You are on page 1of 23

KEJANG

DEMAM

DR MICHAEL ALEXANDER DHIRA DAMANIK


R S B H AYA N G K A R A K U PA N G
DEFINISI

Kejang lama adalah kejang yang


berlangsung lebih dari 15 menit
atau kejang berulang lebih dari 2
kali dan di antara bangkitan kejang
anak tidak sadar. Kejang lama
terjadi pada 8% kejang demam
• Biasanya terjadi anak umur 6 bulan-5
tahun

• Bila anak berumur kurang dari 6 bulan


atau lebih dari 5 tahun, mengalami kejang
didahului demam, pikirkan kemungkinan
lain misalnya infeksi SSP atau epilepsi yang
terjadi bersama demam

• Anak yang pernah mengalami kejang tanpa


demam, kemudian kejang demam kembali
tidak termasuk dalam kejang demam
Kejang disertai demam pada bayi
berumur kurang dari 1 bulan tidak
termasuk dalam kejang demam

Bila kejang demam didahului diare hebat


 kemungkinan kejang bukan
disebabkan demam melainkan karena
gangguan metabolik (hiponatremia,
hipernatremia, hipokalsemia,
hipoglikemia)
PENYEBAB DEMAM PADA 297 PENDERITA KEJANG
DEMAM

Penyebab Demam Jumlah Penderita

Tonsilitis dan / atau faringitis 100


Otitis media akut (radang liang telinga tengah) 91
Enteritis/gastroenteritis (radang saluran cerna) 22
Enteritis/gastroenteritis disertai dehidrasi 44
Bronchitis (radang saluran nafas) 17
Bronkopeneumonia (radang paru dan saluran 38
nafas) 12
Morbili (campak ) 1
Varisela (cacar air) 1
Dengue (demam berdarah) 66
Tidak diketahui
KLASIFIKASI (1)

A. Menurut Prichard and Mc.Greal


• Kejang demam sederhana
- Terjadi pada anak-anak umur 6 bulan – 4 tahun
- Kejang bersifat simetris
- Suhu 100° F (37,78° C) atau lebih
- Lamanya kejang tidak lebih dari 30 menit
- Fungsi saraf normal & setelah kejang juga tetap normal
- EEG yang dibuat setelah tidak demam adalah normal

• Kejang demam tidak khas


Kejang demam yang tidak memenuhi butir tersebut
di atas digolongkan sebagai kejang demam tidak
khas
KLASIFIKASI (2)

B. Menurut Fukuyama
• Kejang demam sederhana
- Di keluarga pasien tidak ada riwayat epilepsi
- Sebelumnya tidak ada riwayat cedera otak oleh
penyebab apapun
- Serangan kejang demam yang pertama terjadi
antara usia 6 bulan sampai 6 tahun
- Lamanya kejang berlangsung tidak > 20 menit
- Kejang bersifat fokal
KLASIFIKASI (2)

- Tidak didapatkan gangguan atau abnormalitas


pasca kejang
- Sebelumnya juga tidak didapatkan abnormalitas
neurologis atau abnormalitas perkembangan
- Kejang tidak berulang dalam waktu singkat

• Kejang Demam Kompleks :


Bila kejang tidak memenuhi kriteria di atas, maka
digolongkan sebagai kejang demam kompleks
KLASIFIKASI (3)

B. Menurut Konsensus UKK Neurologi IDAI

• Kejang demam sederhana


Berlangsung singkat, < 15 menit, umum tonik dan atau klonik,
umumnya akan berhenti sendiri, tanpa gerakan fokal atau berulang
dalam 24 jam

• Kejang demam kompleks


- Berlangsung > 15 menit
- Kejang fokal atau parsial satu sisi atau kejang umum didahului
kejang parsial
- Berulang atau > 1x dalam 24 jam, dan diantara 2 bangkitan
kejang anak sadar
PATOFISIOLOGI

untuk mempertahankan kelangsungan hidup sel

diperlukan suatu energi yang didapat dari metabolisme

glukosa oksidasi CO2 dan air

Dalam keadaan normal membran sel ion dapat dilalui dengan mudah
oleh ion Kalium (K+) dan sangat sulit dilalui ion Natrium (Na + )
dan elektrolit lainnya, kecuali ion klorida (C1-). Akibatnya konsentrasi
K+ dalam sel neuron tinggi dan konsentrasi Na+ rendah, sedangkan di
luar sel neuron terdapat keadaan sebaliknya.
Karena perbedaan jenis konsentrasi ion didalam dan diluar sel ,
Maka terdapat perbedaan potensial yang disebut
potensial membran dari sel neuron.

Energi dan
bantuan enzim Na-K-ATPase
terdapat pada permukaan sel
Keseimbangan potensial membran ini dapat dirubah
oleh adanya:

1. Perubahan konsentrasi ion di ruang ekstraseluler

2. Rangsangan yang datangnya mendadak misalnya


mekanis, kimiawi atau aliran listrik dari
sekitarnya

3. Perubahan patofisiologi dari membran sendiri


karena penyakit atau keturunan
DIAGNOSA (1)

A. Anamnesa :
• Frekuensi dan lamanya kejang
• Kapan terjadinya kejang
• Kejang itu pertama kali atau sudah pernah
sebelumnya
• Bila sudah pernah umur berapa
• Sifat kejang
• Gejala penyerta
• Kesadaran waktu kejang dan pasca kejang
DIAGNOSA (2)

B. Pemeriksaan fisik :
• Tanda-tanda trauma kepala akut dan kelainan sistem
• Cidera yang mendahului atau selama kejang, penyakit sistemik,
terpapar zat toksik, infeksi, atau adanya kelainan neurologis fokal
DIAGNOSA (3)
C. Pemeriksaan penunjang

• Laboratorium (darah tepi lengkap, elektrolit,


glukosa darah)

• Pungsi Lumbal
• Elektroensefalografi (EEG)
• CT-Scan
DIAGNOSA BANDING

• Infeksi susunan saraf pusat, antara lain :


- Abses otak
- Meningitis
- Ensefalitis)
• Epilepsi (yang terjadi bersama demam)
PENATALAKSANAAN

• Pada penatalaksanaan kejang demam ada 3


hal yang perlu dikerjakan,yaitu :
1. Pengobatan fase akut (saat kejang)
2. Mencari dan mengobati penyebab
3. Pengobatan profilaksis terhadap
berulangnya kejang demam
GUIDELINE KEJANG DEMAM
PENGOBATAN SAAT DEMAM

• ANTIPIRETIK :
- Parasetamol 10-15 mg/kgBB/kali, diberikan 4
kali sehari
- Ibuprofen 5-10 mg/kgbb/kali,diberikan 3-4 kali
sehari
• ANTI KONVULSAN
- Diazepam oral 0,3 mg/kgBB atau diazepam rektal
0,5 mg/kgBB setiap 8 jam pada saat demam
(> 38,5oC)
INDIKASI PEMBERIAN PROFILAKSIS (RUMATAN)

• Kejang lama > 15 menit


• Adanya kelainan neurologis yang nyata sebelum atau sesudah
kejang (misalnya hemiparesis, cerebral palsy, retardasi mental,
hidrosefalus)
• Kejang fokal
• Pengobatan rumat dipertimbangkan bila :
- kejang berulang 2 kali atau lebih dalam 24 jam
- kejang demam terjadi pada bayi kurang dari 12 bulan
- kejang demam 4 kali atau lebih per tahun

 asam valproat 15-40 mg/kg/hari dalam 2-3 dosis, dan


fenobarbital 3-4 mg/kg per hari dalam 1-2 dosis.
EDUKASI PADA ORANG TUA
1. Menyakinkan bahwa kejang demam umumnya
mempunyai prognosis
baik.
2. Memberitahukan cara penanganan kejang
3. Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang
kembali
4. Pemberian obat untuk mencegah rekurensi memang
efektif tetapi
harus diingat adanya efek samping
REFFERENCE

• Nelson KB, Ellenberg JH. Prognosis in Febrile seizure.


Pediatr 1978; 61:720-7.

You might also like