You are on page 1of 14

APPENDIKSITIS

DEFINISI

 Peradangan mengenai semua lapisan dinding


apendiks
 Inflamasi akut pada appendisits verniformis
dan merupakan penyebab paling umum
untuk bedah abdomen darurat
ETIOLOGI

 Fekalis/ massa keras dari feses


 Tumor, hiperplasia folikel limfoid
 Benda asing
 Adanya benda asing seperti cacing askariasis
 Erosi mukosa appendiks karena parasit seperti E.
Histilitica.
 Kebiasaan makan rendah serat  konstipasi yang dapat
menimbulkan appendiksitis.
 Ulserasi mukosa akibat virus (penelitian terakhir)
PATOFISIOLOGI

 Appendisitis terinflamasi dan mengalami


edema.
 Proses inflamasi meningkatkan tekanan intra
luminal  oklusi end artery apendikularis
nekrosis gangren
 Appendiks terinflamasi berisi pus
PATHWAYS
Idiopatik makan tak teratur Kerja fisik yang keras

Massa keras feses

Obstruksi lumen

Suplay aliran darah menurun


Mukosa terkikis

•Perforasi
•Abses Peradangan pada appendiks distensi abdomen
•Peritonitis
Nyeri Menekan gaster

Appendiktomy pembatasan intake cairan Peningk prod HCL

Insisi bedah Mual, muntah


Resiko terjadi infeksi
Nyeri Resiko kurang vol cairan
TANDA DAN GEJALA

 Nyeri kuadran sekitar umbilikus sekama 1 – 2


hari  radiasi ke kanan bawah sekitar titik Mc.
Burney
 Demam ringan
 Mual, muntah
 Anoreksia, malaise
 Nyeri tekan lokal pada titik Mc. Burney
 Spasme otot
 Konstipasi, diare
TANDA DAN GEJALA

 Tanda rovsing (+) : dengan melakukan


palpasi kuadran bawah kiri yang secara
paradoksial menyebabkan nyeri yang
terasa dikuadran kanan bawah
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

 Lekositosis diatas 12000/mm3, netrofil


meningkat sampai 75%
 Urinalisis : normal, tetapi eritrosit/leukosit
mungkin ada
 Foto abdomen: Adanya pergeseran material
pada appendiks (fekalis) ileus terlokalisir
KOMPLIKASI

 Komplikasi utama perforasi appediks yang


dapat berkembang menjadi peritonitis atau
abses apendiks
 Tromboflebitis supuratif
 Abses subfrenikus
 Obstruksi intestinal
PENATALAKSANAAN

 Pembedahan diindikasikan bila diagnosa


apendisitis telah ditegakkan
 Antibiotik dan cairan IV diberikan sampai
pembedahan dilakukan
 Analgetik diberikan setelah diagnosa
ditegakkan
 Apendektomi dilakukan sesegera mungkin
untuk menurunkan resiko perforasi.
PENGKAJIAN
 Aktivitas/ istirahat: Malaise
 Sirkulasi : Tachikardi
 Eliminasi
 Konstipasi pada awitan awal
 Diare (kadang-kadang)
 Distensi abdomen
 Nyeri tekan/lepas abdomen
 Penurunan bising usus
 Cairan/makanan : anoreksia, mual, muntah
PENGKAJIAN

 Kenyamanan :Nyeri abdomen sekitar


epigastrium dan umbilikus yang meningkat
berat dan terlokalisasi pada titik Mc. Burney
meningkat karena berjalan, bersin, batuk, atau
nafas dalam
 Keamanan : demam
 Pernapasan
- Tachipnea
- Pernapasan dangkal
DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Resiko tinggi terjadi infeksi b.d tidak adekuatnya


pertahanan utama, perforasi,peritonitis sekunder
terhadap proses inflamasi
 Nyeri b.d distensi jaringan usus oleh onflamasi,
adanya insisi bedah
 Resiko tinggi kekurangan cairan tubuh b.d
inflamasi peritoneum dengan cairan asing,
muntah praoperasi, pembatasan pasca operasi
 Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis
dan kebutuhan pengobatan b.d kurang informasi
INTERVENSI

 Pencegahan infeksi
 Manajemen nyeri
 Koreksi cairan
 Pendidikan kesehatan

You might also like