You are on page 1of 28

Appendisitis

Ihsanul Ma’arif
DEFINISI

Peradangan dari apendiks


veriformis, dan merupakan
penyebab abdomen akut yang
paling sering.

Reksoprodjo, Soelarto (ed). Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Tangerang: Binapura. Aksara.
Sjamsuhidajat & de jong. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah.Jakarta: EGC
ANATOMI APPENDIX

Putz R, Pabst R. Sobotta:Atlas der Anatomie des


Menschen. 22nd ed. SuyonoJ, Sugiharto L, Novrianti A,
Liena, penerjemah. Sobotta:Atlas AnatomiManusia.
Edisi 22. Jilid 1. Jakarta: EGC, 2007
ANATOMI APPENDIX

Putz R, Pabst R. Sobotta:Atlas der Anatomie des Menschen. 22nd ed. SuyonoJ, Sugiharto L,
Novrianti A, Liena, penerjemah. Sobotta:Atlas AnatomiManusia. Edisi 22. Jilid 1. Jakarta: EGC,
2007
FISIOLOGI APPENDIX
Imunoglobulin sekretoar yang dihasilkan oleh Gut
Associated Lymphoid Tissue (GALT) yang terdapat di
sepanjang saluran cerna termasuk apendiks adalah
IgA, imunoglobulin tersebut sangat efektif sebagai
pelindung terhadap infeksi.

Reksoprodjo, Soelarto (ed). Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah.


Tangerang: Binapura. Aksara. Sjamsuhidajat & de jong. 2010.
Buku Ajar Ilmu Bedah.Jakarta: EGC
EPIDEMIOLOGI

• Pria dibanding wanita yakni 1 : 1.


• Apendisitis dapat ditemukan pada semua usia.
• Insidensi tertinggi pada kelompok usia 20 hingga 30

Reksoprodjo, Soelarto (ed). Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Tangerang: Binapura. Aksara.
Sjamsuhidajat & de jong. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah.Jakarta: EGC
ETIOLOGI

Reksoprodjo, Soelarto (ed). Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Tangerang: Binapura. Aksara.
Sjamsuhidajat & de jong. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah.Jakarta: EGC
KLASIFIKASI

APPENDISITIS

APPENDICITIS
APPENDICITIS
AKUT
KRONIK

1. Appendisitis akut sederhana


2. Appendisitis akut purulenta
3. Appendisitis akut ganggrenosa
4. Appendisitis Infiltrat
5. Appendisitis abses
6. Appendisitis perforasi
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASIKLINIS

Terdapat juga keluhan Biasanya juga terdapat


anoreksia, malaise, dan konstipasi, tetapi
demam yang tidak terlalu kadang-kadang terjadi
tinggi. diare, mual, dan muntah.

Bermula dari nyeri di


daerah umbilikus atau Bertambah nyeri pada
periumbilikus (nyeri
bersifat severe dan pergerakan, berjalan,
steady) beralih ke atau batuk
kuadran kanan bawah

GEJALA
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan uji psoas dan uji obturator merupakan pemeriksaanyang
lebih ditujukan untuk mengetahui letakapendiks.
ALVARADO SCORE
• SYMPTOM :
– Migrate point pain :1 •Nilai ≥7:
– ANOREXIA :1 Appendisitis akut yang perlu
– NAUSEA/VOMIT :1 pembedahan dini
• SIGN
•Nilai 5-6:
– RLQ tenderness :2 Possible appendisitis tidak perlu
– Rebound :1 pembedahan antibiotik
– Temperature :1
• Lab •Nilai 1-4:
– Leukositosis dipertimbangkan appendisitis
:2
akutobservasi
– Left shift :1
Pemeriksaan Fisik
• Colok dubur: jangan terlewatkan!!!

• Tonus musculus sphincter ani baik


• Ampula kolaps
• Nyeri tekan pada daerah jam 09.00-12.00
PEMERIKSAANPENUNJANG
LABORATORIUM: PENCITRAAN:
– Radiografi
Leukosit rata - • Berguna untuk mencari
rata 10.000 - gejala komplikasi
18.000/mm3 • Memperlihatkanbayangan
,>20.000/mm batu radiopak didaerah
tersebut

Shift to – USG
• Gambaran: dilatasi lumen,
the left dinding tebal
dominan
PMN
LED
(infilrat)
PENATALAKSANAAN

Terapi pilihan satu-satunya:pembedahan (apendektomi) !!!

Operasi tergantung waktu 

Apendisitis akutsegera, dilakukan persiapan operasi

Apendisitis perforasi (cito)


Local atau umum, segera lakukan laparotomi
Perbaikan KU dengan infus, pemberian antibiotic untuk gram (-) dan (+)
sertta kuman anaerob dan pemasangan NGT dilakukan sebelum operasi

Apendisitis abses (cito)


Dilakukan insisi dan drainage saja dengan cara lokal anastesi dan
bila mungkin extra peritoneal.
Apendektomi dilakukan setelah 6-8 minggu kemudian.
DIAGNOSIS BANDING

Infeksi
Gastroenteritis panggul

Urolitiasis
pielium/
KET ureter kanan

Penyakit
saluran cerna
lainnnya
KOMPLIKASI

• Perforasi

• Peritonitis

• Massa Periapendikuler
PROGNOSIS

• Mortalitas:
- 0,1% pada appendicitis akut
- 3% bila ruptur
- 15% bila ruptur pada geriatri.
• Penyebab kematian: sepsis tidak terkontrol, emboli paru,
aspirasi.
• Komplikasi yang mungkin terjadi:
– Akut: infeksi luka operasi.
– Kronis: perlengketan, ileus obstruksi, hernia.
TERIMAKASIH

You might also like