You are on page 1of 10

AQIDAH

DRS. YUSUF A. HASAN

BAHAN AJAR MATA KULIAH “PENDIDIKAN AGAMA ISLAM”


AKADEMI/POLTEKES KEPERAWATAN & STIA
YOGYAKARTA
AQIDAH (kata dasarnya: a-qa-da )  mahkota, atau sesuatu
yang terbuhul; menunjukkan sesuatu yang sangat kuat terbuhul
dalam jiwa dan dihormati selayaknya mahkota.
AQIDAH  sejumlah kebenaran tentang Sesuatu Yang Serba
Maha, yang dapat diterima secara umum oleh manusia
berdasarkan fitrah, akal dan wahyu; yang terpatri di dalam hati
dan diyakini kesahihannya, serta ditolaklah kebenaran selainnya.
AQIDAH  ushuuluddin (fondasi/akar bagi keseluruhan ajaran
Islam, dan fondasi/akar dari keberislaman setiap Muslim)
SUMBER DAN SIFAT AQIDAH  Al-Qur’an dan As-Sunnah,
artinya ketentuan-ketentuan tentang aqidah adalah sebagaimana
tertuang dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Apa saja yang
disampaikan Allah dan Rasul-Nya wajib diimani (diyakini dan
diamalkan). Sifat aqidah Islam adalah tetap, universal dan tidak
akan mengalami perubahan.
RUANG LINGKUP AQIDAH  masalah-masalah Ilahiyat
(ketuhanan), masalah-masalah nubuwat (kenabian), masalah-
masalah ruhaniyat (alam metafisik), dan masalah-masalah
sam’iyat (hanya bisa diketahui dari informasi yang berasal dari
dalil naqli).
SUBSTANSI AQIDAH  Doktrin Tauhid (ahadun = esa, tunggal,
tiada duanya) yang dimanifestasikan pada syahadatain (dua
persyahadatan: komitmen bahwa tiada “ilah” lain kecuali Allah dan
Muhammad adalah utusan-Nya)  QS Al-Ikhlas.
TAUHID  mengandung tiga makna mendasar:
1. Tauhid Rububiyah (mengimani Allah sebagai satu-satunya Rabb,
yakni yang mencipta, memberikan rezeki, mengelola dan
memiliki)
2. Tauhid Mulkiyah (Allah-lah satusatunya Raja Yang Berdaulat,
pemimpin, hakim, dan ghayah/tujuan akhir)
3. Tauhid Uluhiyah (Allah-lah satu-satunya Yang Disembah, dipatuhi
dan tempat tunduk)
Sesungguhnya inilah agama kamu, agama yang satu, dan Akulah
Tuhanmu, maka sembahlah Aku
(QS Al-Anbiya’ ayat 92)

Adakah kamu menyaksikan ketika Ya’kub mendekati kematian


berkata kepada anak-anaknya, “Apa yang kamu sembah
sepeninggalku?”. Mereka menjawab, “Kami akan menyembah Tuhanmu
dan Tuhan nenek-moyangmu Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yakni) Tuhan
yang Esa dan kami hanya Islam (berserah diri) kepada-Nya
(QS Al-Baqarah ayat 133)
DAMPAK SYAHADATAIN

Hati yang diberi identitas syahadatain akan melahirkan


keyakinan yang benar (al-i’tiqad ash-shahih), kemudian
menimbulkan motivasi/niat yang ikhlas
Akal yang diberi identitas syahadatain akan melahirkan
pemikiran (cara pikir dan produk pemikiran) yang Islami
Jasad yang diberi identitas syahadatain akan melahirkan
amal saleh sebagai ketetapan/keputusan hati dan
rancangan akal
YANG MEMBATALKAN TAUHID
Bertawakal bukan kepada Allah
Tidak mengakui bahwa semua nikmat lahir-batin adalah
karunia Allah
Beramal dengan tujuan selain Allah
Memberikan hak menentukan hukum ayariat, hak
menghalalkan-mengharamkan, memerintah-melarang, kepada
selain Allah
Taat secara mutlak kepada selain Allah dan Rasul-Nya
Tidak menegakkan hukum Allah
Membenci Islam, seluruh atau sebagiannya
Mencintai kehidupan dunia melebihi akhirat atau menjadikan
dunia segala-galanya
Memperolok-olok al-Qur’an dan Sunnah, atau hukum dan
syiar Islam dan orang-orang yang menegakkannya
Menghalalkan apa yang diharamkan, dan mengharamkan apa
yang dihalalkan Allah
Tidak beriman dengan keseluruhan Al-Qur’an dan Sunnah
Tidak beradab dalam bergaul dengan Rasulullah SAW
Tidak menyenangi tauhid, malah menyenangi kemusyrikan
Memungkiri salah satu sifat, asma, af’al Allah
Memungkiri salah satu sifat Rasulullah SAW yang telah
ditetapkan oleh Allah, atau memberinya sifat yang tidak
baik, atau tidak meyakini sebagai contoh teladan bagi
manusia
Beribadah bukan kepada Allah
Melakukan syirik kecil
SIAPAKAH ORANG-ORANG MUKMIN ITU?
Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah apabila disebut
(asma) Allah gemetarlah hati mereka dan apabila mendengar
lantunan ayat-ayat-Nya bertambah imanlah mereka, dan mereka
bertawakkal kepada Allah
(QS Al-Anfal ayat 2)

QS At-Taubah ayat 71
Silakan dicek QS Al-Mukminuun ayat 1-8
QS As-Sajdah ayat 15

You might also like