You are on page 1of 45

Study of gunshot

residues from
Sintox
ammunition
containing
marking
substances
Pembimbing :
Dr. Ratna Relawati, M.Si. Med, Sp. KF
ANGGOTA
Dewi Trisnawati (012116364)
Ussisti Aladini (012116547)
Retno Arimby ( 012116449)
Marianti (012116443)
Yusuf Hakim Aji (012116556)
Riza Agus Salim (012116452)
Yuni Ismulyati (012116555)
Tsulutsi Nabila (012116543)
Riana Wulansari (01211650
Poespha Prativie N. (012116486)
IDENTITSA JURNAL
JUDUL JURNAL

STUDY OF GUNSHOT RESIDUES FROM SINTOX AMMUNITION


CONTAINING MARKING SUBSTANCES

AUTHOR

Ju´ lia Polovkova´ ,*, Miroslav S ˇ imonicˇ , Igor Szege´nyi

PENERBIT

Egyptian Journal of Forensic Sciences (2015) 5, 174–179


DEWI T
ABSTRAK

Dua jenis pabrik amunisi


bertanda Sintox

Residu partikel tembak


(GSR)

PEP II Aksi 4

Gallium Gadolinium
ABSTRAK DEWI T

METODE

2 peluru kaliber 9 mm
Luger (9x19 Parabellum)

2 produsen
RUAG Ammotec, Men, Jerman
Swiss

Tipe PEP II
Tipe Aksi 4
DEWI T
ABSTRAK

METODE

Partikel residu tembak (GSR) dari


peluru, laras dan tangan penembak,
pakaian yang tertembak (dengan jarak
berbeda)

Analisis mikroskop elektron dengan


EDAX analyzer (SEM / EDX)
DEWI T
ABSTRAK
HASIL

Hasil ketepatan deteksi


dipengaruhi secara
signifikan oleh :

cara produksi jarak penandaan


amunisi / tembak.
pembuatan amunisi
PENGANTAR Ussisti A

Terjadi peningkatan permintaan terhadap senjata


dan penggunaan amunisi oleh tentara, polisi dan
unit khusus di Slovakia.
Ussisti A
PENGANTAR
Mengapa menggunakan amunisi yang
memiliki tanda khusus :

Lebih mudah dideteksi di tempat kejadian perkara

Menunjukkan kemampuan yang lebih tinggi dalam


hal penetrasi ke bahan solid

Memiliki “stop effect” yang lebih bagus pada tubuh


manusia
Ussisti A

 9 x 19, 9 mm Luger atau 9 mm Parabellum dipilih


karena paling banyak digunakan pada pistol kaliber
di Eropa karena mudah untuk digunakan dan
memiliki jangkauan penggunaan yang luas

 Non-toxic Sintox dipilih karena dibuat dari bahan


yang tidak menimbulkan kontaminasi sekunder
terhadap lingkungan oleh residu logam berat
selama penembakan
Ussisti A

 Untuk investigasi dalam rangka menjawab secara


jelas pertanyaan-pertanyaan seperti: siapa yang
menembak siapa, dengan senjata apa ,menggunakan
amunisi apa dan dengan jarak berapa dan arahnya
dari mana
 Tujuan dari penyelidikan ini adalah untuk memilih
amunisi yang paling tepat di masa depan bagi
pasukan polisi Slowakia .
Retno Arimby
PENELITIAN
Bahan

Kimia

Koleksi Sampel

Metode
Retno Arimby

Bahan

• Pistol HS-9, kaliber 9 × 19, amunisi Sintox® dengan


penanda forensik - 9mm Luger, Action 4 (RUAG
Ammotec, Ltd, Swiss) dan 9 mm Luger,
• PEP II (Men, GmbH, Jerman), SEM khusus –
kumpulan sisa partikel residu tembakan (Christine
Gro pl)
• Kain katun
• Kertas untuk chemography (Foma Bohemia, Ltd),
book-press dan piringan PVC-press yang digunakan
dalam percobaan
Retno Arimby
Kimia

• Zincon (C20H15N4Nao6S.H2O) dari Fluka


• Amonium nitrat
• Amonium hidroksida
• Asam rubeanic
• Etanol (96%), semua yang dibeli dari Merck
digunakan.
YUNI I
Koleksi Sampel

Amunisi pistol HS-9


kaliber 9x19

Aseton dan Etanol


Sisa residu penanda
khusus

GSR jarak pendek dan


jauh dicek dg kain
katun

EDAX analyzer

Hasil  10
penembakan
YUNI I
Metode

RESIDU TEMBAK MIKROSKOP ELEKTRON XL


30

MIKROSKOP ELEKTRON XL
ANALISIS GSR
30

PENENTUAN JARAK METODE KEMOGRAFIK


PENEMBAKAN
YUSUF H
Hasil Dan Pembahasan

Analisis komposisi mesiu tembakan beserta bahan


dasarnya
YUSUF H
Analisis GSR terhadap bahan
dasar amunisi PEP II

Terdiri dari titanium dan seng.


Keberadaan dari berbagai zat-zat lain
tidak terdeteksi.
Analisis GSR terhadap bahan
YUSUF H dasar amunisi PEP II
(2)

Analisis spektral EDAX yang lebih rinci mengungkapkan


bahwa partikel-partikel tersebut sebagian besar mengandung
galium, tembaga, timah, dan kalium (Gambar 2). Dengan
demikian, partikel-partikel tersebut sebagian dapat
disimpulkan bahwa dalam hal amunisi PEP II, adanya zat
seperti galium hanya dapat dideteksi dalam mesiu tembakan
YUSUF H

Gambar 2. merupakan spektrum EDAX terhadap partikel-partikel


terang yang berasal dari mesiu tembakan amunisi kalkulasi 9 x 19,
PEP II (Men, Jerman).
Analisis GSR terhadap bahan
dasar amunisi Aksi 4

Analisis EDAX dengan jelas menyatakan bahwa


amunisi Action 4 mengandung seng, titanium,
dan gadolinium sebagai bahan dasar (Gambar
3).

M. RIZA A
Gambar 3. merupakan spektrum EDAX terhadap komposisi
dasar amunisi kalkulasi 9 x 19, action 4 (Ruag Ammotec,
Switzerland).

M. RIZA A
RIZA A Analisis GSR terhadap bahan
dasar amunisi Aksi 4
(2)

Banyak partikel-partikel GSR dibentuk dari amunisi


action 4 yang mengandung kombinasi antara titanium,
seng, dan gadolinium. Partikel-partikel tersebut dapat
dideteksi dan diketahui dengan mudah.
TSULUTSI N

Analisis GSR dari potongan pakaian yang terkena


sasaran (jarak pendek dan panjang)

Residu penembakan disekitar lingkaran lubang (jarak


pendek, jarak panjang)  elektron scanning
mikroskop dilengkapi dengan EDAX analyzer ( SEM /
EDX )  deteksi kandungan GSR zat tanda pada
pakaian
TSULUTSI N

• PEP II
– Sekitar lubang yg disebabkan dari jarak pendek, GSR mengandung Ti,
Zn, dan Ga, namun tidak teramati pada tembakan jarak jauh
– Bubuk tembak dari amunisi PEP II juga mengandung Ga, Cu, Sn
– Pada tembakan pertama,GSR pada tangan penembak hanya
mengandung Ti dan Zn,dan tidak ditemukan adanya galium
– Pada tembakan kesepuluh,GSR pada tangan penembak mengandung
Ti,Zn,Cu,dan galium
• Action 4
– Hasil positif untuk partikel Ti, Zn, Gd untuk kedua jarak pendek dan
jauh
– Hasil sangat positif untuk partikel Ti,Zn dan Gd pada GSR di tangan
penembak baik untuk tembakan pertama maupun tembakan
kesepuluh
Riana W

Penentuan Dengan Metode Chemographic

• Penentuan tembaga dan seng dengan metode


chemographic ditampilkan pada masing-masing
amunisi ditandai dengan gallium dan
gadolinium. Penentuan kisaran penembakan
dilakukan dengan prosedur standar.

• Peluru ditembakkan dari berbagai jarak (0 cm, 5


cm,10 cm, 30 cm, 50 cm dan 100 cm) terhadap
potongan kain katun
Riana W

Penentuan Dengan Metode Chemographic (2)

• Zinc divisualisasikan dengan cara reaksi dengan


reagen Zincon assay, berdasarkan formasi berwarna
biru kompleks.
• Tembaga juga dapat bereaksi dengan Zincon
memberikan kompleks warna biru yang sama.
Riana W

Penentuan Jarak tembak dengan cara visualisasi seng


dengan Zincon untuk amunisi PEP II. Gambar 4.
MARIANTI

Penentuan Dengan Metode Chemographic (3)

• Tembaga itu sendiri divisualisasikan dengan cara


asam rubeanic assay, di mana endapan gelap-hijau
rubeanate tembaga terbentuk
MARIANTI

Gambar. 5 menggambarkan penentuan Jarak


tembak tembaga untuk amunisi PEP II
POESPHA P

Penentuan Dengan Metode Chemographic (4)

• Menurut hasil yang diperoleh untuk penentuan


lapang tembak, lebih jelas dan efektif menggunakan
visualisasi tembaga dengan uji asam rubeanic.
POESPHA P
Kesimpulan
• Analisis detail GSR membuktikan bahwa
penambahan substansi langsung ke komposisi primer
menjadi pilihan tujuan forensik yang lebih baik untuk
marker amunisi.
• GSR dengan zat penanda (gadolinium), residu yang
terbentuk dapat dengan mudah dicari dan
diidentifikasi dalam unsur komposisi yang sama
untuk kedua sampel
POESPHA P
Kesimpulan (2)
• Di sisi lain, bahan dalam bubuk penanda tembak
(gallium) menyebabkan hasil ambigu mengenai
komposisi GSR

• Dalam kasus ini untuk keperluan penentuan lapang


tembak ditandai dari amunisi Sintox . Metode yang
digunakan adalah visualisasi tembaga menggunakan
reaksi pengendapan dengan asam rubeanic.
CRITICAL
APPRAISAL
Dewi T

JUDUL JURNAL

STUDY OF GUNSHOT RESIDUES FROM SINTOX


AMMUNITION CONTAINING MARKING SUBSTANCES

Judul informatif, terdiri dari 10 kata dan cukup


menggambarkan isi utama penelitian
Ussisti A

ABSTRAK
Terdiri dari 159 kata
Menampilkan keyword
Abstrak tidak mencantumkan tujuan, dan kesimpulan
POPULATION Retno A

korban tembak dengan peluru dengan penanda khusus

INTERVENTION
peluru tipe Aksi 4, RUAG Ammotec, Swiss

COMPARATION
peluru tipe PEP II, Men, Jerman

OUTCOME
Cara produksi amunisi / pembuatan dan jenis penandaan
amunisi dapat mempengaruhi secara signifikan terhadap
penampakan dan ketepatan mendeteksi dari elemen tanda
dalam GSR. Pendeteksian juga dipengaruhi oleh jarak tembak.
Yuni I
PENDAHULUAN
No Kriteria Ya (+), tidak ada (-)
1 Terdiri dari dua bagian atau dua paragraf - (5 paragraf)
2 Paragraf pertama mengemukakan alasan - (tujuan berada di paragraf
dilakukan penelitian ke 5)
3 Paragraf kedua menyatakan hipotesis dan -(tidak terdapat
tujuan penelitian hipotesis,tujuan berada di
paragraf ke 5)
4 Didukung oleh pustaka yang relevan +
5 Kurang dari satu halaman -
Yusuf H
Metode penelitian
NO Kriteria Ya (+), tidak ada (-)
1 Jenis dan rancangan penelitian -
2 Waktu dan tempat penelitian -
3 Populasi sumber -
4 Teknik sampling -
5 Kriteria inklusi -
6 Kriteria ekslusi -
M Riza A

Metode penelitian (2)


NO Kriteria Ya (+), tidak ada (-)
7 Perkiraan dan perhitungan besar sampel -
8 Perincinan cara penelitian +
9 Blind -
10 Uji statistik -
11 Program komputer +
12 Persetujuan subyek -
Tsulutsi N

HASIL
No Kriteria Ya (+), tidak ada (-)

1 Jumlah subyek -

2 Tabel karakteristik subyek -

3 Tabel hasil penelitian +

4 Komentar dan pendapat penulis tentang hasil +

5 Tabel analis data dengan chi-square -


Riana W

HASIL (2)
No Kriteria Ya (+) atau Tidak (-)
1 Pembahasan & kesimpulan dipaparkan terpisah +
2 Pembahasan & kesimpulan dipaparkan dengan +
jelas
Marianti

HASIL (3)
No Kriteria Ya (+) atau Tidak (-)
3 Pembahasan mengacu dari penelitian -
sebelumnya
4 Pembahasan sesuai landasan teori +
5 Keterbatasan penelitian +
Poespha P

HASIL (4)
No Kriteria Ya (+) atau Tidak (-)
6 Simpulan utama +
7 Simpulan berdasarkan hasil penelitian +
8 Saran penelitian -
9 Penulisan daftar pustaka sesuai aturan +
Terimakasih

You might also like