You are on page 1of 30

 Klasifikasi hipotermia berdasarkan suhu inti

 Ringan  36,4 – 36 °C (97,6 – 96,8 ° F)


 Sedang  35,9 – 32 ° C (96,9 – 89,6 ° F)
 Berat  kurang dari 32 ° C (89,6 ° F)
 Target suhu axilla  36,5 – 37,5 °C
Paling rentan
 Prematur
 BBLR, Kecil masa kehamilan
 Bayi yang menjalani
resusitasi yang lama
 Bayi sakit berat 
hipotermi dapat disertai
sepsis dan penyakit lain
 Lain  defek terbuka di
abdomen/tulang belakang
 Vasokonstriksi pada tangan
dan lengan
 Darah mengumpul di tengah
tubuh
 Mencegah darah mencapai
permukaan tubuh dimana kehilangan panas terjadi
 Vasokonstriksi yang terlalu lama dapat merusak perfusi dan
oksigenasi jaringan
 Peningkatan gerakan dan
fleksi ekstremitas
 Menimbulkan panas di otot
 Menurunkan luas permukaan
kehilangan panas
 Metabolisme lemak coklat
Lemak Coklat
 Jumlahnya tidak adekuat sebelum mencapai trimester
ketiga
 Mekanisme
 Menimbulkan panas bila dimetabolisme
 Menghangatkan darah yang bersirkulasi melewati jaringan
lemak coklat  mediastinum, skapula, axilla dan ginjal
 Memepertahankan suhu
tubuh setelah lahir
 Jika hipoksia  metabolisme
lemak coklat tidak terjadi
 Kehilangan panas cepat  lebih cepat
dibanding kemampuan menyimpan
panas tubuh
 Lemak coklat sedikit – tidak ada
 Tidak ada lemak penahan
 Kemampuan rendah untuk
bervasokonstriksi pada hari-hari pertama
kehidupan  darah mencapai permukaan
tubuh dimana kehilangan panas terjadi
 Tonus otot lemah, fleksi sedikit 
permukaan luas untuk kehilangan panas
 Simpanan glikogen terbatas  risiko
hipoglikemia
 Konsumsi O2 tinggi  hipoksia, bradikardia
 Penggunaan glukosa tinggi  hipoglikemia/
penurunan cadangan glikogen
 Penggunaan energi meningkat  penurunan
kecepatan pertumbuhan, letargi, hipotoni,
isapan/tangisan lemah
 Produksi surfaktan rendah  RDS
 Vasokonstriksi  perfusi menurun  asidosis
metabolik
 Keterlambatan peralihan dari sirkulasi fetal ke
sirkulasi neonatus
 Syok termal  DIC  kematian
 Mekanisme kehilangan panas
 Konduksi
 Konveksi
 Evaporasi
 Radiasi
 Terjadi secara gradien dari hangat ke lebih
dingin

 Dari tubuh bayi yang hangat ke udara atau


permukaan yang lebih dingin
 Kehilangan panas diperberat oleh:
 Kulit yang basah
 Suhu udara yang dingin  ruang bersalin, ruang
gawat darurat, persalinan di rumah
 Aliran  peningkatan gerakan atau kecepatan
udara melewati bayi
 Sumber panas yang tidak terkontrol  risiko
tinggi luka bakar dan hipertermi iatrogenik
 Botol air panas
 Sarung tangan berisi air panas
 Selimut dipanasi dengan mikrowave
Bayi < 1,5 kg,  beri
plastik dari leher - kaki
Jangan sumbat jalan
napas
Oksigen harus dihangatkan dan dilembabkan sebisa mungkin
Jika tidak ada infant warmer atau
inkubator, gunakan lampu
 Hangatkan dengan hati-hati
 Pemantauan ketat
 Suhu axilla
 Denyut jantung dan
iramanya
 Tekanan darah
 Frekuensi & usaha napas
 Saturasi oksigen
 Status asam-basa (jika memungkinkan)
 Kadar glukosa darah
 Pemantauan ketat
 Denyut dan irama jantung  bradikardia sering timbul bila
hipotermi
 Denyut jantung biasanya akan meningkat perlahan selama
penghangatan
 Jika menjadi takikardi  mungkin tanda dari cardiac output
yang buruk
 Awasi adanya aritmia
 Tekanan Darah
 Penghangatan cepat 
vasodilatasi tiba-tiba 
hipotensi
 Pemantauan ketat
 Frekuensi & usaha  peningkatan distres atau onset
apnea
 Saturasi dan kebutuhan O2  terjadinya
hipoksemia/desaturasi
▪ Bersiap untuk meningkatkan bantuan napas
▪ Pemantauan status asam basa
(jika memungkinkan)
 Evaluasi kadar gula darah 
peningkatan risiko hipoglikemia
Pedoman untuk Menghangatkan
Inkubator
 Keuntungan  dapat mengontrol tingkat
penghangatan lebih baik
 Mengatur suhu udara 1-1,5 oC (atau lebih) diatas
temperatur inti
 Mungkin membutuhkan
gradien suhu udara sebelum
suhu bayi mulai meningkat
 Meningkatkan suhu udara
perlahan sesuai toleransi
 Radiant warmer
 Pengontrolan terhadap tingkat penghangatan
kurang
 Pembuluh darah sensitif dengan
panas  risiko vasodilatasi jika
pemberian panas terlalu tinggi
 Waspadalah  cegah hipotermi segera
 Bayi-bayi yang paling rentan
 Prematur & KMK
 Memerlukan resusitasi jangka panjang
 Sakit berat
 Defek kulit terbuka (abdomen, tulang belakang)
 Ingat hal-hal dasar
 Menghangatkan, oksigen lembab sesegera mungkin
 Objek dihangatkan sebelum bersentuhan dengan bayi
 Gunakan radiant warmer dengan servo-control
 Hangatkan dengan hati-hati
 Bersiaplah untuk meresusitasi

You might also like