You are on page 1of 24

TERAPI CAIRAN

KONSEP TERAPI
CAIRAN
KANDUNGAN CAIRAN TUBUH

 Bayi memiliki lemak tubuh sedikit, massa tulang kecil, dan 73%
sisanya banyak mengandung cairan
 Kandungan cairan total semakin menurun sejalan dengan
pertambahan umur
 Lelaki sehat→60% cairan; wanita sehat → sekitar 50%
 Pada lansia, hanya sekitar 45% dr BB tbh mengandung cairan
KOMPARTEMEN CAIRAN

Sumber: Human anatomy & physiology, Marieb, 6th edition


Cairan Tubuh
 Cairan Ekstraseluler (CES)
 Cairan interstitial – mengisi ruang antara sel
tubuh
 Cairan intravaskular - plasma paling banyak,
sedimen drh (SDP, SDM, trombosit)
 Cairan transeluler: cairan serebrospinal,
cairan mata, cairan sinovial, cairan
serous/perikardial, & sekresi GI
Cairan Tubuh

 Cairan intraseluler (CIS)


 Cairan yang terdapat membran sel
 40% dari BB tubuh
Komponen dalam Cairan
Tubuh
 Elektrolit
 element dimana ketika larut dapat membawa
suatu arus listrik
 kations- (+) ; Anion - (-)
 Fungsi neuromuskuler
 Keseimbangan asam – basa
 Minerals
 Senyawa terlarut
 Sebagai katalis pd respon saraf, kontraksi otot
dan metabolisme nutrisi, p’atur keseimbangan
elektrolit
 Co: glukosa, lemak, ureum, kreatinin
Komposisi Cairan Tubuh:
Cations Anions
150

100

ECF
Na+
50 Cl-

0 HCO3-
Ca 2+

Mg 2+ Protein
50 PO43-

ICF
Organic
K+
anion

100

150
Osmolaritas = terlarut/(terlarut+pelarut)
Osmolalitas = terlarut/pelarut (290~310mOsm/L)
Tonicity = effective osmolalitas
Plasma osmolilitas = 2 x (Na) + (Glucose/18) + (Urea/2.8)
Plasma tonicity = 2 x (Na) + (Glucose/18)
Perpindahan Cairan Tubuh

 Difusi
 Perpindahan zat terlarut dr konsentrasi zat
terlarut tinggi ke cairan konsentrasi zat
terlarut rendah. Co: elektrolit, urea
 Osmosis
 Perpindahan zat pelarut murni, (co: air)
melalui membran semipermiabel dr solusion
yg memiliki konsentrasi zat terlarut rendah
ke konsentrasi zat terlarut tinggi
 Filtrasi
 Perpindahan cairan & zat terlarut secara
bersamaan oksigen karena adanya dorongan
dari tekanan hidrostatik
 TransportAktif
 Membutuhkan energi untukm menggerakkan
zat terlarut dari area konsentrasi zat terlarut
rendah ke area konsentrasi zat terlarut tinggi
Tekanan Osmotik

 Kekuatan penarikan cairan (tergantung pada


jumalah molekul terlarut)
 Isotonik
 Hipotonik
 Hipertonik
Regulation of Fluids:

Hydrostatic pressure v.s. Oncotic pressure


 Albumin is the major determining oncotic pressure
Intake Cairan

 Hipotalamus – pusat kontrol rasa haus


 Intake cairan via oral pd tahapan haus
membutuhkan tahapan peringatan
 Osmoreseptor - monitor osmolalitas
Tanda-tanda Hipovolemik:

 Penurunan turgor kulit


 Membran mukus mulut kering
 Oliguri
- <500ml/hari
- normal: 0.5~1ml/kg/jam
 Takikardia
 Hipotensi
 Hipoperfusisianosis
 Perubahan status mental
Diagnosis Hipovolemia:

 Pengkajian riwayat: asupan cairan


kurang, pendarahan Gastro
Intestinal …etc
 BUN : kreatinin > 20 : 1
- BUN↑: hiperalimentasi, terapi
glucocorticoid , pendarahan GI atas
 Peningkatan hematokrit
 Ggn keseimbangan elektrolite
 Ggn asam-basa
Terapi Parenteral Cairan :

 Crystalloids:
- mengandung Na sbg partikel aktif secar osmotik
- berguna untuk ekspansi volume (terutama ke
ruang interstisial)
- untuk maintenance cairan
- koreksi imbalans elektrolit
Crystalloids:
 Isotonic crystalloids
- Lactated Ringer, NaCl 0.9%
- hanya 25% yg masuk ke
intravaskular
 Hipertonic saline solutions
- NaCl 3%
 Hypotonic solutions
- D5W, NaCl 0.45%
- <10% menetap di intra-
vaskular, tdk adekuat u/
resusitasi cairan
Colloid Solutions:

 Mengandung banyak substansi molekul


berat sulit untuk berpindah mll
membran dinding kapiler
 Sediaan:
- Albumin: 5%, 25%
- Dextran
- Gelifundol
- Haes-steril 10%
Pengaruh Colloid & Crystalloid
Volume darah:
Blood volume
Infusion 200 600 1000
volume

1000cc Lactated Ringers

500cc 5% Albumin

500cc 6% Hetastarch

500cc Whole blood


Tanda-tanda hipervolemik

 Hipertensi
 Poliuria
 Peripheral edema
 Wet lung
 Peningkatan nilai urine specific gravity
 Perbesaran vena jugular
Manajemen Hipervolemik:
 Prevention is the best
 Berdasarkan nilai CVP atau pulmonary
wedge pressure
 Diuretik
 Meningkatkan tekanan onkotik: FFP or
albumin infusion (dpt diberikan terapi
diuretik)
 Dialisis
 Hindari asupan cairan b’lebihan, t’utama pd
psn malnutrisi, ggl jtg, insufisiensi renal
Manajemen Cairan:

 Perdarahan akut
- Mulai berikan 2-3L isotonic crystalloid u/
mempetahankan TD & perfusi perifer
- Berikan secara dini koloid
- Crystalloid + 5% albumin dgn rasio4:1
- Transfusi Darah
- Large borne IV line

You might also like