You are on page 1of 37

Siku bengkak: Sindroma kompartemen adalah suatu

sindrom yang terjadi karena beberapa hal, biasa


disebabkan oleh fraktur, di mana terjadi peningkatan
tekanan intrakompartemen sehingga terjadi iskemia
jaringan. Peningkatan tekanan ini disebabkan oleh terisinya
cairan ke dalam kompartemen (fascia), dan tidak diikuti
oleh pertambahan volume/ luas kompartemen itu
sendiri.cairan tersebut dapat berupa darah atau edema
yang disebabkan oleh fraktur. Dengan meningkatnya
tekanan intrakompartemen (interstitial) yang melampaui
tekanan perfusi kapiler (pembuluh darah), akan
menyebabkan aliran darah yang seyogyanya mensuplai
oksigen dan nutrisi ke jaringan menjadi tidak adekuat
(kolaps). Hal ini yang menyebabkan terjadinya iskemia
Apa yang
jaringan, menyebabkan
yang menyebabkan edema. siku bengkak,
gangguan sensibilitas pada telapak
tangan dan gangguan motorik jari pada
pemicu?
Gangguan sensibilitas:
3 penyebab:
 Trauma mekanik secara langsung, misal dengan terpotong
atau tergores
 Melalui kompresi/ tekanan yang pada fraktur dapat
disebabkan oleh tulang.
 Iskemia yang dihasilkan oleh sindroma kompartemen juga
dapat mencederai saraf.
Gangguan motorik:
Pada pemicu dikatakan bahwa hamdan juga
mengalami gangguan untuk menggerakan jari-jari
tangannya. Maka ini menunjukkan bahwa telah
terjadi cedera saraf perifer.
 Secara ringkas sesuai pemicu:
 -Terganggu atau rusaknya sistem saraf
akibat : robekan, pecahan kompartemen
tulang, terjepinya syaraf oleh tulang.

Mengapa terjadi mati rasa (baal) pada


telapak tangan?
 Untuk memudahkan langakah diagnosis fraktur pada saat
pemeriksaan fisik
1. Primary survey : penilaian pertama ketika menemui pasien
2. Secondary survey
 Look : perhatikan apakah ada edema, deformitas, luka terbuka,
dan perubahan warna kulit
 Feel : raba dan tekan pada daerah yang mengalami trauma,
apakah pasien merasakan nyeri atau tidak, periksa keadaan
neurovaskular pada bagian distal. Penilaian neurovascular ini
sangat penting. Jika terjadi fraktur pada kruris, maka penilaian
neurovaskular dilakukan di tibialis posterior (mata kaki sebelah
dalam) dan dorsalis pedis.
 Move : untuk mengetahui apakah terdapat functio laesa,
dilakukan dengan meminta pasien menggerakkan sendi yang
tidak terlibat untuk menilai motorik secara kasar.

Mengapa posisi tangan harus


ekstensi
 Fraktur adalah pemecahan suatu bagian ,
khususnya tulang. Pecah atau rupture
pada tulang atau pemisahan fragmen
kecil pada korteks tulang pada tempat
perlekatan tendon.
 Fraktur adalah putusnya hubungan suatu
tulang atau tulang rawan yang
disebabkan oleh kekerasan ( E. Oerswari)
 Jadi , kesimpulan fraktur adalah suatu cedera yang mengenai
tulang yang disebabkan oleh trauma benda keras.
1. Nyeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai fragmen
tulang diimobilisasi. Spasme otot yang menyertai fraktur
merupakan bentuk bidai alamiah yang dirancang untuk
meminimalkan gerakan antar fragmen tulang.

2. Deformitas dapat disebabkan pergeseran fragmen pada


eksremitas. Deformitas dapat di ketahui dengan membandingkan
dengan ekstremitas normal. Ekstremitas tidak dapat berfungsi
dengan baik karena fungsi normal otot bergantung pada integritas
tulang tempat melengketnya obat.

3. Pemendekan tulang, karena kontraksi otot yang melekat diatas


dan dibawah tempat fraktur. Fragmen sering saling melingkupi
satu sama lain sampai 2,5 sampai 5,5 cm

4. Krepitasi yaitu pada saat ekstremitas diperiksa dengan tangan,


teraba adanya derik tulang. Krepitasi yang teraba akibat gesekan
antar fragmen satu dengan lainnya.

5. Pembengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit terjadi


 Diagnosis Fraktur:
 Look :
Adanya deformitas
Adanya luka pada sekitar tempat trauma, adanya
fragmen tulang yang keluar dari luka.
Adanya bengkak dan bekuan darah dibawah kulit
Adanya warna kebiruan
 Feel :
Diraba adanya ketidakstabilan tulang, krepitasi
Diraba terasa pembengkakkan di jaringan
Diraba suhu permukaan kulit hangat atau dingin
 Movement :
Adanya gangguan fungsi gerak
 Etiologi fraktur yang dimaksud adalah
peristiwa yang dapat menyebabkan
terjadinya fraktur diantaranya peristiwa
trauma(kekerasan) dan peristiwa
patologis.
 Peristiwa Trauma (kekerasan)
a) Kekerasan langsung
b) Kekerasan tidak langsung
c) Kekerasan akibat tarikan otot

Etiologi Fraktur
Peristiwa Patologis
a) Kelelahan atau stres fraktur
b) Kelemahan Tulang
 keterangan yang dapat diberikan pada pihak asuransi
yaitu nama pasien,nomor rekam medik,tanggal mulai
dirawat,tanggal pasien keluar perawatan,keluhan
utama,keluhan tambahan,sudah berapa lama keluhan
tersebut dirasakan oleh pasien,indikasi rawat inap,tujuan
perawatan,pemeriksaan fisik,diagnpsa,terapi,kodeICD
X,apakah pasien pernahendapatkan perawatan
sebwlumnya untuk keadaan atau penyakit ini?mohon
dijelaskan,bila pasien rujukan,nama dokter dan instansi
kesehatan yang merujuk adalah,tindakan atau operasi
selama perawatan,alasan memilih jenis tindakan diatas
disebabkan berhubungan dengan...jika ya harap
dijelaskan,bila perawatan dikarenakan kecelakaan kerja
mohon sicantumkan tanggal kerjaan,penyebab
kecelakaan,prognosis,pasien pulang dalam keadaan.
Histologi Tulang
Humerus

Histologi tulang,
otot,saraf,arteri,vena
Tulang Ulna
Tulang Radius
Tulang Karpal
Tulang Metakarpal
Tulang Falang
 OTOT EKSTREMITAS ATAS

Fisiologi Otot
1. M. Triceps
2. M. Biceps
3. M. Brachialis
4. M. Brakiorodialis
5. M. Anconeus
6. M. Deltoideus
7. M. Biceps brachi
8. M. Teres minor
9. M. Teres major
10. M Abdector Polsis brevis
11. M Aponeurosis Palmar
12. M Fleksor karpi ulnaris
 Sistem Saraf Tepi – Saraf tepi adalah sel-
sel saraf yang terletak di luar pusat saraf.
Saraf tepi terdapat di seluruh tubuh, baik
otot, kelenjar, tulang, bahkan sel-sel tubuh.
Saraf tepi adalah perluasan atau
percabangan dari otak dan sumsum tulang
belakang. Saraf tepi merupakan alat
penyampai rangsang tubuh ke pusat saraf
untuk direspons. Sistem saraf tepi dibagi
dalam dua sistem, yaitu sistem saraf
kraniospinal dan sistem saraf otonom.

Histology saraf
1. Sistem Saraf Kraniospinal
Sistem saraf kraniospinal terdiri atas sistem saraf kranial dan
sistem saraf spinal. Sistem saraf kranial dibangun oleh 12
pasang saraf yang keluar dari otak, sedangkan sistem saraf
spinaldibangun oleh 31 pasang saraf yang keluar dari
sumsum tulang belakang. Saraf kranial terutama
berhubungan dengan reseptor dan efektor untuk daerah
kepala, sedangkan saraf spinal melayani reseptor dan efektor
lainnya yang berada dalam tubuh.
a. Saraf Kranial
Dua belas pasang saraf keluar dari permukaan belakang otak
manusia, terdiri atas saraf sensorik dan saraf motorik. Dua
belas pasang saraf kranial ini menerima informasi dan
mengendalikannya dalam bentuk aksi dari berbagai organ
dan bagian-bagian kepala, di antaranya mata, telinga,
hidung, lidah, dan wajah. Meskipun saraf kranial tampaknya
hanya merespons rangsang di sekitar kepala, ada beberapa
pasang saraf yang merespons kotak suara, pangkal
tenggorokan, detak jantung, paru-paru, dan saluran
pencernaan.
No. Nama Neuron Jenis Neuron Fungsi

1 Olfaktorius Sensorik Mencium

2 Optikus Sensorik Melihat

Tabel Jenis dan Fungsi Saraf Kranial


3 Okulomotorius Motorik Mengerling

4 Trokearis Motorik Menggerakkan bola mata

5 Trigeninus MotorikSensorik MengunyahSakit, tekanan, pedas,dan suhu

6 Abdusen Motorik Menggerakkan bola mata

7 Fasialis MotorikSensorik Mimik mukaMengecap

8 Vestibuloakustikus Sensorik Keseimbangan danmendengar

9 Glosofaringus MotorikSensorik MenelanMengecap

10 Vegus MotorikSensorik Menelan dan sekresi getah lambungSakit dan


lapar

11 Asesorius Motorik Bicara dan menggerakkanKepala

12 Hipoglosus Motorik Bicara, mengunyah, danMenelan


Dua belas pasang saraf keluar dari permukaan belakang otak manusia,
terdiri atas saraf sensorik dan saraf motorik.
b. Saraf Spinal
Sumsum tulang belakang membentuk banyak
pasangan saraf. Pada manusia terdapat 31
pasang saraf. Setiap pasang saraf keluar dari
celah yang terbentuk antara 2 vertebra. Setiap
pasang saraf ini merespons rangsang kegiatan
tubuh, di luar daerah kepala. Seluruh saraf
spinal merupakan gabungan saraf sensorik
(aferen) dan motorik (eferen). Saraf spinal
berhubungan dengan sistem kerja saraf
otonom
Sumsum tulang belakang membentuk banyak pasangan saraf. Pada
manusia terdapat 31 pasang saraf. Setiap pasang saraf keluar dari celah
yang terbentuk antara 2 vertebra.
2. Sistem Saraf Otonom
Sistem saraf otonom disusun oleh kinerja saraf-saraf motorik yang
terdapat pada sumsum tulang belakang dan beberapa saraf kranial
yang mengatur gerakan-gerakan dalam tubuh, seperti gerakan otot
jantung, gerakan otot-otot saluran pencernaan, dan sekresi hormon
dan enzim oleh kelenjar. Kita dapat melihat secara lengkap sistem
saraf otonom yang mengatur kerja organ-organ tubuh secara kinetis
dan hormonal. Sistem saraf otonom bekerja di bawah kontrol saraf
tak sadar. Ada dua macam sistem saraf otonom yang
bekerja antagonis. Pertama, sistem saraf parasimpatetik, sel-sel
sarafnya berasal dari sumsum tulang leher dan sumsum ruas
terbawah tulang belakang. Kedua, sistem saraf simpatetik, sel-sel
sarafnya keluar dari sumsum bagian tengah ruas-ruas tulang
belakang. Pada umumnya, kedua sistem saraf otonom ini bekerja
pada organ yang sama, misalnya, sistem simpatetik mengeluarkan
hormonnorepinephrin meningkatkan kecepatan denyut jantung,
maka sistem parasimpatetik mengeluarkan hormon asetilkolin yang
memperlambat denyut jantung akibat kerja hormon norepinephrin.
Arteri membawa darah dari jantung dan disebarkan ke
berbagai jaringan tubuh melalui cabang-cabangnya. Arteri
yang terkecil, diameternya kurang dari 0,1 mm,
dinamakan arteriol. Persatuan cabang-cabang arteri
dinamakan anastomosis. Pada arteri tidak terdapat katup.
Dan arteri anatomik merupakan pembuluh darah yang
cabang-cabang terminalnya tidak mengadakan anastomosis
dengan cabang-cabang arteri yang memperdarahi daerah
yang berdekatan. End arteri fusngsional adalah pembuluh
darah yang cabang-cabang terminalnya mengadakan
anastomosis dengan cabang-cabang terminal arteri yang
berdekatan, tetapi besarnya anastomosis tidak cukup untuk
mempertahankan jaringan tetap hidup bila salah satu arteri
tersumbat.

Histologi arteri
Histologi Vena
 Vena adalah pembuluh darah yang
mengalirkan darah kembali ke jantng;
banyak vena mempunyai kutub. Vena yang
terkecil dinamakan venula. Vena yang lebih
kecil atau cabang-cabangnya, bersatu
membentuk vena yang lebih besar, yang
seringkali bersatu satu sama lain
membentuk pleksus vena. Arteri profunda
tipe sedang sering diikuti oleh dua vena
masing-masing pada sisi-sisinya, dan
dinamakan venae cominantes.
Anatomi lengan bawah
proses penyembuhan suatu fraktur dimulai sejak terjadi fraktur sebagai usaha
tubuh untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan yang dialaminya. penyembuhan
dari fraktur dipengaruhi oleh bwbwrapa faktor lokal dan faktor sistemik,adapun
faktor lokal :
*lokasi fraktur
*jenis tulang yang mengalami fraktur
*reposisi anatomis dan immobilasi yang stabil
*adanya kontak antar fragmen
*ada tidaknya infeksi
*tingkatan dari fraktur
adapun faktor sistemik adalah :
*keadaan umum pasien
*umur
*malnutrisi
*penyakit sistemik
proses penyembuhan fraktur terdiri dari beberapa fase,sebagai berikut:
1.fase reaktif
*fase hematom dan inflamasi
*pembentukan jaringan granulasi
2.fase reparatif
*fase pembentukan callus
*pembentukan tulang lamellar
3.fase remodelling
*remodelling ke bentuk tulang semula
 . Pertolongan pertama untuk patah tulang
Patah tulang memerlukan pertolongan
secepatnya
 Patah tulang lengan
 Membuat ambin lengan
 Definisi: Cabang ilmu kesehatan
mengenai zat radioaktif dan energi
pancarannya yang berhubungan dengan
diagnosis dan pengobatan penyakit baik
dengan cairan radiasi maupun ionisasi.
 Tujuan : Digunakan untuk melihat kondisi
tulang, gigi serta organ tubuh yang lain
tanpa melakukan pembedahan langsung
pada tubuh pasien.
Apa definisi, tujuan pemeriksaan
radiologi
tujuan bidai
- mencegah pergerakan tubuh cidera
- menyangga luka
- mengurangi/mencegah edema
-menghentikan pendarahan

tujuan kateter vena


- mengetahui tekanan vena sentralia
-memberikan total parental nutrion
-mengambil datah vena
-pemberian obat melalui intravena
-mengukur volume efektif darah yang beredar
-mengkaji status cairan inyravaskuler

tujuan obat nyeri


-mrngurangi rsa nyeri

You might also like