You are on page 1of 28

Chronic

dr. Michael A. D. Damanik


Kidney RS BHAYANGKARA KUPANG

Disease
DEFINISI
•Proses patofisiologis dari renal dengan etiologi beragam dimana
mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yg progresif yang umumnya berakhir
dengan gagal ginjal

•Kerusakan ginjal yang terjadi ≥ 3 bulan, berupa kelainan struktural atau


fungsional dengan atau tanpa penurunan LFG dengan manifestasi :
•Kelainan patologis
•Terdapat kelainan ginjal, termasuk kelainan komposisi darah atau urin,
kelainan dalam tes pencitraan

•GFR <60 ml/min/1.73 m2, selama 3 bulan dengan atau tanpa kerusakan
ginjal
ETIOLOGI
Causes Incidence

Diabetes mellitus 44 %
Tipe 1 (7%)
Tipe 2 (37%)

Hipertensi dan penyakit pembuluh darah 27 % Penyebab utama


Glomerulonefritis 10 % penyakit ginjal kronik di
Amerika Serikat (1995-
Nefritis interstitialis 4% 1999)
Kista dan penyakit bawaan 3%
Penyakit sistemik 2%
Neoplasma 2%
Tidak diketahui 4%
Penyakit lain 4%
ETIOLOGI

Causes Incidence

Glomerulonephritis 46.39 %

Diabetes Mellitus 18.25 % Causes in Indonesia in


Haemodialysis Unit
Obstructive and Infection 12.85 % (2000):

Hypertension 8.46 %

Other causes 13.65 %


KLASIFIKASI BERDASARKAN DASAR DERAJAT

Stadium Deskripsi LFG


(mL/min/1,73 m2) Kockcroft – Gault
1 Kerusakan ginjal dengan > 90 (140 – umur) x berat badan
LFG normal atau LFG : *
meningkat 72 x kreatinin plasma (mg/dL)
2 Kerusakan ginjal dengan 60 - 89
LFG ringan
* Jika perempuan dikalikan 0,85
3 Penurunan LFG sedang 30 - 59

4 Penurunan LFG berat 15 - 29

5 Gagal ginjal < 15 / dialisis


KLASIFIKASI BERDASARKAN DASAR DIAGNOSIS
Penyakit Tipe (contoh)
Penyakit ginjal diabetes Diabetes tipe 1 dan 2
Penyakit ginjal non diabetes Penyakit glomerular
(penyakit autoimun, infeksi sistemik, obat, neoplasi)
Penyakit vaskular
(penyakit pembuluh darah besar, hipertensi,
mikroangiopati)
Penyakit tubulointerstisial
(pielonefritis kronis, batu, obstruksi, keracunan
obat)
Penyakit kistik
(ginjal polikistik)
Penyakit pada transplantasi Rejeksi kronik
Keracunan obat
Penyakit rekuren
Transplant glomerulopathy
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
Pengurangan massa
ginjal

Hipertrofi struktural dan fungsional


nefron
Hiperfiltrasi
Peningkatan tekanan kapiler
dan aliran darah glomerulus
Sklerosis nefron yang
masih tersisa

Penurunan fungsi nefron yang


progresif
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS (PENUNJANG)
Pemeriksaan ureum dan kreatinin
Pemeriksaan darah lengkap
Pemeriksaan elektrolit (pantau kalium karena pada CKD kalium meningkat)
Pemeriksaan urine 24 jam perlu dilakukan untuk melihat ekskresi urin
Ultrasound renal (melihat ukuran ginjal, ada tidaknya obstruksi)
Penggunaan kontras  kontraindikasi
Biopsi dan pemeriksaan histopatologi ginjal
INTEPRETASI PEMERIKSAAN URINE PADA
PENYAKIT GINJAL
TAHAPAN PENGOBATAN CKD
•Terapi spesifik terhadap penyakit dasar
•Pencegahan dan terapi terhadap kondisi komorbid
•Memperlambat perburukan fungsi ginjal
•Pencegahan dan terapi terhadap penykit kardiovaskular
•Pencegahan dan terapi terhadap komplikasi
•Terapi pengganti ginjal (HD atau transplantasi)
PROSEDUR TATALAKSANA
Derajat LFG Rencana Tatalaksana
1 ≥ 90 Terapi penyakit dasar, kondisi komorbid, evaluasi
perburukan fungsi ginjal, memperkecil resiko
kardiovaskular

2 60 – 89 Menghambat perburukan fungsi ginjal

3 30 – 59 Evaluasi dan terapi komplikasi


4 15 – 29 Persiapan untuk terapi pengganti ginjal

5 < 15 Terapi penggti ginjal


REFFERENCE
Harrison internal medicine, 18th edition
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, edisi V
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. K
Umur : 53 tahun
Status perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : KP
Masuk rumah sakit : 31 Desember 2017 (11.00)

Keluhan utama : Sesak Nafas


RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang ke UGD RS Bhayangkara dengan keluhan sesak nafas sejak
sejak 6 jam SMRS. Sesak muncul tiba-tiba. Saat sesak muncul pasien sedang
tidak beraktifitas. Pasien juga mengeluh mual dan muntah selama 1 minggu
terakhir. Setiap makan pasien selalu muntah. Muntah isi makanan, darah
disangkal. Demam disangkal. Pasien juga menyangkal adanya nyeri di dada.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Darah tinggi (+) tidak terkontrol
Kencing manis (+) terkontrol : Metformin dan glibenklamid
Maag : disangkal
Asma : disangkal
Alergi obat : disangkal
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
 Darah tinggi disangkal
 Sakit jantung disangkal
 Kencing manis (+) : Ibu
 Sakit kuning disangkal
 Penyakit paru disangkal
 Asma disangkal
RIWAYAT KEBIASAAN PRIBADI
 Tidak ada riwayat merokok
 Tidak ada riwayat meminum Alkohol
 Pasien tidak berolahraga
PEMERIKSAAN FISIK
Tinggi badan : 160 cm
Berat Badan : 55 kg
BBI : (160-100) x 90% = 54 kg
IMT : BB/(TB)² = 21  normal

Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : 170/100 mmHg
Nadi : 90 x/menit ,
RR : 24 x/menit
Suhu : 36,5ºC
Sianosis : Tidak ada
SpO2 : 90%
PEMERIKSAAN FISIK
 Aspek kejiwaan : tingkah laku, proses pikir, alam perasaan ; wajar
 Kulit : sawo matang
 Kepala : normosefali
 Mata : CA +/+, SI -/-
 Kelenjar getah bening : tidak ada pembesaran KGB
 Leher : dalam batas normal
 Thorax :
Paru-paru : Vesikuler, Ronkhi - / - , Wheezing -/-
Jantung : S1 : S2 regular, murmur -, gallop -
 Abdomen : Bising usus + , supel, nyeri tekan + epigastrium Hepatomegali - ,
Splenomegali -
 Extremitas : Akral Hangat, CRT <2”
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Nilai normal: Nilai normal:
Hb : 6,0 g/dl 11,5 - 16,5
Hematokrit : 17,4 % 35 - 55%
Trombosit : 181 ribu 100.000 – GDS 118 mg/dl 80 - 100
400.000
Lekosit : 7,3 ribu/ul 5 – 10 ribu/ul Fungsi hati:
SGOT 17 u/l L :9 - 49, P : 10 - 31
SGPT 29 u/l L : 9 – 43 , P : 9 - 36
MCV 72 fl 75 - 100
MCH 24,8 pg 25 - 35
MCHC 34,5 % 31 - 38
Fungsi
Ginjal: 119 10 – 50 mg/dl
Ureum 12,4 0,5 – 0,9 mg/dl
Kreatinin
DIAGNOSIS
• Obs Dyspnoe Ec CKD stg 5 + HT gr II
RENCANA TERAPI
 Diet lunak
 IVFD : NaCl 20 tpm
 MM/
 ODR 8 mg drip dalam NaCl 500 ml
 Furosemid 2 x 40 mg
 Spirolz 1 x 25 mg
 Captopril 2 x 25 mg
 Amlodipine 1 x 10 mg
 Pumpicel 1 x 40 mg
 Episan 3 x 1 C
 Vometa 2 x 1
 Aminetron 3 x 1
 Folavit 2 x1
 Transfusi PRC 1 bag

You might also like