You are on page 1of 14

BIOEKOLOGI & PENGENDALIAN

HAMA TUNGAU KUNING


(Polyphagotarsonemus latus, Banks)

MUHAMMAD REZZA FAHLEVI


A 353170051
KLASIFIKASI:
Kingdo : Animalia
m Filum : Arthropoda
Kelas : Arcahnida
Ordo : Acarina
Famili : Tarsonemidae
Genus : Polyphagotarsonemus
Spesies : Polyphagotarsonemus
latus Banks.
Tungau ini ditemukan pertamakali oleh Banks pada tahun 1904
pada tunas mangga di rumah kaca
(Waterhouse dan Norris, 1987; Beker, 1997;Denmark,2000)
SIKLUS HIDUP

Siklus hidup tungau kuning P. latus mengalami


metamorfose tidak sempurna
Terletak d i b a w a h
p e r m u k a a n daun /
MORFOLOGI
TELUR diantara ranting . P e r t u m b uh a n kaki
berbentuk oval d a n sempurna . Pada u j u n g
berwarna p u t i h bening . kaki k e e m p a t pejantan
NIMFA te r b entuk k u k u
sedangkan pada betina
te r b entuk
c a m b uk / se m u

Berukuran 0,1 m m
b e r b e n t u k oval , Tungau dewasa
m e m p u n y a i 3 pasang dapat berukuran
LARVA kaki yang b e l u m IMAGO p a n j a n g 1,5 m m d a n
sempurna . pergerakan b e r wa r n a hijau
larva t i d a k terlalu aktif . kekuningan
Tungau kuning P. latus berkembang biak dengan cara
berkopulas(seksual) dan partenogenesis(aseksual). Apabila tidak
mengalami kopulasi biasanya telur yang dihasilkan hanya
betina. Tungau dapat berkembang biak dengan kondisi kering
dengan suhu optimal 27 derajat Celcius, satu induk tungau betina
dapat bertelur hingga 20 butir telur per hari.
(Tukimin et al., 2007a)
Fluktuasi populasi tungau kuning sangat dipengaruhi oleh
ketersediaan pakan untuk kelangsungan hidup dan berkembang biak.
Hubungan antara populasi hama dan lingkungan, suhu dan
kelembaban berpengaruh positif terhadap fluktuasi populasi hama.
(Montasser et al., 2011; Gerson dan Weintraub, 2012)
Grafik populasi tungau P. latus. (ekor/daun contoh) pada tanaman
wijen.
Hama ini bersifat polifag, diketahui di Indonesia terdapat lebih dari
57 jenis tanaman inang.

Hama tungau ini dominan menyerang tanaman cabai, cabai rawit,


tomat, terong, dan tanaman sejenisnya yang bisa berdampak
terhadap kerusakan daun pada tanaman.

(Kalshoven, 1981; Pena and Cambell, 2005).


GEJALA SERANGAN
Menusuk daun dan menghisap cairan
yang terdapat pada daun tanaman

Perubahan daun menjadi abnormal (melengkung/keriting,


menebal dan berbentuk seperti sendok terbalik)

Daun berubah menjadi kecoklatan

Pucuk seperti terbakar

Pertumbuhan tanaman terhambat

Bunga gugur
Serangan terberat biasanya terjadi pada awal musim kemarau
biasanya serangan bersamaan dengan serangan trips dan kutu daun.

(Ditlin Hortikultura, 2013)


PENGENDALIAN & PENGELOLAAN
Penggunaan Mulsa & perangkap
Kultur Teknis Membakar sisa mulsa/jerami
Sanitasi

Fisik Mekanis •Penggunaan perangkap warna

Hayati •Pemanfaatan musuh alami predator


(Coccinella repanda, Orius minutes) serta
menggunakan agens hayati MOSA BN

Kimiawi •Menggunakan insektisida yang


efektif.
Perangkap Agens hayati

Coccinella repanda
Orius minutes
P EN GEN D A L IA N

H A M A

T ER P A D U

THANKS
FOR YOUR
TIME!

You might also like