Professional Documents
Culture Documents
Terapi Bedah
Pathway
Trauma dan stess
fisik
Ruptur diksus
Gangguan rasa
Cemas Tindakan operasi Jepitan syaraf spinal
nyaman (nyeri)
Kerusakan jalur simpatetik Raeksi peradangan Blok syaraf parasimpatis
desending
Edema
pembengkakan
Kehilangan kontrol Kelumpuhan otot
tonus vasomotor Terputusnya jarungan pernafasan
persyarafan simpatis ke saraf di medula spinalis
jantung
Penekanan saraf dan
pembuluh darah
Penurunan fungsi
jaringan
Mengaktifkan sistem Kerusakan
saraf simpatis mobilitas fisisk
mmHg)
Nadi : bradikardi < 60 x/menit (dewasa : 60 –
100 x/menit)
Suhu : 36,5-37,5 c
RR : 16-20x/menit
Pemeriksaan Head To Toe
Kepala Dan Leher
kelainan lainnya.
Palpasi : Konsistensi lembek, suhu hangat,
palpasi
hepatosplenomegani negatif, palpasi lien
bising aorta
Anus Dan Genetalia
Eliminasi
Gejala : Konstipasi, mengalami kesulitan dalam
defekasi, adanya inkontinensia/retensi urin.
Integritas Ego
Gejala : Ketakutan akan timbulnya paralisis,
ansietasmasalah pekerjaan, financial keluarga.
Tanda : Tampak cemas, depresi, menghindar
dari keluarga/orang terdekat.
Neurosensori
Gejala : Kesemutan, kekakuan, kelemahan dari
tangan/kaki
Tanda : Penurunan reflex tendon dalam,
kelemahan otot, hipotonia. Nyeri tekan/spasme
otot paravertebralis, penurunan persepsi nyeri
(sensori).
Nyeri/Kenyamanan
Gejala : Nyeri seperti tertusuk pisau, yang akan semakin
memburuk dengan adanya batuk, bersin,
membengkokkan badan, mengangkat, defekasi,
mengangkat kaki atau fleksi pada leher : nyeri yang tidak
ada hentinya atau adanya apisode nyeri yang lebih berat
secara intermiten, nyeri yang menjalar kekaki, bokong
(lumbal) atau bahu/lengan, kaku pada leher (servikal).
Keterbatasan untuk mobilisasi/membungkuk kedepan.
Tanda : Sikap ; dengan cara bersandar dari bagian tubuh
yang terkena, perubahan cara berjalan, berjalan dengan
terpincang-pincang, pinggang terangkat pada bagian
tubuh yang terkena, Nyeri pada palpasi.
Keamanan
Gejala : Adanya riwayat masalah “punggung”
yang baru saja terjadi
1. Nyeri berhubungan dengan penjepitan saraf
pada diskus intervetebralis
2. Cemas berhubungan dengan prosedur
operasi, diagnosis, prognosis, anestesi, nyeri,
hilangnya fungsi
3. Perubahan mobilitas fisik berhubungan
dengan paralisis dan paralegi
4. Kurangnya pemenuhan perawatan diri yang
berhubungan dengan kelemahan fisik umum
Rencana Keperawatan
1. Perubahan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan dampak
penjepitan saraf pada radiks intervertebralis
Tujuan :
Setelah dilakukan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan
nyeri berkurang.
Kriteria Hasil :
K : pasien mengerti bagaimana cara mengatasi nyeri dan
mengerti tentang penyebabnya
A : klien mengatakan nyeri berkurang
P : pasien mampu melaksanakan teknik distraksi dan relaksasi
P : skala nyeri berkurang 0 – 2, lokasi nyeri minimal, wajah tidak
menyeringai
INTERVENSI RASIONAL
Identifikasi klien dalam membantu Pengetahuan yang mendalam tentang
menghilangkan rasa nyerinya nyeri dan kefektifan tindakan
penghilangan nyeri.
Berikan informasi tentang penyebab dan Informasi mengurangi ansietas yang
cara mengatasinya berhubungan dengan sesuatu yang
diperkirakan.
Tindakan penghilangan rasa nyeri Tindakan ini memungkinkan klien untuk
noninvasif dan nonfarmakologis (posisi, mendapatkan rasa kontrol terhadap
balutan (24-48 jam), distraksi dan nyeri.
relaksasi.
Terapi analgetik Terapi farmakologi diperlukan untuk
memberikan peredam nyeri.
2. Cemas berhubuangan dengan prosedur operasi,
diagnosis, prognosis, anestesi, nyeri, hilangnya fungsi.
Tujuan :
setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24
jam diharapkan rasa cemas klien akan berkurang/hilang.
Kriteria hasil :
K : klien mengerti tentang prosedur operasi yang akan
dilakukan
A : klien mengatakan merasa tenang dan tidak cemas
lagi
P: klien nampak lebih rilek dan tidak cemas
P : tidak tegang , wajah klien nampak rileks, respon klien
namppak tersenyum,
INTERVENSI RASIONAL
1. Diskusikan mengenai kemungkinan kemajuan 1. Menunjukkan kepada klien bahwa dia dapat
dari fungsi gerak untuk mempertahankan harapan berkomunikasi dengan efektif tanpa
klien dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari menggunakan alat khusus, sehingga dapat
pernah mengalami gangguan seperti yang dialami 2. Harapan-harapan yang tidak realistik tiak dapat
klien danmenjalani operasi mengurangi kecemasan, justru malah
3. Berikan informasi mengenai sumber-sumber dan menimbulkan ketidak percayaan klien terhadap
4. Berikan support sistem (perawat, keluarga atau 3. Memungkinkan klien untuk memilih metode
teman dekat dan pendekatan spiritual) komunikasi yang paling tepat untuk
kehidupannya sehari-hari disesuaikan dnegan
5. Reinforcement terhadap potensi dan sumber yang
tingkat keterampilannya sehingga dapat
dimiliki berhubungan dengan penyakit,
mengurangi rasa cemas dan frustasinya.
perawatan dan tindakan
4. Dukungan dari bebarapa orang yang memiliki
pengalaman yang sama akan sangat membantu
klien.