You are on page 1of 24

ADOPSI INOVASI

PROSES ADOPSI
SUATU PROSES YANG DIMULAI DARI KELUARNYA
IDE/GAGASAN/INOVASI DARI SATU PIHAK KEPIHAK
KEDUA, SAMPAI DITERIMANYA (DIADOPTIR) INOVASI
TERSEBUT

PROSES PENERIMAAN (ADOPTIR) TERSEBUT DAPAT MELALUI


1. TEMAN
2. TETANGGA
3. PEDAGANG
4. MASS MEDIA
5. RADIO
6. PENYULUH
7. PETUGAS PEMERINTAH LAINNYA
8. DLL
TAHAP – TAHAP PROSES ADOPSI

 TAHAP 1 : FASE KESADARAN (Awareness)


Seseorang mulai sadar, mulai terbuka, tetapi
belum paham akan seluk beluknya, karena
keterangan terperinci belum ada.

 TAHAP 2 : FASE MINAT (Interest)


Minatnya timbul dan mulai berusaha untuk
mendapatkan informasi lebih lanjut. Mulai ingin
tahu tentang inovasi tersebut
TAHAP 3 : FASE PENILAIAN (Evaluation)
Setelah mendapatkan banyak informasi,
masih timbul pertanyaan, penilaian atau
keraguan dari inovasi tersebut seperti :
- Untung ruginya
- Apakah bisa dilaksanakan
- Apakah sudah waktunya untuk dicoba

TAHAP 4 : FASE PERCOBAAN (Trial)


Bila dalam Fase ke 3 menguntungkan, maka
tahap ini mulai mencoba, walaupun dalam
ukuran kecil
TAHAP 5 : FASE ADOPSI / PENERIMAAN
(Adoption)
Setelah dinilai berhasil dan menguntungkan,
maka melakukan usaha yang lebih besar secara
berkelanjutan.
BEBERAPA FAKTOR YANG
MENYEBABKAN LANCARNYA PROSES
ADOPSI
1. SUATU PENGAKUAN BAHWA INOVASI
TERSEBUT MEMPUNYAI MANFAAT
2. ADA TIDAKNYA UNSUR KEBUDAYAAN YANG
MEMPENGARUHI DITERIMANYA ATAU
DITOLAKNYA INOVASI TSB.
3. ADANYA KONTAK DIANTARA ANGGOTA
MASYARAKAT
4. KEMAMPUAN DARI AGEN PEMBAHARU
/PENYULUH DALAM MEPERKENALAKAN
INOVASI TERSEBUT
5. KEMAMPUAN UNTUK MENDEMONTRASIKAN
KEMANFAATAN DARI INOVASI TERSEBUT.
6. PENGAKUAN MASYARAKAT AKAN
KEGUNAAN DARI INOVASI TERSEBUT
7. PERANAN PEMERINTAH UNTUK DAPAT
MEMPERCEPAT ATAU MEMBATASI PROSES
8. ADANYA SUATU UNSUR / SISTEM PADA
INOVASI TERSEBUT YANG BERLAWANAN
DENGAN FUNGSI UNSUR YANG LAMA
BEBERAPA GOLONGAN PEMBUDIDAYA
BERDASARKAN CEPAT LAMBATNYA DALAM
PENERAPAN INOVASI TEKNOLOGI

 GOLONGAN INOVATOR (PELOPOR)


Sifat : 1. Selalu ingin tahu
2. Selalu ingin mencoba
3. Sering mengadakan hubungan
dengan para ahli
Termasuk golongan ini : adalah Petani ikan/
Nelayan yang kaya
PENERAP DINI
 Merupakan Pembudidaya yang lebih dahulu mau
menyambut dan berupaya menerapkan inovasi
dari penyuluh, dengan tingkat yang terbatas.
 Sifat pembudidaya adalah :
1. Lebih terbuka
2. Lebih Luwes
3. Keberadaan & Pendidikan cukup
4. Masih bersifat lokalit
PENERAP AWAL
 Golongan ini merupakan kebanyakan dari
umumnya pembudidaya
 Penerapan teknologi agak lambat, tetapi mudah
terpengaruh bila telah melihat sendiri hasilnya.
 Mempunyai sifat berhati – hati
PENERAP AKHIR
 Adalah pembudidaya yang kurang mampu,
sehingga dalam penerapan teknologi perikanan
sangat berhati – hati takut gagal, dan takut rugi.
 Golongan ini akan melakukan teknologi, apabila
telah banyak yang melakukan dan terbukti
membawa keuntungan.
GOLONGAN PENOLAK INOVASI
 Termasuk golongan ini, yaitu yang telah berusia
lanjut ( 50 tahun keatas), fanatik pada tradisi.
 Sulit untuk diberikan pengertian terutama dalam
mengubah : Cara berfikirnya, cara kerja dan cara
hidupnya.
 Bersifat apatis terhadap adanya inovasi
teknologi.
KOMUNIKASI
Suatu proses dimana pesan disampaikan dari sumber
kepada penerima
Dua orang bercakap – cakap

Terjadi perpindahan “Sesuatu”

Fakta Pendapat Gagasan Perasaan

Komunikasi

Gagal

1. Salah pengertian
2. Salah tangkap
KOMPONEN KOMUNIKASI
1. PENGHUBUNG (KOMUNIKATOR)
Pihak yang mempunyai prakarsa untuk mengadakan
pembaharuan atau yang menyampaikan pesan. Misal : Penyuluh,
Guru, Propagandis
2. TUJUAN (OBYEK)
Apa yang diharapkan oleh komunikator ttg apa yang dikehendaki
oleh sasaran. Misal : Peningkatan produksi perikanan
3. SASARAN
Pihak yang diusahakan untuk terjadinya suatu perubahan
4. AMANAT/PESAN
Ide-ide yang disampaikan oleh komunikator. Misal : Teknologi
Perikanan
5. SALURAN
Jalan/cara untuk menyampaikan pesan oleh komunikator
6. PERLAKUAN
Frekwensi pesan tersebut disampaikan (diulang-ulang)
TUJUAN / MAKSUD KOMUNIKASI

1. INFORMATIF
Untuk memberikan informasi dengan pendekatan pada
daya pikir seseorang, dimana informasi yang
disampaikan harus faktuil, obyektif, agar dapat
meyakinkan.
2. PERSUATIVE
Untuk menggugah perasaan seseorang dengan
pendekatan emosi / perasaan
3. ENTERTAINMENT
Untuk menghibur, agar orang lain gembira, berubah
menyenangi serta simpati kepada kita
TAHAP PROSES KOMUNIKASI
1. MENARIK PERHATIAN
Usaha untuk menimbulkan perhatian / kesadaran tentang
adanya sesuatu yang baru bagi sasaran.
2. MENGGUGAH HATI
Usaha untuk menimbulkan perasaan terbuka dan berharap
mengetahui lebih banyak terhadap sesuatu yang baru tersebut.
3. MEMBANGKITKAN KEINGINAN
Usaha untuk menumbuhkan keinginan memperoleh
keterangan lebih lengkap tentang sesuatu yang baru itu.
4. MEYAKINKAN
Usaha untuk meyakinkan dengan melakukan percobaan untuk
menghilangkan keraguan dari sasaran.
5. MENGGERAKKAN USAHA
Usaha agar sasaran menerima dan melaksanakan sesuatu yang
baru tersebut secara berkelanjutan.
KEGAGALAN KOMUNIKASI
1. Sumber/ Komunikator/ Penyuluh
- Tidak efisien/sering mengulang kata-kata
- Kurang / tidak mengusai amanat/pesan yang
dikomunikasikan
- Menggunakan kata – kata / istilah yang
kurang dimengerti oleh petani peternak.
- Kesalahan memilih saluran, waktu dan tempat.
2. Penerima/Petani peternak
- Kurang / tidak pandai menafsirkan pesan penyuluh,
shg terjadi salah pengertian
- Amanat/pesan yang disampaikan belum pernah
dialami.
METODA PENYULUHAN
Kurang Efektif
Tidak Intensif

METODE
Efektif
PENDEKATAN Agak intensif
MASSAL

METODE
PENDEKATAN
KELOMPOK
Paling Efektif
Paling Intensif
METODE
PENDEKATAN
PERORANGAN
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
METODE PENYULUHAN
METODE KEUNTUNGAN KEKURANGAN
MASSAL Tidak Resmi Waktu lama
Penuh kepercayan Biaya besar
Pengaruhnya Kurang efesien
dirasakan

KELP Lebih efisien Banyak kelompok


Aktivitas bersama Kesulitan diskusi

PERORANGAN Efisien Lebih formal

Persiapan mantap Pengaruh sukar


diukur
Mudah mengatur
HUBUNGAN ADOPSI, KOMUNIKASI DAN
METODA PENYULUHAN

METODE TAHAP TAHAP


KOMUNIKASI ADOPSI
Menggerakkan usaha Adopsi
P
Meyakinkan Percobaan
Membangkitkan
K
K keinginan Penilaian
K
K Menggugah hati Minat
Menarik perhatian Kesadaran
M
 Adanya perbedaan dalam kecepatan melalui tahapan
dalam proses adopsi, menyebabkan
penerima/pengadopter dapat digolongkan dalam:
 1. PERINTIS (2,50%)
- Paling cepat melewati pros. Adopsi
- Hanya beberapa
- Sering berhubungan diluar lingkungannya
- Modal relatif besar
- Terkemuka, aktif dlm masyarakat
- Dapat memberikan keterangan 2x baru
- Semangat mengubah pola hidupnya
 2. PELOPOR (13,50%)
- Jumlah lbh banyak dari gol 1
- Umumnya lbh muda, pendidikan lbh tinggi
- Aktif dlm masyarakat, suka membaca
 3. TOKOH SETEMPAT (34,00%)
- Cepat menerima ide baru
- Umumnya setengah umur
- Berpendidikan dan pengalaman sedang
- Dihormati anggota masyarakat
- Tingkat sosial ekonomi sedang
- Suka membaca
 4. PENGANUT LAMBAT (34,00%)
- Lebih lambat menyerap ide baru
- Umumnya tediri dari orang tua
- Kehidupan kurang mampu
- Kurang giat bekerja
 5. KAUM KOLOT (16,00%)
- Umumnya terdiri kaum tua
- Sangat sukar mengubah cara hidupnya
- Tingkat ekonomi paling rendah di lingkungannya
- Paling malas dalam berusaha dan bekerja
 PERBEDAAN-PERBEDAAN INDIVIDUAL YANG
MEMPENGARUHI CEPAT LAMBATNYA PROSES
ADOPSI:
1. Umur
2. Pendidikan
3. Status Sosial Ekonomi
4. Pola Hubungan
5. Keberanian mengambil resiko
6. Sikap terhadap perubahan
7. Motivasi berkarya
8. Aspirasi, kehendak/keinginan yang keras untuk memperoleh
sesuatu
9. Tidak adanya kemampuan untuk mengontrol masa depan diri
sendiri
10. Sistem kepercayaan yang tertutup

You might also like