You are on page 1of 118

PERAN PERAWAT HEMO DIALISIS

DALAM RANGKA MENINGKATKAN


PROFESIONALISME PERAWAT
MENGHADAPI M-E-A
Oleh:
Prof. Dr. NURSALAM, M.Nurs (Hons)
KETUA DPP DIKLAT & KETUA DPW PROVINSI JATIM
PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA
(INDONESIAN NATIONAL NURSES ASSOCIATION)
CURRICULUM VITAE

Name : Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs (Hons) 081339650000


Address : Jl. Keputih Tegal Timur 62 Surabaya 60111
E-mail : nursalam@fkp.unair.ac.id

HIGHER, EDUCATION:
1. Doctor, Model of Nursing Care for HIV-AIDS, Postgraduate Programme,
Airlangga University, 2005
2. Honours Master of Nursing,, University of Wollongong, New South
Wales, Australia, 1997
3. Master of Nursing (Coursework), Univ. Wollongong, NSW, Australia,1996
4. Med. Surgical Nursing, Lambton College, Sarnia Ontario Canada, 1991
5. Diploma III in Nursing, Sutoma Surabaya 1988

ORGANISATION AND WORKING EXPERIENCES :


1. Lecturer and nurse in Diploma III in Nursing, Anesthesia, Ministry of Health, RI Surabaya (1988 – 1997)
2. Lecturer in School of Nursing, Faculty of Medicine / Faculty of Nursing, Airlangga University (since 1998)
3. Vice, Head, School of Nursing, Faculty of Medicine, UA (1999– 2008)
4. Vice Head, PPNI Educatin & Training, East Java Nursing Association (2000 – 2010)
5. Dean, Faculty of Nursing Airlangga University (2008 – 2010) & (2015 – 2020)
6. Nursing Manager, Airlangga University Hospital (2011-2015)
7. Head, AIPNI Regional JAWA TIMUR (2015-2020)
8. Head, PPNI Jawa Timur (2015-2020)
PUBLICATION :
1. Books = 20
2. Acredited journal & (national & international)= 100

nursalam-2014
OUTLINES
INTRODUCTION
1. ISSUES MEA & KEPERAWAWAN DI
INDONESIA
2. ORGANISASI PPNI
3. PENGEMBANGAN KEP
BERKELANJUTAN
4. BAGAIMANA STRATEGI
MENGHADAPI MEA
5. KESIMPULAN nursalam -2006
INTRODUCTION
Future Nurses
Tomorrow’s nurses must rely on a strong and diverse
knowledge base.
Our time has come. The opportunity is ours to reposition
nursing as a powerful and essential force in this changed
environment: opportunity that is unchallenged remains
dormant and useless. Nursing must take its opportunity with
courage and clear vision for future role and potential for
making a major positive impact on the health and well-being
of the nations’s people …. (Strickland & Fishman – Nursing
Issues)
PILIHAN DI SIMPANG JALAN
“Two roads diverged in wood and I took the
one less travelled by and that has made all
the difference”(Roberst Frost)
“The more superior brain you have, the more you love
God”. APA YG DISYUKURI Syukur -.... Syukur
- jadi orang beriman
- jadi orang Indonesia
- punya pekerjaan baik sbg perawat / nakes PNS
-Keluarga & teman baik
-Sedih kalau berbuat jelek
(A. Sahab, 2015)
nursalam-2014
1
ISSUE MEA

19/6/2013 KURIKULUM-NERS-NURSALAM
Regional Inter-governmental
Organization

10 members
4.5million sq kms
570million people (growth1.5%)
Kenapa Harus MEA
1. Menuju Pasar bebas, memperkuat anggota
ASEAN harus menjadikan pasar yang baik.
2. Membangun industri unggulan ASEAN untuk
merebut pasar dunia.
3. Membuktikan ke dunia bahwa ada kekuatan
ekonomi regional baru di kawasan ASIA
4. Meregulasi pasar barang dan pasar jasa yang
menguntungkan anggota ASEAN
5. Memperkuat anggota ASEAN thd serangan
Regional lain
8
Negotiations
Structure of Health
Services in ASEAN

CCCA CCS CCI


(Trade in Goods) (Coordinating Committee of Services) (Investment)

Business Services SWG Healthcare Services Sectoral Logistics and Transport Services
Working Group (HSSWG) SWG

AJCCM AJCCD AJCCN


AJCCN = ASEAN Joint Coordinating Committee on Nursing
AJCCM = ASEAN Joint Coordinating Committee on Medical Practitioner
AJCCD= ASEAN Joint Coordinating Committee on Dental Practitioner 9
Posisi pada saat ini
 Goods lebih bebas/liberal daripada jasa
 Yang diatur hanya mode 3 dan 4
 3 profesi kesehatan : perawat, dokter gigi dan
dokter
 Sudah disepakati pendekatan melalui Capacity
Building
 Harmonisasi dalam sistem akreditasi kompetensi
masih berjalan
 ASEAN Healthcare Services Website
 Monitoring & Evaluation of MRA
Implementation
10
OBJECTIVE OF
MRA ON NURSING SERVICES
• facilitate mobility nursing professionals within
1. ASEAN; (informasi 10 negara ASEAN terkait nursing services dapat dilihat di
website ASEAN Secretariat)

• Exchange information and expertise on standards


2. and qualifications

• Promote adoption of best practices on professional


3. nursing services ;and

• Provide opportunities for capacity building and


4. training nurses.

11
Kerangka Kerjasama Jasa Kesehatan dlm
MODE AKSES PASAR AFAS PERLAKUAN NASIONAL

Mode 1 Tidak ada Tidak ada

Mode 2 Tidak ada Tidak ada

Mode 3 Di wilayah Indonesia Timur (Kecuali Sebagaimana disebut dalam Komitmen Horisontal dan
Makasar & Manado) usaha patungan Ketentuan Umum
dgn penyertaan modal asing sampai Profesional kesehatan wajib merupakan warga negara
dengan 70%. Di Medan & Surabaya Indonesia
sampai dengan 51%.

Mode 4 Jasa-jasa keperawatan : Profesional Perawat Asing:


a. Wajib disediakan oleh pihak-pihak a. diizinkan hanya sebagai pelatih/ konsultan dan tidak
dgn ijin keperawata yg dikeluarkan dapat memberikan jasa-jasa keperawatan secara
Kemenkes & OP. langsung kepada pasien.
b. Harus menjadi bagian / subordinat b. harus memilik izin keperawatan yang masih berlaku
jasa rumah sakit yang dikeluarkan oleh Kemenkes dan OP
c. Untuk melanjutkan perawatan di c. diwajibkan untuk melakukan alih teknologi, ilmu
rumah setelah perawatan RS keperawatan dan kemampuan profesional kepada
d. telah menerapkan audit mutu dari perawat Indonesia
Kemenkes d. wajib memiliki pendampingan sekurang-kurangnya 2
e. Perawat harus mempunyai perawat WNI selama masa tugasnya.
rekomendasi sebagai pelatih dari e. diizinkan hanya untuk bekerja selama 2
Kemenkes & memiliki sertifikasi tahun dan dpt diperpanjang.
dari OP & Kemenkes f. lancar berbahasa Indonesia baik lisan dan tertulis
dalam pekerjaannya.

12
5 Domains of the ASEAN
Nursing Common
Core Competencies
1. Ethic and Legal Practice
2. Professional Nursing Practice
3. Leadeship & Management
4. Education & Research
5. Professional, Personal and
Quality Development

13
SOSIALISASI PERSIAPAN MEA 2015
DI INDONESIA
MENYAMAKAN
PANDANGAN DI
TATARAN PEJABAT
KEMKES

SOSIALISASI DI MENYEPAKATI
LAKUKAN KEPADA LANGKAH-
MASYARAKAT YANG LANGKAH
LEBIH LUAS STRATEGIS

MELENGKAPI
INSTRUMEN
SOSIALISASI DI
KEBIJAKAN
TINGKAT
NASIONAL
PEMERINTAH PUSAT
(PERATURAN,
DAN DAERAH
PEDOMAN TEKNIS,
SDM, ANGGARAN)
MENYIAPKAN BAHAN SOSIALISASI
Tujuan: memajukan kesadaran pada tingkat nasional serta meningkatkan daya
saing Indonesia dalam bidang kesehatan

14
Yang sudah & harus dilakukan
 Regulasi SDM Kesehatan kuat (UU Praktik
Kedokteran, UU Pendidikan Kedokteran, UU Tenaga
Kesehatan, UU Keperawatan)
 Regulasi tentang Tenaga Kesehatan Asing yang
bekerja di Indonesia (Permenkes No. 67 tahun 2015)
 Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia
 Akreditasi RS yang sudah diakui internasional
 Pendidikan kelas dunia

15
IMPLEMENTASI
ASEAN MRA on Nursing Services

Regulasi Domestik
• UU No. 38 tahun 2014 tentang Keperawatan
• Registrasi perawat mendatang di Konsil
Keperawatan Indonesia
• Mekanisme Lisensi dan Praktik Keperawatan
• Kode etik
• Standar Pelayanan Keperawatan
• 12 kompetensi kunci perawat
16
IMPLEMENTASI
ASEAN MRA on Nursing Services

Institusi Pendidikan dan Pusat Pelatihan yang


Terakreditasi
• 313 institusi pendidikan DIII Keperawatan
• 287 institusi pendidikan Ners
• 35 pusat pelatihan
• Kurikulum pendidikan Diploma dan Ners

17
IMPLEMENTASI
ASEAN MRA on Nursing Services

Temporary Licensing
• License valid for 1 year and can only be renewed once
• limited practice, no private practice.

Language Requirements for Licensing and Registration


• Local language  Bahasa Indonesia

Indonesian Website
• http://www.observatorisdmkindonesia.org
• Consist of nursing in Indonesia related to MRA on Nursing Services

18
IMPLEMENTASI
ASEAN MRA on Nursing Services
Capacity Building

• Training, seminar, conference, visits to


healthcare facilities, dissemination.
• Area of Indonesia nursing expertise which
other AMS could send their Registered Nurse
for trainings:
• Enterostomal therapy nursing
• Oncology nursing
• Cardiovascular nursing
• Community Mental Health Nursing
19
PENGUATAN PERAN:
Pemerintah
• Kementerian Kesehatan : MTKI (sebelum Konsil terbentuk) dlm registrasi perawat
• Kementerian Ristek&Dikti : penyelenggaraan uji kompetensi & penerbitan sertifikat profesi &
kompetensi
Fasyankes (RS, Puskesmas)
• CPD bagi perawat
• Kredensialing perawat
Organisasi Profesi
• Penguatan perawat dalam hal peningkatan kapasitas perawat
• Penyusunan Standar Kompetensi Kerja bekerja sama dengan Konsil Keperawatan
• Penyelenggaraan uji kompetensi berkerjasama dengan PT dan lembaga sertifikasi yang
terakreditasi.

Konsil Keperawatan
• Harus terbentuk dalam 2 tahun setelah UU Keperawatan lahir
• Penguatan sistem registrasi , pembinaan TK-WNA bersama dgn Pemerintah.
20
PERAWAT MENUJU PASAR
BEBAS JASA (MEA)

2. Critical 3. Daya
1. Professional
Thinkers Kompetitif tinggi

4. Nasionality 5. Penguasaan
Tinggi Bahasa Tinggi

Mulai dari masa pendidikan sampai


masa kerja

21
UPAYA RS/ FASYANKES

1. Budaya
kerja

2. Berorientasi pada
5. Pengakuan
mutu dan
Akreditasi
keselamatan pasien

4. Evidence-Based
3. Interprofesional tim
Practice (EBP)

22
Requirement for overseas
nurses
Country Category Education Licensure Competency
Exam assessment
Malaysia RN Dip, BN, post no no
basic
Indonesia RN Clinical Sp National Admin & fit
/advance Exam to practice
Myanmar RN Dip, BN MNMC exam Skill
performance
Philippine RN BN Yes No
Singapore RN Dip, BN Yes 6 months
Thailand RN Qualified Yes In process
Nursing
school
Brunei RN Dip, BN No No

No data for Lao PDR, Cambodia and Vietnam yet


Licensing Extension and Language
Country License period/extension Language
Malaysia 1 year English
Indonesia 5 year, 25 credit Bahasa
Myanmar Temporary English
Philippine 3 years English
Singapore 1 year English
Thailand 5 year, 50 credit Local
Brunei 1 year, 30 credit 1 Malay, English
Lao Local
Cambodia Local
Vietnam Local
Apa Masalah Keperawatan
di Indonesia?

 Undang-undang praktik keperawatan BARU SAJA


DIUNDANGKAN, diperlukan Juklak –Juknis (Permen -)
 Badan mandiri untuk sistem regulasi belum efektif
 Sistem kredensialing belum baku (kompetensi
tidak disertai dengan kewenangan dan pengakuan)
 Lembaga pemantau kualitas pendidikan belum
efektif

nursalam -2006
2
ORGANISASI PROFESI
PPNI

nursalam -2006 HARIF (PPNI)


VISI
PPNI sebagai organisasi profesi yang
disayangi anggota, dicintai pemerintah
dan diperhitungkan organisasi lainnya

Because the PPNI is in our hands –


They trust us to do the best for them
I’LL DO MY BEST 27
MISI

1. Penguatan kepengurusan pada setiap level termasuk


badan dan kelembagaan
2. Mengupayakan dan mengutamakan kepentingan
anggota dalam pelaksanaan praktik yang umum,
profesional, beretika dan bermanfaat selayaknya
profesi
3. Membangun jejaring yang luas dan efektif dalam
melaksanakan peran
4. Bekerjasama dan berkoordinasi dengan pemerintah
dalam kebijakan perawat
FUNGSI PPNI ….……
• A. Std Kompetensi • B. Kode Etik
• Std Praktik keperawatan
• Std Pddk Tinggi Kep Indonesia

Mengembangkan
Menetapkan dan
dan / atau
mengkawal kode etik
menetapkan perawat
standar profesi

Menetapkan, Advokasi,
membina dan MENDUKUNG
menyeleng- UNTUK SALING
garakan CPD MELENGKAPI
• C. CONTINUING •D. REGULASI
PROFESSIONAL •KEBIJAKAN YG
DEVELOPMENT AMAN DAN
• (CPD) RECOGNIZE
HARIF (PPNI)
A. STANDAR PROFESI

KOMPETENSI PRAKTIK KINERJA


• General : Ners Sp, • Pengkajian PROFESIONAL
Ners, Vokasi bersama
KONSIL • Diagnosis • Jaminan Mutu
KEPERAWATAN Keperawatan • Pendidikan
• Perencanaan • Penilaian Kerja
• Khusus : Kamar • Implementasi • Kesejawatan
Bedah, GADAR, • Evaluasi • Etik
Critical, Komunitas,
ANAK , Jiwa dll  • Riset
IKATAN /HIMPUNAN • Pemanfaatan
PERAWAT Sumber-sumber

DALAM KERANGKA STANDAR KOMPETENSI ICN


Cont’...STANDAR PROFESI
 STANDAR
PENDIDIKAN TINGGI
KEPERAWATAN
– BERSAMA PEMERINTAH (KEMDIKTIRISET,
KEMKES, AIP)
 PELAKSANAAN UKOM NASIONAL
– PANITIA NASIONAL
– DEWAN PENDIRI LPUK (LEMBAGA
PENGEMBANG UJI KOMPETENSI)
 AKREDITASI PROGRAM STUDI
– DEWAN PENDIRI LAM PT KES (LEMBAGA
AKREDITASI MANDIRI PT KESEHATAN)
B. KODE ETIK PERAWAT

Perawat-Klien

Perawat-Praktik
FUNGSI
Perawat-Masyarakat
•Sosialisasi
•Membuat pedoman
Perawat –Teman Sejawat
advokasi penerapan
Perawat- Profesi

DALAM KERANGKA KODE ETIK PERAWAT ICN 32


AZAS / PRINSIP ETIK
“J-A-B-V-C”
 JUSTICE (Asas Keadilan)
 AUTONOMY (Menghargai)
 BENEFICIENCY (manfaat) & NON-
MALEFICIENCY
 VERACITY (kejujuran)
 CONFIDENTIALITY (kerahasiaan)
nursalam -2006
C. CONTINUING PROFESSIONAL DEVELOPMENT
(CPD) DALAM KEPERAWATAN

 Menetapkan kebijakan CPD


 Mengembangkan Pedoman CPD
 Menetapkan Standar Pelatihan Kompetensi
 Memberi Pengakuan / Kredit terhadap keikut
sertaan kegiatan mencapai kompetensi.
 Sendiri-sendiri atau bersama pihak lain yg sesuai
persyaratan menyelenggarakan kegitan
pencapaian Kompetensi (pelatihan, workshop dll)
34
D. ADVOKASI DAN DUKUNGAN
REGULASI & KEBIJAKAN
 PEAKTIK PERAWAT YANG AMAN
– MEMPERJUANGKAN TERBITNYA UU KEPERAWATAN TERMASUK
PERCEPATAN IMPLEMENTASINYA TERMASUK KONSIL
KEPERAWATAN
– ADVOKASI PERATURAN PELAKSANAAN UU KEPERAWATAN
– ADVOKASI PERATURAN DAN KEBIJAKAN YANG BERPIAHK PADA
PRAKTIK PERAWAT YANG AMAN, BERKUALITAS
– ADVOKASI TERHADAP PERLINDUNGAN DAN HAK PERAWAT DALAM
PELAKSANAAN ASUHAN
– SOSIALISASI REGULASI TERKAIT PRAKTIK KEPERAWATAN
– MENDUKUNG PEMERINTAH UNTUK KEBIJAKAN TERKAIT
LIBERALISASI DALAM KERANGKA PERLINDUNGAN PERAWAT
INDONESIA DAN MASYARAKAT.
 MARTABAT KEPERAWATAN INDONESIA
– ADVOKASI NORMA ROFESI DUNIA KERJA, MEDIA DLL
– SOSIALISASI PROFESI SBG PROFESI YANG MULIA
3
PENGEMBANGAN
KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN
(PKB)
KRITERIA STANDAR AKREDITASI
LEMBAGA PELATIHAN:

Standar 1. Organisasi dan Administrasi


Standar 2: Sumber Daya Manusia
Standar 3: Peserta pelatihan
Standar 4: Rancangan Program Pendidikan
Standar 5: Sumber Materi/bahan dan Fasilitas
Standar 6: Catatan dan Laporan
Standar 7: Evaluasi
LEMBAGA YANG BERWENANG
MELAKUKAN AKREDITASI

Satu Lembaga pelatihan dianggap memiliki legalitas


apabila telah di akreditasi. Lembaga yang memiliki
kewenangan melakukan akreditasi adalah pemerintah
dalam hal ini
OP PPNI BERSAMA
PUSTANSERDIKNAKES
BENTUK PKB
PERAWAT INDONESIA
1. Kegiatan praktik profesional : Memberikan pelayanan
keperawatan, baik berupa praktek di fasilitas pelayanan
kesehatan maupun praktek keperawatan mandiri, serta
membimbing praktek mahasiswa di klinik maupun di masyarakat
2. Pendidikan berkelanjutan : mengikuti temu ilmiah ,seminar,
workshop, pelatihan.
3. Pengembangan Ilmu Pengetahuan: Meneliti, Publikasi hasil
Penelitian di jurnal, Menulis artikel di jurnal, Menulis buku
dipublikasikan.
4. Pengabdian masyarakat: Berpartisipasi dalam pemberdayaan
masyarakat melalui bentuk-bentuk kegiatan sosial, memberikan
penyuluhan, penanggulangan bencana, terlibat aktif dalam pengembangan
profesi, anggota pokja kegiatan keprofesian.
KREDIT
(PROPORSI DITIADAKAN)

No Kegiatan Pengembangan Proporsi


. Profesi
Kredit prasyarat yang diperlukan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan, yaitu :

1 Kegiatan Praktik Profesional 5

2 Pendidikan Berkelanjutan 10

3 Pengembangan Ilmu Pengetahuan 5

4 Pengabdian Masyarakat 5
1) Kegiatan praktik profesional
(5 SKP)
1. Pengalaman kerja mengelola pasien secara langsung
selama 1 tahun = 1 SKP
2. Pengalaman sebagai dosen pembimbing klinik : 1 tahun
= 1 SKP
3. Pengalaman sebagai pengelola pelayanan keperawatan:
1 tahun = 1 SKP
4. Pengalaman sebagai praktisi mandiri keperawatan : 1
tahun = 1 SKP.
2) Pendidikan Berkelanjutan
(10 SKP)
A. Seminar

Item Lokal Nasional Internasion


al
100% Profesi Perawat 2 SKP 3 SKP 4 SKP
50% pembicara 1 SKP 2 SKP 3 SKP
perawat dan 50%
tenaga kesehatan lain
100% dilaksanakan 1 SKP 1 SKP 2 SKP
profesi lain ( profesi
serumpun)
Cont’ Pendidikan Berkelanjutan

B. Workshop, Loka karya/ Semi loka,


SKP Peserta Kegiatan
Jumlah Jam
Lokal / Nasional Internasional

5- 10 jam 1 3

> 10 - 30 jam 2 4

> 30 - 60 jam 3 5

> 60 - 90 jam 4 6

> 90 - 120 jam 5 7

> 120 - 150 jam 6 8

> 150 - 210 jam 7 9

> 210 – 270 8 10

>270 – 330 9 11

> 330 – 390 10 12


Cont’ Pendidikan Berkelanjutan

C. Pelatihan

1). Kegiatan Pelatihan SKP Peserta Kegiatan


Jumlah Jam Lokal / Nasional Internasional
5 - 10 jam 1 3
> 10 - 30 jam 2 4
> 30 - 60 jam 3 5
. > 60 - 90 jam 4 6
> 90 - 120 jam 5 7
> 120 - 150 jam 6 8
> 150 - 210 jam 7 9
> 210 – 270 8 10
>270 – 330 9 11
> 330 – 390 10 12
> 390 – 450 11 13
> 450 12 14
BAGAIMANA CARA PENILAIAN
KELAYAKAN PENYELENGGARAAN DAN
PERMOHONAN SKP
1. Penyelenggara mengajukan proposal
2. Proposal dikirim dengan melampirkan:
Kurikulum pelatihan, sesuai format yang telah
ditetapkan (lampiran 6)
Daftar Riwayat Hidup pembicara dan atau fasilitator
3. PPNI bersama ikatan / himpunan akan mengkaji
proposal dan
menilai kelayakan penyelenggaraan.
4. DST (FORM LAMPIRAN 5)
SIAPA YG KOMPETEN MENYUSUN
STADAR
“IKATAN / HIMPUNAN”PERAWAT
• SEBAGAI BADAN KELENGKAPAN
PPNI DALAM PENGEMBANGAN
FUNGSI PPROFESI KEKHUSUSAN (TERMASUK
NORMA PROFESI)

• MEMBINA ANGGOTA
• PENGEMBANGAN PROFESI DALAM
TUGAS KEKHUSUSANNYA
• MEMBERIKAN MASUKAN DALAM
POKOK MENENTUKAN KOMPETENSI
KEKHUSUSAN PERAWAT
NAMA Ikatan/Himpunan
Perawat - PPNI
 IPKJI (Jiwa)  HIMPONI (onkologi)
 IPKKI (Komunitas)
 HIPPII (Pgdl Infeksi)
 IPEMI (maternitas)
 IPANI (anak)  HPBI ( Bronchoscopy)
 INKAVIN (cardi vasc)  HIPEGI (endo-gastro)
 InETNA (stoma & Luka)
 HPMI (Manajer)
 HIPGABI (gadar becana)
 HIPKABI (Km bedah)  HIPERUDI (udara)
 HIPERCCI (criticalcae)  HPUI (urologi)
 HIPMEBI (med-Bedah)
 IKPAMI (Mata)
 HIPOTI (orthopaedi)
 HIPENI (neurosain)
PELATIHAN – SERTIFIKAT
PP PPNI
1). Emergency Nursing/BTCLS
2). Kamar Bedah Dasar
3). Hemodialisis
4). Kritical Care
5). Manajemen Bangsal dan Manajemen Asuhan Keperawatan
Profesional
6). Perawatan Luka
7). Kardiologi Dasar
9). Orthopedi Dasar
10). Gastroscopy
11). Endoscopy
12). Lainnya menyusul
3) Pengembangan Ilmu Pengetahuan (5 SKP)

Kegiatan Peran SKP


a) Meneliti (case report, penelitian, evidence based, 1) Peneliti utama 3 SKP / penelitian
dll) (BATAS KEPATUTAN MAKS 2 PER 2) Anggota 1 SKP / penelitian
TAHUN)
a) Publikasi ilmiah:
- Jurnal Internasional - Penulis utama 4 SKP
- Penulis anggota 2 SKP

- Jurnal Nasional Terakreditasi - Penulis utama 3 SKP


- Penulis anggota 1 SKP

Jurnal Nasional tidak terakreditas Penilus utama 2 SKP


Penulis anggota 1 SKP
-
a) Menulis Buku, menerjemahkan, dan menyunting Penulis, Penerjemah, dan
penyuntung:
a. Nasional 2 SKP
b. Internasional 4 SKP
a) Presentasi Oral Nasional 2 SKP
4) Pengabdian kepada masyarakat
(5 SKP)

No Kegiatan Ketua Anggota/Pelaksana

1 Kegiatan Sosial Masyarakat 2 1


(RT RW Lurah, Camat dll);
keg kemasyarakan lainnya
2 Penanggulangan Bencana 2 1

3 Pokja Keprofesian (AIPNI; 2 1


AIPVIKI; Ikatan/himpunan)
cont ... Pengabdian kepada
masyarakat

No Kepenguru Jabatan
san Pengurus Pengurus Anggota
Inti Bidang Pengurus
1 DPP PPNI 5 4 3
2 DPW. PPNI 4 3 2
3 DPD PPNI 3 2 2
4 DPK. PPNI 2 2 2
5 DPL. PPNI 2 2 2
Bagaimana Pengurusan STR
Peran dan
Tanggung Jawab
Perawat CAPD
Perawat CAPD

 Anggota dari grup spesialis dan harus


mempunyai keahlian khusus yang
diperlukan pasien.
 Mengikuti Perkembangan yang cepat
dari ilmu dan teknologi maju dalam
pengobatan medis dan keperawatan.
 Keahlian harus disertai/sejalan dengan
pengetahuan.
Perawatan Prima
Diberikan dengan cara :
 Berkesinambungan.
 Bisadiharapkan/diandalkan
 Otonomi.
 Kewenangan/hak.
 Personalized patient-centered care.
Peran Perawat CAPD

 Advokasi/konsultasi pasien
 Administrasi
 Pendidik
 Mentor untuk staf
 Peneliti
A. Advokasi / Konsultasi
Pasien

 Mempunyai pengetahuan perawatan


dasar.
 Bertanggung jawab terhadap
kesinambungan perawatan di rumah.
 Pengkajian pasien Pre Dialisis.
 Komunikasi/ konsultasi dengan dokter
dan anggota tim kesehatan lainnya
dalam masalah pasien.
Advokasi…., cont’d
 Bekerja sama dengan perawat dimana
pasien dirawat.
 Bertanggung jawab terhadap kontrol
infeksi.
 Berkomunikasi dengan keluarga
pasien dan mengkaji strategi koping.
 Mengetahui dan dapat mengelola
peritonitis dan komplikasi lain PD.
B.
Peran Administrasi

 Organisasi dan administrasi


pelayanan perawatan.
 Program dari follow up klinik.
 Evaluasi dari peralatan baru
 Partisipasi dalam organisasi ginjal,
berbagai disiplin ilmu lain.
Administrasi….. cont’d
 Koordinasi dari pengajaran termasuk
pengamanan sumber dan pelajaran
kedaruratan.
 Bertanggung jawab untuk
pengumpulan data dan komputerisasi
data.
 Melaksanakan program mutu.
 Pendokumentasian tindakan
keperawatan.
C.
Peran Pendidik
 Pengembangan dan
melaksanakan program training
pasien
 Guru & pengevaluasi dari perawat
yang sedang training.
 Membantu dalam pendidikan
pasien.
Peran Pendidik ……, cont’d

 Mengajar staf secara keseluruhan


dalam pelayanan keperawatan.
 Presentasi pada lokal, regional,
nasional dan pertemuan
internasional.
 Mengajar proses perawatan untuk
meningkatkan perawatan pasien
D. Mentor untuk staf

 Bertanggung jawab atas kebaikan dan


moral staf.
 Konsultator untuk staf untuk mencegah
burnt out (kejenuhan).
 Bertanggung jawab atas
kesinambungan program pendidikan.
 Mendorong dan memberi semangat
kepada staf agar berpartisipasi dalam
organisasi profesional.
E. Peran Peneliti
 Partisipasi dan memberi semangat staf
agar berpartisipasi dalam organisasi yang
profesional
 Evaluasidari praktek perawatan
 Kerja sama dengan dokter dan peneliti
dalam penelitian PD
 Melaksanakan program penelitian PD
4. KRITERIA PERAWAT CABG

 Partisipasi dan memberi semangat


staf agar berpartisipasi dalam
organisasi yang profesional
 Evaluasi dari praktek perawatan
 Kerja sama dengan dokter dan
peneliti dalam penelitian PD
 Melaksanakan program penelitian
PD
Kriteria Perawat CAPD / PD
 Latarbelakang pendidikan dan
perawatan ginjal dalam dan luar
negeri.
 Komitmen.
 Keahlian mengajar.
 Konsisten (menetap).
 Tidak kaku (mudah menyesuaikan).
Kualitas perawat CAPD /
PD…., cont’d
Penilaianbaik.
Bisa bekerja sendiri.
Sabar
Mempunyai rasa humor
Dapat berkomunikasi dengan baik.
Tanggung Jawab
Perawat CAPD

1. Tanggung jawab administratif.


2. Tanggung jawab klinik.
Tanggung Jawab Administrasi
Mencakup :

1. Implementasi dan kemajuan dari program


pelatihan (training) dan program training ulang
dari pasien PD.
2. Sebagai koordinator dalam pembuatan dari
protokol :
a) Penggantian set.
b) Pergantian cairan.
c) Kejadian kontaminasi.
d) Perawatan exit site
Tanggung Jawab Adm….,
cont’d
e) Perawatan exit site.
f) Terapi peritonitis.
g) Pemberian obat intra peritoneal.
h) Pemasangan kateter dan kondisi.
i) Jumlah siklus yang digunakan pasien.
3. Koordinator terhadap berbagai peranan
disiplin ilmu yang termasuk dalam
perawatan dari pasien PD antara lain :

a) Pekerja sosial
b) Ahli diet
c) Ahli terapi fisik (psioterapi)
d) Tim bedah
e) Ahli laboratorium
Koordinator……cont’d

f) Farmasi
g) Ahli kejiwaan
h) Bagian penagihan
i) Pegawai non medik
j) Staf ruang gawat darurat
k) Biro kemasyarakatan (bila diperlukan)
4. Menciptakan dan melaksanakan metode
pencatatan data dan dokumentasi yang
diandalkan
Tanggung Jawab Klinik

Observasi perkembangan pasien di


klinik dan di rumah.
Tanggung Jawab Klinik untuk
Pasien Pre - dialisis
1. Mengkaji pasien untuk pilihan metode
dialisis (APD dan CAPD) dan
menginformasikan kepada dokter
2. Menginformasikan kelebihan dan
keterbatasan metode yang dipilih oleh
pasien
3. Memastikan perawatan yang tepat atas
calon pasien PD sebelum pemasangan
kateter.
Tanggung Jawab Klinik
untuk Pasien Rawat Inap
1. Pengajaran sebelum operasi
2. Mendokumentasikan dan memantau
perawatan pasca operasi termasuk
kondisi kateter dan perawatan
3. Mengatur untuk alternatif dialisis
4. Petunjuk untuk pasien pulang
Tanggung Jawab Klinik untuk
Pasien Sebelum dan Selama
Pelatihan /Training

1. Konsultasi dengan dokter dan


kolaborasi atas sistem PD dan obat
yang dipakai
2. Training pasien termasuk alat-alat
training dan tehnik untuk memastikan
training yang efektif
Untuk Pasien di Rumah
1. Tindak lanjut/termasuk hubungan melalui
telp.
2. Kunjungan klinik pasien.
3. Kunjungan rumah (pilihan)
4. Pengkajian dan pendidikan pasien yang
berkesinambungan
5. Koordinasi atas perawatan pasien
6. Memulai pengkajian perawatan
7. Berpartisipasi dalam program on call
8. Melakukan pencatatan data baru dari setiap
pasien
4
BAGAIMANA STRATEGI
MENGHADAPI MEA?
(*)
A. MAMPU MENGELOLA PERUBAHAN
(MANAGEMENT OF CHANGE)-SELF REFORM
MEMBANGUN IMAGE POSITIF

B. BEKERJASAMA DENGAN STAKEHOLDER


YANG LAIN DALAM MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERSAING

C. REORIENTASI STATUS (INTROSPEKSI &


BERBENAH DIRI)

D. MENINGKATKAN NILAI PERSONAL


Widodo JP’2004
MEMBANGUN
“PROFESSIONAL IMAGE”

Apa yang diharapkan publik dari seorang


profesional?
WHAT?
 Sebuah gambaran (image) tentang kualitas
dan ciri-ciri seseorang, kelompok atau
lembaga yang merupakan representasi
dari penilaian orang yang berinteraksi
dengannya (constituents) atas kompetensi
dan karakter orang, kelompok, atau
lembaga tersebut.

3/14/2012
Bagaimana Menjadikan Yang Tak Tampak
(Intangible) menjadi Tampak (Tangible)?

 Karakter dan kompetensi yang baik yang melekat


pada diri seseorang, kelompok, atau lembaga
seringkali tak tampak (intangible).

 Tugas kita adalah bagaimana kompetensi dan


karakter baik yang melekat pada diri kita yang
seringkali tak tampak/tak terlihat (intangible) oleh
khalayak umum menjadi tampak (tangible).
5/8/2018 82
Differentiate!
IMAGE YANG TAMPAK
DOMINAN

5/8/2018 85
BAGAIMANA PROFESI
KEPERAWATAN?

5/8/2018 86
PENTINGNYA
Professional Image
 Memiliki posisi daya tawar yang baik
sehingga tidak direndahkan.
 Memberi gambaran pada publik
tentang peranan yang terpercaya dalam
menjalankan tugas
 Sebagai aset yang bersifat “intangible”
 Sebagai langkah awal menuju sukses

3/14/2012
BAGAIMANA MEMBANGUN
Professional Image
 Perkuat Karakter Tiap Individu
Pemegang Profesi Perawat
 Perdalam Kapasitas Tiap Individu
Pemegang Profesi Perawat
 Perkuat Organisasi Profesi perawat
 Bangun Professional Branding yang
baik
 Kelola Manajemen Media yang efektif

5/8/2018 88
Desired Professional Image
3H + (honest; humble; helpful)
• Terpercaya
• Penuh Perhatian
• Randah hati
• Berkemampuan
(Capable)
3/14/2012
Undesired Image

• Tinggi hati
• Judes
• Malas
• Telalu ngatur/sok
pintar
• Sexy
3/14/2012
IMAGE PROFESIONAL APA YANG TERBANGUN

5/8/2018 91
IMAGE PROFESIONALAPA YANG TERBANGUN?

5/8/2018 92
IMAGE PROFESIONALAPA YANG TERBANGUN?

5/8/2018 93
5/8/2018 94
PRINSIP

A : AMATI
T : TIRU
M : MODIFIKASI
B. BEKERJASAMA – STAKE HOLDER
Build - T-E-A-M:
Together Everyone Accept & Achieve More
We’ll do this together

 Replenish the soul of


experienced nurse
 Learn not to eat the
young.
 Experience (first hand)
generational issues.
 Patients like it
Nursalam-preceptorship-2013 98
C & D.
REORIENTASI STATUS &
MENINGKATKAN PROFESIONALISME

1) Kompetensi (Asean Core


Competencies)
2) Peningkatan Kualitas Pendidikan
3) Legalisasi Praktik (UUK 38/2015)
1)
KOMPETENSI ASEAN

Tetap diperlukan ketekunan dan kesabaran untuk


membimbing, melatih, mengevaluasi diri dan
mengembangkan diri
PERHATIKAN: E-D-I-A (EVALUASI DIRI,
DOKUMEN, IMPLEMENTASI, AUDIT)
5 Domains of the ASEAN
Nursing Common
Core Competencies
1. Ethic and Legal Practice
2. Professional Nursing Practice
3. Leadeship & Management
4. Education & Research
5. Professional, Personal and
Quality Development
101
PENCAPAIAN
KOMPETENSI ASEAN + A-K-S-I
A- TTITUDE
 BERSADSARKAN ETIK KEPERAWATAN: J-A-B-V-C
J – USTICE (Adil)
A – AUTONOMY (menghargai)
B – BENEFICIENCY & NON MALEFICIENCY (manfaat, tdak merugikan)
V – VERACITY (kejujuran)
C – CONFIDENTIALITY & COMMITMENT (kerahasiaan & pengorbanan)

K – NOWLEDGE IN NURSING SCIENCE AND BASIC

S – KILL IN CARING
I – INSIGHT & INTERNALISATION INTO NURSE CHARACTERS
WITH
G – S – T (GREETING - SORRY & SERVE – THANKS)
102
PENGEMBANGAN
PERILAKU CARING
- 10 Cs
 COMMUNICATION
 COLLABORATION
 CONSIDERATION
 CAREFULNESS
 COMPASSION
 COURTESY
 COMFORT
 COMPETENT
 CONFIDENCE
 COMMITMENT
Softskill

Nursalam-08
BAHASA -
• PENYIAPAN PERSAINGAN GLOBAL
BAHASA ASING
1. ENGLISH (TOEFL 550 / IELTS 6,5
2. CHINA
3. ARAB
4. PERANCIS
5. JERMAN
IPTEK
ASEAN CORE COMPETENCIES
2) PENINGKATAN KUALITAS &
PENDIDIKAN RPL (SPK); D3 – Ns; D4 - Ns;
ns – Sp / Magister
S3 Praktik Spesialis
(advance practice)

Sp1
Praktik Spesialis
(advance practice)
S2

Sp1

Profesional

S1/Ners

DIII Vokasional

RPL
Vokasional
SMU SPK
WHY? …..SKEMA PENGEMBANGAN KARIR DOSEN

GURU
BESAR

LEKTOR
KEPALA

LEKTOR

PENGEMBANGAN KARIR
 SERTIFIKASI PENDIDIK/DOSEN
ASISTEN  PENGEMBANGAN KOMPETENSI
AHLI PROFESIONAL/STUDI LANJUT
 KENAIKAN JABATAN
REKRUT AKADEMIK/PANGKAT
 PENGEMBANGAN
MENT
KARYAILMIAH/PENELITIAN/PUBLI-
KASI ILMIAH (Standar 7 Akreditasi)
107
PERAWAT KLINIK
PENJENJANGAN KARIER
PENJENJANGAN KARIR PK V

1. PERAWAT KLINIK (PK)


2. PERAWAT MANAJER (PM) PK IV

3. PERAWAT PENDIDIK (PP)


4. PERAWAT PENELITI RISET (PR) PK III

PK II

SYARAT PENJENJANGAN KARIER PK


PK I
1. PENDIDIKAN MIN. DIII KEP
2. PENGALAMAN KERJA
3. PROGRAM SERTIFIKASI
4. UJI COBA KOMPETENSI NAS
5. PENATAAN REWARD SYSTEM
3)
LEGALISASI PRAKTIK
(UUKep NO. 38/2015)
1. SERTIFIKASI (SERKOM)
2.REGISTRASI DAN RE
REGISTRASI (STR)
3. LISENSI (SIPP)
4. KREDENSIALING
PRINSIP

•Opportunity Creating
(Pencipta Peluang)
• Innovating (Inovasi)
• Calculated Risk Taking
(Mengambil Resiko)
CONCLUSION
K= KEMAUAN
U= USAHA /UANG
W= WAKTU
A= ALAT –SARANA
T= TENAGA (KUALITAS &

A P I” KUANTITAS)

A = AKTUALITAS
P = PRODUKTIFITAS
I = INOVATIF
A
NETWORKING & INTERCONNECTING

We are nothing without others, so need


others!
B
SELF REFORM
C
FIGHTING SPIRIT

5/8/2018 114
 TIDAK ADA KEMENANGAN, TANPA
MEMULAI
 TIDAK ADA KESUKSESAN, TANPA
MENCOBA
 TIDAK ADA KEDODOHAN, TANPA
MAU BELAJAR

“You don’t have to be great to get started,


but you have to get started to be great”
--------- Les Brown ----------
Summary – BANGUN 5Cs

COMMUNICATION - COORDINATION
COMMITMENT
COMPASSION - COMFORT (CARE - LOVE)
CONSIDERATION – CLOSURE - C(ETHIC &
LEGAL)
 CONSISTENCY
nursalam-2014
Penutup
Peran perawat dalam pelayanan pasien dengan
CAPD sebagai pelaksana, pengelola, pendidik dan
peneliti harus mengikuti perkembangan sesuai ilmu
pengetahuan dan teknologi yang digunakan untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien dengan dialisis
khususnya CAPD.

Perawat profesional dalam memberikan pelayanan


keperawatan yang berkualitas pada pasien dialisis
dengan CAPD harus mempunyai
pengetahuan,keterampilan dan sikap yang handal &
terpuji.
……SUCCES IS NOT ONLY AN OPTION.
It is the right of everyONE

S-I-M-R: SUCCESS IS MY RIGHT

You might also like