You are on page 1of 26

ASUHAN

KEPERAWATAN PADA
KLIEN DENGAN
MENARIK
DIRI
Pendahuluan

 Mempunyai karakteristik individu sensitive


terhadap kebutuhan orang lain (stuart
sundeen).
 Hubungan sehat  komunikasi terbuka
dalam mengekspresikan perasaannya,
penerimaan terhadap nilai-nilai orang lain,
perpisahan, emphati dengan penuh
pengertian (Roger).
pendahuluan

 Perilaku individu berkembang dengan


meningkatnya hubungan dan pengalaman
interpersonal  individu diasuh sikap + (tidak
terlalu melindungi dan memberikan
kebebasan sesuai dengan tugas
perkembangan.

HUBUNGAN INTERPERSONAL DG BAIK


pendahuluan

 Proses interpersonal antara perawat dengan klien


 membantu klien membangun rasa percaya,
aman, dan hubungan yang menyenangkan.

Individu sulit untuk ekspresikan perasaan pribadi.

Enggan terlibat dalam hubungan.

MENARIK DIRI
Menarik Diri

 Individu memisahkan diri dari orang lain di


awali dengan sikap individu mengisolasikan
diri dari lingkungan sekitarnya yang berakibat
orang lain cenderung akan mengisolasika
individu tersebut (Stuart – Sundeen).

 Menurut Schultz dan Dark : perilaku menarik


diri adalah gangguan dalam berhubungan
(dengan diri sendiri dan orang lain)
Rentang Respon
Respon Respon
Adaptif Maladaptif

Solitude Alloness Loneliness


Autonomi Manipulasi Ekploitation
Mutuality Dependency Menarik diri
interdependen Curiga Paranoid

PERLU INTERVENSI
Siklus Masalah (lingkaran Syetan)

KECEMASAN

INTERNAL FOCUS
MENINGKAT MENARIK DIRI

STIMULUS EKSTERNAL
MENURUN
Karakteristik Menarik Diri

1. Secara Fisik.
a. Menghindari kontak sosial.

b. Menyendiri.

c. Menjauhi orang lain.


2. Secara Verbal.
a. Menghindari kontak verbal (diam / membisu).

b. Respon terbatas terhadap rangsang internal.


Faktor2 yang mempengaruhi Perilaku
Menarik Diri

1. Faktor Biologis (fisik).


2. Faktor Perkembangan.
3. Faktor Komunikasi dalam Keluarga.
4. Faktor Sosio Kultural.
Faktor Biologis (fisik).

 Keterbatsan fisik yang dimiliki seseorang


yang menghambat dalam kapasitas
sosialisasi dan kecenderungan menarik diri.
Faktor Perkembangan

Dalam keluarga  individu mendapat


pengalaman dalam berhubungan

Proses untuk membina hubungan hangat


dengan orang lain.

GAGAL

MENARIK DIRI
Faktor Komunikasi dalam Keluarga

Adanya 2 pesan berlawanan

Anak membangun kecemasan

Pengalaman traumatik.

Individu enggan untuk berkomunikasi.

MENARIK DIRI
Faktor Sosio Kultural
Tingginya persaingan untuk pertahankan
kehidupan.

Perasaan lelah, ketidak berdayaan

Meningkatkan kecemasan.

Kontak sosial (-).

HIP tidak sehat.


Asuhan Keperawatan
1. pengkajian
1. FISIK
 Menurunnya kebutuhan makan minum.
 Penurunan kebutuhan istirahat tidur.
 Kemungkinan konstipasi/ rettensio urine.
 Penampilan menurun
2. EMOSIONAL
 Bicara tidak jelas / menangis.
 Malu, merasa bersalah.
 Cemas dan dapat panik secara tiba-tiba.
 Sifat kaku dan menantang.
3. SOSIAL
 Duduk menyendiri dan wajah menunduk.
 Tampak melamun.
 Tidak mampu berinteraksi dengan orang lain.
 Tidak meningdahkan lingkungan sekitar.
 Cenderung menghindari diri dari kegiatan /
kelompok.
4. INTELEKTUAL
 Bicara terbatas  membisu.
 Berada dalam alam pikiran sendiri.
 Dapat terjadi halusinasi.
 Gunakan bahasa yang tidak dimengerti orang
lain (neologisme).
Diagnosa Keperawatan
Perubahan Sensori Perseptual :
Halusinasi Pendengaran

Isolasi Sosial : Menarik Diri

Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

Diagnosa PSP : Halusinasi Pendengaran berhub. dg Menarik Diri



Focus Perawatan

1. Memenui kebutuhan fisiologis.


2. Memberi fasilitas untuk komunikasi.
3. Memberikan fasilitas untuk berpartisipasi
dalam kegiatan sosial.
Prinsip dalam berkomunikasi
 Perawat meningkatkan kesabaran dan
mampu menganalisa respon dirinya sendiri.
 Perawat mengkaji hal-hal yang disenangi
klien untuk dijadikan topik pembicaraan.
 Perawat berbicara sesuai dengan sosio
kultural klien.
 Tehnik komunikasi yang digunakan open-
ended (memberi pilihan topik oleh klien).
 Bersifat langsung.
 Pertanyaan jelas dan sederhana.
Rencana Tindakan Keperawatan
Tujuan Umum : klien dapat mengendalikan
halusinasi.

Tujuan Khusus :
1. Klien dapat membina hubungan saling
percaya dengan perawat.
Tindakan keperawatan :
1.1 Bina hubungan saling percaya dg
menggunakan prinsip hubungan terapeutik :
lanjutan

 Sapa klien dengan ramah, baik verbal


maupun non verbal.
 Perkenalkan diri dengan sopan.
 Jelaskan tujuan pertemuan/ hubungan.
 Jujur dan menepati janji.
 Selalu kontak mata selama interaksi.
 Tunjukkan sikap emphati dan penuh
perhatian pada klien.
 Perhatikan kebutuhan dasar klien.
Tujuan Khusus
2. Klien dapat mengenali perasaan yang
menyebabkan perilaku menarik diri dari lingkungan
sosial.
Tindakan Keperawatan :
2.1 Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik
diri dan tanda-tandanya.
2.2 Beri kesempatan pada klien untuk
mengungkapkan perasaan penyebab klien tidak
mau bergaul / menarik diri.
2.3 Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik
diri, tanda-tanda penyebab yang mungkin.
2.4 Beri pujian terhadap kemampuan klien
mengungkapkan perasaan.
Tujuan Khusus
3. Klien dapat berhubungan sosial dengan
orang lain secara bertahap.
Tindakan Keperawatan:
3.1 Diskuskan tentang keuntungan dari
berhubungan dan kerugian dari perilaku
menarik diri.
3.2 Dorong dan bantu klien untuk berhubungan
dengan orang lain melalui tahap sebagai
berikut : klien-perawat, klien-perawat-perawat
lain, klien-perawat-perawat lain-klien lain,
klien kelompok kecil, klien-
keluarga/kelompok/masyarakat.
3.3 Beri pujian atas keberhasilan yang telah
dicapai klien.
3.4 Bantu klien mengevaluasi manfaat dari
berhubungan.
3.5 Diskusikan jadwal harian yang dapat
dilakukan klien dalam mengisi waktunya.
3.6 Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan di
ruangan.
3.7 Beri pujian atas keikut sertaan klien dalam
kegiatan di ruangan. Bila telahmemngkinkan
ikutkan dalam TAKS.
Tujuan Khusus :
4. Klien mendapat dukungan keluarga
mengembangkan kemampuan klien untuk
berhubungan dengan orang lain.
Tindakan Keperawatan :
4.1 Bina hubungan saling percaya dengan keluarga :
 Perkenalkan diri.
 Sampaikan tujuan dan buat kontrak.
4.2 Diskusikan dengan anggota keluarga tentang :
 Perilaku menarik diri.
 Penyebab, akibat jika tidak ditangani.
 Cara keluarga menghadap klien yang sedang menarik diri.
4.3 Dorong anggota keluarga untuk meberikan
dukungan kepada klien untuk berkomunikasi
dengan orang lain.
4.4 Anjurkan anggota keluarga untuk secara
rutin dan bergantian mengunjungi klien
minimal 1 kali seminggu.
4.5 Beri reinforcemen posistif atas hal-hal yang
telah dicapai keluarga.
Terima Kasih

You might also like