Professional Documents
Culture Documents
Epimer
Anomer
Gula tersubstitusi
Gula teroksidasi/ tereduksi
KARBOHIDRAT (10)
• Ikatan glikosidik adalah ikatan yang
menggabungkan molekul monosakarida
membetuk molekul yang lebih besar
• Monosakarida dapat ditautkan dengan gula
lainnya melalui ikatan O-glikosidik
membentuk disakarida. Gugus anomerik
pada monosakarida kedua dapat langsung
menglikosidasi gugus hidroksil pada
monosakarida ketiga menghasilkan
trisakarida, dan seterusnya
KARBOHIDRAT (11)
KARBOHIDRAT (12)
• Polisakarida adalah polimer yang tersusun atas
sejumlah besar monosakarida yang bertautan
melalui ikatan glikosidik
• Fungsi utamanya adalah sebagai komponen
struktural atau sebagai bentuk penyimpanan
energi
• Pati ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan
merupakan polimer linear yang tersusun atas
α-D-glukosa yang dihubungkan dengan tautan
α (1 → 4) dan kadang-kadang mempunyai
cabang dengan penambahan tautan α (1 → 6)
KARBOHIDRAT (13)
• Glikogen ditemukan pada hewan,
serupa dengan pati tetapi mengandung
jauh lebih banyak cabang-cabang yang
meluas
• Selulosa merupakan penyusun utama
dinding sel tumbuhan, juga merupakan
polimer linear yang tersusun atas
glukosa, tetapi dihubungkan dengan
tautan β(1 → 4)
KARBOHIDRAT (14)
KARBOHIDRAT (15)
Monosakarida
(glukosa, galaktosa,
dan fruktosa) yang
terbentuk oleh enzim
pencernaan diserap
oleh sel absortif usus
halus melalui
transport aktif
dependent-Na dan
difusi difasilitasi
LIPID
• Lipid merupakan kelompok heterogen dari senyawa
yang lebih berkerabat karena sifat fisiknya
dibandingkan sifat kimianya.
• Sifat umum lipid :
- Relatif tidak dapat larut di dalam air
- Larut di dalam pelarut non polar seperti eter,
kloroform, dan benzen.
• Pengetahuan tentang biokimia lipid amat penting
untuk memahami banyak bidang biomedis mutakhir,
seperti obesitas, aterosklerosis, dan peran asam
lemak tak jenuh ganda pada bidang gizi & kesehatan.
24
Klasifikasi lipid (hasil modifikasi klasifikasi Bloor) :
1. Lipid sederhana : ester asam lemak dengan berbagai
alkohol.
a. Lemak : ester asam lemak dengan gliserol. Contoh : triasilgliserol
(trigliserida)
b. Malam : ester asam lemak dengan alkohol monohidrat berbobot
molekul lebih tinggi.
2. Lipid kompleks : ester asam lemak yang mengandung
gugus-gugus lain di samping alkohol dan asam lemak.
a. Fosfolipid : kelompok lipid, yang selain mengandung asam lemak
dan alkohol, juga mengandung residu asam fosfat, sering
mengandung nitrogen dan substituen lain, misal, pada
gliserofosfolipid, alkohol yang dimilkinya adalah gliserol, dan
alkohol pada sfingolipid adalah sfingosin.
25
b. Glikolipid (glikosfingolipid) : kelompok lipid yang
mengandung asam lemak, sfingosin, dan karbohidrat.
c. Lipid kompleks lain : sulfolipid, aminolipid, lipoprotein.
• Asilgliserol (gliserida), kolesterol, dan ester kolesteril
dinamakan lemak netral karena tidak bermuatan.
• Pembagian lain yang lebih sederhana adalah :
Lipid digolongkan menjadi dua, yaitu lipid yang
dapat terhidrolisis dan lipid yang tidak dapat
terhidrolisis
26
• Lipid yang dapat terhidrolisis :
- Ester sederhana :
lemak/triasilgliserol (gliserol + 3 asam lemak)
lilin ( lemak alkohol + asam lemak)
ester sterol (sterol + asam lemak)
- Fosfolipid (ciri khas: komponen fosfat)
asam fosfatidat (gliserol + 2 asam lemak + fosfat)
fosfatidat (gliserol + 2 asam lemak + fosfat + alkohol)
sfingolipid (sfingosin + asam lemak + fosfat + aminoalkohol)
- Glikolipid (ciri khas: komponen gula)
Serebrosida (asam lemak + sfingosin + satu gula)
Gangliosida (asam lemak + sfingosin + beberapa gula)
• Lipid yang tidak dapat terhidrolisis :
- Senyawa hidrokarbon : alkana, karotenoid
- Lipid alkohol : alkanol berantai panjang, sterol (kolesterol), steroid
(estradiol, testosteron)
- Asam : asam lemak, eikosanoid
27
29
• Peranan biologik lipid :
- Bahan bakar (cadangan energi)
- Bahan pembentuk (lipid membran)
- Isolator (isolasi termal, isolasi sel, isolasi elektrik)
- Vitamin larut lemak
- Asam lemak esensial (asam linoleat, asam linolenat, asam arakidonat)
- Hormon, mediator, faktor pertumbuhan
30
ASAM LEMAK : KOMPONEN UTAMA LIPID
• Asam lemak adalah asam karboksilat dengan
rantai hidrokarbon yang panjang.
Rumus umum : O R : rantai karbon
yang jenuh atau yang
tidak jenuh terdiri
atas 4 – 24 buah
R – C – OH atom karbon
33
• Atom karbon kedua dan ketiga disebut sebagai
α dan β. Gugus metil pada ujung distal rantai
disebut karbon ω.
• Posisi ikatan rangkap diberi simbol Δ diikuti
nomor superskrip. Contoh : sis- Δ9 berarti
ikatan rangkap sis antara atom karbon 9 dan
10.
34
• Selain itu posisi ikatan rangkap dapat pula
dinyatakan dengan cara menghitung dari
ujung distal, dengan atom karbon ω sebagai
atom karbon nomor satu.
• Contoh :
35
37
Asam lemak jenuh
38
Asam lemak tak jenuh
39
PENCERNAAN & PENYERAPAN LEMAK
40
41
PROTEIN (1)
• Istilah protein pertama kali
diungkapkan oleh Mulder (1840),
seorang ilmuwan asal Belanda
• Protein berasal dari bahasa Yunani;
proteios, yang berarti pertama/yang
mula-mula
• Protein merupakan polipeptida
dengan berat molekul tinggi sebagai
struktur dasar semua sel hidup
PROTEIN (2)
• Berat molekulnya ± 8.000-10.000 dA
• Protein sederhana: hanya
mengandung asam-asam amino
• Protein kompleks: mengandung
bahan tambahan yang bukan asam
amino seperti: lipid dan
karbohidrat.
• Nitrogen, fosfor dan sulfur
merupakan dua unsur penting yang
terdapat pada protein dan tidak ada
pada lemak dan KH
PROTEIN (3)
• Unit dasar dari struktur protein
adalah asam amino.
• Terdapat 20 macam asam amino
yang digunakan untuk mensintesis
protein di ribosom. Sebab
keduapuluh asam amino ini saja yang
memiliki sandi genetik.
• Asam amino terdiri atas α-karbon
asam amino yang mengikat gugus
amino, gugus karboksil, atom
hirogen, dan gugus/rantai samping
tertentu (gugus R).
PROTEIN (4)
• Pada pH faali, gugus amino
membawa sebuah proton dan
bermuatan positif, sedangkan gugus
karboksil melepaskan sebuah proton
dan bermuatan negatif (ion
dipolar=zwitterion form)
• Adanya muatan yang berlawanan
inilah yang memungkinkan terjadinya
ikatan antar asam amino yang
dikenal sebagai ikatan peptida.
PROTEIN (5)
• Jika gugus amino dan gugus karboksil
pada asam amino bergabung
membentuk ikatan peptida, unsur
asam aminonya disebut residu asam
amino.
• Sebuah peptida terdiri atas dua atau
lebih residu asam amino yang
dihubungkan oleh ikatan peptida.
• Polipetida merupakan peptida
dengan lebih dari 10 asam amino.
• Gugus amino suatu asam amino dengan gugus
karboksil asam amino yang lain dapat saling bereaksi
membentuk ikatan peptida
• Polimerisasi asam
asam amino ini
selanjutnya
membentuk
biomolekul protein Peptide bond
Asam amino non-proteinogenik
Asam amino non-esensial
β-N-glycosidic bond
Ribose X = OH
Deoxyribose X = H
Bases, Nucleosides, Nucleotides
Acid–anhydride bond
Bases, Nucleosides, Nucleotides
Bases, Nucleosides, Nucleotides
Bases, Nucleosides, Nucleotides
Bases, Nucleosides, Nucleotides
Nucleotide and nucleic acid nomenclature
Bases, Nucleosides, Nucleotides
Nucleotide and nucleic acid nomenclature
Structure of DNA
Structure of DNA
Structure of DNA
Structure of DNA
Functions of nucleic acids
Functions:
• deoxyribonucleic acid (DNA) functions
solely in information storage, while ribonucleic
• acids (RNAs) are involved in most
steps of gene expression and protein biosynthesis
Functions of nucleic acids
3. Serving as mediators of numerous important
cellular processes such as second messengers in
signal transduction events.
The predominant second messenger is cyclic-AMP
(cAMP), a cyclic derivative of AMP formed from
ATP.
Functions of nucleic acids
4. Controlling numerous enzymatic reactions
through allosteric effects on enzyme activity.
5. Serving as activated intermediates in
numerous biosynthetic reactions.
Porfirin
• Porfirin merupakan senyawa organik
heterosiklik aromatik yang ditandai oleh
adanya satu gugus pirolin dan tiga gugus pirol
yang saling berhubungan melalui jembatan
metenil (=CH-), merupakan senyawa
berwarna, dimana kata porfirin sendiri berasal
dari bahasa Yunani yang berarti “ungu”
Pirolin