You are on page 1of 21

Obyek Kajian IKK

dan Identifikasi
Obyek Kajian IKK
• Hampir semua Ilmu Kedokteran
dipergunakan dalam menegakkan keadilan
untuk memeriksa keadaan korban
kriminalitas antara lain:
•  Anatomi Tubuh Manusia;
•  Pathologi Antomi;
•  Ilmu Bedah;
•  Ilmu Kebidanan;
•  Ilmu Penyakit Dalam;
•  Ilmu Penyakit Anak;
•  Pharmakologi;
•  Ilmu Kimia, Ilmu Alam; 
•  Ilmu Keracunan;
•  Ilmu Tanatologi, ilmu Forensik dll
Pemeriksaan Kondisi Korban
 Bentuk pemeriksaan ahli kedokteran kehakiman 
dapat diberikan pada saat terjadi tindak pidana (di 
tempat kejadian perkara, pemeriksaan korban yang 
luka atau meninggal dunia) dan pemeriksaan 
barang bukti, hal ini akan diterangkan dan diberikan 
hasilnya secara tertulis dalam bentuk surat yang 
dikenal dengan istilah visum et repertum 
Kondisi korban masih hidup
 Kondisi korban sudah mati
Pemeriksaan bahan dari bagian tubuh manusia
Bahan cairan tubuh seperti : darah, urine, ludah, 
muntahan, sperma dll
Bahan bagian tubuh: tulang, gigi, rambut, jaringan 
kulit, DNA, dll
TANDA KEMATIAN DAN KEHIDUPAN
 Kematian terjadi apabila otak tidak berfungsi lagi,
diketahui dengan sudah tidak memberikan reaksi
lagi terhadap rangsangan dari luar, keadaan ini
dapat diketahui dengan pemeriksaan yang
mempergunakan alat Elektro Encepalo Grapi
(E.E.G).
 Tanda-tanda kehidupan yang dapat dimonitor
dengan mudah, tidak memerlukan alat khusus
jika kita menengetahui tanda-tanda kehidupan,
kelangsungan kehidupan di tentukan oleh
beberapa sistem pokok yang terdapat dalam
tubuh
Kelangsungan hidup ditentukan oleh beberapa
sistem pokok yang terdapat dalam tubuh:
• 1. sistem Cardiovasa yaitu sistem jantung dan peredaran
darah
• 2. sistem pernafasan yaitu sistem Respirasi
• 3. sistem persyarafan
• Ke tiga sistem tersebut saling berhubungan dan bekerja
sama yang erat sekali dan saling mempengaruhi satu
dengan yang lainnya. Apabila salah satu gagal, maka
gagal pula sistem lainnya, akibatnya seseorang tersebut
mengalami kematian klinik atau kematian somatik, baru
setelah lima menit kemudian diikuti kematian sel.

Kematian Klinik dan Kematian Somatik
Kematian klinik ini terjadi dengan menghilangnya
tanda-tanda pernafasan berhenti diikuti dengan
tidak bergeraknya dinding dada, jantung berhenti
dengan tanda menghilangnya denyut jantung atau
nadi, otot-otot mengendor kemudian diikuti dengan
kelumpuhan susunan saraf pusat.
Orang telah meninggal apabila pernafasan dan peredaran
darah berhenti lebih kurang setelah 10 menit, tetapi dengan
pengaruh temperatur, misalnya dengan pendinginan 15
derajat celcius bisa mengakibatkan kerja jantung dan
pernafasan berhenti 1 jam lebih, kemudian apabila
dihilangkan dinginnya jantung dan pernafasan kemballi
bekerja. Jadi berhentinya jantung dan pernafasan
merupakan petunjuk seseorang telah meninggal, maka
untuk mendiaknosa kematian harus hati-hati.
Kematian Celluler

Kematian celluler diiringi oleh kematian sel,


lamanya sel dapat hidup tergantung kepada
kesanggupan dari jaringan itu dapat
berfungsi tanpa mendapat makanan dari
peredaran darah. Setelah itu baru kematian
sel terjadi, yang paling cepat mengalami
kematian sel ialah sel syaraf pusat vital di
otak kekurangan peredaran darah 5 menit
telah mati.
Keadaan ini yang menyebabkan Cardiac
Arrest yang sangat berbahaya.
Sel otot bertahan lebih lama, dengan
rangsangan listrik kepada otot yang
terdapat pada orang mati masih dapat
berkontraksi, saat ini serabut otot
malahan telah mengalami Rigormortis.
Pada mata reflek Cornea dan cahaya
Pupil telah menghilang pada saat
kematian klinik, dengan perangsangan
langsung dengan zat mydriaticum atau
obat myoticum akan menyebabkan
pelebaran atau penyempitan sampai 1
jam setelah kematian klinik. Cornea
untuk ditransplantasikan masih dapat
dipergunakan setalah kematian klinik
berlangsung 6 jam.
PERUBAHAN-PERUBAHAN SETELAH
MENINGGAL
        I.Perubahan dini ;
             1.berhentinya pernafasan
             2.berhentinya cor dan peredaran 
   darah
             3.kulit pucat
             4.kelemahan otot
             5.contact flattening and fallor
             6.perubahan pada mata
       
  II.Perubahan kasip
  
            1. lebam mayat (Livor Mortis)
            2. kaku mayat (Rigor Mortis)
            3. dingin mayat (Body temperature)
            4. mumifikasi
            5. Adipocere
            6. perubahan pada mata
            7. perubahan pada darah
IDENTIFIKASI
Identifikasi korban adalah mengenali seseorang
dengan tanda-tanda khas pada orang tersebut.
Identifikasi dibagi atas:
I. Identifikasi orang masih hidup
1.Kasus bukan kriminal :
Adalah dalam masalah-masalah sebagai
berikut:
Perkawinan
Keturunan
Claim asuransi yang diajukan ke sidang
pengadilan
   2. Kasus kriminal
 Adalah dapat dilakukan dengan cara  Sistem Bartillon 
yaitu
 Data diri terdiri atas:
 nama, umur, jenis kelamin, alamat
 warna kulit, bentuk mata, hidung
 rambut, bentuk telinnga, bentuk dagu
 Bentuk rahang, dll
 Identifikasi tanda pada badan korban
 tahi lalat, Jaringan perut dan tato
 Identifikasi ukuran pada badan
 tinggi badan
 tinggi kepala
 lingkaran kepala
II. Identifikasi pada orang mati
 A. Pemeriksaan oleh Penyidik Polisi
 Identifikasi : Untuk mengenali mayat sering diteliti
kantong-kantong pakaiannya untuk mencari KTP atau
surat-surat lainnya seperti SIM, kartu tanda keanggotaan
organisasi, kartu lainnya. Setelah diketahui untuk
hubungi famili /kerabat /orang lain yang mengenalnya.
 Kemudian periksa :
 • Pakainnya
 • Berat badan
 • Jenis kelamin
 • Taksiran umur
 • Bagian badan yang hilang kalau ada
 • Foto dari muka, samping dan belakang
B. Pemeriksaan oleh dokter
Pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter
harus teliti,sistematis dan skematis yang
penting adalah mengenai :
ras, suku bangsa, penting ditentukan
sejelas-jelasnya
jenis kelamin, berat bedan telanjang,
warna kulit, keadaan otot
taksiran umur, gizi orang tersebut
tinggi badan diukur dari tumit sampai
puncak kepala
Pemeriksaan Rambut:
periksa rambut-rambut dibeberapa bagian badan
rambut kepala:panjangnya,lebatnya,penyebarannya,
kriting, botak, warnanya
rambut alis mata, bulu mata, rambut bibir, rambut
dagu, rambut pipi, dll
Pemeriksaan Mata:
bola mata ada atau tidak
derfomitas bola mata
lensa, cornea, iris, warna iris
Pemeriksaan Muka:
jaringan parut pada muka penting, jelaskan dengan
seksama,kalau perlu buat gambarnya.
  Pemeriksaan Gigi:
 susunan gigi
 perhatikan ada yang dicabut atau tidak
 apa ada gigi palsu, gigi logam, gigi ditambal

 Pemeriksaan Tulang:
 apakah ada bekas amputasi, patah tulang, kalau 
perlu baik dilakukan dengan rontgen fto dapat 
dilihat inti pertulangan, penyatuan pertulangan.

 Pemeriksaan Telinga:
 Perhatikan apakah ada lobang anting-anting atau 
tidak
 
 Pemeriksaan Kulit :
  Menguningnya kulit sering di temui pada penyakit kuning
 Jerawat, sering ditemui pada anak remaja.
 Tahi lalat, kadang-kadang dapat melebar dan membesar 
jadi tumor.
 Angioma, sebab pelebaran pembuluh darah
 Kutil, ada yang mengatakan berhubungan dengan darah 
binatang.
 Tato.
 Pemeriksaan Kaki dan Tangan:
 Pada kaki dan tangan diperhatikan adanya callus pada 
tangan, parut pada tangan, bekas amputasi pada jari-jari 
dan kelainan bentuk dari kuku yang terdapat pada jari 
kuku di tangan dan kaki.
 Kriteria Identifikasi
 1. Diskripsi pakaian
 2. Sifat-sifat pribadi
 3. Tanda-tanda khas pada korban
 4. Sidik jari
 5. Foto si korban
 Kematian karena tindakan kriminal,
undang-undang menuntut formalitas
identifikasi sebagai tambahan rutin untuk
membuktikan bahwa badan korban pada
kejadian itu matinya karena tindakan
kriminal.

Pemeriksaan barang bukti (corpus
delictie)
 Yang termasuk corpus delikti
selain badan korban adalah:
 senjata, bagian senjata seperti
peluru dan sarang peluru
 pisau, senjata tajam lainnya

 robekan dari palakaian karena


tembusan pisau/ senjata
 luka yang fatal dari sikorban yang
bersangkutan
 gambar atau foto.
 Identifikasi Jenazah Atau Mayat Yang Sulit
Dikenali
 Merupakan masalah yang sangat sukar, di
temui pada kasus-kasus tertentu misal pada
badan yang telah membusuk, luka bakar yang
luas, anggota badan yang putus-putus (korban
mutilasi)
 Identifikasi Korban Yang Sangat Membusuk
 Data yang dapat menentukan adalah:

1. kulit telapak tangan yang masih utuh


terutama jari-jari tangan,kemudian ambil sidik
jari dan cocokkan dengan file yang ada.
2. susunan gigi, kemudin dicocokan dengan
perawatan gigi yangpernah merawatnya
3. jaringan perut yang khas pada korban
Identifikasi Mayat Yang Hangus
Terbakar
Temukan lokasi tempat terbakarnya
korban, kumpulkan semua abu tubuh
si korban, dan teliti dengan baik, kirim
keahli tulang, kalau ada gigi kirim
kepada yang diduga telah merawat
giginya agar dapat di cocokan dengan
file yang ada.

You might also like