You are on page 1of 20

ASPEK ETIK HIV / AIDS

Rozaimah Zain-Hamid

DIVISI BIOETIKA, HUMANIORA & MEDIKOLEGAL


UNIT EDUKASI MEDIK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
HIV/AIDS
 ‘Acquired Immune Deficiency Syndrome’
(‘AIDS’)

disebabkan oleh ‘HIV’
(‘Human Immunodeficiency Virus’)

dapat merusak sistem kekebalan tubuh

 Kasus AIDS pertama kali dilaporkan


pada tahun 1981 di USA

semakin meningkat dan menyebar
ke seluruh dunia
Divisi BHP, & Medikolegal, FK-USU.
 AIDS  Fenomena gunung es

1. Banyak penderita AIDS
yang tidak dilaporkan

2. Hanya kasus yg memenuhi kriteria


‘Center fo Disease Control’ / CDC’)
Amerika saja yang dilaporkan.

3. Banyak penderita yg asimtomatik

Divisi BHP, & Medikolegal, FK-USU.


Aspek Etik AIDS
 Javier Perez de Crueler ( Sekjen PBB )
“ AIDS rises crucial, social, humanitarian,
and legal issues, threatening to undermine
the fabric of tolerance and understanding
upon which our societies function “ .

 Reaksi spontan masyarakat (termasuk kalangan kedokteran),


ketika pertama kali menghadapi penyakit AIDS

> menjauhkan diri dari pasien AIDS
> berusaha tidak menyentuh pasien AIDS
> bahkan membakar bekas pakaian pasien AIDS

Divisi BHP, & Medikolegal, FK-USU.


 Reaksi awal ini terlanjur tersebar di seluruh dunia,
melalui media massa barat, namun faktanya:
di banyak negara terdapat
pemahaman yang salah tentang AIDS

di negara barat, sikap masyarakat


terhadap AIDS jauh lebih tenang dan
rasional

 Kondisi yang dikhawatirkan berkaitan dengan AIDS


adalah :
pengetahuan yang benar tentang
AIDS tidak dengan sendirinya
diikuti oleh upaya konkret yang positif
untuk mencegah AIDS
Divisi BHP, & Medikolegal, FK-USU.
Kaidah Etik Kedokteran berkenaan dengan
Masalah Pencegahan AIDS
 Belum ada obat atau vaksin yang efektif untuk
menanggulangi AIDS

pencegahan dengan penyuluhan

Harus mengetahui secara pasti berbagai cara
penyebaran virus AIDS
 Seorang dokter, sesuai dengan KODEKI
harus berusaha menjadi pendidik masyarakat,
yang akan memberikan informasi,
bagaimana pola penyebaran virus AIDS
dan langkah pencegahannya kepada masyarakat
& kelompok risiko tinggi
Divisi BHP, & Medikolegal, FK-USU.
 Hal lain yang perlu mendapat klarifikasi dari aspek
hukumnya adalah tentang pemeriksaan darah

Dalam rangka pencegahan penyebaran


penyakit AIDS, pemeriksaan darah
sering dipaksakan kepada kelompok
berisiko tinggi di kalangan masyarakat

Masalahnya  setiap bentuk intervensi medik,


berdasarkan doktrin‘informed consent’,
memerlukan izin lebih dahulu
dari yang bersangkutan

Divisi BHP, & Medikolegal, FK-USU.


Apa dampak pemeriksaan darah untuk pencegahan ?
orang akan berusaha menghindar,
karena dapat menimbulkan bencana:
> kehilangan pekerjaan
> tempat tinggal
> kesempatan belajar
> kesempatan berpartisipasi
dalam berbagai kegiatan di
masyarakat dsb.

Tidak dipaksakan ?
kapan dapat ditemukan pengidap HIV
pada tingkat dini, sehingga lebih banyak
orang terhindar dari penyakit yang
mematikan ini.
Pertanyaan yang tidak mudah untuk dijawab
Divisi BHP, & Medikolegal, FK-USU.
Kaidah Etik Kedokteran berkenaan dengan
Masalah Pengobatan AIDS

 Salah persepsi tentang AIDS dan bagaimana


seseorang menjadi pengidap HIV atau AIDS

perawatan inadekuat
 ‘American Medical Assosiation’ /AMA), 1987:

1. Seorang tenaga kesehatan tidak boleh


menolak pasien yang seropositif

2. Pasien tidak boleh didiskriminasikan


hanya atas dasar ketakutan
Divisi BHP, & Medikolegal, FK-USU.
‘American Medical Assosiation’ /AMA), 1987:
3. Seorang tenaga kesehatan diharapkan
terlibat dalam penyediaan pelayanan medis
yang baik dan bertanggung jawab
serta menghormati hak-hak pasien
sebagai makhluk insani

4. Seorang tenaga kesehatan yang tidak dapat


menyediakan pelayanan medis memadai,
harus merujuk kepada tenaga yang
lebih ahli atau ke tempat yang memiliki
fasilitas lebih baik

3. Seorang tenaga kesehatan diharuskan


menghormati hak pribadi dan kerahasiaan
penderita AIDS dan orang-orang
yang mengidap HIV.
Divisi BHP, & Medikolegal, FK-USU.
‘American Medical Assosiation’ /AMA), 1987:
6. Apabila tidak ada peraturan atau larangan untuk
melaporkan orang yang menunjukkan seropositif
ke lembaga kesehatan yang berwenang,
sedangkan tenaga kesehatan tersebut mengetahui
bahwa orang tersebut akan membahayakan
masyarakat, tenaga kesehatan itu harus :
 Menganjurkan pasien tersebut untuk menjaga diri
agar tidak membahayakan pihak ketiga
 Kalau anjuran tersebut tidak dipatuhi, laporkan
pasien tersebut kepada pihak yang berwenang
 Kalau pihak yang berwenang tidak memberikan
tanggapan, laporkan pasien tersebut kepada
anggota masyarakat yang berisiko tertular
Divisi BHP, & Medikolegal, FK-USU.
‘American Medical Assosiation’ /AMA), 1987:

7. Tenaga kesehatan yang menemukan


seseorang yang menunjukkan seropositif,
harus menyarankan kepada pasien tersebut
untuk tidak melibatkan diri pada aktivitas
yang mempunyai risiko tinggi
terhadap penyebaran AIDS

8. Seorang tenaga medis yang menderita AIDS


atau seropositif, disarankan untuk tidak
melibatkan diri pada aktivitas yang
mempunyai risiko tinggi kepada pasiennya

Divisi BHP, & Medikolegal, FK-USU.


 Apa yang dinyatakan oleh ‘AMA’,
sesuai dengan kewajiban dokter
terhadap pasien dalam KODEKI

Divisi BHP, & Medikolegal, FK-USU.


Aspek Hukum
 Berbagai cara penularan AIDS sulit dibendung,
bahkan oleh undang-undang yang memberikan
hukuman berat

 Bagaimana dengan tanggung jawab


para dokter yang merawat pasien AIDS ?

 Mereka tahu persis bahwa pasien AIDS


atau pengidap HIV berpotensi menularkan
penyakitnya kepada orang lain?

 Salahkah jika dokter memberitahukan


kepada orang-orang yang terancam penularan?

Divisi BHP, & Medikolegal, FK-USU.


Aspek Hukum
 Bagaimana dengan tanggung jawab para
dokter yang merawat pasien AIDS?

 Salahkan dokter, jika di kemudian hari


benar-benar ada orang tertular,
disebabkan karena ia cenderung
menjunjung tinggi sumpah dokter
dan konfidensialitas medik?

 Dokter sebagai manusia biasa


adalah bagian dari masyarakat yang dihadapkan
pada banyak masalah, ketika harus menghadapi
kasus AIDS.
Dalam hal ini dokter tetap melakukan profesi
menurut ukuran tertinggi (KODEKI BAB I pasal 1 )
Divisi BHP, & Medikolegal, FK-USU.
Aspek Hukum
 Sehubungan dengan telah masuknya infeksi HIV
dan pasien AIDS ke Indonesia,
terbitlah Instruksi Menteri Kesehatan RI
no.72/Menkes/II/1988 tentang kewajiban
melaporkan pasien dengan gejala AIDS,
ditetapkan tanggal 11 Pebruari 1988

 Petunjuk pelaksanaannya diatur melalui


Keputusan Direktorat Jenderal Pemberantasan
Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan
Pemukiman No.286-1/PP0304

Divisi BHP, & Medikolegal, FK-USU.


Aspek Hukum
 Isi instruksi menteri tersebut ditujukan kepada
seluruh petugas kesehatan yang mengetahui dan
atau menemukan seorang dengan gejala AIDS

 Mereka wajib segera melaporkannya


kepada sarana pelayanan kesehatan terdekat,
dan memperhatikan kerahasiaan pribadi pasien.
Laporan tentang tersangka pasien AIDS atau pasien
dengan seropositif harus dijaga kerahasiaannya dan
tidak boleh dibaca oleh yang tidak berkepentingan

Divisi BHP, & Medikolegal, FK-USU.


PRACTICE TO MAKE A MEDICAL DECISION
CASE :
The pneumonia patient with HIV who was denied treatment
A 45-year-old truck driver with cough, fever and chest pain
was diagnosed as a case of pneumonia. Since it was
considered to be relatively rare, a screening for HIV was
done and he was found to be positive.
When the results showed this patient to be HIV-positive,
the assistant doctors and managers wanted him to be
discharged immediately.
This created a very unpleasant situation for the patient.
The hospital staff became very vocal about the patient's
immediate discharge.
The poor patient was kept in the corridor all the time.
The patient was discharged and was told to seek treatment
elsewhere.

Divisi BHP, & Medikolegal, FK-USU.


Questions
Should informed consent have been obtained in this case
before testing for HIV? Consider the ethical implications
of first taking a test without consent and subsequently
denying treatment.

Would this patient, in your opinion, be justified in suing the


hospital? Why/why not?

Would it have been possible to treat for pneumonia without


any risk for the concerned hospital staff?
Identify different options available to treat this patient,
and at the same time manage the fear of the hospital staff.

As a junior doctor, would you openly have gone against


the decision to deny this patient treatment?

Divisi BHP, & Medikolegal, FK-USU.


TERIMA KASIH

You might also like