam pengertiannya restoran adalah suatu bidang usaha yang
menyediakan makanan dan minuman yang akan dikonsumsi atas dasar alasan
tertentu. Sedangkan definisi restoran menurut SK No. 15/V/1998, yaitu “salah satu
jenis usaha pangan yang bertempat tinggal disebagian atau seluruh bangunan
yang permanen yang dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses
pembuatan penyimpanan, penyajian, serta peninjauan makanan dan minuman
bagi umum di tempat usahanya dan memenuhi ketentuan persyaratan yang
ditetapkan dalam putusan ini.” Adapun pengertian restoran menurut Direktorat
Jendral Pariwisata Nomor 94/HK/MPPT 91 adalah “suatu jenis usaha jasa pangan
yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunan yang permanen dilengkapi
dengan fasilitas dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyampaian,
penyajian, serta penjualan makanan dan minuman untuk umum di tempat
usahanya dan memenuhi persyaratan yang ditempatkan dalam keputusan ini.”
Sedangkan menurut Wikipedia, “A restaurant is an establishment that
serves prepared food and beverage to order, to be consumed on the premises. The
term covers a multiplicity of venues and a diversity of styles of cuisine.” Restoran
memiliki bermacam-macam jenis seperti fine dinning, café, fast food, specialty
restaurant, nationality restaurant, dan lain-lain. Kami akan membahas dan
membuat proposal mengenai café. Menurut Encyclopedia (the free dictionary.com)
pengertian café adalah “A café (’café) is a type of restaurant, often with an
enclosed or outdoor section extending onto the sidewalk, where meals are served.
Generally serving coffee and other beverages, cafés also serve meals but this is
generally not considered their main trade (in contrast to a restaurant).”
Cara pengucapan yang paling banyak digunakan adalah dari bahasa Perancis yaitu
café yang berarti kopi dan digunakan untuk bahasa Inggris pada akhir abad ke 19.
Penulisan café juga dapat seperti caffe, ini terutama digunakan oleh orang Itali atau
pemilik café yang berkewarganegaraan Itali. Di bagian selatan Inggris, terutama
sekitar London pada tahun 1950an, pengucapan café disingkat menjadi caff. Café
awal mulanya hanya menyajikan kopi, lalu mulai berkembang dengan mulai
menjual makanan ringan dan minuman selain dan kopi. Sekarang ini banyak
café-café yang sudah menyajikan makanan yang Iebih berat seperti steak. Tetapi
pada intinya café hanya memiliki menu-menu yang terbatas.
Landasan Pemikiran Pendirian Café Teko
1. Nama Restoran
Café Teko adalah nama yang kami pakai untuk restoran yang akan kami dirikan.
Nama mi kami pilih atas dasar:
- Café : Konsep ini diambil atas dasar format restoran yang memberikan suasana
santai dan menu makanan yang tidak begitu banyak.
- Teko : Diambil dan singkatan “Teh dan Kopi”, yang menjadi andalan utama
restoran kami.
2. Lokasi
Café Teko akan didirikan di Jalan Ciliwung no.26. Lokasi Café Teko ini walaupun
tidak terlalu dekat dengan daerah perkotaan tetapi untuk akses menuju Lokasi ini
sangat mudah untuk dijangkau. Tepatnya lokasi ini dekat dengan Jalan Supratman.
Di daerah ini terdapat banyak perkantoran dan universitas.

3. Jenis Restoran
Konsep utama dan café ini adalah menciptakan suasana lounge dengan
menggunakan rumah tua (bangunan Belanda). Kami ingin mencontoh café-café
yang ada di Belanda, dengan suasana lounge dan kehangatan sebuah rumah. Jadi
sifat dari café ini adalah non-formal. Penjualan utama dan restoran ini adalah kopi
dan teh, dan sebagai penunjangnya restoran ini pun menjual berbagai macam
makanan kecil dan kue. Selain itu agar dapat lebih menarik untuk para businessman
maka kami sediakan hots pot.
4. Kapasitas Restoran
Café teko ini memakai bangunan (tua) yang sudah ada untuk mendapatkan suasana
kehangatan rumah dan suasana lounge. Café ini terdiri dari bangunan yang terbagi
menjadi bagian dalam dan bagian luar. Untuk bagian dalam diperkirakan memuat
sekitar 69 kursi sedangkan bagian luar yang berada di halaman belakang bangunan
memuat kira-kira 21 kursi. Untuk keseluruhan kapasitas dan restoran ini diperkirakan
memiliki kapasitas untuk 90 kursi.

5. Misi Restoran
Misi dan Café Teko ini adalah menjadikan café ini sebagai café pertama di Bandung
yang memiliki menu utama kopi dan teh serta atmosfer yang nyaman dengan rumah
tua yang bernuansa lounge dan didukung dengan adanya free hotspot. Slogan Café
Teko adalah “Feels Our Atmosphere”

6. Logo
Saat ini kegiatan pemasaran adalah suatu kegiatan yang sangat penting
dalam dunia industrj, hampir mustahil rasanya apabila terdapat sebuah
hotel/restaurant/café yang sukses tanpa adanya kegiatan pemasaran yang
memadam. Hal itu dikarenakan, dan kegiatan pemasaran yang baik, sebuah
hotel/restaurant/café dapat menarik konsumen yang mereka inginkan. Pada saat ini,
Kota Bandung mengalami banyak peningkatan dalam hal pengadaan akomodasi
(hotel/restaurant/café) bagi para wisatawan dan dapat dikategorikan menjadi
beberapa kelompok usaha, mulai dan yang berskala kecil, menengah dan besar.
Sehingga Kota Bandung memiliki tingkat persaingan yang sangat tinggi. Oleh karena
itulah, suatu kegiatan pemasaran sangat diperlukan apabila ingin memenangkan
persaingan dalam hal hotel/restaurant/café di Kota Bandung.
Pada awalnya pasar berarti lokasi fisik tempat pembeli dan penjual bertemu
untuk bertukar barang. Sedangkan dalam bidang bisnis pasar (market) dijadikan suatu
istilah pengelompokkan perangkat pembeli yang nyata dan potensial yang mungkin
melakukan transaksi dengan penjual. Sedangkan pengertian pemasaran menurut
Philip Kotler yang berjudul Manajemen Pemasaran jilid ke-11, yaitu : “Suatu proses
sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan menawarkan dan secara bebas
mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.” (2005:10).
Tujuan dan kegiatan pemasaran menurut Peter Drucker, yang terangkum
dalam buku Manajemen Pemasaran jilid ke-11 yang disusun oleh Philip Kotler, adalah
“mengetahui dan memahami pelanggan dengan baik sehingga produk dan jasa itu
cocok dengan pelanggan dan selanjutnya mampu menjual dirinya sendiri.” (2005:10).
Berdasarkan definisi pemasaran dan tujuan pemasaran itu sendiri kita
dapat mengetahui bahwa dalam menjalankan suatu bisnis café, kita tidak hanya
sekedar untuk mencari profit/keuntungan semata, melainkan mencari dan
mendapatkan apa yang dinginkan oleh pelanggan kemudian menawarkannya serta
memahami pelanggan dengan baik.

Analisis Pasar
Pada masa sekarang ini banyak bermunculan perusahaan baru yang
bergerak dalam bidang kuliner, hal ini didukung dengan keadaan kota Bandung yang
menjadi salah satu tujuan wisata kuliner dan belanja. Oleh karena itu, setiap
perusahaan memerlukan analisis pasar yang menjadi konsumen utama dan
produknya.
Tujuan dilakukannya analisis pasar adalah perusahaan dapat
mensegmentasi pasar yang ada berdasarkan aspek Demografis, Umur, Geografis
dan Lain-lain. Sehingga perusahaan dapat membagi pasar menjadi kelompok-
kelompok pembeli khas yang membutuhkan produk dan bauran pemasaran
tersendiri. Langkah selanjutnya perusahaan dapat membidik pasar yang ada,
kemudian mengevaluasinya dan memilih salah satu segmen atau beberapa segmen
pasar. Sehingga perusahaan dapat menetapkan posisi pasar, yang berguna untuk
menetapkan posisi bersaing bagi produk dan bauran pemasaran yang tepat.
Analisis Permintaan, Publisitas dan Perumusan Misi
Seperti kita ketahui suatu bisnis hotel/restoran/café memiliki tujuan yang
jelas dan tujuan utamanya adalah mendapatkan laba atau profit sebanyak-banyaknya
tanpa mengesampingkan kepuasan konsumen agar bisnis tersebut dapat menarik
konsumen baru dan mempertahankan pelanggan setia. Karena mempertahankan
pelanggan yang telah kita miliki akan jauh Iebih mudah dibandingkan dengan menarik
pelanggan baru. Suatu bisnis hotel/restoran/café tidak hanya berorientasi kepada
keuntungan saja namun juga melihat keinginan dan permintaan pasar.
Café Teko memiliki tujuan utama yaitu memberikan suatu pelayanan,
pengalaman dan suasana yang berbeda dalam menikmati minuman kopi dan teh
yang unik dan menarik untuk mencapai keuntungan. Dalam hal ini dengan melihat
bergeraknya atau berkembangnya Kota Bandung sebagai Kota Jasa dengan Wisata
Belanjanya dan adanya anggapan bahwa kota Bandung sebagai tempat
beristirahatnya orang-orang dari daerah sekitar Jakarta dari segala aktivitas yang
melelahkan dalam sepekan terakhir yang mereka jalani dan juga dengan dibukanya
beberapa akses yang lebih memudahkan dan menjadi lebih cepat, hanya dengan
waktu sekitar 2 (dua) jam (dengan adanya Tol Cipularang) yang membuat kunjungan
wisatawan ke kota Bandung bagi masyarakat Jabodetabek Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, dan Bekasi) yang merupakan target utama Wisatawan yang berkunjung
ke Kota Bandung menjadi sangat mudah, hal ini dapat terlihat dan meningkatnya
jumlah wisatawan yang datang ke kota Bandung yang melalui jalur tersebut dan juga
dilihat dari belum adanya atau belum tersedianya sebuah café yang menjadikan
miuman kopi dan teh sebagai produk utama dengan citra yang eksklusif di Kota ini.
maka terciptalah suatu peluang untuk membuka sebuah café yang bernama Café
Teko dan menjadi sebuah Pioneer dalam hal Bisnis Café yang mengusung tema ini
dan juga untuk memenuhi ataupun membuat suatu Café yang dapat menjadi sebuah
bisnis yang sangat menguntungkan. Di bawah ini dapat kita lihat jumlah wisatawan
yang masuk ke kota Bandung, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar
negeri.
Dengan desain yang sangat unik, pemilihan tempat yang strategis
didukung nuansa seni modern untuk dekorasi utama menciptakan perpaduan yang
sangat tepat karena pelayanan yang berkualitas dan produk yang bercitarasa tinggi
disertai suasana eksklusif dan juga tempat yang strategis akan menjadikan Café
Teko tempat yang sempurna untuk bertemu dengan rekan, atau hanya sebagai
tempat melepas Ielah, maupun bagi pengunjung dengan anggota keluarga yang
ingin berbagi kehangatan dan kebahagiaan serta bagi para pasangan yang ingin
menikmati suasana romantis dengan alunan musik yang lembut dan juga para
penggemar wisata kuliner yang ingin mendapatkan suatu kepuasan dari produk
yang ditawarkan. Dengan demikian, Café Teko menempatkan diri sebagai suatu
bisnis restoran yang dapat dikunjungi oleh berbagai kalangan serta wisatawan baik
luar maupun dalam negeri. “Feels our atmosphere” adalah motto utama kami yang
membuat kami berbeda dan menjadikan kami sebagai salah satu café terbaik di
Kota Kembang atau Parijs Van Java yang lebih terkenal dengan sebutan Kota
Bandung, yang merupakan Ibu Kota Jawa Barat.
Analisis Penawaran
Seperti yang telah diketahui bahwa setiap tahunnya jumlah wisatawan
(mancanegara dan nusantara) yang masuk kota Bandung selalu bertambah dan
disertai dengan meningkatnya jumlah penduduk kota Bandung dari tahun ke tahun.
Berikut ini dapat kita ketahui jumlah restoran, rumah makan dan bar yang ada di kota
Bandung.
Tabel 4 Jumlah Restoran di Bandung

Tahun Jumlah
2005 247
2006 358
Sumber : DINPAR Kota Bandung

Berdasarkan berbagai analisis di atas Café Teko akan mentargetkan pasar


berdasarkan tiga hal : geografis, demografis, dan psikografis. Secara geografis, Café
Teko akan membagi konsumen berdasarkan tempat tinggalnya.
Tabel 5 Persentase Jumlah Asal Wisatawan
Asal Tamu Persentase
Bandung 50%
Jakarta 30%
Lain-lain 20%
Sumber : Olahan
Target pasar dan café Teko berdasarkan segmentasi geografis adalah
penduduk kota Bandung yang Unggal di daerah Bandung Timur, karena letak Café
Teko di JI. Ciliwung No.26. Sedangkan untuk target pasar yang berasal dan luar kota,
kami mentargetkan pasar yang berasal dari Jakarta, karena telah di bangunnya jalan
layang Surapati, yang mudah di akses dan Tol Pasteur. Hal ini memudahkan para
konsumen dari Jakarta untuk mencapai Lokasi Café Teko. Dalam targeting Demografis
Café Teko akan mengambil 3 aspek, yaitu aspek usia, aspek penghasilan, dan aspek
pekerjaan.

Tabel 6 Persentase Aspek Pekerjaan


Pekerjaan Persentase
Pelajar SMU 10%
Tabel 7 Persentase Aspek Usia
Mahasiswa 10%
Pegawai Swasta 40% Usia Persentase
Pegawai Negeri 20% 15-20 tahun 10%
Lain-lain 20% 21-26 tahun 25%
Sumber : Olahan 26-31 tahun 35%
31-36 tahun 20%
> 36 tahun 10%
Sumber : Olahan
Tabel 8 Persentase Aspek Penghasilan
Penghasilan Persentase
< Rp. 2.000.000 5%
Rp. 2.001.000-Rp. 5.500.000 40%
Rp. 5.501.000-Rp. 7.000.000 30%
> Rp. 7.001.000 25%
Sumber : Olahan

Dalam targeting ini Café Teko melihat target pasar berdasarkan tujuan target
pasar mengunjungi Café Teko dan juga dilihat dan kecenderungan tamu
mengkonsumsi makanan sehari-hari.
Tabel 9 Persentase Aspek Sosial

Kelas Sosial Persentase


Menengah ke Bawah 15%
Menengah 50%
Menengah Ke Atas 35%
Sumber : Olahan
Tabel 10 Persentase Motivasi Tujuan

Motivasi Tujuan Persentase


Environment 45%
Experience 15%
Special Occasional 25%
Product 10%
Lain-lain 5%
Sumber : Olahan

Dilihat dan Psikografis maka Café Teko membidik target pasar yang
mempunyai kelas sosial menengah. Dan target pasar kami juga
mempunyai motivasi tujuan untuk menikmati suasana dan produk yang
ada di Café Teko.
Tabel 11 Target Pasar Potensial Café Teko
Segmentasi Spesifikasi Persentase
Geografis Bandung 50%
Demografis Usia 26-31 tahun 35%
Penghasilan Rp. 2001.000s/dRp. 5.500.000 40%
Pekerjaan Pegawai Swasta 40%
Psikografi Kelas Sosial Menengah 50%
Tujuan : Environment 45%
Sumber : Olahan

Hal di atas dilihat dan kemungkinan (forecast) persentase pengunjung


yang akan datang menuju Café Teko, sedangkan jumlah nominalnya
dapat dilihat dari Seat Turn Over di kali sitting capacity kemudian di
kalikan Persentase data-data di atas.
Analisis Pesaing
Café Teko didirikan untuk ikut meramaikan kompetisi karegori Café di Kota
Bandung dengan spesialisasi minuman kopi dan teh yang unik dan memilki cita rasa
tersendiri. Dalam hal ini konsumen diberikan pilihan yang lebih beragam untuk
memilih café yang sesuai dengan keinginan. Dalam kategori ini, Café Teko akan
berhadapan Iangsung dengan restoran-restoran dan café sejenis yang telah terlebih
dahulu ada dan tentunya dari berbagai macam negara untuk saling menawarkan
karakteristik dan kelebihan masing-masing.
Penjabaran Analisis pesaing akan kami jelaskan kedalam dua kategori yaitu
Pesaing Homogen dan Pesaing Heterogen ;

Pesaing Homogen :
Merupakan pesaing yang ikut berkompetisi dalam pasar Café yang ada di Bandung.
Kategori ini menyebutkan para kompetitor yang memiliki Average Check for Food and
Beverage dalam rentang yang hampir sama sekitar Rp. 20.000,++ - Rp. 50.000,++ ke
atas dan tidak mencakup usaha sejenis namun dengan konsep servis yang berbeda
dengan penegasan bahwa Fast Food Service tidak termasuk didalamnya karena
kami merasa pelayanan menjadi salah satu faktor penting dalam restoran kami.
Pesaing Heterogen :
Gambaran mengenai pesaing heterogen adalah pesaing yang tidak hanya masuk
kedalam kategori Café, namun Juga berada di sekitar Café Teko dan memiliki average
check for Food and Beverage dalam rentang yang sama sehingga memungkinkan
mempunyai pangsa pasar yang hampir sama.

Kategori ini mencakup seluruh restoran yang berada di wilayah Bandung


Utara dan melalui arah jalur yang sama ketika konsumen hendak menuju Café Teko.
Nilai 1 yang diberikan menunjukkan bahwa location/price/brand
image/facilities/service merupakan yang terbaik, sedangkan nilai 5 menunjukkan
bahwa ke 5 kategori yang ada merupakan sesuatu yang buruk. Dengan demikian,
restoran yang memiliki nilai total terendah merupakan pesaing peringkat pertama
untuk pesaing heterogen sedangkan yang tertinggi sebaliknya.

SWOT (Strength, Weakness, Opportunity & Threat) Analysis


Strength :
- Sebagai pioneer dibukanya Café yang menyajikan kopi dan the sebagai menu
yang diandalkan kepada masyarakat kota Bandung pada umumnya. Serta
menampilkan makanan dan minuman dengan bentuk dan cita rasa yang cukup
unik.
- Kualitas produk yang ditawarkan dengan bahan-bahan pilihan dan metode
peracikan yang khusus pula dapat menghadirkan suatu konsistensi yang tetap
terjaga.
- Letak Café Teko yang terletak di Jalan Ciliwung No.26 merupakan lokasi yang
strategis bagi para tamu karena berada disekitar daerah yang cukup dekat dengan
daerah perkantoran dan terletak di daerah yang cukup tenang dan nyaman
sehingga memungkinkan untuk dijadikan sebagai tempat meeting dengan para
klien atau hanya dengan rekan kerja.
- Desain interior Café Teko yang menarik dengan suasana rumah yang cukup kental,
karena café ini dibangun dengan bentuk asli adalah rumah. Sehingga menimbulkan
atmosfir yang cukup tenang dan nyaman ditambah dengan adanya taman di area
belakang yang dapat dijadikan tempat makan biasa ataupun sebagai tempat
meeting.
- Kegiatan promosi yang dilakukan sangat intensif untuk setiap event ataupun
penawaran khusus yang akan ataupun sedang dilangsungkan. Dengan
memanfaatkan media cetak dan elektronik khususnya radio yang berimage baik
akan berpotensi mendatangkan tamu lebih optimal.
- Menu yang bervariasi dan rentang harga yang cukup terjangkau.

Weakness :
- Belum terbentuknya brand image Café Teko di mata masyarakat, hal ini disebabkan
oleh masih barunya Café Teko.
- Karyawan yang ada kurang berpengalaman dalam hal memberikan pelayanan yang
prima.
Opportunities :
- Dengan segmentasi pasar bagi kalangan menengah yang berada di sekitar Café
Teko, akan sangat membantu dalam hal pengembangan image/citra café karena
terletak di daerah yang berdekatan dengan perkantoran.
- Dibukanya Tol Cipularang yang membuat akses Jakarta-Bandung menjadi lebih
cepat dan lebih mudah sehingga makin banyaknya wisatawan dalam negeri
terutama dan daerah Jakarta serta daerah lain sekitar Jakarta yang berkunjung ke
kota Bandung membuat kebutuhan akan makanan dan minuman pun meningkat.
- Dicanangkannya kota Bandung sebagai Kota jasa dan Kota wisata Belanja
sehingga banyak menarik wisatawan terutama wisatawan Dalam Negeri.

Threat :
- Tingginya tingkat persaingan dalam dunia jasa makanan dan minuman di kota
Bandung.
- Keadaan ekonomi, politik, sosial budaya dan keamanan Indonesia yang masih
tidak stabil.
Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran ikut memberikan kontribusi dalam memposisikan


restoran kita yang dikaitkan dengan kompetisi dalam penentuan harga, makanan dan
pelayanan yang disajikan, atmosfir, dan juga kenyamanan. Karena dengan adanya
strategi pemasaran yang tepat akan menentukan berhasil atau tidaknya suatu usaha.
Tidak hanya itu saja, strategi pemasaran harus dimulai dari dalam suatu organisasi
café itu sendiri terlebih dahulu dan selanjutnya lebih pro-aktif dalam upaya menjual
produk dan menawarkan jasa kepada konsumen agar mencapai tujuan-tujuan yang
telah ditetapkan. Seperti yang ditekankan dalam buku berjudul The Restaurant from
Concept to Operation menyebutkan bahwa, “Marketing strategy is the way the
restaurateur accomplishes the goals set for the restaurant.”
Aplikasi 4 (empat) “P” yang mencakup aspek “Product, Price, Place, and
Promotion” seperti yang telah banyak dibicarakan orang sebagai External Marketing
akan Iebih memiliki prospek yang jelas jika dan awal kita telah menerapkan Internal
Marketing dalam organisasi. Dimulai dari para karyawan sebagai frontliner untuk
menawarkan produk dan jasa yang saling bersinergi dengan konsep 4P Karena
karyawanlah yang langsung berhadapan dengan para pelanggan, dan karyawanlah
yang paling dekat keberadaanya dengan para pelanggan.
Internal Marketing
Pemasaran dalam industri jasa pariwisata harus pula dijalankan oleh
seluruh karyawan, tidak bisa hanya diserahkan sepenuhnya kepada departemen
yang seharusnya mengurusi hal itu yaitu Sales and Marketing Department. Marketing
harus menjadi bagian dan filosofi dalam suatu organisasi dan fungsi marketing itu
sendiri harus dilaksanakan oleh seluruh frontliner (karyawan).
Maka dan itu, Café Teko akan sangat memperhatikan hal-hal yang bersifat dari
dalam terlebih dahulu sebelum siap melaksanakan operasional karena menjaga
hubungan baik dengan para karyawan akan lebih memudahkan dalam operasional
dan mencapai kepuasan pelanggan. “Employee satisfaction and Customer
satisfaction are linked”, kutipan tersebut diambil dan buku Marketing for Hospitality
and Tourism, Third Edition.
Dalam setiap operasional, manajemen Café Teko akan sering melakukan
briefing singkat baik pada awal shift kerja, pergantian karyawan (handing over),
hingga pada saat akhir shift kerja. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar pihak
manajemen selalu bisa memantau penerapan konsistensi dan standarisasi yang
berhubungan dengan mutu pelayanan selalu terjaga. Selain itu, agar perputaran
informasi yang sedang terjadi dapat segera diketahui oleh setiap karyawan, hingga
dapat meminimalkan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi pada saat
operasional. Tujuan lain adalah untuk memberitahukan kepada karyawan mengenai
kejadian-kejadian penting yang akan atau telah terjadi yang nantinya akan dapat
membantu kelancaran operasional.
Dalam periode dua minggu sekali, manajemen akan selalu mengadakan
pertemuan dengan seluruh karyawan yang lebih menekankan pada kepentingan
karyawannya : Masukan-masukan, keluhan, ataupun kritik yang ingin disampaikan
akan dapat dibahas secara bersama-sama hingga tercapainya sebuah solusi yang
dapat disepakati antara manajemen dan karyawan, sehingga kedua belah pihak
sama-sama akan merasa puas. Program pemasaran dan manajemen juga dapat
didelegasikan dalam forum ini agar karyawan mendapat gambaran jelas mengenai
hal- hal yang ingin dicapai perusahaan dan ikut menanamkan jiwa pemasaran dalam
setiap individu yang berorientasi pada pelanggan dan tidak hanya berorientasi pada
produk semata.

Eksternal Marketing
Untuk kegiatan eksternal marketing Café Teko melakukan berbagai macam
kegiatan dimulai dan berbagai usaha promosi di berbagai media seperti media cetak
dan juga media elektronik seperti radio yang mempunyai segmentasi pasar yang
sesuai dengan segmentasi pasar Café Teko dan hal lainnya kami pun melakukan
promosi dengan menggunakan spanduk dan juga brosur serta baliho. Kami pun
melakukan Customer Relationship dengan para pelanggan potensial kami dengan
melakukan pemberian merchandises dan juga sales call.
Kegiatan Promosi

Kegiatan promosi dilakukan untuk mensosialisasikan produk, jasa, ataupun


program yang sedang ditawarkan atau apapun yang dimiliki sebuah restoran untuk
menarik minat tamu. Peningkatan demand jelas merupakan suatu target menuju
peningkatan volume penjualan Café Teko. Pemasaran modern membutuhkan lebih
dan sekedar pengembangan produk yang baik, harga yang menarik, dan
penyediaannya kepada pangsa pasar. Komunikasi yang secara berkesinambungan
harus selalu diupayakan agar penyampaian maksud, pesan-pesan, dan
perkembangan yang terjadi dapat selalu diketahui masyarakat.
Dalam kegiatan promosinya, Café Teko benar-benar membidik target
pasarnya yang potensial agar positioning produk dan jasa yang ditawarkan bisa tepat
sasaran. Menurut Philip Kotler, John Bowen dan James Makens dalam bukunya
Marketing for Hospitality and Tourism, mengungkapkan bahwa, “4 company’s total
marketing communications program, caled its promotion mix, consist of specific blend
of advertising, sales promotion, public relations, and personal selling to achieve
advertising and marketing objectives.” (International Edition 2003)
Advertising (Periklanan) :
Merupakan media yang telah dibayarkan terlebih dahulu dan merupakan promosi
non-personal terhadap segala macam produk dan jasa yang ditawarkan.
Perkembangan terkini melalui media ini adalah dengan menggunakan media cetak
(flyer, poster, brosur, iklan surat kabar, spanduk, baligo, dan lainnya), dan media
elektronik (radio dan sebagainya). Dalam hal ini, Café Teko memanfaatkan media
tersebut untuk mempromosikan penawarannya agar secara efektif dan efisien dapat
disampaikan kepada masyarakat luas. Diantaranya adalah :

Radio :
Dinilai sebagai media yang sangat kompetitif dalam menyampaikan promosi di
Bandung. Café Teko memanfaatkan beberapa stasiun radio yang ada di Bandung
antara lain :
- NINETYNINERS RADIO
Merupakan stasiun radio yang sangat dikenal luas oleh masyarakat dan
merupakan stasiun radio yang menyasar kalangan anak muda. Saat ini masih
merupakan stasiun radio yang sangat diperhitungkan keberadaannya dan
menduduki posisi sebagai radio terbaik dalam promosi produk.

- ARDAN RADIO
Merupakan salah satu radio yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat kota
Bandung dan rata-rata hampir semua kalangan menyukai siaran-siaran dari radio
ini. ARDAN merupakan salah satu radio yang cukup sering menjalin kerjasama
dengan banyak pihak.
- IKLAN KOLOM SURAT KABAR
Surat kabar merupakan pusat informasi media cetak paling dikonsumsi
masyarakat. Café Teko memasang iklan kolom pada beberapa surat kabar di
Bandung untuk mendukung sarana informasi lainnya dengan desain dan ukuran
dekoratif yang dapat menarik minat orang untuk membaca.

- HARIAN UMUM PIKIRAN RAKYAT


Merupakan surat kabar yang menjadi ikon kota Bandung dan Jawa Barat.
Menyasar kepada seluruh pangsa pasar, berita yang banyak menyajikan seputar
Bandung secara khusus dan Jawa Barat pada umumnya. Selain itu harga yang
ditawarkan sangat ekonomis dan terjangkau. Frekuensi periklanan yang
dilakukan pada hari-hari tertentu untuk lebih meningkatkan efektifitas dan dapat
menekan biaya promosi. Setiap penawaran dan event yang diadakan Café Teko
akan selalu memanfaatkan HU Pikiran Rakyat untuk promosi.

- KOMPAS
Surat kabar ini merupakan surat kabar yang sudah cukup dikenal oleh
masyarakat Indonesia dan tidak hanya terbit di daerah Bandung saja melainkan
hampir di seluruh Indonesia. Walaupun media periklanan yang ditawarkan oleh
harian Kompas ini sedikit berbeda dengan surat kabar lain. Namun Café Teko
yakin bahwa melalui Kompas, Café Teko akan menjadi lebih dikenal oleh
masyarakat luas.
- SEPUTAR INDONESIA (SINDO)
Merupakan media cetak yang diterbitkan oleh MNC (Media Nusantara Citra) Group
yang juga memiliki beberapa televisi swasta nasional (RCTI, TPI dan Global TV).
Merupakan media yang tepat untuk pemasaran produk dan jasa, karena media
cetak ini tampil berbeda bila dibandingkan dengan media cetak lainnya. Media
cetak ini tidak hanya menampilkan berita-berita berskala nasional dan
internasional, juga menampilkan rubrik, fashion, sport, food, entertainment.
Sehingga saat ini surat kabar ini merupakan pilihan yang tepat bagi orang-orang
yang menginginkan semua berita yang mereka inginkan berada dalam satu harian
surat kabar saja.

- BROSUR DAN SPANDUK


Brosur dapat digunakan sebagai salah satu media penyampaian yang terbaik
untuk pemasaran produk dan jasa kepada calon konsumen. Dengan desain
menarik dan penawaran yang menguntungkan kedua pihak, dapat mencapai
volume penjualan yang tinggi. Pemasangan spanduk mengenai Café Teko
dilakukan agar masyarakat dapat mengetahui keberadaan Café Teko dari promosi
apa yang sedang diadakan pada saat tertentu. Ditempatkan pada lokasi-lokasi
strategis di Kota Bandung yang banyak dilalui kendaraan dan mendapat perhatian
dan masyarakat yaitu disekitar Jalan Ir. H. Djuanda, Akses keluar Pintu Tol
Pasteur, dan Jalan Asia Afrika
- PERSONNEL SELLING (PENJUALAN PRIBADI)
Dalam Personnel Selling, Café Teko mengajak seluruh karyawan untuk ikut aktif
dalam memasarkan produk yang dimiliki kepada tamu yang datang. Disini,
penekanan komunikasi lebih diutamakan dalam pemasaran agar dapat terbina
hubungan baik antar tamu dan perusahaan. The 18 Guiding Principles of Marketing
in Venus yang tercantum dalam buku “Marketing in Venus” oleh Hermawan
Kartajaya, 2004, mengungkapkan bahwa prinsip ke 17 dan 18 adalah “Personal
Conversation is the most effective communication and Relationship is the key of
successful selling”
Café Teko yakin dalam mencapai kepuasan pelanggan harus pula dibina suatu
hubungan baik agar loyalitas pelanggan meningkat dan itu merupakan hal yang baik
pula bagi perusahaan.

- SALES PROMOTION (PROMOSI PENJUALAN)


Sales promotion berbicara tentang suatu insentif untuk membeli atau mengkonsumsj
suatu produk dengan menyediakan kompensasi bagi tamu yang dapat memberi nilai
Iebih dalam usahanya tersebut. Biasanya dilakukan dalam jangka waktu pendek,
juga membutuhkan reaksi yang cepat dan calon pelanggan dan ada suatu reward
yang tersimpan. Dalam perikianan mengatakan, “beli produk kami”, sedang Sales
Promotion berkata, “beli sekarang”. Café Teko dalam hal mi menawarkan
paket-paket menu dengan kombinasi harga yang ekonomis, voucher yang dapat
digunakan di beberapa hotel hingga merchandise.
- VOUCHER
Penerapan voucher yang dilakukan Café Teko bekerja sama dengan Hotel Corsica
yang lokasinya berdekatan dengan Café Teko. Voucher untuk setiap tamu yang
menginap di hotel tersebut selama beberapa hari. Namun tidak bisa diuangkan dan
ini merupakan salah satu strategi yang cukup baik karena dengan selain faktor
lokasi yang cukup berdekatan, dan juga faktor lainnya seperti kecenderungan
ramainya orang-orang dari daerah sekitar Jakarta untuk datang dan beristirahat di
kota Bandung. Kegiatan ini dilakukan hanya pada bulan-bulan tertentu dan setiap
kegiatannya akan diikuti dengan promosi di berbagai media.

- MERCHANDISES
Berkaitan dengan kompensasi berupa hadiah yang akan diberikan Café Teko
kepada tamu yang melakukan transaksi pembelian pada jumlah tertentu.
Merchandise akan bervariasi tergantung pada momen-momen tertentu yang sedang
berjalan. Hal ini dilakukan untuk menarik minat tamu untuk meningkatkan volume
pembeliannya hingga mencapai jumlah tertentu dan bisa mendapatkan merchandise
yang disediakan. Kelipatan pembelian untuk mendapatkan merchandise yang sama
tidak berlaku dan dilakukan pada periode bulan tertentu pula.
Aspek Operasional

Pada awalnya, Café merupakan restoran informal yang menawarkan


berbagai jenis hidangan panas dan sandwiches yang dibuat sesuai dengan
pesanan. Hal inilah yang membedakannya dengan Coffeshop yang memiliki menu
yang lebih terbatas, dan lebih fokus pada penjualan kopi. Café juga bisa saja
menjual minuman keras. Namun, hal ini bergantung pada wilayah yuridiksi Café
tersebut berada. Akan tetapi, di beberapa Negara, Café diartikan sama dengan
Coffeshop dan memiliki kegiatan usaha yang sama.
Café lokal yang berada di kota kecil sering dijadikan sebagai tempat
pertemuan. Café semacam itu, biasanya lebih sering menyediakan breakfast.
Sedangkan di area bisnis di kota-kota besar, Café atau Coffeshop hanya buka
untuk melayani breakfast dan lunch. Sesuai dengan pelanggan mereka yang hanya
datang pada waktu jam kerja. Di Paris, Café menyediakan full menu. Di Amerika,
café bisa saja menyediakan minuman alkohol dan non-alkohol, serta minuman kopi
yang lebih diutamakan dibandingkan makanan. Di Inggris, Café tidak menyediakan
alkohol, tetapi hanya kopi dan makanan kecil. Sedangkan di Eropa, Café sering
menggunakan area terbuka. Café yang dibangun ini, mengadopsi dari jenis-jenis
Café tersebut di atas. Tetapi tentu dengan berbagai penyesuaian dengan kebiasaan
yang ada dan perkembangan-perkembangan yang terjadi.
Café Teko adalah nama dan café yang didirikan. Nama “Teko” ini sendiri
merupakan singkatan dari kopi dan teh, yang merupakan produk spesialisasi dari
Café yang ditawarkan. Café ini merupakan suatu bentuk usaha yang mandiri dan
berdiri sendiri atas prakarsa pemilik Café, yang tidak memiliki ikatan dengan usaha
lain apapun yang serupa. Beberapa keuntungan dari jenis usaha yang memiliki sifat
mandiri adalah:
- relatif mudah didirikan dan juga dibubarkan
- tanggung jawab tidak terbatas dan bisa melibatkan harta pribadi
- keuntungan yang kecil yang terkadang harus mengorbankan penghasilan yang
lebih besar
- jangka waktu badan usaha tidak terbatas atau seumur hidup
- sewaktu-waktu dapat dipindah tangankan

Berdasarkan Undang-undang Restoran dan usaha yang sejenis


merupakan salah satu bentuk usaha Perseroan Terbatas, atau PT. Ada 2 macam
perseroan terbatas yaitu PT tertutup dan PT terbuka. Café termasuk dalam kategori
PT tertutup karena sahamnya terbatas di kalangan tertentu.
Beberapa “Keunggulan PT” adalah :
- Adanya pembatasan tanggung jawab atas utang-utang perusahaan
- Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin
- Saham mudah diperjual belikan
- Mudah menarik modal yang besar dari masyarakat

Sementara “Kelemahan PT” adalah :


- Biaya pendirian relatif tinggi
- Harus mengadakan laporan pajak pada pemerintah
- Tidak ada alat yang efektif untuk melindungi kepentingan pemegang saham
- Perlunya izin khusus untuk membuka usaha tertentu. Adapun dalam pendirian Café
Teko ini, ada beberapa perijinan yang diajukan yaitu : Ijin tempat usaha (SITU); Ijin
gangguan (HO); dan Ijin Usaha Kepariwisataan

Café Teko menawarkan berbagai produk baik tangible (produk yang bersifat
fisik) maupun intangible (produk yang bersifat phisikis). Hal ini dapat kita lihat dari
aspek-aspek operasional yang telah disusun untuk Café Teko, yaitu : Organisasi dan
Struktur Organisasi; Deskripsi Jabatan; Standard Operational Procedure; Jumlah
Jabatan dan Gaji Pegawai; Jam Operasional; Perlengkapan dan Peralatan; serta
Menu and Dish Costing.
Struktur Organisasi

Café dapat dikatakan sebagai suatu organisasi. Dikatakan demikian,


karena terbentuk dari orang-orang yang memiliki tujuan yang sama yaitu
mencari keuntungan. Pengertian organisasi menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (1992) yaitu “organisasi adalah kesatuan yang terdiri atas bagian-
bagian (orang dan sebagainya) dalam perkumpulan untuk tujuan tertentu,
atau kelompok kerja sama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai
tujuan tertentu”.
Struktur organisasi merupakan suatu kerangka untuk menunjang
segenap tugas pekerjaan dalam mencapai tujuan organisasi. Dengan adanya
struktur organisasi yang baik, maka akan tercipta jalinan kerja yang baik
antara atasan dan bawahan. Setiap Café yang merupakan bentuk dan
perusahaan, memerlukan struktur organisasi, karena struktur organisasi dapat
membantu perusahaan untuk melakukan penerapan pembagian kerja, serta
pendelegasian wewenang agar operasional dapat berjalan dengan baik.
Adapun keuntungan dan dibuatnya struktur organisasi, yaitu
tercapainya kejelasan dan keseluruhan konsep organisasi, alur wewenang
dan tanggung jawab dapat dilihat dengan nyata, kemungkinan adanya
kenaikan pangkat, dan penyederhanaan tugas dan suatu jabatan. Berikut di
bawah ini adalah struktur Organisasi yang kami buat untuk Café Teko :
Deskripsi Jabatan
Pada saat organisasi dibentuk, kita harus melakukan analisis jabatan,
yang nantinya akan menghasilkan dua jenis informasi, yaitu: deskripsi jabatan dan
spesifikasi jabatan. Menurut Mondy dan Noe (1990), tujuan dan analisis jabatan
adalah untuk memperoleh jawaban atas enam pertanyaan penting berikut ini :
- Tugas-tugas fisik dan mental apa yang dijalankan oleh pekerja
- Kapan pekerjaan itu harus diselesaikan
- Di mana pekerjaan itu harus dilakukan
- Bagaimana pekerja melakukan pekerjaan itu
- Untuk apa pekerjaan itu dilakukan
- Persyaratan apa yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaan itu

Setelah kita mengetahui tentang analisis jabatan, kita perlu tahu definisi
dan sebuah jabatan atau pekerjaan dan posisi. Definisi dan jabatan adalah
sekelompok tugas yang harus dijalankan agar suatu organisasi dapat mencapai
tujuan-tujuannya. Sedangkan definisi dan posisi adalah kumpulan tugas dan
kewajiban yang dijalankan oleh seorang pekerja, sehingga akan ada satu posisi
untuk setiap pekerja dalam sebuah organisasi.
Dokumen yang memuat informasi tentang tugas-tugas, kewajiban, dan
tanggung jawab suatu jabatan/pekerjaan inilah yang disebut dengan deskripsi
jabatan (job description). Deskripsi jabatan ini memuat informasi tentang ;
identifikasi jabatan (nama jabatan, departemen/bagian, hubungan pelaporan,
nomor/kode jabatan); tangga analisis jabatan; ringkasan jabatan; dan tugas-tugas
yang dijalankan.
General Service Procedure
General Service Procedure adalah ketentuan tahapan-tahapan yang telah
ditentukan untuk kepentingan jalannya operasional di dalam sebuah café atau
restoran. Tahapan-tahapan ini dimulai pada saat kedatangan tamu sampai dengan
tamu pulang. Ketentuan ini telah menjadi standard dan harus diikuti oleh setiap
karyawan di Café Teko.
General Service Procedure
- Menyambut dan mengucapkan salam kepada tamu
- Mengantar tamu ke meja serta mendudukkan tamu
- Memberikan daftar makanan dan minuman
- Menanyakan pesanan tamu
- Mengulangi pesanan tamu untuk mencegah terjadinya kesalahan
- Posting pesanan tamu ke dalam micros system Datang ke bagian Production
apabila ada special request dari tamu
- Menyesuaikan dan meletakkan alat-alat makan yang dibutuhkan oleh tamu diatas
meja
- Mengambil pesanan minuman tamu di bar
- Menghidangkan minuman kepada tamu
- Mengambil pesanan makanan tamu di Food Production (runner)
- Menghidangkan makanan kepada tamu dan mempersilahkan tamu menikmati
hidangannya
- Mengambil piring kotor atau hidangan yang telah selesai dari atas meja
- Melaksanakan transaksi pembayaran
- Mengucapkan terima kasih kepada tamu
Standard Operation Procedure
Standard Operation Procedure (SOP) adalah ketentuan yang telah
ditetapkan oleh sebuah organisasi atau usaha, yang dalam hal ini adalah café, untuk
masing-masing bagian yang ada di dalamnya. Dibuatnya ketentuan ini dimaksudkan
untuk menjelaskan tahapan-tahapan dalam menjalankan suatu aktivitas operasional.
Oleh karena itu, setiap karyawan dengan masing-masing jabatan mengetahui
dengan pasti prosedur yang harus dilakukan untuk menjalankan fungsi jabatannya.
Dengan adanya SOP ini, diharapkan semua karyawan Café Teko dapat memahami
dan melaksanakan prosedur yang telah dibuat demi kelancaran operasional café.

Standard Operation Procedure F & B Departement :


- Menyambut dan Mengucapkan Salam : Menyambut dengan senyuman;
Memberikan salam atau greeting; Jika tahu nama, beri salam dan lakukan
percakapan dengan menyebutkan nama.
- Mendudukkan Tamu : Tanya terlebih dahulu tamu sudah melakukan reservasj atau
tidak; Jika ada reservasi, langsung antar pada meja yang sudah disiapkan. Jika
tidak ada, antarkan pada meja yang tamu inginkan atau meja yang tersedia dan
sesuai dengan jumlah tamu; Bantu tamu dengan menarik dan mengangkat kursi
sedikit agak kebelakang.
- Memberikan Daftar Makanan dan Minuman: Berikan daftar makanan dan minuman
dari sebelah kanan untuk memudahkan tamu dalam menerimanya dan untuk lebih
sopan; Diterapkannya system lady first dalam memberikan daftar; Jika ada anak-
anak, utamakan lebih dulu meski ada wanita; Apabila tamu dalam rombongan,
berikan daftar untuk tuan rumah atau host terlebih dahulu; Suggestive selling;
Setiap harinya, waiter harus paham akan 1) menu special; 2) menu baru atau
tambahan; 3) bahan, bumbu dan metode dan item-item yang ada di daftar; 4) menu
yang habis; 5) menu khusus yang sesuai untuk tamu rombongan; 6) meja-meja
yang sudah dipesan; 7) details akan reservasi yang ada.
- Mengambil Pesanan Tamu: Selama tamu mempelajari menu, captain atau waiter
siap sedia berdiri di dekat meja tamu tersebut; Dengarkan dan perhatikan dengan
seksama; Catat dalam recycle paper terlebih dahulu; Jika tamu rombongan, catat
dengan jelas menu dan posisi duduk tamu agar tidak lupa dan menghindari
Complaint; Suggestive Selling.
- Menuliskan Pesanan Tamu: Pesanan tamu dicatat kedalam Captain Order,
kemudian dimasukkan kedalam micros; Penyesuaian Alat-Alat Makan; Setelah tahu
item yang dipesan. Segera siapkan dan set alat-alat makan yang dibutuhkan di
atas meja; Siap sedia akan condiment yang sewaktu-waktu diminta oleh tamu.
- Pengambilan Minuman di Bar: Periksa terlebih dahulu item dan jumlah minuman
sesuai atau tidak dengan pesanan; Periksa akan kebersihan gelas; Periksa terlebih
dahulu garnish atau penghias.
- Menghidangkan Minuman kepada Tamu: Sebelum dihidangkan. Periksa sekali lagi
akan kerapihan, kelengkapan serta kebersihan dan minuman yang akan
dihidangkan. Utamakanlah anak-anak terlebih dahulu, baru kemudian wanita.
Jangan lupa mempersilahkan tamu untuk menikmati minumannya. Penyajian
minuman harus selalu lebih dulu dari makanan.
- Pengambilan Makanan di Food Production Area: Periksa terlebih dahulu apakah
item dan jumlah porsi sesuai dengan yang dipesan oleh tamu dan standard yang
ditentukan untuk satu porsinya. Periksa kebersihan dan kondisi akan piring. Periksa
makanan penghias, pelengkap dan penyerta jika ada.
- Menghidangkan Makanan Kepada Tamu. Sebelum dihidangkan, periksa sekali lagi
akan kerapian, kelengkapan serta kebersihan dan item yang akan dihidangkan.
Utamakanlah anak-anak terlebih dahulu, baru kemudian wanita. Atur jarak waktu
dalam menghidangkan makanan, Jangan lupa mempersilahkan tamu untuk
menikmati hidangannya.
- Mengambil Piring Kotor atau Hidangan yang Telah Selesai dari Atas Meja:
Dilakukan apabila tamu telah selesai dengan hidangannya; Saat dilakukan
pengambilan, waiter bisa melakukan Suggestive selling untuk menanyakan kembali
adanya pesanan tambahan.
- Memberikan Bill/Cek: Bill atau cek diberikan setelah tamu selesai dengan
hidangannya dan mereka telah memintanya. Periksa terlebih dahulu bill sebelum
diberikan pada tamu, sesuai atau tidaknya dengan pesanan. Setelah selesai,
jangan lupa mengucapkan terima kasih dan berharap tamu tersebut akan datang
lagi.
Standard Operation Procedure Food Production Department :
- Sebelum membuat produk, pastikan bahan-bahan yang akan diolah adalah
bahan-bahan yang berkualitas
- Setelah itu, pastikan bahan-bahan tersebut dalam keadaan bersih dan hygiene
- Pada saat preparation, menggunakan teknik dan peralatan yang tepat dan sesuai
- Dalam proses pembuatan produk, pastikan bahan-bahan diolah dengan baik dan
menggunakan seasoning yang tepat dan sesuai dengan standard recipes
- Dalam pembuatan produk, jangan membuat dengan kuantiti yang lebih banyak
dibanding dengan yang dibutuhkan atau diminta
- Setelah produk selesai dibuat, diharapkan produk tersebut dihidangkan secepatnya
kepada tamu oleh waiter
- Sajikan hot food dengan kondisi hot dan cold food dengan kondisi cold sesuai
dengan standard yang ada.
Standard Operation Procedure Purchasing :
- Tiap-tiap department (yang membutuhkan barang) harus mengisi purchase
requisition. Purchase requisition ini harus ditandatangani oleh 3 orang yaitu orang
yang mengisi purchase requisition, department head dan restaurant manager.
- Menyerahkan purchase requisition ke bagian purchasing.
- Kemudian bagian purchasing purchase requisition tersebut dirubah ke dalam
bentuk purchase order.
- Bagian purchasing mengirim purchase order tersebut kepada pihak supplier untuk
segera mengirimkan barang.
- Barang datang diterima oleh pihak receiving restaurant, untuk kemudian diperiksa
apakah telah sesuai dengan purchase order, kualitasnya apakah sama dengan
SPS (Standard Purchase Specification) yang diinginkan oleh pihak management
restaurant.
- Barang-barang yang masuk dan telah diperiksa oleh bagian receiving. kemudian
diserahkan kepada bagian storing untuk kemudian disimpan di dalam store baik itu
daily store.
- Kemudian pihak storing menginformasikan kepada department-department yang
sebelumnya memasukkan purchase requisition kepada purchasing, untuk segera
mengambil barang yang mereka minta di daily store.
Jumlah Jabatan dan Gaji Pegawai

Untuk menentukan jumlah pegawai dan suatu jabatan, kita harus


menyesuaikannya berdasarkan atas skala bisnis yang akan kita jalankan. Sedangkan
gaji dari pegawai kita sesuaikan dengan tugas dan tanggung jawab yang akan
mereka emban serta Upah Minimum Kota (UMK) yang berlaku di kota mana usaha
kita didirikan, yang dalam hal ini adalah kota Bandung dimana Café ini akan didirikan.
Hal lain yang mempengaruhi gaji yang diterima pegawai adalah didasarkan dari
spesifikasi jabatan yang kita minta untuk suatu jabatan. Selain itu diberikan pula
benefit employee yang berupa uang transport dan makan sebesar Rp. 150.000,-
setiap bulannya untuk seluruh karyawan. Sedangkan tunjangan diberikan
berdasarkan tingkat jabatan yang dilihat dari kode jabatan. Inilah jumlah jabatan dan
gaji pegawai yang telah kami sesuaikan untuk Café Teko.
Jam Operasional
Jam Operasional untuk Café Teko ini telah dibuat berdasarkan jabatan yang ada.
Kemudian dibagi berdasarkan shift. Berikut adalah jam operasional di dalam Café
Teko :
a. Operasional Restoran
Week day : 10.00 am - 10.00 pm
Week end : 10.00 am - 12.00 pm
b. Restaurant Manager
09.00 am — 18.00 pm Monday to Friday
c. Sales & Marketing Officer, Chief Accountant, Sales & Marketing staff dan
Material Clerk
Week day : 09.00 - 18.00
d. Cashier
Morning shift : 09.00 - 18.00
Afternoon shift : 13.00 - 22.00 (week day)
Afternoon shift : 15.00 - 24.00 (week end)
5 hari kerja, 2 hari libur
e. F & B Supervisor
Morning shift : 09.00 -18.00
Afternoon Shift : 13.00 - 22.00 (week day)
Afternoon Shift : 15.00 - 24.00 (Week end)
5 hari kerja, 2 hari libur
f. Chef
Morning shift : 09.00 - 18.00
Afternoon Shift : 13.00 - 22.00 (week day)
Afternoon Shift : 15.00 - 24.00 (Week end)
5 hari kerja, 2 hari libur
g. Waiter/ss, Barman dan Cook
Morning Shift : 09.00 - 18.00
Afternoon Shift : 13.00 - 22.00 (week day)
Afternoon Shift : 15.00 - 24.00 (week end)
5 hari kerja, 2 hari libur
h. Dishwasher
Morning Shift : 09.00 - 18.00
Afternoon Shift : 13.00 - 22.00 (week day)
Afternoon Shift : 15.00 - 24.00 (week end)
5 hari kerja, 2 hari libur
i. Security
Morning Shift : 09.00 - 18.00
Afternoon Shift : 13.00 - 22.00 (week day)
Afternoon Shift : 15.00 - 24.00 (week end)
5 hari kerja, 2 hari libur
Menu dan Dish costing
Menu berfungsi sebagai alat untuk memasarkan (Marketing Tool) makanan
dan minuman, alat menjual (Sales Tool) serta alat promosi perusahaan
(Promotional Tool).
Menu dapat diartikan sebagai tiga macam arti, yaitu :
• Sebagai daftar makanan dan minuman berikut dengan harganya
• Sebagai makanan dan minuman yang disajikan
• Menu dapat berarti sebagai hidangan yang disajikan pada waktu tertentu;
misalnya makan pagi (Breakfast Menu), makan siang (Lunch Menu) dan makan
malam (Dinner Menu)
• Method of costing disebut juga sebagai dish costing yang digunakan untuk
menentukan target harga makanan. Dan juga untuk mendeteksi apabila terdapat
perbedaan yang ditemukan dalam proses produksi makanan serta dalam hal
pelayanan. Dish costing harus selalu diawasi dan diganti secara berkala apabila
harga makanan mengalami kenaikan, hal ini untuk memastikan nilai dalam
perhitungan untuk harga makanan serta biaya yang dikelurkan. Berikut contoh
dish costing
Recipe for : Apple and Honey Iced Tea
Portion Product : 1 portion (350 ml)

Tabel 16 Dish costing “Apple and honey iced tea”

No Ingredients QTY Unit Cost Total Cost


1. Tea 40 gr Rp. 36.000,-/1250gr Rp. 1152,-
2. Honey 50 gr Rp. 80.000,-/2 kg Rp. 2000,-
3. Apple Juice 100 ml Rp. 25.000,-/2 lt Rp. 1250,-
Cost portion Rp. 4402,-

Cost Percentage 20%

Selling price Rp. 22.000,-


Recipe for : Café Con Miel
Portion Product : 1 portion (250 ml)

Tabel 17 Dish costing “Café Con Miel”


No Ingredients QTY Unit Cost Total Cost

1. Coffee 30 gr Rp. 18.000,-/250 gr Rp. 2160,-

2. Milk 120 ml Rp. 8000,-/1 lt Rp. 960,-

3. Honey 50 gr Rp. 80.000,-/1 lt Rp. 2000,-

4. Cinnamon 1 gr Rp. 16.000,-/Kg Rp. 16,-

Cost portion Rp. 5136,-

Cost Percentage 23,35%

Selling price Rp. 22.000,-


Recipe for : Fish & Chips
Portion Product : 1 Portion

Tabel 18 Dish costing “Fish & Chips”

No Ingredients QTY Unit Cost Total Cost


1. Red snapper Fillet 180 gr Rp. 35.000,- /kg Rp. 6.300,-
2. Butter frying 40 ml Rp. 14.303,- /kg Rp. 572.12
3. French fries 100 gr Rp. 10.500,-/kg Rp. 1.050,-
4. Chili mayonnaise 30 gr Rp. 12.000,- / lt Rp. 360,-
5. Tar-tar sauce 40 gr Rp. 13.444,- / lt Rp. 573.76
6. Salt & pepper 10 gr Rp. 1.500,- / kg Rp. 45,-
Cost portion Rp. 8864,88
Cost Percentage 34 %
Selling price Rp. 26.000,-
Aspek Keuangan
Aspek keuangan merupakan salah satu aspek yang penting dalam suatu
perusahaan karena mencakup cara mengatur keuangan suatu perusahaan, yang
dilaksanakan melalui proses accounting. Menurut Chartered Institute of Management
Accountants (CIMA) Management Accounting is the process of identification,
measurement, accumulation, analysis, preparation, interpretation and communication
of information used by management to plan, evaluate and control within and entity and
to assure appropriate use of and accountability for its resources. Berdasarkan
penjelasan yang dipaparkan oleh CIMA Accounting management mencakup banyak
hal, yang dimulai dari identifikasi sampai mengontrol keuangan suatu perusahaan.
Selain fungsi yang dipaparkan diatas Management Accounting mempunyai fungsi
untuk menyediakan laporan keuangan yang di persiapkan untuk non-management
group yaitu pemilik saham dan selain itu juga mempersiapkan data mengenai hal
pajak.
Café Teko sebagai suatu usaha yang bersifat komersil mempunyai tujuan
untuk memperoleh keuntungan. Untuk memenuhi keuntungan yang diiginkan (income
desired) , perlu adanya perencanaan ( Planning ) terhadap sumber daya yang dimiliki.
Salah satu sumber daya tersebut adalah Uang atau Modal usaha. Seperti yang sudah
dijelaskan diatas mengenai Accounting Management, bahwa tujuan utamanya adalah
untuk mengelola keuangan suatu perusahaan dalam penggunaannya. Agar dalam
penggunaannya dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya. Karena suatu perusahaan
yang didasari accounting management yang kurang baik tidak dapat berjalan dengan
sukses dan tidak jarang berakhir dengan kegagalan.
Salah satu proses manajemen keuangan yang dilakukan oleh Café Teko adalah
dengan merencanakan Forecasting. Yang diantaranya adalah melakukan sale forecast.
Pengertian Sales Forecast yang didapat dari website www.businesslink.gov.uk adalah “
Sales forecast is an essential tool for managing a business of any size. It is a month by
month forecast of the level of sales you expect to achieve”. Dan pengertian tersebut dapat
disimpulkan sales forecast adalah suatu alat yang digunakan untuk menganalisis
perusahaan kita dimasa yang akan datang. Dalam hal ini sales forecast membantu untuk
mengelola dan merencanakan langkah dan kebijakan suatu organisasi. Data-data yang
ada di dalam sales forecast adalah kapasitas restaurant, waktu buka restaurant dalam satu
bulan, seat turn over, number of guest, average check, total sales dan data penunjang
lainnya.
Berikut akan kami tampilkan gambaran perkiraan aspek keuangan dari Café Teko
selama 12 bulan pertama operasionalnya periode Januani-Desember 2008. Hal pertama
yang kami bahas adalah Sales Forecast, dimana kami memperkirakan Seat Turnover Rate
akan berkisar pada angka terendah 0,8 dan tertinggi 1,2. Dan average check Rp. 20.500
untuk Food, Rp. 24.000 untuk Beverage, dan Rp 4.000 untuk other sales, Average check
untuk other sales muncul karena kita menjual produk dari luar dan kita mengambil
keuntungan dari penjualan tersebut sebesar 20% dari harga jual dan yang termasuk other
sales adalah jenis makanan yang ada di sweet corner. Average Check diatas juga akan
mengalami peningkatan sweet corner. Average Check diatas juga akan mengalami
peningkatan sebesar 20% pada bulan Oktober-Desember karena kita melihat ada
peningkatan bahan baku makanan yang terjadi setelah lebaran. Selanjutnya kami
lanjutkan dengan penghitungan Monthly Loss and Profit Projection. income statement,
perkiraan modal yang dikeluarkan dan Jangka waktu Break event point (yang didapat dan
Total sales / Net Income ).
Aspek Fisik

Lokasi :
Café Teko terletak di jalan Ciliwung No. 26. Lokasi ini cukup srategis karena terletak
dekat dengan Jalan Supratman di mana banyak berdiri perkantoran, factory outlet
dan juga dekat dengan Gedung Sate yang merupakan objek wisata Bandung. Selain
itu lokasi ini pun dekat dengan Jalan Cilaki yang sudah terkenal dengan banyaknya
penjual makanan, hal ini bukanlah menjadi ancaman untuk café ini karena Café Teko
menawarkan hal yang berbeda dengan yang lain, dengan begitu diharapkan orang
dapat Iebih mudah untuk mencapai lokasi ini karena akses yang ditempuh tidaklah
sulit.

Alokasi Lahan :
- Luas Tanah : 753
- Luas bangunan utama : 325,5 m2
- Luas bangunan penunjang : 100,25 m2
- Luas taman : 83,7 m2
- Luas area parkir tamu : 171 m2
- Luas area parkir servis : 46,5 m2
Dalam satu lahan ini terdapat dua bangunan yang terdiri dan bangunan
utama dan bangunan penunjang. Dengan rincian bangunan utama adalah area
café, tempat interaksi tamu-tamu sedangkan untuk bangunan penunjang adalah
area kitchen dan storage serta area karyawan dan area office. Hal ini dimaksudkan
agar suasana area café tidak terganggu oleh aktivitas servis, sehingga tamu akan
merasa lebih nyaman.

Alokasi Bangunan :
- Luas Area : 425,75 m2
- Luas Kitchen Area : 15,20 m2
- Luas Employee Area dan Kantor : 33.25 m2
- Luas Service Area : 325,5 m2
- Jumlah tempat duduk : 90 kursi

Bangunan café ini hanya memiliki satu lantai saja karena tidak merubah
bangunan asli yang mana bangunan asli pun hanya memiliki satu lantai.
Struktur dan Desain Bangunan :
a. Konsep Bangunan
Konsep yang dipakai untuk membuat café ini adalah “refurbished”
Bandung tempo dulu, diwujudkan dalam pengolahan massa bangunan, dimana
karakter bangunan era Bandung kolonial tetap dipertahankan, hanya mengalami
penambahan dan perubahan-perubahan yang dirasa perlu agar bangunan dapat
menampung fungsi yang akan diperuntukkan, yaitu café. Selain itu perubahan
dilakukan pula untuk memisahkan bangunan utama dan penunjang tanpa
menghilangkan esensi dan bangunan tua tersebut.
Perancangan bangunan memanfaatkan ke-”klasik”an bangunan tua untuk
menghadirkan suasana hangat ke dalam café. Selain itu juga menggali unsur
kedekatan kegiatan”ngopi dan ngeteh” dengan segala hal yang berbau “vintage”.
Dalam penambahan, diusahakan agar elemen-elemen tambahan contohnya
teritisan jendela dan portico tidak menjadi sesuatu yang terlampau kontras
terhadap bangunan lamanya. Konsep ini juga dapat mempertahankan daya tarik
wisata bangunan tua yang ada di kota Bandung untuk para wisatawan.
b. Konsep Interior
Untuk bagian dalam dan café ini dipakai satu konsep yang diambil dimana
kami ingin memberikan suasana yang nyaman dan bangunan tua dipadukan
dengan konsep lounge. Konsep lounge ini terkait dengan sasaran market dan
Café Teko yang mengedepankan kaum eksekutif. Untuk mendukung konsep
tersebut maka interior ditata sedemikian rupa dengan komposisi rangkaian sofa-
sofa untuk memberi kenyamanan memperkental suasana lounge. Sekat-sekat
yang digunakan pada ruang dalam memakaj material ringan (partisi). Café ini
terbagi menjadi 2 area pengunjung, yaitu yang pertama adalah area non-
smoking, dan yang ke dua area smoking yang terbagi lagi menjadi area sofa dan
area couples. Area pengunjung ini diatur dalam suasana indoor dan juga
outdoor, agar pengunjung dapat memilih suasana yang diinginkan.

Dengan dibuatnya proposal pembuatan Café Teko ini diharapkan akan


banyak manfaat yang kami dapatkan, antara lain kami dapat lebih
mengaplikasikan semua ilmu-ilmu teoritis dan pengalaman praktek kerja nyata
selama 1 tahun, yang telah kami dapatkan selama tiga setengah tahun kami
menempuh perkuliahan di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, khususnya
Program Studi Administrasi Hotel Jurusan Perhotelan. Selain ilmu-ilmu yang
telah didapat, kerja sama di dalam kelompok sangatlah diperlukan agar tugas ini
dapat selesai tepat pada waktunya dan dengan hasil yang memuaskan pula.
Dalam proposal ini kami mengajukan pendirian sebuah café yang
memiliki karakteristik sendiri yaitu dengan memiliki menu utama yaitu minuman
(kopi dan teh) dan target yang dibidik adalah lebih dominan pada para eksekutif.
Dengan karakteristik yang berbeda dan target pasar yang telah ditetapkan,
diharapkan café in dapat mencapai kesuksesan dalam perjalanannya. Kami
memilih nama Café Teko yang berasal dan kata “kopi dan teh” dan berlokasi di
Jl. Ciliwung No. 26. Diharapkan nama dan lokasi ini dapat mempermudah
kesuksesan tersebut.

You might also like