AKADEMI/POLTEKES KEPERAWATAN & STIA YOGYAKARTA AQIDAH (kata dasarnya: a-qa-da ) mahkota, atau sesuatu yang terbuhul; menunjukkan sesuatu yang sangat kuat terbuhul dalam jiwa dan dihormati selayaknya mahkota. AQIDAH sejumlah kebenaran tentang Sesuatu Yang Serba Maha, yang dapat diterima secara umum oleh manusia berdasarkan fitrah, akal dan wahyu; yang terpatri di dalam hati dan diyakini kesahihannya, serta ditolaklah kebenaran selainnya. AQIDAH ushuuluddin (fondasi/akar bagi keseluruhan ajaran Islam, dan fondasi/akar dari keberislaman setiap Muslim) SUMBER DAN SIFAT AQIDAH Al-Qur’an dan As-Sunnah, artinya ketentuan-ketentuan tentang aqidah adalah sebagaimana tertuang dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Apa saja yang disampaikan Allah dan Rasul-Nya wajib diimani (diyakini dan diamalkan). Sifat aqidah Islam adalah tetap, universal dan tidak akan mengalami perubahan. RUANG LINGKUP AQIDAH masalah-masalah Ilahiyat (ketuhanan), masalah-masalah nubuwat (kenabian), masalah- masalah ruhaniyat (alam metafisik), dan masalah-masalah sam’iyat (hanya bisa diketahui dari informasi yang berasal dari dalil naqli). SUBSTANSI AQIDAH Doktrin Tauhid (ahadun = esa, tunggal, tiada duanya) yang dimanifestasikan pada syahadatain (dua persyahadatan: komitmen bahwa tiada “ilah” lain kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya) QS Al-Ikhlas. TAUHID mengandung tiga makna mendasar: 1. Tauhid Rububiyah (mengimani Allah sebagai satu-satunya Rabb, yakni yang mencipta, memberikan rezeki, mengelola dan memiliki) 2. Tauhid Mulkiyah (Allah-lah satusatunya Raja Yang Berdaulat, pemimpin, hakim, dan ghayah/tujuan akhir) 3. Tauhid Uluhiyah (Allah-lah satu-satunya Yang Disembah, dipatuhi dan tempat tunduk) Sesungguhnya inilah agama kamu, agama yang satu, dan Akulah Tuhanmu, maka sembahlah Aku (QS Al-Anbiya’ ayat 92)
Adakah kamu menyaksikan ketika Ya’kub mendekati kematian
berkata kepada anak-anaknya, “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?”. Mereka menjawab, “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek-moyangmu Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yakni) Tuhan yang Esa dan kami hanya Islam (berserah diri) kepada-Nya (QS Al-Baqarah ayat 133) DAMPAK SYAHADATAIN
Hati yang diberi identitas syahadatain akan melahirkan
keyakinan yang benar (al-i’tiqad ash-shahih), kemudian menimbulkan motivasi/niat yang ikhlas Akal yang diberi identitas syahadatain akan melahirkan pemikiran (cara pikir dan produk pemikiran) yang Islami Jasad yang diberi identitas syahadatain akan melahirkan amal saleh sebagai ketetapan/keputusan hati dan rancangan akal YANG MEMBATALKAN TAUHID Bertawakal bukan kepada Allah Tidak mengakui bahwa semua nikmat lahir-batin adalah karunia Allah Beramal dengan tujuan selain Allah Memberikan hak menentukan hukum ayariat, hak menghalalkan-mengharamkan, memerintah-melarang, kepada selain Allah Taat secara mutlak kepada selain Allah dan Rasul-Nya Tidak menegakkan hukum Allah Membenci Islam, seluruh atau sebagiannya Mencintai kehidupan dunia melebihi akhirat atau menjadikan dunia segala-galanya Memperolok-olok al-Qur’an dan Sunnah, atau hukum dan syiar Islam dan orang-orang yang menegakkannya Menghalalkan apa yang diharamkan, dan mengharamkan apa yang dihalalkan Allah Tidak beriman dengan keseluruhan Al-Qur’an dan Sunnah Tidak beradab dalam bergaul dengan Rasulullah SAW Tidak menyenangi tauhid, malah menyenangi kemusyrikan Memungkiri salah satu sifat, asma, af’al Allah Memungkiri salah satu sifat Rasulullah SAW yang telah ditetapkan oleh Allah, atau memberinya sifat yang tidak baik, atau tidak meyakini sebagai contoh teladan bagi manusia Beribadah bukan kepada Allah Melakukan syirik kecil SIAPAKAH ORANG-ORANG MUKMIN ITU? Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah apabila disebut (asma) Allah gemetarlah hati mereka dan apabila mendengar lantunan ayat-ayat-Nya bertambah imanlah mereka, dan mereka bertawakkal kepada Allah (QS Al-Anfal ayat 2)