You are on page 1of 102

BIOMOLEKUL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNISA


Palu, 10 November 2011
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti dan mempelajari kuliah ini
mahasiswa dapat menjelaskan definisi,
klasifikasi, struktur, dan fungsi biomolekul
(Karbohidrat, Lipid, Protein, Asam nukleat, dan
Porfirin)
PENDAHULUAN
• Biomolekul adalah molekul-molekul penyusun
komponen tubuh makhluk hidup
• Karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen
merupakan konstituen utama biomolekul
• Biomolekul utama tubuh adalah asam nukleat,
protein, polisakarida (karbohidrat), lipid serta
porfirin
KARBOHIDRAT (1)
• Karbohidrat adalah senyawa
karbonil alami dengan beberapa
gugus hidroksi
• Yang tergolong dalam karbohidrat
adalah monosakarida dan
polimernya (oligosakarida dan
polisakarida
KARBOHIDRAT (2)
• Berdasarkan letak gugus
karbonilnya, monosakarida dapat
dibedakan menjadi dua jenis yaitu
aldosa dan ketosa
• Aldosa: gugus karbonilnya berada
pada ujung rantai dan berfungsi
sebagai aldehida
• Ketosa: gugus karbonilnya berlokasi
di dalam rantai
KARBOHIDRAT (3)
• Monosakarida sederhana juga
dapat digolongkan menurut jumlah
atom karbon yang dikandungnya
• Triosa – gula 3-karbon
• Tetrosa – gula 4-karbon
• Pentosa – gula 5-karbon
• Heksosa – gula 6-karbon
• Heptosa – gula 7-karbon
• Dst,......
KARBOHIDRAT (4)
• Gliseraldehida merupakan aldosa
yang paling sederhana
• Gliseraldehida merupakan aldotriosa
• Dihidroksiaseton merupakan senyawa
induk (=bentuk paling sederhana)
dari ketosa
• Dihidroksiaseton merupakan suatu
isomer struktural dari gliseraldehida
KARBOHIDRAT (5)
• Rantai karbon pada monosakarida
diberi nomor yang dimulai dari
karbon aldehid untuk aldosa dan
karbon terminal yang paling dekat
dengan karbon keto
KARBOHIDRAT (6)
• Monosakarida yang memiliki rumus kimiawi sama
namun berbeda pada posisi satu atau lebih gugus
hidroksilnya disebut sebagai stereoisomer
• Jika hanya satu perbedaan posisi gugus hidroksil
disebut epimer
• Epimer memiliki perangkat (=sifat) fisik dan kimia
yang berbeda
KARBOHIDRAT (7)
• Kebanyakan monosakarida secara
spontan membentuk struktur cincin
dimana gugus aldehid (atau keto)
membentuk ikatan hemiasetal (atau
hemiketal) dengan satu dari gugus
hidroksil
• Furanosa: cincin mengandung 5 atom C
• Piranosa: cincin mengandung 6 atom C
KARBOHIDRAT (8)
• Di dalam air hanya satu dari 40 ribu
molekul glukosa yang berbentuk cincin
terbuka
• Saat struktur cincin terbentuk, karbon-
1 dari glukosa menjadi asimetris,
sehingga dua isomer α-D-glukosa dan
β-D-glukosa dapat terbentuk
• Dua isomer tersebut disebut anomer
KARBOHIDRAT (9)

Epimer

Anomer
Gula tersubstitusi
Gula teroksidasi/ tereduksi
KARBOHIDRAT (10)
• Ikatan glikosidik adalah ikatan yang
menggabungkan molekul monosakarida
membetuk molekul yang lebih besar
• Monosakarida dapat ditautkan dengan gula
lainnya melalui ikatan O-glikosidik
membentuk disakarida. Gugus anomerik
pada monosakarida kedua dapat langsung
menglikosidasi gugus hidroksil pada
monosakarida ketiga menghasilkan
trisakarida, dan seterusnya
KARBOHIDRAT (11)
KARBOHIDRAT (12)
• Polisakarida adalah polimer yang tersusun atas
sejumlah besar monosakarida yang bertautan
melalui ikatan glikosidik
• Fungsi utamanya adalah sebagai komponen
struktural atau sebagai bentuk penyimpanan
energi
• Pati ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan
merupakan polimer linear yang tersusun atas
α-D-glukosa yang dihubungkan dengan tautan
α (1 → 4) dan kadang-kadang mempunyai
cabang dengan penambahan tautan α (1 → 6)
KARBOHIDRAT (13)
• Glikogen ditemukan pada hewan,
serupa dengan pati tetapi mengandung
jauh lebih banyak cabang-cabang yang
meluas
• Selulosa merupakan penyusun utama
dinding sel tumbuhan, juga merupakan
polimer linear yang tersusun atas
glukosa, tetapi dihubungkan dengan
tautan β(1 → 4)
KARBOHIDRAT (14)
KARBOHIDRAT (15)

Monosakarida
(glukosa, galaktosa,
dan fruktosa) yang
terbentuk oleh enzim
pencernaan diserap
oleh sel absortif usus
halus melalui
transport aktif
dependent-Na dan
difusi difasilitasi
LIPID
• Lipid merupakan kelompok heterogen dari senyawa
yang lebih berkerabat karena sifat fisiknya
dibandingkan sifat kimianya.
• Sifat umum lipid :
- Relatif tidak dapat larut di dalam air
- Larut di dalam pelarut non polar seperti eter,
kloroform, dan benzen.
• Pengetahuan tentang biokimia lipid amat penting
untuk memahami banyak bidang biomedis mutakhir,
seperti obesitas, aterosklerosis, dan peran asam
lemak tak jenuh ganda pada bidang gizi & kesehatan.
24
Klasifikasi lipid (hasil modifikasi klasifikasi Bloor) :
1. Lipid sederhana : ester asam lemak dengan berbagai
alkohol.
a. Lemak : ester asam lemak dengan gliserol. Contoh : triasilgliserol
(trigliserida)
b. Malam : ester asam lemak dengan alkohol monohidrat berbobot
molekul lebih tinggi.
2. Lipid kompleks : ester asam lemak yang mengandung
gugus-gugus lain di samping alkohol dan asam lemak.
a. Fosfolipid : kelompok lipid, yang selain mengandung asam lemak
dan alkohol, juga mengandung residu asam fosfat, sering
mengandung nitrogen dan substituen lain, misal, pada
gliserofosfolipid, alkohol yang dimilkinya adalah gliserol, dan
alkohol pada sfingolipid adalah sfingosin.

25
b. Glikolipid (glikosfingolipid) : kelompok lipid yang
mengandung asam lemak, sfingosin, dan karbohidrat.
c. Lipid kompleks lain : sulfolipid, aminolipid, lipoprotein.
• Asilgliserol (gliserida), kolesterol, dan ester kolesteril
dinamakan lemak netral karena tidak bermuatan.
• Pembagian lain yang lebih sederhana adalah :
Lipid digolongkan menjadi dua, yaitu lipid yang
dapat terhidrolisis dan lipid yang tidak dapat
terhidrolisis

26
• Lipid yang dapat terhidrolisis :
- Ester sederhana :
 lemak/triasilgliserol (gliserol + 3 asam lemak)
 lilin ( lemak alkohol + asam lemak)
 ester sterol (sterol + asam lemak)
- Fosfolipid (ciri khas: komponen fosfat)
 asam fosfatidat (gliserol + 2 asam lemak + fosfat)
 fosfatidat (gliserol + 2 asam lemak + fosfat + alkohol)
 sfingolipid (sfingosin + asam lemak + fosfat + aminoalkohol)
- Glikolipid (ciri khas: komponen gula)
 Serebrosida (asam lemak + sfingosin + satu gula)
 Gangliosida (asam lemak + sfingosin + beberapa gula)
• Lipid yang tidak dapat terhidrolisis :
- Senyawa hidrokarbon : alkana, karotenoid
- Lipid alkohol : alkanol berantai panjang, sterol (kolesterol), steroid
(estradiol, testosteron)
- Asam : asam lemak, eikosanoid

27
29
• Peranan biologik lipid :
- Bahan bakar (cadangan energi)
- Bahan pembentuk (lipid membran)
- Isolator (isolasi termal, isolasi sel, isolasi elektrik)
- Vitamin larut lemak
- Asam lemak esensial (asam linoleat, asam linolenat, asam arakidonat)
- Hormon, mediator, faktor pertumbuhan

30
ASAM LEMAK : KOMPONEN UTAMA LIPID
• Asam lemak adalah asam karboksilat dengan
rantai hidrokarbon yang panjang.
Rumus umum : O R : rantai karbon
yang jenuh atau yang
tidak jenuh terdiri
atas 4 – 24 buah
R – C – OH atom karbon

• Asam lemak terutama berada dalam bentuk


ester dengan alkohol, misalnya dengan
gliserol, sfingosin, atau kolesterol.
• Asam lemak ditemukan juga dalam bentuk
tidak teresterisasi yang dikenal sebagai asam
lemak bebas (FFA = free fatty acid)
31
• Berdasarkan ikatan rangkapnya, asam lemak
dibedakan menjadi :
Asam lemak jenuh TIDAK ADA ikatan rangkap
Asam lemak tidak jenuh ADA ikatan rangkap
• Asam lemak memiliki tata nama tersendiri, yaitu
nama sistematik dan nama umum.
• Tata nama sistematik berasal dari nama
hidrokarbon induknya dan dibedakan menjadi :
Asam lemak jenuh oat
Asam lemak tidak jenuh enoat
• Contoh : Hidrokarkon asal : oktadekana (C18)
Asam lemak jenuh C18 : asam oktadekanoat
Asam lemak tak jenuh : asam oktadesienoat (1 ikatan
rangkap); asam oktadekadienoat
(2 ikatan rangkap), dst.
32
• Selain tata nama sistematik dan umum, asam
lemak juga memiliki simbol yang menunjukkan
struktur kimianya.
• Contoh :
– 18 : 0 = asam lemak C18 tanpa ikatan rangkap
– 18 : 2 = asam lemak C18 dengan 2 ikatan rangkap
• Nomor atom karbon pada asam lemak dimulai
dari ujung karboksil :

33
• Atom karbon kedua dan ketiga disebut sebagai
α dan β. Gugus metil pada ujung distal rantai
disebut karbon ω.
• Posisi ikatan rangkap diberi simbol Δ diikuti
nomor superskrip. Contoh : sis- Δ9 berarti
ikatan rangkap sis antara atom karbon 9 dan
10.

34
• Selain itu posisi ikatan rangkap dapat pula
dinyatakan dengan cara menghitung dari
ujung distal, dengan atom karbon ω sebagai
atom karbon nomor satu.
• Contoh :

35
37
Asam lemak jenuh

38
Asam lemak tak jenuh

39
PENCERNAAN & PENYERAPAN LEMAK

• Triasilgliserol (trigliserida) adalah lemak utama


dalam makanan manusia karena merupakan lemak
simpanan utama dalam tumbuhan dan hewan yang
menjadi makanan kita.

40
41
PROTEIN (1)
• Istilah protein pertama kali
diungkapkan oleh Mulder (1840),
seorang ilmuwan asal Belanda
• Protein berasal dari bahasa Yunani;
proteios, yang berarti pertama/yang
mula-mula
• Protein merupakan polipeptida
dengan berat molekul tinggi sebagai
struktur dasar semua sel hidup
PROTEIN (2)
• Berat molekulnya ± 8.000-10.000 dA
• Protein sederhana: hanya
mengandung asam-asam amino
• Protein kompleks: mengandung
bahan tambahan yang bukan asam
amino seperti: lipid dan
karbohidrat.
• Nitrogen, fosfor dan sulfur
merupakan dua unsur penting yang
terdapat pada protein dan tidak ada
pada lemak dan KH
PROTEIN (3)
• Unit dasar dari struktur protein
adalah asam amino.
• Terdapat 20 macam asam amino
yang digunakan untuk mensintesis
protein di ribosom. Sebab
keduapuluh asam amino ini saja yang
memiliki sandi genetik.
• Asam amino terdiri atas α-karbon
asam amino yang mengikat gugus
amino, gugus karboksil, atom
hirogen, dan gugus/rantai samping
tertentu (gugus R).
PROTEIN (4)
• Pada pH faali, gugus amino
membawa sebuah proton dan
bermuatan positif, sedangkan gugus
karboksil melepaskan sebuah proton
dan bermuatan negatif (ion
dipolar=zwitterion form)
• Adanya muatan yang berlawanan
inilah yang memungkinkan terjadinya
ikatan antar asam amino yang
dikenal sebagai ikatan peptida.
PROTEIN (5)
• Jika gugus amino dan gugus karboksil
pada asam amino bergabung
membentuk ikatan peptida, unsur
asam aminonya disebut residu asam
amino.
• Sebuah peptida terdiri atas dua atau
lebih residu asam amino yang
dihubungkan oleh ikatan peptida.
• Polipetida merupakan peptida
dengan lebih dari 10 asam amino.
• Gugus amino suatu asam amino dengan gugus
karboksil asam amino yang lain dapat saling bereaksi
membentuk ikatan peptida
• Polimerisasi asam
asam amino ini
selanjutnya
membentuk
biomolekul protein Peptide bond
Asam amino non-proteinogenik
Asam amino non-esensial

• Tidak diperlukan dalam diet


• Dapat dibentuk dari asam a-keto melalui
reaksi transaminasi dan reaksi-reaksi
selanjutnya
• Alanine • Glycine
• Asparagine • Proline
• Aspartate • Serine
• Glutamate • Cysteine (from Met*)
• Glutamine • Tyrosine (from Phe*)

* Essential amino acids


Asam amino esensial

• Diperlukan/ diperoleh dari diet


• Sel tidak dapat membuat rangka
karbonnya
• Arginine* • Lysine
• Histidine* • Methionine
• Isoleucine • Threonine
• Leucine • Phenylalanine
• Valine • Tryptophan

* Essential in children, not in adults


PROTEIN (7)
Struktur protein terdiri atas 4
• Struktur primer merupakan urutan
linear asam amino yang disatukan
oleh ikatan peptida.
• Struktur sekunder, daerah di dalam
rantai peptida dapat membentuk
struktur reguler, berulang, dan lokal
yang terjadi akibat adanya ikatan
hidrogen antara atom-atom ikatan
peptida. Mencakup α-heliks dan β-
pleated sheet.
PROTEIN (8)
• Struktur tertier merupakan
hubungan antar domain struktur
sekunder dan antar residu yang
letaknya terpisah jauh.
• Struktur kuartener merupakan
struktur tiga dimensi suatu protein
yang terdiri dari subunit, dimana
subunit tersebut disatukan oleh
interaksi nonkovalen berupa interaksi
elektrostatik, hidrofobik, dan ikatan
hidrogen
Pencernaan dan Penyerapan Protein
- Pencernaan protein dari diit berawal di lambung dan berakhir
di usus halus.
- Enzim proteolitik (= protease) menguraikan protein makanan
menjadi asam amino konstituennya.
ASAM NUKLEAT (1)
• Asam nukleat terdiri dari gula
pentosa, campuran basa nitrogen,
dan ortofosfat
• Gula pentosa dibedakan menjadi:
• 2-deoksi-D-ribosa → untuk asam
deoksiribonukleat (DNA)
• D-ribosa → untuk asam ribonukleat
(RNA)
ASAM NUKLEAT (2)
• Terdapat dua basa nitrogen yang umum
dalam DNA dan RNA: purin dan pirimidin
• Pirimidin yang paling banyak ditemukan
dalam DNA adalah timin (Thy) dan sitosin
(Cyt) dan dalam RNA adalah urasil (Ura)
dan sitosin
• Purin yang paling banyak ditemukan
pada DNA dan RNA adalah adenin (Ade)
dan guanin (Gua)
ASAM NUKLEAT (3)
• Dalam struktur asam nukleat,
pirimidin atau purin berikatan
dengan gula menghasilkan
nukleosida
• Contoh:
– Adenin + ribosa → adenosin (A)
– Adenin + 2-deoksi-D-ribosa →
2-deoksi adenosin (dA)
ASAM NUKLEAT (4)
• Di dalam sel, gugus 5’-OH dari
komponen gula pada nukleosida pada
umumnya teresterisasi dengan asam
fosfat
• Adenosin + asam fosfat → adenosin-5’-monofosfat (AMP)
• dA + asam fosfat → dAMP
• Kalau rantai 5’-fosfat dihubungkan dengan
rantai fosfat lainnya melalui ikatan asam
anhidrida, maka diperoleh nukleosida
difosfat dan trifosfat. Contoh: ADP dan ATP
ASAM NUKLEAT (5)
• Nukleosida fosfat = nukleotida
• Pada nukleosida dan nukleotida, rantai
pentosa terdapat dalam bentuk
furanosa
• Gula dan basa dihubungkan melalui
suatu ikatan N-glikosidik antara C-1 gula
dan N-9 cincin purin atau N-1 cincin
pirimidin
ASAM NUKLEAT (6)
• Bila rantai fosfat dari suatu nukleotida
bereaksi dengan gugus 3’-OH dari
nukleotida lainnya, maka terbetuk
suatu dinukleotida dengan struktur
asam fosfat diester
• Selanjutnya melalui hubungan dengan
ikatan asam fosfat diester lainnya,
dinukleotida ini diperpanjang sehingga
terbentuk oligonukleotida dan akhirnya
polinuleotida
ASAM NUKLEAT (7)
• Ada 2 gambaran penting pada semua
nukleotida:
– Sebuah rantai polinukleotida memiliki arah tertentu.
Ikatan fosfodiester antara unit monomer adalah antara
3’karbon dari satu monomer dan 5’karbon monomer
berikutnya. Sehingga ujung dari suatu rantai polipeptida
linear adalah berbeda. Ujung yang satu normalnya
membawa 5’fosfat yang unreacted ujung yang lain
membawa 3’gugus hidroksil yang unreacted
– Suatu rantai polinukleotida mempunyai individualitas
yang ditunjukkan oleh urutan dari basanya, sehingga
disebut urutan nukleotida. Urutan ini disebut struktur
primer asam nukleat
ASAM NUKLEAT (8)
• Polinukleotida dengan komponen
ribonukleotida disebut asam
ribonukleat (RNA)
• Polinukleotida yang terbentuk dari
monomer deoksiribonukleotida
disebut asam deoksiribonukleat
(DNA)
ASAM NUKLEAT (9)
• Watson dan Crick 1953
• DNA yang utuh terdiri atas dua
molekul polideoksinukleotida
• Setiap basa dalam satu untai DNA
berhubungan dengan satu basa sejodoh
(komplementer) pada rantai yang
lainnya melalui jembatan hidrogen
• Dalam hal ini adenin komplemen dengan
timin dan guanin komplemen sitosin
ASAM NUKLEAT (11)
• Asam nukleat mempunyai fungsi yang
menentukan penyimpanan dan
pengolahan informasi genetik
• Dalam menjalankan fungsinya terutama
diperlukan kemampuan asam nukleat
untuk membentuk pasangan basa yang
spesifik
• Setiap bagian DNA yang fungsional
dikenal sebagai gen
Bases, Nucleosides, Nucleotides
• Nitrogenous bases: purines and pyrimidines
• Nitrogen-containing heterocycles, cyclic
compounds whose rings contain both carbon
and other elements (hetero atoms).
Bases, Nucleosides, Nucleotides
Bases, Nucleosides, Nucleotides

• Nucleosides: when a nucleic acid base is N-


glycosidically linked to ribose or 2-deoxyribose
Bases, Nucleosides, Nucleotides

β-N-glycosidic bond

Ribose X = OH
Deoxyribose X = H
Bases, Nucleosides, Nucleotides

• Nucleotides: when the 5’phosphate residue is


linked via an acid–anhydride bond to
additional phosphate residues, yields
nucleoside diphosphates and triphosphates—
e. g., ADP and ATP
Bases, Nucleosides, Nucleotides

Acid–anhydride bond
Bases, Nucleosides, Nucleotides
Bases, Nucleosides, Nucleotides
Bases, Nucleosides, Nucleotides
Bases, Nucleosides, Nucleotides
Nucleotide and nucleic acid nomenclature
Bases, Nucleosides, Nucleotides
Nucleotide and nucleic acid nomenclature
Structure of DNA
Structure of DNA
Structure of DNA
Structure of DNA
Functions of nucleic acids
Functions:
• deoxyribonucleic acid (DNA) functions
solely in information storage, while ribonucleic
• acids (RNAs) are involved in most
steps of gene expression and protein biosynthesis
Functions of nucleic acids
3. Serving as mediators of numerous important
cellular processes such as second messengers in
signal transduction events.
The predominant second messenger is cyclic-AMP
(cAMP), a cyclic derivative of AMP formed from
ATP.
Functions of nucleic acids
4. Controlling numerous enzymatic reactions
through allosteric effects on enzyme activity.
5. Serving as activated intermediates in
numerous biosynthetic reactions.
Porfirin
• Porfirin merupakan senyawa organik
heterosiklik aromatik yang ditandai oleh
adanya satu gugus pirolin dan tiga gugus pirol
yang saling berhubungan melalui jembatan
metenil (=CH-), merupakan senyawa
berwarna, dimana kata porfirin sendiri berasal
dari bahasa Yunani yang berarti “ungu”
Pirolin

Porfin merupakan senyawa induk porfirin


• Porfirin merupakan sekelompok senyawa
kimia yang banyak terdapat di alam
• Porfirin dapat membentuk kompleks dengan
ion metal yang terikat pada atom nitrogen dari
cincin pirol
• Porfirin besi → hem

• Porfirin magnesium → klorofil (pigmen


fotosintesis pada dedaunan)
• Di dalam tubuh terdapat beberapa protein
yang mengandung senyawa porfirin,
khususnya porfirin besi (=hem)
Terima Kasih
Sukses Selalu
ikayustisia@yahoo.com
ikayustisia@gmail.com

You might also like