Professional Documents
Culture Documents
Pelataran pesawat (bahasa Inggris: apron) adalah bagian dari bandar udara yang
digunakan sebagai tempat parkir pesawat terbang. Selain untuk parkir, pelataran
pesawat digunakan untuk mengisi bahan bakar, menurunkan penumpang, dan
mengisi penumpang pesawat terbang. Pelataran pesawat berada pada sisi udara
(airport side) yang langsung bersinggungan dengan bangunan terminal, dan juga
dihubungkan dengan jalan rayap (taxiway) yang menuju ke landas pacu.
Fungsi apron
Garbarata:
1. Pengoperasian garbarata hanya oleh petugas yang dinyatakan
cakap;
2. Semua kendaraan atau peralatan dilarang parkir atau lewat di
bawah garbarata dan wajib segera menyingkir dari daerah
lintasannya apabila akan dioperasikan.
KETENTUAN DI APRON
Kendaraan:
1. Semua kendaraan dilarang masuk ke apron, kecuali yang sudah
mendapat Pas bandar udara khusus Apron yang dikeluarkan
Kabandara/Adbandara;
2. Semua kendaraan/peralatan yang karena fungsinya selalu berada di
apron dalam rangka melayani pesawat udara, wajib diberi warna
dan logo perusahaan yang bersangkutan;
3. Warna dan logo perusahaan didaftarkan ke Kabandara/Adbandara;
KETENTUAN DI APRON
Kendaraan:
4. Bagi kendaraan groundhandling dan peralatan lain yang
bergerak dengan tenaga motor bensin sendiri wajib dilengkapi
dengan flame trap;
5. Wajib memenuhi persyaratan teknis lainnya setelah diperiksa
dan dinyatakan laik operasi oleh Dirjen Perhubungan Udara;
6. Semua kendaraan yang beroperasi di Apron dalam waktu gelap
harus memasang lampu merah (steady red) yang dapat terlihat
dari segala jurusan;
KETENTUAN DI APRON
Kendaraan:
7. Semua kendaraan dan peralatan yang beroperasi di apron harus
menggunakan ban karet;
8. Kendaraan harus dilengkapi dengan alat pemadam api portable
dari jenis DCP ukuran isi minimal 0,75 kg yang terpasang pada
tempatnya dan mudah diambil;
KETENTUAN DI APRON
Kendaraan:
Kendaraan yang bergerak di apron harus mendahulukan atau
memberi jalan kepada pesawat udara, kendaraan atau penumpang
dengan susunan prioritas sebagai berikut:
1.Pesawat udara yang sedang bergerak;
2.Kendaraan PKP-PK/ Emergency;
3.Penumpang;
4.A/C yang ditarik
Tipe tipe parkir pesawat
NOSE-IN
Pesawat diparkir tegak lurus terhadap bangunan terminal dengan
hidung pesawat berjarak sedekat mungkin dengan bangunan
tersebut. Pesawat memasuki posisi parkir dengan tenaganya sendiri
dan keluar dengan dibantu alat dorong.
Keuntungan :
Memerlukan luas gate areal minimum
Menimbulkan kebisingan akibat mesin pesawat yang minimal
Tidak memancarkan jet blast kea rah bangunan
Memudahkan keluar masuknya penumpang
Kerugian
Memerlukan peralatan khusus untuk mendorong pesawat keluar
Letak pintu belakang pesawat yang cukup jauh sehingga
mempengaruhikenyaman penumpang
Angled nose-in parking
Tipe parkir ini serupa dengan tipe parkir
pertama hanya saja pesawat diparkir dengan
membentuk sudut terhadap garis bangunan.
Keuntungannya adalah pesawat kaluar atau
masuk parkir ini dapat menggunakan tenaganya
sendiri dan tanpa alat bantu, akan tetapi tipe
parkir ini memerlukan area parkir yang lebih
luas serta manimbulkan kebisingan yang lebih
besar.
Angled nose-out parking
Pada tipe parkir ini, pesawat diparkir bersudut
dengan hidung pesawat membelakangi gedung
terminal. Keuntungan tipe parkir ini adalah
pesawat dapatmasuk dan keluar dari areal
parkir dengan tenaga sendiri dan memerlukan
luasana real parkir yang lebih kecil disbanding
tipe nose-in, akan tetapi efek jet blast dan
kebisingan terarah langsung ke gedung terminal.
Parallel parking
Ditinjau dari sudut maneuver pesawat, tipe
parkir ini adalah yanh palingmudah untuk
dilakukan, walaupun memerlukan luas areal
yang lebih besar.Kebisingan dan jet blast dapat
di minimalisir, juga memudahkan penanganan
dari penumpang.
Persyaratan Geometris Apron
a) Adalah garis berwarna merah yang berada di Apron dengan lebar 0.15 meter.
b) Fungsinya menunjukan batas yang aman bagi pesawat udara dari pergerakan
peralatan pelayanan darat (GSE). Dan agar GSE tersebut
tidak terkena Jet Blast dari pesawat
c) Letak di sekeliling pesawat udara.
2. AIRCRAFT LEAD-IN DAN LEAD-OUT LINE MARKING
a) Adalah tanda berupa garis yang berwarna putih dengan lebar 0,15 m.
b) Fungsinya sebagai pembatas pesawat udara dengan area yang diperuntukkan sebagai tempat
parkir peralatan pelayanan darat pesawat
udara atau tempat parkir GSE
c) Letak di Apron area.
8. NO PARKING AREA MARKING
a) Adalah tanda yang berbentuk persegi panjang dengan garis-garis berwarna merah yang tidak
boleh digunakan untuk parkir peralatan.
b) Fungsinya :
1) Digunakan untuk manuver towing tractor.
2) Digunakan untuk kendaraan bila terjadi emergency.
c) Letak didepan pesawat udara.
9. SERVICE ROAD MARKING
a) Adalah tanda berupa 2 (dua) garis yang parallel sebagai batas pinggir jalan dan garis putus-
putus sebagai petunjuk sumbu jalan berwarna
putih dengan lebar garis 0,15 m.
b) Fungsinya membatasi sebelah kanan dan kiri yang memungkinkan pergerakan peralatan (GSE)
terpisah dengan pesawat udara.
c) Letak di Apron Area.
Menghidupkan Mesin
Menghidupkan mesin pesawat udara hanya dapat dilakukan pada
tempat yang telah ditentukan dan sesuai posisi yang tidak merusak/
membahayakan :
a. Penumpang/Petugas
b. Bangunan/Gedung-gedung
c. Kendaraan/Peralatan
d. Pesawat Udara lainnya
Percobaan Mesin Pesawat Udara
a. Dilarang melakukan percobaan mesin pesawat udara selain pada tempat yang telah
ditentukan,
b. Segala kerusakan bangunan, kendaraan/ peralatan atau
fasilitas yang diakibatkan pada saat melaksanakan percoba-an mesin pesawat udara,
menjadi tanggung jawab perusaha-
an angkutan udara yang bersangkutan.
Pemarkiran Pesawat Udara
a. Pesawat udara hanya diperbolehkan parkir di apron pada
tempat yang telah ditentukan oleh petugas pemandu lalu
lintas udara,
b. Pemarkiran pesawat udara harus dilaksanakan dengan
bantuan marshaller yang telah me-miliki Sertifikat
Kecakapan Pemandu Parkir Pesawat Udara (SKP3U),
Pesawat udara yang parkir di contact stand yang dilengkapi
c. fasilitas garbarata wajib menggunakan fasilitas tersebut
Mendorong Mundur Pesawat Udara
a. Pesawat udara bermesin jet pada waktu didorong mundur
(pushback) diperbolehkan menghidupkan mesin dengan
idle power,
b. Pesawat udara bermesin baling-baling hanya diizinkan meng-
hidupkan satu mesinnya pada waktu di dorong mundur,
c. Pesawat udara dilarang mundur dengan menggunakan tenaga
mesinnya sendiri dari tempat parkir karena alasan operasional
Pemindahan Pesawat Udara
a. Perusahaan angkutan udara atau ground handling agent
tidak dibenarkan memindahkan pesawat udara yang telah
diparkir kecuali atas izin petugas yang berwenang,