Professional Documents
Culture Documents
D. Faktor yang
A. Definisi
mempengaruhi siklus
Mesntruasi
menstruasi
E. Feedback ovarium
B. Gambaran Klinis
pada Hipotalamus
Mestruasi
dan Hipofisis
C. Regulasi F. Pengaturan
Neuroendokrin Hormonal Siklus
Mestruasi Mesntruasi
A.Definisi
Perdarahan vagina secara berkala akibat
terlepasnya lapisan endometrium
uterus.
Siklus Siklus
Ovarium Uterus
Siklus Ovarium
Kontrol
Korpus
Kontrol Luteum
Ovulasi
Kontrol
Fungsi
Folikel
Kontrol Fungsi Folikel
Fase folikular :
Hormon pembentukan antrum, perkembangan Folikel,
dan sekresi estrogen.
FSH : menginduksi pembentukan antrum.
FSH & estrogen : merangsang proliferasi sel2 granulosa.
FSH & LH : sintesis & sekresi estrogen oleh folikel.
Estrogen di produksi di sel granulosa & sel teka
Produksi estrogen oleh folikel ovarium (sherwood, 2010).
Kadar basal FSH << sudah mulai
memadai u/ mendorong konversi.
Seiring dengan semakin tumbuhnya
folikel estrogen lebih banyak
diproduksi.
Folikel matang
LH korpus luteum
mengeluarkan
progesteron & estrogen
(progesteron paling
banyak).
Pertengahan luteal :
estrogen turun sesaat.
Fase Haid
Fase
Proliferasi
Fase
Sekretorik
Fase Haid
b) Progesteron
Progesteron memiliki efek pada sekresi gonadotropin yang bekerja
pada tingkat hipotalamus dengan memperlambat frekuensi sekresi denyut
GnRH Pada wanita pasca menopause yang menerima dosis rendah
estradiol, penambahan progesteron menekan frekuensi denyut GnRH
baik menggunakan LH atau FAS sebagai penanda sekresi GnRH.
c) Inhibin
Bukti untuk faktor gonad nonsteroid dengan efek umpan
balik pada pituitari ditemukanawal 1900-an, tapi tidak sampai
pertengahan 1980 inhibin diisolasi dan kemudian ditemukan
menjadi bagian dari keluarga peptida yang mencakup inhibin A,
B inhibin, aktivin, dan fungsi terkait protein follistatin.
2. Feedback positif
Selain penghambatan sekresi gonadotropin, estrogen
memberi sebuah efek stimulasi untuk menghasilkan lonjakan
LH praovulasi. Efek umpan balik positif terlihat pada beberapa
species hewan dan pada wanita, dan itu tergantung pada tingkat
paparan dan tingkat durasi estrogen.
F. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Siklus
Ketidakseimbangan Hormon
Menstruasi iregular dapat disebabkan terlalu banyak atau sedikit
hormon, yang dapat disebabkan oleh masalah tiroid, sindrom polikistik
ovarium, obat-obatan, perimenopause, sakit, gaya hidup, olah raga
berlebihan, dan stres.
Stres
Beban pikiran sangat berpengaruh terhadap kondisi tubuh, termasuk
periode menstruasi. Kondisi pikiran yang tidak stabil dapat
menyebabkan kelenjar adrenal mengeluarkan kortisol. Hal ini berefek
pada estrogen, progesteron dan menurunkan produksi Gonadotropin-
releasing hormone (GnRH) sehingga menghambat terjadinya ovulasi atau
menstruasi.
Penyakit
Siklus menstruasi yang tidak teratur dalam waktu lama merupakan tanda-tanda
adanya penyakit pada saluran reproduksi. Misalnya, fibroid, kistas, endometriosis,
polip, sindrom polikistik ovarium, infeksi pada saluran reproduksi maupun
kelainan genetik.
Perubahan rutinitas
Perubahan rutinitas dalam hidup dapat berpengaruh pada kondisi fisik. Misalnya,
mereka yang harus berganti jam kerja dari pagi menjadi malam. Hal ini biasa
terjadi hingga tubuh menyesuaikan dengan pola atau rutinitas baru.