You are on page 1of 15

UNDANG-UNDANG KESEHATAN

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017

OLEH :
KELOMPOK VI
KELOMPOK VI

F1F11 052
Tri Putri Indahyanti Roesli F1F11 135
Nur Muslimah Hamsa

F1F11 083 F1F11 072


Muhammad Irfan Anna Fatmawati Rezky

O1A114 072
Dewi Sartika Hamzah F1F11 055
Wa Ode Asdia
POKOK PEMBAHASAN

BAB I KETENTUAN UMUM

BAB II RUANG LINGKUP

BAB III PENERAPAN CDOB

BAB IV SANKSI ADMINISTRASI

BAB V KETENTUAN PENUTUP


BAB I KETENTUAN UMUM

1. CDOB
(Cara
3. PBF
Distribusi
Cabang
Obat yang
Baik) 2. PBF 4. Instalasi
(Pedagang
Sediaan
Besar
Farmasi
Farmasi

6. Bahan
Obat

7. Sertifikat 5. Obat
CDOB

Pasal 1
BAB II RUANG LINGKUP

Pasal 2
Pengaturan CDOB dalam peraturan ini, meliputi :

a. Obat, dan

b. Bahan obat
BAB III PENERAPAN CBOB

Pasal 5
(1) Terhadap PBF dan PBF
Cabang → menerapkan
Pedoman Teknis CDOB→
Pasal 4 diberi sertifikat CDOB oleh
Instalasi sediaan farmasi → Kepala Badan
wajib menerapkan pedoman
Teknis CBOD
Pasal 3
(1) PBF dan PBF Cabang
→menyelenggarakan
pengadaan, penyimpanan
dan penyaluran obat
dan/atau bahan
obat→Pedoman Teknis CDOB
(2) Pedoman Teknis CDOB
tercantum dalam Lampiran
BAB IV SANKSI ADMINISTRATIF

Pasal 7
Pasal 6
Pengenaan sanksi administrasi→ Pencabutan
Pelanggaran →Pedoman Teknis Sertifikat CDOB →Pasal 6 angka 3 diberikan
CDOB dpt dikenai sanksi dlm hal :
administratif :
a. Terjadi Penyimpangan → penerapan
1. Peringatan tertulis; CDOB Penyalagunaan Pendistribusian obat
2. Penghentian sementara dan/atau bahan obat; atau
kegiatan; b. PBF atau PBF cabang dgn sengaja
3. Pencabutan Sertifikan CDOB melakukan tindakan yg mengakibatkan tdk
terlaksananya penerapan CDOB.
BAB V PENUTUP

Pasal 8
Pada saat penentuan ini mulai berlaku,
Keputusan Badan Pengawas Obat dan
Makanan Nomor HK 00.05.3.2522 Tahun 2003
tentang Penerapan Pedoman CDOB
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 9
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal
yang diundangkan.
PEDOMAN TEKNIS CARA DISTRIBUSI OBAT YANG BAIK

1. Prinsip-prinsip CDOB berlaku untuk aspek pengadaan, penyimpanan, penyaluran,


pengembalian obat dan/atau bahan obat.
PENDAHULUAN

2. Semua pihak yang terlibat dalam distribusi obat dan/atau bahan obat
bertanggung jawab untuk memastikan mutu dan mempertahankan integritas rantai
distribusi selama proses distribusi.
3. prinsip-prinsip CDOB berlaku juga untuk obat donasi, baku pembanding, dan obat
uji klinis.
4. Semua pihak yang terlibat dalam distribusi harus menerapkan prinsip kehati-hatian
dalam memenuhi prinsip CDOB.
5. Harus ada kerja sama antara semua pihak dalam penyediaan obat, memastikan
mutu dan keamanan obat serta mencegah paparan obat palsu terhadap pasien.

Dokumen ini menerapkan pedoman untuk distribusi obat, bahan obat dan produk
biologi termaksud vaksin yang digunakan untuk manusia
BAB I

Manajemen
Mutu

Manajemen
Sistem Mutu
Risiko Mutu

Pengelolaan
Kajian dan
Kegiatan
Pemantauan
Berdasarkan
Mutu
Kontrak
Manajemen
Mutu

Fasilitas Distribusi harus


mempertahankan sistem Memastikan bahwa mutu
mutu yang mencakup obat dan/atau bahan obat
tanggung Jawab, proses, dan integritas rantai distribusi
dan langkah manajemen dipertahankan selama
risiko proses distribusi

Sistem mutu harus


mencakup prinsip
manajemen risiko mutu
Sistem
Mutu

2. Sistem pengelolaan→ struktur


1. Organisasi → pemastian mutu berfungsi
organisasi, prosedur, proses dan sumber
sebagai alat manajemen.
daya, serta kegiatan yang diperlukan.

3. Sistem mutu →ketentuan untuk


4. Manajemen puncak →penanggung
memastikan bahwa pemegang izin edar
jawab fasilitas distribusi → untuk
dan Badan POM segera diberitahu dalam
memastikan bahwa sistem mutu disusun,
kasus obat dan/atau bahan obat palsu
diterapkan dan dipertahankan.
atau dicurigai palsu.

5. Manajemen puncak fasilitas distribusi 6. Lingkup dan kompleksitas kegiatan


harus memastikan semua bagian dari fasilitas distribusi harus dipertimbangkan
sistem mutu diperlengkapi dengan ketika mengembangkan sistem
sumber daya yang kompeten dan manajemen mutu atau memodifikasi
memadai, dan bangunan, peralatan dan sistem manajemen mutu yang sudah
fasilitas yang memadai. ada.
2. Sistem pengelolaan→ struktur
1. Organisasi → pemastian mutu berfungsi
organisasi, prosedur, proses dan sumber
sebagai alat manajemen.
daya, serta kegiatan yang diperlukan.

3. Sistem mutu →ketentuan untuk


4. Manajemen puncak →penanggung
memastikan bahwa pemegang izin edar
jawab fasilitas distribusi → untuk
dan Badan POM segera diberitahu dalam
memastikan bahwa sistem mutu disusun,
kasus obat dan/atau bahan obat palsu
diterapkan dan dipertahankan.
atau dicurigai palsu.

5. Manajemen puncak fasilitas distribusi 6. Lingkup dan kompleksitas kegiatan


harus memastikan semua bagian dari fasilitas distribusi harus dipertimbangkan
sistem mutu diperlengkapi dengan ketika mengembangkan sistem
sumber daya yang kompeten dan manajemen mutu atau memodifikasi
memadai, dan bangunan, peralatan dan sistem manajemen mutu yang sudah
fasilitas yang memadai. ada.
TERIMA KASIH

You might also like