You are on page 1of 25

Asuhan Keperawatan pd Klien dg

Perubahan Proses Pikir :


Waham

Heru Wahyudi, S.Kep.Ners


pendahuluan

 Proses pikir yg normal mengandung ide, simbol


dan asosiasi yg terarah kepada tujuan yg
berorientasi pada kenyataan.
 Proses reformasi yg tidak berfungsi dengan baik
akan memperngaruhi proses berpikir sehingga
memberikan dampak kepada proses
komunikasi, dalam berkomunikasi mungkin
inkoheren, tidak berhubungan, berkelit dan tidak
logis.
 Klien tidak mampu lagi mengorganisir dan
menyusun pembicaraan yg logis dan koheren.
pendahuluan
 Ada 3 bentuk proses berpikir : bentuk, arus dan
isi pikir.
 Gangguan isi pikir dapat dilihat dengan adanya
waham.
 Rentang respon neurobiologis:

Adaptif : • Pikiran kadang Mal Adaptif :


• pikiran logis. menyimpang.
•Kelainan
•Persepsi akurat. •Ilusi. pikiran/delusi.
•Emosi konsisten dg •Reaksi emosi •Halusinasi.
pengalaman. berlebihan.
•Ketidakmamp
•Perilaku sesuai. •Perilaku uan mengalami
ganjil/tdk lazim. emosi.
•Hubungan sosial (+)
•Menarik diri. •Isolasi sosial.
Konsep Dasar

Waham adalah :
a. Kepercayaan yg benar-benar salah dan
berfikir yang tidak sesuai dengan orang lain
dan kontradiksi dengan realitas sosial (Stuart
& Sundeen, 1995 ; 146).
b. Suatu kepercayaan yg salah/bertentangan dg
kenyataan dan tidak tetap pada pemikiran
seseorang dan latar belakang sosial budaya
(rowlins, 1991;107)
lanjutan
c. Bentuk lain dari proses kemunduran pikiran
seseorang yaitu dengan mencampuri
kemampuan pikiran untuk di uji dan evaluasi
secara nyata (Judith Heber, 1987;722).
d. Keyakinan tentang suatu di pikiran yangg tidak
sesuai dengan kenyataan atau tidak cocok
dengan intelegensi dan latar belakang
kebudayaannya, biarpun dibuktikan
kemustahilan itu (Maramis, 1991;117)

Kesimpulan  “kepercayaan dan keyakinan yang


salah yang dipertahankan oleh seseorang”
etiology

1. Teori Psikodinamik : stimulus yg kurang


pada masa maternal, tidak adanya
perasaan aman pd masa anak  ego
menjadi rapuh  HDR, putus asa,
cemas  curiga seumur hidup.
Mekanisme yg digunakan dg
memproyeksikan sebagian pertahanan
untuk melawan perasaan tersebut.
2. Teori Biology : faktor genetik.
3. Teori Dinamika Keluarga : seseorang
dengan paranioid memiliki orang tua
jauh, kaku ,pemarah dan menuntut yg
berlebihan sehingga klien mudah
tersinggung pd masa dewasa karena
pengalamn masa lalu.
4. Teori lain: penyebab timbulnya waham
adalah karena adanya gangguan
metabolisme atau infeksi , penyakit
sistemik dan hilangnya pendengaran.
Psikopatology Waham

Seseorang merasa terancam orang lain atau diri


sendiri shg muncul kecemasan atau sesuatu
yg tidak enak akan terjadi menyangkal
ancaman  memproyeksikan pikiran dan
perasaan ke lingkungan sehingga pikiran,
perasaan, keinginan yang negatif dan tidak
dapat diterima akan terlihat datangnya dari luar
dirinya klien berusaha memberikan alasan
tentang interpretasi dirinya thd realita dirinya
dan orang lain.
Type-type Waham (Maramis,1991;117)
1. Waham kejar : klien yakin bahwa ada orang
/ komplotan yg sedang menggangu / bahwa
ia sedang ditipu, dimata-matai atau
kejelekannya diicarakan banyak orang.
2. Waham somatic atau hipokhondik :
keyakinan tentang (sebagian) tubuhnya
yang tidak mungkin benar, misalnya
ususnya busuk, otaknya cair, ada seekor
kuda didalam ususnya.
3. Waham kebesaran : klien yakin memiliki
kekuatan, pendidikan atau kekayaan yg luar
biasa. Misalnya: dia adalah ratu adil,
mempunyai puluhan rumah dan mobil.8
4. Waham keagamaan : waham dengan
tema keagamaan.
5. Waham dosa : keyakinan klien telah
melakukan dosa atau kesalahan yg
tidak bisa diampuni atau dia merasa
bertanggung jawab atas suatu
musibah, misalnya tsunami, gempa,
dll.
6. Waham pengaruh : yakin bahwa
pikiran, emosi atau perbuatannya
diawasi atau dipengaruhi orang lain
atau kekuatan yg aneh.
7. Waham nihilistik : yakin bahwa dunia
ini sudah hancur, atau bahwa dirinya
sendirian dan orang lain sudah mati
semua.
8. Tingkah laku yg dipengaruhi waham :
karena waham ia berbuat tingkah laku
yg demikina.
Manifestasi Klinik
a. Yakin bahwa pikirannya bertanggung
jawab thd kejadian / bencana.
b. Merasa memiliki kekuatan super atau
maha kuasa.
c. Curiga, pemarah, takut ditujukan
lingkungan atau orang lain.
d. Perhatian menurun, sulit berkonsentrasi
pada aktivitas sederhana atau kejadian-
kejadian.
e. Pola bicara tidak logis.
f. Pola tidur tidak teratur.
g. Ambivalen.
Asuhan Keperawatan
1. Faktor Predisposisi
a. Faktor Perkembangan : gagal dlm
tugas perkembangan  rasa saling
percaya tdk terbina, gagal ungkapkan
perasaan dan pikiran dan kehilangan
yg berkepanjangan.
b. Faktor Lingkungan : lingk yg tdk
terapeutik  cemas berkepanjangan
 memicu isolasi diri  GOR
c. Interaksi :
 Curiga, kaku dan tidak toleran.
 Konflik berupa fantasi yg tdk
terselesaikan.
2. Faktor
Presipitasi

1. Faktor Internal : merasa gagal,


kehilangan yg bermakna dan
berulang, ketakutan penyakit fisik.
2. Faktor Eksternal : riwayat aniaya,
kehilangan hubungan penting dg
orang lain, kritikan dari orang lain.
3. Faktor Biokimia : kecurigaan pada
peningkatan dopamin pada otak.
3. Perilaku
1. Dimensi Fisik :
1.1 Aktifitas Kehidupan Sehari-
hari :
a. Nutrisi : delusi keracunan.
b. Tidur : sulit krn takut akan bahaya.
c. Rekreasi : kurang perhatian klien
asyik dg delusi.
d. Aktivitas seksual :
disfungsional,tidak pantas pd
waham kebesaran.
1.2 Kebiasaan-kebiasaan
menolak pengobatan karena takut
akan penganiayaan (waham
penganiayaan).
1.3 Perilaku Destruktif
1. Kurang pengontrolan pikiran,
berdasarkan delusi.
2. Usaha bunuh diri.
3. Pembunuhan.
2. Dimensi Emosional
1. Ekspresi emosi kadang tidak ada/
kadang kurang, kadang lebih.
2. Takut berlebihan s/d isolasi diri.
3. Curiga dan tdk percaya orang lain.
4. Kasar, tdk menghargai, suka marah.
5. Bingung dan senang berfantasi.
6. Merasa bersalah atau malu.
7. Bermusuhan.
3. Dimensi Intelektual
a. Ada persepsi yg salah.
b. Kesulitan mengambil keputusan.
c. Perubahan Proses Pikir, keinginan
bunuh diri, melukai orang lain.
d. Bingung.
e. Defence mechanism : denial,
proyeksi, regresi.
f. Tdk mampu berfikir abstrak.
g. Kurang pendapat dan pengetahuan.
4. Dimensi Sosial

a. Persepsi diri tidak realistis.


b. Curiga, sulit beradaptasi.
c. Menarik diri.
d. Adanya faktor budaya yg
berkontribusi dlm terbentuknya
waham.
e. Merasa sebagai orang
terkenal/tokoh yg hebat.
5. Dimensi Spiritual

a. Kepercayan yang berlebihan.


b. Tidak mampu menikmati hidup.
c. Merasa dirinya tuhan.
Mekanisme koping

1. Denial : menghindari kenyataan.


2. Proyeksi : mengatakan harapan,
pikiran, perasaan,motivasi sendiri
sebagai harapan, pikiran,
perasaan,motivasi sendiri orang lain.
3. Dissosiasi/ regresi : memisahkan diri
dengan lingkungan.
Diagnosa Keperawatan
Kerusakan Komunikasi Verbal

Perubahan Proses Pikir :


Waham

Gangguan Konsep Diri : Harga Diri


Rendah
Perencanaan
Tujuan Umum : klien dapat melakukan
komunikasi verbal.
Tujuan Khusus : Klien dapat
1. Membina hubungan saling percaya.
2. Mengindentifikasi kemampuan yang
dimiliki.
3. Mengidentifikasi kebutuhan yg tidak
terpenuhi.
4. Dukungan keluarga.
5. Menggunakanobat dengan benar.
Prinsip intervensi
1. Jangan membantah atau mendukung
waham klien.
2. Yakinkan klien aman dan terlindung.
3. Perhatikan apakah waham mengganggu
ADL.
4. Beri reinforcement pd penampilan dan
kemampan klien yg positif.
5. Sertakan dalam TAK.
6. Libatkan keluarga.

You might also like