You are on page 1of 206

PERTEMUAN I

KOMPETENSI GURU PAI


• Kompetensi Pedagogik
• Kompetensi Profesional
• Kompetensi Kepribadian
• Kompetensi Sosial
Kompetensi Pedagogik
• Menyelenggarakan penilaian dan
evaluasi proses dan hasil belajar.

• Memanfaatkan hasil penilaian dan


evaluasi untuk kepentingan
kualitas pembelajaran.
Indikatornya:
1. Memahami prinsip-prinsip penilaian dan
evaluasi proses dan hasil belajar sesuai
dengan karakteristik mata pelajaran
yang diampu.
2. Menentukan aspek-aspek proses dan
hasil belajar yang penting untuk dinilai
dan dievaluasi sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran yang
diampu.
3. Menentukan prosedur penilaian dan
evaluasi proses dan hasil belajar.
4. Mengembangkan instrumen penilaian
dan evaluasi proses dan hasil belajar.
Indikatornya:
5. Mengadministrasikan penilaian
proses dan hasil belajar secara
berkesinambungan dengan
menggu-nakan berbagai
instrumen.
6. Menganalisis hasil penilaian
proses dan hasil belajar untuk
berbagai tujuan.
7. Melakukan evaluasi proses dan
hasil belajar.
Indikatornya:
8. Menggunakan informasi hasil penilaian
dan evaluasi untuk menentukan
ketuntasan belajar.
9. Menggunakan informasi hasil penilaian
dan evaluasi untuk merancang program
remedial dan pengayaan.
10.Mengkomunikasikan hasil penilaian dan
evaluasi kepada pemangku
kepentingan.
11.Memanfaatkan informasi hasil penilaian
dan evaluasi pembelajaran untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.
DESKRIPSI EVALUASI PENDIDIKAN

Mengantarkan mhs:
• memiliki pemahaman konsep-konsep
tentang evaluasi belajar pada
umumnya dan evaluasi belajar
Pendidikan Agama Islam (PAI) pada
khususnya
• Mampu mengembangkan dan
menerapkan evaluasi belajar PAI
KOMPETENSI DASAR (1)

 Mendeskripsikan hakekat
evaluasi belajar PAI
 Mendeskripsikan objek evaluasi
hasil belajar PAI
 Mendeskripsikan dan
mengembangkan teknik dan
instrumen evaluasi PAI
 Menyusun instrumen evaluasi
PAI
 Menganalisis kualitas instrumen
evaluasi PAI
KOMPETENSI DASAR (2)

 Mendeskripsikan dan
menerapkan teknik pengolahan
hasil evaluasi hasil belajar PAI
 Mampu menganalisis hasil
evaluasi hasil belajar PAI
 Mampu mengadminis-trasikan
hasil evaluasi PAI
STRATEGI
PERKULIAHAN
• Interactive Lecturing
• Diskusi kelas dan diskusi
kelompok
• Penugasan
• Latihan/praktikum
Buku Sumber
• Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi
Pendidikan, Jakarta: Radja Grafindo
Persada1996.
• Depdiknas, Penilaian Berbasis Kelas,
Jakarta: Puskur Balitbang, 2002.
• M. Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan
Teknik Evaluosi Pengajaran, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2002.
• Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses
Belajar Mengajar, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2002.
• Suharsimi Arikunto, Dosar-Dasar Evaluasi
Pendidikan, Jakarta: Bina Aksara, 1986.
PENILAIAN DLM
PEMBELAJARAN
Pendekatan Sistem
Tujuan

Penilaian Materi

Strategi
PERTEMUAN II

KONSEP DASAR
• PENILAIAN
• PENGUKURAN
• PENGUJIAN
• TAGIHAN
• TES
PENILAIAN

 Serangkaian kegiatan utk memperoleh,


menganalisis, dan menafsirkan data ttg proses dan
hasil belajar siswa yg dilakukan scr sistematis dan
berkesinambungan, shg menjadi informasi yg
bermakna dlm pengambilan keputusan
PENGUKURAN
Kegiatan mengukur, yakni membandingkan
sst dg kriteria/ukuran ttt.
Proses penetapan angka bg suatu gejala
menurut aturan ttt.
Bersifat kuantitatif
Ukuran terstandar : kg, meter, mil
Ukuran tidak terstandar : depa, hasta,
jengkal, langkah
MACAM PENGUKURAN

– Dari segi cara:


• Pengukuran langsung
• Pengukuran tak langsung

– Dari segi tujuan:


• Untuk menguji
• Bukan untuk menguji
PENGUJIAN

Kegiatan pengukuran yang diarahkan untuk


menguji sesuatu, yakni melihat
potensi/kemampuan yg dimiliki sesuatu
tersebut.
Contoh ?
 TAGIHAN
Berbagai jenis ujian yang dapat digunakan untuk
mengetahui kompetensi dasar yang telah dikuasai
siswa.

 Jenis Tagihan :
 Kuis
 Pertanyaan lisan di kelas
 Ulangan harian
 Tugas Individu
 Tugas kelompok
 Ulangan blok
 Laporan praktek
 Responsi/ujian praktik
 KUIS
 Waktu singkat
 Menanyakan hal2 yg prinsip

 Bentuk : Isian singkat

 Sebelum /sesudah keg pembelajaran

 PERTANYAAN LISAN
 Materi : pemahaman konsep, prinsip, teori
 Diberikan selama proses pembelajaran

 Bentuk : uraian

 ULANGAN HARIAN
 Dilakukan scr pereodik (satu/dua KD selesai)
 Bentuk : uraian

 Tingkat berpikir: pemahaman, aplikasi, analisis


 TUGAS INDIVIDUAL
 Dapat diberikan setiap minggu
 Bentuk: mengerjakan soal, melakukan observasi,
menuliskan sesuatu, melakukan sesuatu, dsb.
 Tingkat berpikir: Aplikasi – evaluasi

 TUGAS KELOMPOK
 Dapat diberikan setiap minggu
 Bentuk: mengerjakan soal, melakukan observasi,
menuliskan sesuatu, melakukan sesuatu, dsb.
 Tingkat berpikir: Aplikasi – evaluasi

 LAPORAN PREKTIKUM
 Bentuk : Menyusun laporan tertulis
 Tingkat berpikir: Analisis – evaluasi
 Tes:
Seperangkat pertanyaan atau tugas yg
direncanakan utk memperoleh informasi ttg trait
atau atribut psikologik ttt, yg setiap butir
pertanyaan atau tugas tsb mempunyai jawaban
atau ketentuan yg dianggap benar.

 Soal/Pertanyaan:
Alat untuk melakukan kegiatan tes.
• HUBUNGAN HIERARGHIS

PENILAIAN

PENGUKURAN

PENGUJIAN

• Tugas Individu
TAGIHAN
• Tugas Kelompok
• Membuat Laporan Prak- TES
tikum
• Dsb.
PERTEMUAN III

KELEMAHAN PENILAIAN SELAMA INI :

• Lebih diarahkan pd penguasaan


bahan
• Teknik dan alat kurang bervariasi
• Terfokus pada aspek cognitif
• Kurang didukung oleh bukti yang
lebih otentik, objektif, dan akurat
• Ada kekurangobjektifan dan
ketidakadilan
SISTEM PENILAIAN DLM
KURIKULUM 2006

Penilaian
Berkala PBK

KUR 2006
Penilaian Berkala

• Penilaian yang dilakukan secara periodik


pada waktu-waktu tertentu sesuai dg yang
telah ditetapkan

• Misal : Akhir semester, akhir tahun, atau


akhir jenjang pendidikan.
PBK

• Suatu penilaian yang dilakukan scr terpadu dg


kegiatan pembelajaran dan scr berkelanjutan
serta komprehensif (menyeluruh)

• PBK pengertiannya lebih diarahkan sbg


“Assessment” yaitu keg yg dilakukan utk
memperoleh informasi proses dan hasil belajar pd
tingkat kelas selama & setelah KBM
PARADIGMA PENILAIAN

RE-EDUKASI
(Membelajarkan
siswa shg tuntas
dlm belajar)
 REFLEKSI
KINERJA
GURU DAN
SISWA
KEUNGGULAN PBK
• Pengumpulan informasi kemajuan belajar
baik formal/non formal diadakan scr terpadu
dg kegiatan pembelajaran
• Pencapaian hasil belajar siswa tdk
dibandingkan dg prestasi kelompok, ttp
dibandingkan dg kemampuan/kompetensi yg
ditetapkan sebelumnya
• Pengumpulan informasi menggunakan
berbagai teknik
• Objek yg dinilai lebih komprehensif
• Dilakukan secara berkelanjutan
PENILAIAN BERKELANJUTAN

PERENC
PELAKSANAAN
PENILAIAN
PENILAIAN

TINDAK ANALISIS
LANJUT HASIL
PERTEMUAN IV

TUJUAN PENILAIAN

 Mengetahui kemajuan belajar siswa


 Mengetahui efektifitas program dan

kegiatan pembelajaran
FUNGSI PENILAIAN

• Fungsi Edukatif:
Membantu siswa dlm wujudkan dirinya dg
mengubah/mengembangkan perilakunya ke
arah yg lebih baik dan maju
Membantu guru utk memperbaiki program
dan kegiatan pembelajaran
 Fungsi Psikologis
 Membantu siswa mendapat kepuasaan atas
apa yg telah dikerjakannya
 Membantu guru memperoleh kepastian hasil
atas upayanya membantu para siswanya dlm
belajar

 Fungsi Administratif
 Membantu guru membuat pertimbangan dan
keputusan administrasi
 Membantu guru dlm membuat laporan
perkembangan belajar siswa
Prinsip-Prinsip PBK
 Valid
 Mendidik

 Berorientasi pada kompetensi


 Adil dan objektif

 Terbuka

 Berkesinambungan

 Menyeluruh

 Bermakna

 Ikhlas
PERTEMUAN V

KEBIJAKAN TTG EVALUASI PENDIDIKAN


DI INDONESIA

 PASAL 57 UU NO 20 TH 2003
Evaluasi dilakukan dalam rangka
pengendalian mutu pendidikan secara
nasional sebagai bentuk akuntabilitas
penyelenggara pendidikan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan
PASAL 58 UU NO 20 TH
2003
 Evaluasi
hasil belajar peserta didik
dilakukan oleh pendidik untuk
memantau proses, kemajuan, dan
perbaikan hasil belajar peserta didik
secara berkesinambungan
Kep. Mendiknas No 012/U/2002
pasal 3 ayat (3):
 Penilaian dilakukan melalui tes tertulis, tes
lisan, tes perbuatan/praktek, pemberian
tugas, dan kumpulan hasil kerja siswa
(portofolio).
 Ayat (4):
 Penilaian kelas dan ujian meliputi aspek kognitif,
afektif, dan psikomotor.
PP No. 19 Th 2005 tentang SNP
Pasal 63 No ayat (3):
 Penilaian pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah terdiri
atas:
a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik
b. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
c. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah
PP No. 19 Th 2005 tentang SNP
Pasal 64
 Ayat (1):
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan scr
berkesinambungan utk memantau proses,
kemajuan dan perbaikan hasil dlm bentuk
ulangan harian, ulangan tengah semester,
ulangan kenaikan kelas
 Ayat (2):
Penilaian sbgmn dimaksud ayat (1) digunakan utk
menilai pencapaian kompetensi peserta didik,
bahan penyusunan laporan kemajuan hasil
belajar dan memperbaiki proses pembelajaran
PP No. 19 Th 2005 tentang SNP
Pasal 64
 Ayat (3):
 Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran
agama dan akhlak mulia serta kelompok mata
pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
dilakukan melalui:
a. Pengamatan terhadap perubahan-perubahan perilaku
dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi dan
kepribadian peserta didik
b. Ujian, ulangan dan atau penugasan untuk mengukur
hasil aspek kognitif peserta didik
PP No. 19 Th 2005 tentang SNP Pasal 2:

Lingkup Standar Nasional Pendidikan:


a. standar isi;
b. standar proses;
c. standar kompetensi lulusan;
d. standar pendidik dan tenaga kependidikan;
e. standar sarana dan prasarana;
f. standar pengelolaan;
g. standar pembiayaan;dan
h. standar penilaian pendidikan.
PP No. 19 Th 2005 tentang SNP
Pasal 22
 Pasal 22
 (1) Penilaian hasil pembelajaran sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 19 ayat (3) pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah menggunakan berbagai teknik penilaian
sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai.
 (2) Teknik penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dapat berupa tes tertulis, observasi, tes praktek, dan
penugasan perseorangan atau kelompok.
 (3) Untuk mata pelajaran selain kelompok mata
pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah, teknik penilaian
observasi secara individual sekurang-kurangnya
dilaksanakan satu kali dalam satu semester.
Penilaian Hasil Belajar Oleh Satuan
Pendidikan (Pasal 65)

 Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan


butir b bertujuan menilai pencapaian standar
kompetensi lulusan untuk semua mata
pelajaran.
Penilaian Hasil Belajar oleh
Pemerintah Pasal 66
 (1) Penilaian hasil belajar oleh pemerintah
bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi
lulusan secara nasional pada mata pelajaran
tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan teknologi dan dilakukan dalam bentuk
ujian nasional.
 (2) Ujian nasional dilakukan secara obyektif,
berkeadilan, dan akuntabel.
 (3) Ujian nasional diadakan sekurang-kurangnya
satu kali dan sebanyak-banyaknya dua kali dalam
satu tahun pelajaran.
UJIAN NASIONAL (UN)

 UN :
 Kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi
peserta didik scr nasional untuk jenjang
pendidikan dasar dan menengah

 Tujuan UN:
 Menilai pencapaian kompetensi lulusan scr
nasional pada mp ttt dlm kelompok mp ilmu
pengetahuan dan teknologi
 Hasil UN digunakan sbg salah satu
pertimbangan utk:
 Pemetaan mutu satuan dan atau prog pend
 Seleksi masuk jenjang pend berikutnya
 Penentuan kelulusan peserta didik dr satuan
pend
 Akreditasi satuan pendidikan
 Pembinaan dab pemberian bantuan kpd satuan
pend dlm upaya peningkatan mutu pendidikan
 Persyaratan Mengikuti UN:
 Memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar
pd satuan pend mulai smt I th pertama hingga
smt I th terakhir;
 Memiliki ijazah atau surat keterangan lain yg
setara dari satuan pend yg setingkat lebih
rendah
KELULUSAN

 Kelulusan Ujian Nasional


 Kelulusan Ujian Sekolah
 Kelulusan dari Satuan Pendidikan
STANDAR KELULUSAN UN

 Memiliki nilai rata2 minimum 5,00 utk seluruh mp yg


diujikan, dg tdk ada nilai di bawah 4,25, dan khusus
utk SMK nilai mp kompetensi kejuruan min 7,00 dan
digunakan utk menghitung nilai rata2 UN.
 Memiliki nilai min 4,00 pd salah satu mp, dg nilai mp
lainnya yg diujikan pd UN masing-masing min 6,00,
dan khusus utk SMK nilai mp kompetensi kejuruan
min 7,00.
 Kabupaten/kota dan atau satuan pend dpt
menentukan standar kelulusan UN lebih tinggi dr
kriteria di atas.
KELULUSAN US

 Memiliki rata2 nilai minimum 6,00 dan nilai


min setiap mp US ditentukan oleh masing-
masing sekolah/madrasah.
 Satuan pend dpt menentukan batas lulus dg
nilai rata-rata di atas 6,00.
KELULUSAN dari Satuan Pend

 Menyelesaikan seluruh program pembelajaran


 Memperoleh nilai minimal baik pd penilaian
akhir seluruh mp kelompok mp agama dan
akhlak mulia, kelompok mp kewarganegaraan
dan kepribadian, kelompok mp estetika,
kelompok mp jasmani, olah raga, dan
kesehatan.
 Lulus Ujian Sekolah/Madrasah utk kelompok
mp ilmu pengetahuan dan teknologi;
 Lulus UN
NILAI RATA2 KELULUSAN (NK)

A+B+C
NK = -------------------
3
Keterangan:
NK = Nilai rata2 kelulusan
A = Rata2 nilai rapor smt I s.d. VI
B = Rata2 nilai ujian sekolah
C = Rata2 nilai ujian nasional
PREDIKAT KELULUSAN

NK ≥ 8,5 : Sangat baik


NK ≥ 7,5 s.d. < 8,5 : Baik
NK < 7,5 : Cukup
PERTEMUAN VI

SASARAN PENILAIAN
1. RANAH/ASPEK
 KOGNITIF
Kemampuan berpikir
 PSIKOMOTOR
Keterampilan dan kemampuan bertindak
 AFEKTIF
Sikap dan nilai-nilai

2. LIFE SKILL
RANAH KOGNITIF
 Pengetahuan/hafalan
Kemamp yg hanya meminta siswa utk mengenal atau
menghafal fakta, konsep, atau istilah-istilah.

 Pemahaman
Kemamp memahami arti atau konsep, situasi, serta
fakta yang diketahuinya.

 Aplikasi
Kemamp utk menerapkan/menggunakan apa yang
telah difahami dlm suatu situasi yg kongkrit.
 Analisis
Kemamp utk menguraikan suatu integritas atau
suatu situasi tertentu ke dlm unsur2/bagian2
pembentuknya.

 Sintesis
Kemamp utk menyatukan unsur-unsur atau
bagian-bagian ke dalam suatu bentuk yang
menyeluruh.

 Evaluasi
Kemamp membuat suatu penilaian ttg suatu
pernyataan, konsep, situasi, dsb berdasarkan suatu
kriteria tertentu.
Kompetensi Indikator Ranah Jenjang

Mampu -Menyebutkan urutan


melakukan wudhu
wudhu -Hafal niat berwudhu

-Mempraktikan wudhu

-Menunjukkan hal2 yg

membatalkan wudhu

Mampu -Menjelaskanpenger-
mempraktekk tian & hukum nun mati
an hukum & mim mati
bacaan nun -Menerapkan hukum
mati & mim bacaan nun mati & mim
mati mati
Kompetensi Indikator Ranah Jenjang

Terbiasa -Menjelaskan pengertian


menghindari mencuri
sifat-sifat -Mengidentifikasi akibat
tercela mencuri
-Menunjukkan sikap
menghindarikan diri dr
perilaku mencuri

Memahami -Menjelaskan peristiwa


penyiaran teradinya perjanjian
Islam periode hudaibiyah
Madinah - Mengidentifikasi
sebab-sebab keber-
hasilan dakwah Nabi di
Madinah
PERTEMUAN VII

AFEKTIF
 Attending (penerimaan)
Kesadaran dan keinginan utk menerima rangsangan dr luar
(masalah, situasi, gejala, dll)
 Responding
Partisipasi aktif dr peserta didik
 Menilai (valuing)
Memberikan penilaian dg sudut pandang baik-buruk, adil
tdk adil, indah tdk indah thd objek ttt.
 Characterization
Menerapkan nilai, etika, dan estetika dlm kehidupan sehari-
hari hingga hal itu mendarah daging.
PERTEMUAN VIII

PSIKOMOTOR
 Gerakan awal
 Gerakan semi rutin

 Gerakan rutin
Keterkaitan Ranah Kognitif, Afektif, &
Psikomotor
Menjelaskan Memiliki kemauan Mampu melakukan
pengertian dan utk berzikir zikir
tatacara zikir
Menjelaskan -Bersedia menerima -Segera memasuki
pengertian penjelasan ttg ruang kelas
silaturrohmi silaturrohmi
Menyebutkan -Memiliki Kemauan -Mencatat pelajaran
manfaat utk mendalami lebih -Pergi ke perpus-
silaturrohmi lanjut ttg SLT takaan
-Senang
bersilaturrohmi
Life Skill (Kecakapan Hidup)

 Kecakapan yg dimiliki seseorang utk mampu,


mau, dan berani menghadapi problem
kehidupan secara wajar tanpa merasa tertekan,
kmd secara proaktif dan kreatif mencari dan
menemukan solusi utk mengatasinya

 Dlm konteks ini, life skill merupakan hasil


samping proses pembelajaran yg positif dan
bermanfaat yg biasa disebut dg NURTURANT
EFFECTS
JENIS-JENIS LIFE SKILL

Kecakapan personal
Genelah LS Kecakapan berpikir
Kecakapan sosial
LS

Kecakapan Akademik
Specific LS
Kecakapan Vokasional
 Kecakapan diri (Personal skill)
 Penghayatan diri sbg makhluk Tuhan YME
 Motivasi berprestasi
 Komitmen
 Percaya diri
 Mandiri

 Kecakapan berpikir Rasional


 Berpikir kritis
 Berpikir sistematis
 Terampil menyusun rencana scr sistematis
 Terampil memecahkan masalah scr sistematis
 Kecakapan sosial:
 Keterampilan berkomunikasi
 Keterampilan bekerja sama
 Keterampilan mengelola konflik
 Keterampilan mempengaruhi orang lain

 Kecakapan akademik:
 Keterampilan merancang, melaksanakan, &
melaporkan hasil penelitian
 Keterampilan membuat karya ilmiah
 Kecakapan Vokasional
 Keterampilan menemukan model atau prosedur utk
melakukan suatu tugas
 Keterampilan melakukan prosedur ttt
 Keterampilan membuat karya ttt.
PERTEMUAN IX

TEKNIK & INSTRUMEN PENILAIAN

Tes
Teknik Penilaian

Non Tes

TES :
Mengukur Maximum performance
Berupa pertanyaan atau tugas/perintah
Jawaban dikategorikan benar-salah

 NON TES
 Typical Performance
 Jawaban tidak selalu dikategorikan benar-salah
Benar-Salah
Pilihan Ganda
Objektif Isian
Melengkapi
Verbal T.Tertulis Menjodohkan

Uraian Uraian Terbatas

Uraian bebas
Tes
T. Lisan

Tes Identifikasi
Non Verbal T. Perbuatan Tes simulasi
Tes Petik Kerja
Wawancara
Observasi
Biografi
Non Tes Anecdotal Record
Peer Assesment
Proyek
Produk
Portofolio
KOGNITIF Tes Tertulis Objektif
Tes Lisan Subjektif

Produk
Proyek
Portofolio
T. Identifikasi
Tes T. Perbuatan T. Simulasi
T. Petik Kerja
PSIKOMOTOR

Non Tes
Biografi
Anekdotal record
Proyek
Wawancara
Kuesioner/angket
AFEKTIF Non Tes Observasi
Biografi
Anecdotal Record
PERTEMUAN X

PENYUSUANAN TES UNTUK EVALUASI


HASIL BELAJAR KOGNITIF
PENGGOLONGAN TES

 Fungsi: Tes awal


Tes akhir
Tes formatif
Tes sumatif
Tes selektif
Tes Diagnostik
 Peserta: Tes individual
Tes kelompok

 Aspek yg diukur: Tes intelegensi


Tes kemampuan
(aptitude test)
Tes hasil belajar
(achievement test)

• Kesediaan waktu Power Test


bg testee Speed Test
 Bentuk respon Tes Verbal
Tes Non Verbal

 Cara bertanya Tes tertulis


dan jawab Tes lisan

 Yg menyusun Tes Buatan guru


Test standar

• Bentuk desain Obyektif


Subjektif
PENYUSUNAN INSTRUMEN
PENILAIAN
PERSYARATAN INSTRUMEN PENILAIAN
Valid/shahih
 Validitas Isi (Content Validity)
 Validitas Konstruksi (Construct
Validity)
Reliabel/keandalan
Ekonomis/Praktis
LANGKAH2 UMUM PENYUSUNAN
INSTRUMEN PENILAIAN
1. Menentukan teknik dan instrumen
penilaian
 Menganalisis ranah pada masing2 KD,
HB, dan Indikator pd buku Kurikulum
dan Hasil Belajar
 Memilih teknik dan instrumen penilaian
yg cocok
 Menuangkan hasil analisis dlm tabel
Cth Tabel Analisis
No Kompetensi Ranah Teknik Bentuk
Istrumen
1. Fiqh/Ibadah
-Menjelaskan mcm -Kognitif (C2) T. Lisan Soal Uraian
najis & cara T. Tertulis
mensucikannya
-Mempraktekkan Psikomotor T. Perbuatan CL/RS/AR
wudhu & tayamum
2. Al-Qur’an
-Membaca surat Al- -Psikomotor T. Perbuatan RS/AR
Adiyat
2. Dst.
2. Menyusun Instrumen
 Identifikasi kompetensi/hasil belajar
 Jabarkan kompetensi/hasil belajar
menjadi indikator2
 Jabarkan indikator menjadi deskriptor2
 Membuat kisi-kisi (Blue Print)
 Rumuskan setiap deskriptor menjadi
butir2 instrumen (pertanyaan atau
pernyataan)
 Melengkapi instrumen dg instruksi dan
pengantar
 Melakukan uji coba instrumen
 Melakukan analisis
 Instrumen final
LANGKAH-LANGKAH (1)
PENYUSUNAN TES

Identifikasi Tujuan &


Kawasan ukur

Uraian Isi/Materi Batasan Kompetensi


(Ranah)

BLUE PRINT
(Kisi-Kisi)
Penulisan Butir Soal (2)
(Item)

Uji Coba

Analisis Item

Perakitan & Penyusun


An Instruksi

BENTUK FINAL
 Identifikasi Tujuan:
Penegasan tujuan penilaian yang akan
dicapai dengan tes tsb.

 Perumusan tujuan Tes dpt mengacu kpd


fungsi tes yang akan dilakukan, yakni:
 Fungsi penempatan
 Fungsi formatif
 Fungsi Sumatif
 Fungsi diagnostik
 Fungsi Selektif
 Pembatasan kawasan ukur:
Pendefinisian lingkup materi yang hendak
diungkap/dinilai
“Tes PAI SMA Kelas IA semester 1”

 Penguraian Isi (Delineation of content)


Menjabarkan materi-materi/tema-tema yang akan
diteskan dan memberikan proporsi/bobot utk
masing2 tema.

 Batasan Ranah
Menjelaskan tes tsb akan mengukur ranah apa dan
level apa ? Kmd memberikan proporsi/bobot utk
masing2 level.
 BLUE PRINT/TABEL SPESIFIKASI:
Sebuah tabel yg memuat ttg perperincian
materi dan ranah beserta proporsi/imbangan
yg dikehendaki oleh penilai.

 Perlunya Blue Print:


Agar tes yg disusun tdk menyimpang dr
materi & aspek/ranah yg seharusnya

 Cara meyusun Blue Print adalah dg


menggunakan dua jalan: Jalan I (Baris)
memuat materi, dan Jalan II (Kolom)
memuat aspek/ranah.
CONTOH FORMAT BLUE PRINT
(1)
Ranah C1 C2 C3 Jml
Materi

Jumlah
 Uraian Materi
 Konsep tauhid : 20 %
 Dimensi-dimensi tauhid : 40 %
 Hal-hal yg merusak tauhid : 40 %

 Ranah
 C1 : 20 %
 C2 : 30 %
 C3 : 30 %
 C4 : 20 %

 Jumlah Total soal : 10


CONTOH FORMAT BLUE PRINT
Ranah C1 C2 C3 C4 Jml
Materi 20 30 30 20 100
Konsep tauhid: 20 % - 1 1 - 2

Dimensi2 tauhid: 40 4
%

Hal-hal yg merusak 4
tauhid: 40 %

Jumlah 10
Contoh Format Kisi-Kisi Tes
(2)

KD HB Indikator Ranah Bentuk No. Soal


Tes
KARTU SOAL
Jenis Sekolah : Nama Penyusun:
Bahan Kelas/Smt : 1.
Mata Pelajaran : 2.
Bentuk Soal :
Aspek Yg Diukur : Tahun Pelajaran:

Komp Dasar Buku sumber:

No. Soal RUMUSAN BUTIR SOAL

Materi pokok
KUNCI

Indikator
PERTEMUAN XI

BENTUK-BENTUK TES
.
DAN
PEDOMAN
PENYUSUNANNYA
Benar-Salah
Pilihan Ganda
Objektif Isian
Melengkapi
Verbal T.Tertulis Menjodohkan

Uraian Uraian Terbatas

Uraian bebas
Tes
T. Lisan

Tes Identifikasi
Non Verbal T. Perbuatan Tes simulasi
Tes Petik Kerja
BENTUK SOAL URAIAN
 Pedoman penyusunan soal uraian:
 Mengacu kepada KD dan indikator
 Gunakan kata-kata: mengapa, uraikan, jelaskan,
bandingkan, tafsirkan, hitunglah, dan buktikan.
 Hindari pertanyaan: siapa, apa, dimana
 Menggunakan Bahasa Indonesia yang baku.
 Hindari penggunaan kata-kata yang dapat
ditafsirkan ganda.
 Buat petunjuk mengerjakan soal.
 Buat kunci jawaban.
 Buat pedoman penskoran.
 Soal Isian
Soal yg berupa beberapa kalimat/cerita
yg bagian-bagian ttt dihilangkan dan
diminta testee utk mengisinya
Rukun Islam ada …. Perkara, yaitu 1) ……,
2)………., 3) ……….., 4) …….., dan 5)………

 Melengkapi
Soal yang berupa kalimat (pendek) yang
bagian ttt dihilangkan.
Orang yang tidak percaya kepada Allah
disebut ….
Pedoman Penyusunan Model Isian
dan Melengkapi
 soal harus sesuai dengan indikator.
 Jawaban yang benar hanya satu.
 Rumusan kalimat soal harus komunikatif.
 Butir soal menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
MODEL-MODEL PILIHAN GANDA

1. Model Pilihan Biasa


2. Model Asosiasi
3. Model Melengkapi Berganda
4. Model Analisis Hubungan Antar Hal
5. Model Analisis Kasus
6. Model Penggunaan Diagram, gambar, peta
Model Pilihan Biasa
 PG yg terdiri dari kalimat soal dan diikuti oleh
3/4/5 jawaban & tugas testee memilih salah
satu jawaban yg paling tepat
 Contoh:
Daulah Bani Abbasiyah mencapai puncak
kejayaan pada masa pemerintahan:
a. Al-Makmun
b. Umar bin Abdul Aziz
c. Harun Al-Rasyid
d. Al-Muktasyim
Model Melengkapi Berganda
 Model PG yg terdiri kalimat soal dan
beberapa alternatif jawaban, dimana
jawaban benar bisa lebih dari satu.
 Contoh: alternatif jawaban

a, jika (1), (2), dan (3) benar


b, jika (1) dan (3) benar
c, jika (2) dan (4) benar
d, jika hanya (4) saja yang benar
Model Analisis Hubungan Antar Hal
 Model PG yg terdiri atas kalimat pernyataan dan
diikuti oleh satu satu kalimat keterangan/alasan.
Testee diminta menganalisis kebenaran dan
hubungan kedua kalimat tersebut.
 Contoh alternatif jawaban:
a, jika pernyataan benar, alasan benar dan keduanya
menunjukkan hubungan sebab akibat
b, jika pernyataan benar, alasan benar tetapi
keduanya tidak menunjukkan hubungan sebab
akibat
c, jika pernyataan benar dan alasan salah
d, jika pernyataan salah dan alasan benar
e, jika pernyataan salah dan alasan juga salah
Model Analisis Kasus
 Model PG dimana testee dihadapan pada
kasus ttt kemudian diminta utk menjawab
pertanyaan berdasar kasus tersebut.
 Contoh:
Pak Iwan seorang petani yang ulet. Tahun ini
hasil panen padinya melimpah mencapai 500
kwintal, padahal biaya yang dikeluarkan tdk
sebanyak tahun sebelumnya karena ia tidak
perlu mengeluarkan biaya utk pengairan
sawahnya.
1. Berapa persen zakat yang mesti dikeluarkan
oleh Pak Iwan ?
a. 2,5 % b. 5 % c. 7,5 % d. 10 %
2. Besar zakat yang harus dibayarkan oleh oleh
pak Iwan adalah:
a. kg b. kg c. kg d. kg
Model Asosiasi

 Model PG yang terdiri dari 4 atau 5 lima


pilihan, kemudian diikuti beberapa soal.
 Contoh:
a. Dzalim b. Fasik c. Kafir d. Murtad
1. Orang yang tidak mengakui adanya Allah

2. Orang yang keluar dari agama Islam

3. Suka pamer dan ingin dipuji orang


Model Penggunaan Diagram,
gambar, peta
 Model PG yang soalnya menggunakan gambar,
diagram, peta, dsb, kemudian dikuti dengan
pertanyaan ttg sifat atau keadaan dr gambar,
diagram, peta tsb.
 Contoh:
a b c
1. Republik Arab Saudi
d
2. Aljazair
3. Lybia
Pedoman utama dalam pembuatan
butir soal pilihan ganda adalah:

1. Pokok soal harus jelas.


2. Isi pilihan jawaban homogen.
3. Panjang kalimat pilihan jawaban relatif
sama.
4. Tidak ada tanda yang menunjuk pada
jawaban benar.
5. Hindari menggunakan pilihan jawaban:
semua benar atau semua salah.
6. Pilihan jawaban angka diurutkan.
7. Semua pilihan jawaban logis.
8. Tidak menggunakan negatif ganda.
9. Kalimat yang digunakan sesuai dengan
tingkat perkembangan peserta tes.
10. Bahasa Indonesia yang digunakan baku.
11. Letak pilihan jawaban benar ditentukan
secara acak.
PERTEMUAN XII
TEKNIK EVALUASI NON TES UTK
KOGNITIF

 Portofolio
Kumpulan hasil karya seorang siswa yang
digunakan sebagai instrumen penilaian untuk
menilai kompetensi siswa.

 Difokuskan kepada dokumen tentang kerja siswa


sebagai bukti tentang apa yang dapat dilakukan
oleh siswa (dijawab atau dipecahkan oleh siswa).
Indikator utk Penilaian Portofolio

 Hasil ulangan harian


 Tugas-tugas terstruktur
 Menyusun paper/mengarang
 Pengamatan lapangan
 Catatan Perilaku siswa
 Hasil karya siswa
 Laporan aktivitas siswa di luar sekolah
a. Hasil Ulangan harian
Format utk mendokumentasikan Ul. Harian

Nama Siswa :
No. Induk :
Jenis No. Tgl Tema/Topik Nilai Prf Guru
Kegiatan
Ulangan 1.
harian 2.
3.
Dst.
Rata-
rata
b. Tugas terstruktur
Format utk mendokumentasikan tugas tertstruktur

No. Jenis Tugas Aspek Yang Penilaian Nilai Prf Guru

Kejelasan:
Tersusun dg baik

Tertulis dg baik

Mudah dipahami

Informasi:
Akurat

Memadahi

Penting

Jumlah

Rata-rata
c. Catatan Perilaku Siswa
Format utk mendokumentasikan sbb.
Nama Siswa :
No. Induk :
No. Perilaku Yang Penilaian Tempat & Prf Guru
Muncul Waktu
Positif Negatif

1. Makan dg tangan √ Kantin


kiri sekolah
20/8/05
2.

3.

Dst.
d. Hasil Karya Siswa
Format utk mendokumentasikan sbb.

Nama Siswa :
No. Induk :

No. Jenis Produk Aspek Penilaian Nilai Prf Guru


1. Artikel di Kejelasan:
mading Tersusun dg baik

Tertulis dg baik

Mudah dipahami

Informasi:
Akurat

Memadahi

Penting

2. Dst.

Rata-rata
e. Laporan Aktivitas Siswa di Luar Sekolah
Format utk mendokumentasikan sbb.

Nama Siswa :
No. Induk :

No. Jenis Aktivitas Aspek Penilaian Nilai Prf Guru


1. TPA Signifikansi:
Sbrp besar tingkat
kebermaknaan aktivitas
tsb bg MP ……
Intensitas

Frekuensi
2. Dst.
Rata-Rata
PROYEK
 Penilaian pada kemampuan melakukan
“Scientific Inquiriy” yang dapat
memberikan informasi tentang
kemampuan siswa mengaplikasikan
pengetahuan dalam merencanakan,
mengorganisasi penyelidikan, bekerja
sama, mengidentifikasi, mengumpulkan
informasi, menganalisis dan
menginterpretasikan serta
mengkomunikasikan temuannya dalam
bentuk laporan tulisan.
CONTOH
 Guru menugaskan kepada siswa secara
berkelompok (3-5 siswa) untuk melakukan
penelitian tentang pengelolaan zakat di
masjid di lingkungan tempat tinggal siswa,
kemudian mereka harus menyusun
laporan dari hasil penelitiannya tersebut
secara ringkas
 Membuat kliping tentang pelaksanaan
ibadah haji dan umrah,
 Membuat kliping tentang kasus NARKOBA.
FORMAT PENILAIAN PROYEK

Aspek Penilaian
No Nama Jml Rt-Rt

1 2 3 4 5 6 7
1. Ika

2. Iza

3. Dst.

Ket: 1. Partisipasi 4. Sistematika penulisan


2. Kerja Sama 5. Kelengkapan data
3. Kontribusi 6. Analisis hasil
7. Kesimpulan
PRODUK

 Penilaian terhadap karya siawa seperti


tulisan/artikel yang dihasilkan pada
periode tertentu.
 Instrumen Penyekoran : Pedoman
penilaian
FORMAT UTK PENILAIAN PRODUK

Nama Siswa :
No. Induk :

No. Jenis Produk Aspek Penilaian Nilai Prf Guru


1. Artikel di Kejelasan:
mading Tersusun dg baik

Tertulis dg baik

Mudah dipahami

Informasi:
Akurat

Memadahi

Penting

2. Dst.

Rata-rata
PERTEMUAN XIII
Teknik Projektif
 Teknik penilaian yg menekankan pada
penggunaan rangsangan yang tidak
terstruktur baik dalam bentuk cerita
yang harus diselesaikan atau gambar
untuk mengungkap apa yang ada pada
diri peserta didik.
 Jenisnya:
a. Topik atau tema yang bersifat bebas.
b. Gambar
Biografi
 Gambaran ttg keadaan seseorang selama
dlm masa kehidupannya atau dlm kurun
waktu tertentu.
 Dg biografi ini penilai dpt menarik suatu
kesimpulan ttg kepribadian, kebiasaan,
dan sikap siswa yg dinilai
 Contoh: Apakah siswa terbiasa membaca
Al-Quran, mengerjakan shalat atau tidak,
Siswa diminta menuliskan apa yg
dilakukan mulai bangun tidur hingga tidur
kembali
PEDOMAN PENGAMATAN
 Alat penilaian yg dpt digunakan guru utk
mengamati perhatian, sikap, keaktifan
siswa ketika proses pembelajaran
 Langkah-Langkah Penyusunan
• Menentukan indikator sikap yang akan dinilai
• Memilih Tipe skala (Likert dengan lima skala:
Sangat baik, baik, sedang, kurang, sangat
kurang)
• Menulis Instrumen
• Menelaah Instrumen oleh sejawat
• Merevisi Instrumen
Perhatian & Keaktifan Siswa ketika Proses Pembe-
lajaran di kelas

 Indikator Perhatian & Keaktifan Siswa:


1. Kehadiran mengikuti pelajaran
2. Perhatian selama proses pembelajaran
3. Keaktifan dlm kerja sama kelompok
4. Keberanian utk bertanya
5. Keberanian utk mengungkapkan pendapat
Pedoman Pengamatan
Perhatian & Keaktifan Siswa
ketika Proses Pembelajaran

Aspek Penilaian Jlh


No. Nama
1 2 3 4 5
1. Iwan 3 4 4 3 2 16
2. Iza
3. Ari
4. Uli
5. Dst.

Ket: 1. Kehadiran mengikuti pelajaran


2. Perhatian selama proses pembelajaran
3. Keaktifan dlm kerja sama kelompok
4. Keberanian utk bertanya
5. Keberanian utk mengungkapkan pendapat
SKALA MINAT
 Instrumen penilaian yg digunakan utk
menilai minat siswa thd mata pelajaran

 Langkah-Langkah Penyusunan
 Menentukan indikator minat yang akan dinilai
 Memilih Tipe skala (Likert dengan empat skala:
Sangat berminat, berminat, kurang berminat,
tidak berminat)
 Menulis Instrumen

 Menelaah Instrumen oleh sejawat

 Merevisi Instrumen
MINAT SISWA THD MATA PELAJARAN
Nama :
Kelas/smt :
Mata Pelajaran :
Skala
No. Pernyataan
Sl Sr Jr Tp
1. Saya senang mengikuti pelajaran ini
2. Saya rugi bila tdk mengikuti pelajaran ini
3. Saya merasa pelajaran ini bermanfaat
4. Saya berusaha menyerahkan tugas tepat waktu
5. Saya berusaha memahami pelajaran ini
6. Saya bertanya kpd guru bila ada yg tdk jelas
7. Saya mengerjakan soal-soal latihan di rumah
8. Saya berusaha mencari bahan di perpustakaan
9. Saya berusaha memiliki buku dalam pelajaran ini
10. Saya berusaha mencari bahan diperpustakaan

Jumlah skor
 Keterangan :
Sl = Selalu Jr = Jarang
Sr = Sering Tp = Tidak pernah

 Penskoran dan Penafsiran Hasil


Skor: 4 = Selalu 2 = Jarang
3 = Sering 1 = Tidak Pernah

Skor Total Terendah = 10


Skor Total Tertinggi = 40

Kategori : 10 - 17 : Kurang
18 - 25 : Cukup
26 - 33 : Baik
34 - 40 : Sangat Baik
 Skor Adi : 37 ?
SKALA PENILAIAN
PENAMPILAN DISKUSI KELAS
 Instrumen penilaian yg digunakan utk menilai
performan siswa selama mengikuti kegiatan
diskusi di kelas

 Langkah-Langkah Penyusunan
 Menentukan indikator penampilan yang akan dinilai
 Memilih Tipe skala (Likert dengan lima skala: Sangat
baik, baik, cukup, kurang, sangat kurang)
 Menulis Instrumen
 Menelaah Instrumen oleh sejawat
 Merevisi Instrumen
PERTEMUAN XIV

Skala Sikap
 Skala sikap alat penilaian yg dpt digunakan untuk
mengukur sikap seseorang terhadap objek tertentu.
Hasilnya berupa kategori sikap, yakni mendukung
(positif), menolak (negatif), atau netral.
 Sikap pada hakekatnya adalah kecenderungan
berperilaku pada seseorang. Sikap juga dapat diartikan
sebagai reaksi seseorang terhadap suatu stimulus yang
datang kepada dirinya.
 Model Skala sikap:
 Skala sikap Likert
 Semantik Differensial.
Skala Likert
 ARTI :
Skala yg digunakan utk mengukur sikap seseorang
yg menyajikan pernyataan yg hrs ditanggapi dg
memilih satu di antara 5 alternatif: sangat setuju,
setuju, ragu-ragu (netral), tidak setuju, sangat tidak
setuju.
 Langkah-langkah Pengembangan:
 Identifikasi objek sikap Dijabarkan scr rinci
 Mengembangkan pernyataan terkait dg objek sikap tsb
baik yang bersifat positif maupun negatif
 Memberikan skor terentang antara 1 – 5 (STS, Ts, N, S,
SS)
Contoh: Skala Sikap Siswa thd Perilaku Dholim
Nama :
Kelas/Smt :
Petunjuk :
a. Bacalah pernyataan di bawah ini baik-baik, dan berilah tanda
silang (X) pada huruf yang sesuai dengan perasaan dan
pengalaman Anda !
b. Angka 1 : Sangat tidak setuju; 2: Tidak setuju, 3: Netral;
4: Setuju; 5: Sangat setuju

1. Berbuat dholim dilarang agama 1 2 3 4 5


2. Perbuatan dholim akan merugikan diri 1 2 3 4 5
sendiri
3. Perbuatan dholim apapun alasannya tidak 1 2 3 4 5

tidak dapat dibenarkan


4. Masyarakat membenci tindak kedholiman 1 2 3 4 5
SEMANTIC DIFFERENTIAL
 ARTI
Teknik pengukuran yg menampilkan pernyataan yg
mengandung suatu objek baik baik berupa konsep
ataupun perilaku
 Alternatif terentang diantara sepasang sifat yg bertolak
belakang (Senang – benci; indah –jelek; baik – buruk,
dsb.)
 Biasanya pilihan yg mencerminkan kutub sikap negatif
skor 1 & kutub positif skor tertinggi.

 LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN:
 Tentukan objek atau perilaku, dimana sikap thdp
objek/perilaku tsb akan dinilai
 Identifikasi atribut yg mungkin muncul dr sikap seseorg thd
objek/perilaku tsb
 Pasangkan dua atribut yg berlawanan
 Tentukan jarak rentangan (4, 5,6, dst.)
Sikap Siswa Thd Berbuat Khianat
 Nama : Skor :
 Kelas/Smt :

Berbuat Khianat
Baik 1 2 3 4 5 6 7 Buruk
Bermanfaat 1 2 3 4 5 6 7 Sia-sia
Menguntungkan 1 2 3 4 5 6 7 Merugikan
Tercela 7 6 5 4 3 2 1 Terpuji
Menyedihkan 7 6 5 4 3 2 1 Gembirakan
ANECDOTAL RECORD
 ARTI:
Catatan seketika yang berisi peristiwa atau
kenyataan yg spesifik dan menarik mengenai
sesuatu yg diamati atau terlihat scr kebetulan.
 KETENTUAN MEMBUAT AR
 Berisi deskripsi faktual ttg peristiwa yg scr jelas
mencatat apa, kapan, dan dlm kondisi yg bgm
peristiwa itu terjadi
 bermakna utk pendidikan terutama yg berhubungan
dg hasil belajar
 Deskripsi faktual hrs dipisahkan dr interpretasi atau
catatan lainnya.
Contoh
Nama : Amir Kelas : I-A
Tempat : Kantin Tgl. : 10 Agust 05
Pencatat : Sukiman/Guru

Deskripsi:
Pada saat jajan di kantin sekolah terlihat si Amir
makan dan minum dengan menggunakan tangan kiri.

Interpretasi:
Amir kurang memiliki tatakrama yang benar ketika
makan dan minum
PERTEMUAN XV

Instrumen Penilaian
Psikomotor
 Macam-Macam:
 Rating scale (Skala penilaian)
 Checklise

 Anecdotal Record
RATING SCALE
 CIRI-CIRI:
 Alat penilaian yg menggunakan suatu
prosedur terstruktur utk memperoleh
informasi ttg sst yg diobservasi
 Berisikan seperangkat pernyataan ttg
karakteristik/kualitas dr sst yg diukur
 Scr fisik terdiri 2 bagian: Pernyataan dan
Petunjuk penilaian
 Petunjuk penilaian bisa berupa Angka (1, 2,
3, 4), Huruf (A, B, C, D), atau Kategori
Verval (baik sekali, baik, cukup, kurang).
 PRINSIP-2 PENGEMBANGANNYA:
Jlh butir pernyataan/pertanyaan tdk terlalu
banyak
Angka/huruf utk seperangkat rating scale ttt
hrs mempunyai arti tetap
Jml kategori angka yg digunakan spy
diusahakan cukup bermakna & dpt dibeda-
kan scr jelas
Setiap pernyataan/pertanyaan hendaknya
hanya mengukur satu karakteristik/satu
komponen
Bila rating scale akan mengukur suatu
prosedur, mk hendaklah pernyataan/ per-
tanyaan disusun scr urut
Skala Penilaian
Kemampuan Membaca al-Quran S. al-‘Adiyat

Nama :
Kelas/Smt :
Mata Pelajaran :

No Nama Aspek Yg Dinilai Rata-rata

KL MH PP NM

1. Udin

2. Imas

3. Dst.

Ket: KL : Kelancaran MH: Mahorijul huruf


PP : Panjang pendek NM : Hukum Nun & Mim Mati
CHECK LIST
 Skala yg penilaiannya tdk dibuat dlm
bentuk rentangan nilai, ttp hanya
menyatakan ada dan tdk adanya suatu
hal/aspek yg sedang dinilai.
CHECK LIST KEMAMPUAN BERWUDHU

Nama Siswa :
Kelas/Smt :
Mata Pelajaran :

No. Aspek Yang Dinilai Kemunculan Aspek


Ya Tidak
1. Membasuh kedua telapak tangan √
Membasuh hidung √
Membasuh muka √
Membasuh kedua tangan sampai Dst.
siku
Membasuh sebagian rambut
Membasuh kedua telinga
Membasuh kaki sampai mata kaki
CONTOH “AR”
Nama : Amir Kelas : I-A
Tempat : Tempat wudhu Tgl. : 18 Juli 2005
Pencatat : Sukiman/Guru

Deskripsi:
Pada saat berwudhu untuk menunaikan shalat Dhuhur terlihat
si Amir tidak urut melakukan tatacara wudhu. Misalnya, setelah
membasuh telapak tangan ia lansung membasuh kedua
tangannya dan itupun tidak sampai siku-siku. Kemudian setelah
itu, ia membasuh muka, telinga, dan akhirnya kaki. Ia tidak
berkumur, membasuh hidung dan rambut.
Interpretasi:
Amir belum mampu melakukan tatacara wudhu dengan benar
PERTEMUAN XVI-XVIII

ANALISIS SOAL
.
 Analisis soal adalah suatu upaya untuk menelaah
butir-butir soal yang telah disusun yang bertujuan
untuk melihat dan mengkaji setiap butir soal agar
diperoleh soal yang bermutu baik (berkualitas)
sebelum soal dipergunakan
CARA ANALISIS SOAL
.

KUALITATIF

2 CR ANALISIS
KUANTITATIF
 Analisis Kualitatif:
Cara mencermati butir butir soal yang
telah disusun dilihat dari: Kesesuaian
dengan kompetensi dasar dan indikator
yang diukur serta pemenuhan persyaratan
baik dari aspek materi, konstruksi, dan
bahasa.
 Analisis Kuantitatif:
Analisis butir soal berdasar hasil uji coba
atau hasil penggunaaan tes (uji emipirik),
dilakukan setelah tes diujicoba atau
digunakan.
CARA ANALISIS SOAL (2)
.
Materi/Aspek
KUALITATIF Konstruksi
Bahasa

KUANTITATIF Validitas
Reliabilitas
Tingkat kesukaran
Daya Beda
Fungsi Distraktor
ANALISIS VALIDITAS
 Berkaitan dengan permasalahan apakah
tes yang dimaksudkan untuk mengukur
sesuatu itu memang dapat mengukur
secara tepat sesuatu yang akan diukur
tersebut
Macam-Macam Analisis Validitas

Validitas Isi
(content validity)

Validitas Teoretis
Tes Totalitas (Rasional)
Validitas Konstruk
(construct validity

Validitas Ramalan

Validitas (predictive validity)


Tes Validitas Empirik

Validitas Bandingan
(concurrent validity)
Butir Soal
Validitas Isi (Content Validity)
 Validitas yang menpertanyakan
bagaimana kesesuaian antara butir-butir
soal dalam tes dengan deskripsi bahan
yang diajarkan.
 Sering juga disebut validitas kurikuler
 Analisis ini dpt dilakukan sebelum dan
sesudah tes digunakan
 Caranya: Analisis Rasional
1. Buat kisi-kisi tes
2. Diskusi dg expert
Validitas Konstruksi
(Contruct Validity)
 Mempertanyakan apakah butir-butir soal
dalam tes itu telah sesuai dengan
tingkatan kompetensi atau ranah yang ada
sesuai yang dituntut dalam kurikulum
 Analisis ini dpt dilakukan sebelum dan
sesudah tes digunakan
 Caranya: Analisis Rasional
1. Buat kisi-kisi tes
2. Diskusi dg expert
Validitas Ramalan
 Meramal artinya memprediksi dan
memprediksi selalu mengenai hal yang
akan datang jadi sekarang belum terjadi.
 Sebuah tes dikatakan memiliki validitas
prediksi atau validitas ramalan apabila
mempunyai kemampuan untuk
meramalkan apa “yang akan terjadi pada
masa yang akan datang”
 Analisis validitas ramalan tes dilakukan
dengan cara mengkorelasikan antara nilai
tes I dengan kriterium atau tolok ukur
(Tes II)
 Tes dikatakan memiliki validita ramalan
yang baik jika memiliki kesesuaian atau
kesejajaran arah antara tes yang sedang
diselidiki atau diuji validitasnya, dengan
kriteriumnya.
 Cth: Tes ujian masuk UIN dengan Tes
Smtr I
 Cara digunakan untuk mencari korelasi utk
uji validitas ramalan ini adalah dengan
menggunakan teknik analisis
korelasional Product Moment dari
Karl Pearson
 Rumusnya:
Prosedur analisisnya:
1) Melakukan komputasi atau penghitungan
matematis untuk mencari harga koefisien
r Product Moment, dg langkah-langkah:
a) Menyiapkan tabel pernghitungan untuk mencari
nilai ∑X, ∑Y, ∑X2, ∑Y2 dan ∑XY
b) Menghitung harga r Product Moment dengan
rumus
2) Memberikan interpretasi terhadap harga
koefesien korelasi Pruduct Moment
Cth Tabel Analisisnya
Nama
X Y X² Y² XY
Siswa

∑X ∑Y ∑X² ∑Y² ∑XY


Memberi interpretasi:
Cara (1): Konsultasi pada patokan

Nilai r Kategori
 0,80 – 1,00 Sangat tinggi
 0,60 – 0,79 Tinggi
 0,40 – 0,59 Cukup
 0,20 – 0,39 Rendah
 0,00 – 0,19 Sangat rendah
Cara (2) Konsultasi r tabel
 Kriteria apabila harga r hitung sama
dengan atau lebih besar dengan harga r
tabel berarti ada korelasi antara variabel
X dengan varibel Y yang berarti tes yang
kita analisis memiliki validitas.
 Untuk melihat harga r tabel perlu dicari
terlebih dahulu derajat kebebasan
(degree of freedom) atau disingkat df
dengan rumus:
 df = N-nr, dimana N adalah banyaknya peserta
tes (testee) dan nr adalah banyaknya varibel
yang dikorelasikan.
 Pada contoh di atas banyak peserta tes (N)
adalah 20 sedang banyak variabel yang
dikorelasikan (nr) adalah 2. Dengan demikian
df = 20 – 2 = 18, sedangkan taraf signifikasni
untuk uji validitas ini yang dipakai umumnya 5
%. Dengan df = 18 dan taraf signifikansi 5 %
diperoleh r tabel sebesar 0,444.
 Selanjutnya kita bandingkan antara harga r
hitung dengan r tabel. r hitung = 0,8517
ternyata jauh lebih besar daripada r tabel =
0,444. Dengan demikian terdapat korelasi
antara variabel X dengan varibel Y, yang berarti
te masuk IAIN memiliki validitas ramalan yang
baik.
VALIDITAS BANDINGAN
 Disebut pula dengan istilah validitas sama saat,
validitas ada sekarang atau validitas pengalaman
 Dlm uji validitas bandingan/pengalaman, data
hasil tes yang diperoleh sekarang kita
bandingkan dengan data yang mencerminkan
pengalaman yang diperoleh pada masa lalu
 Jika hasil tes yang ada sekarang mempunyai
hubungan searah dengan hasil tes berdasar
pengalaman yang lalu, maka tes tersebut dapat
dikatakan telah memiliki validitas
bandingan/pengalaman dan sebaliknya.
ANALISIS VALIDITAS BUTIR
SOAL
 Validitas (Ketepatan)
Terkait dengan sejauhmana sebuah butir soal
secara tepat mengukur apa yg hendak diukur

 Cara Analisis Validitas butir soal:


1. Analisis Teoretis
 Dilakukan sebelum soal digunakan/diujicobakan

 Caranya dg membuat kisi-kisi soal dan diskusi dg


para ahli atau teman sejawat
2. Analisis Empirik
 Dilakukan setelah soal digunakan/diujicobakan
 Caranya dg mengorelasikan skor tiap butir yg
dicapai oleh seluruh testee dengan skor total
seluruh butir soal. Teknik korelasinya dg
menggunakan r product moment ATAU Korelasi
Point Bisserial
 Kriteria: Dikatakan valid jika hasilnya di atas
0,30
PERTEMUAN XIX

ANALISIS RELIABILITAS SOAL


 Reliabiltas (Keajegan/ketetapan)
Terkait dengan tingkat ketepercayaan yakni
sejauhmana butir-butir soal dpt mengukur sesuatu
secara konsisten dari waktu ke waktu.

 Cara Analisisnya : Analisis Empirik


 Dilakukan setelah soal digunakan/diujicobakan
 Caranya dengan berbagai Formula :
 Formula Alpha dari Crobach
 Formula Belah Dua dari Spearman-Browng
ANALISIS RELIABILITAS SOAL
 Proses analisisnya dg bantuan komputer program
 Buka Program SPSS

 Input data

 Pilih

 Tunggu hasil

 Kriteria:
Dikatakan reliabel jika hasil hitungannya
≥ 0,70
PERTEMUAN XX

ANALISIS TINGKAT KESUKARAN SOAL

 Tingkat kesulitan (Item Difficulty):


merupakan suatu pernyataan tentang seberapa
sulit atau seberapa mudah sebuah butir soal
bagi peserta tes.
 Tingkat kesukaran ini umumnya dinyatakan
dalam bentuk indek yg kmd disebut dengan
Indeks Tingkat Kesukaran (ITK) : 0,00 – 1,00
 ITK dapat diperoleh dengan menghitung jumlah
peserta tes yang menjawab betul pada soal ttt
dibagi jumlah seluruh peserta.
 KRITERIA :
0,00 - 0,30 : Sukar
0,31 - 0,70 : Sedang
0,71 - 1,00 : Mudah
 Rumus:
B
ITK = ----------
N

ITK : Indeks Tingkat Kesukaran Soal


B : Jml peserta yg menjawab benar butir soal
N : Jml seluruh peserta yg ikut tes

 CTH:
Jumlah peserta tes ada 90 orang dan yang mengerjakan
dengan betul butir soal nomor 1 ada 60 orang. ITK ?
60
ITK = ------- = 0,67
90
ANALISIS DAYA BEDA SOAL
 Daya Beda Soal (item discrimination):
Suatu pernyataan tentang seberapa
besar daya sebuah butir soal dapat
membedakan kemampuan antara peserta
kelompok tinggi dan kelompok rendah.

 Indeks Daya Beda (IDB) Soal berkisar :


-1,00 s.d. 1,00. Semakin tinggi IDB
semakin tinggi daya beda soal dan
semakin baik soal tersebut.
 KRITERIA :
<0,20 : Poor (Jelek)
0,20 - 0,40 : Satisfactory (Sedang)
0,41 - 0,70 : Good (Baik)
0,71 - 1,00 : Excellent (Baik sekali)
Tanda negatif : Jelek sekali
 Rumus:
BA - BB
IDB = -------------------
½N

IDB : Indeks Daya Beda


BA : Jml jawaban benar pada kelompok atas
BB : Jml jawaban benar pada kelompok bawah
N : Jumlah seluruh peserta tes

 CTH:
Jumlah peserta tes kelompok atas yg benar 20, jml
pserta tes kelompok bawah yang benar 8, Jml
keseluruhan peserta 40 orang. Maka IDB Soal adalah …

20 – 8 12
IDB = ------------- = -------- = 0,6
½ 40 20
FUNGSI DISTRAKTOR
 Distrkator
Alternatif jawaban salah pada tes PG yang
berfungsi sbg pengecoh/pengacau.
 Analisis fungsi distraktor dimaksudkan
untuk melihat sebera efektif suatu
distraktor dapat berfungsi.
 Suatu distraktor dikatakan berfungsi
secara efektif bila dipilih minimal oleh 5 %
dari peserta tes
PERTEMUAN XXI

ANALISIS INSTRUMEN NON TES

 Analisis secara teoretis


 Analisis secra empirik:
 Analisis validitas
 Analisis reliabilitas
PERTEMUAN XXII

ANALISIS dengan ITEMAN


 Masukan Data
 Data dan program dalam 1 folder
 Tidak Memuat Tabs, hanya spasi dan
karakter
Data Masukan ……..
 020 o N 10
 DCABBCADAACBACDACBDC
 44444444444444444444
 YYYYYYYYYYYYYYYYYYYY
 0042001 BADCCDABBDABBCDABDCD
 0042002 BCADDACBCDABCADBADCC
 Dst.
 0042040 ABDCABDACCDABCDAACBC
Data Masukan
 Banyaknya butir, kode peserta yang tidak
menjawab butir, Kolom mulai menganalisis
 020 o N 10

 Kunci Jawaban
 DCABBCADAACBACDACBDC
Data Masukan ……..
 44444444444444444444
 YYYYYYYYYYYYYYYYYYYY

 Banyaknya Pilihan
 Dianalisis Tidaknya Item Perbutir
Memaknai Hasil
Item Statistics Alternative Statistics
----------------------- -----------------------------------
Seq. Scale Prop. Point Prop. Point
No. -Item Correct Biser. Biser. Alt. Endorsing Biser. Biser.
Key
---- ----- ------- ------ ------ ----- --------- ------ ------ ---
1 0-1 0.175 0.625 0.424 A 0.150 -1.000 -0.971
B 0.500 0.344 0.275
C 0.175 0.186 0.126
D 0.175 0.625 0.424 *
Other 0.000 -9.000 -9.000
Keluaran (output)………….
Scale Statistics
----------------
Scale: 0
-------
N of Items 20
N of Examinees 40
Mean 5.575
Variance 2.394
Std. Dev. 1.547
Skew -1.699
Keluaran (output)………….
Kurtosis 1.403
Minimum 2.000
Maximum 7.000
Median 6.000
Alpha 0.490
SEM 1.889
Mean P 0.279
Mean Item-Tot. 0.198
Mean Biserial 0.272
PERTEMUAN XXIII-XXIV

PEMBERIAN SKOR DAN PENGOLAHAN


NILAI
PAN (Penilaian Acuan Norma)
Asumsi: Kemamp orang itu berbeda & dpt
digambarkan mnrt distribusi normal

Diacukan kepada rata-rata kelompok


Prestasi yg dicapai seseorg posisinya sgt
tergantung pd prestasi kelompnya
PAP (Penilaian Acuan Patokan)
Asumsi : Hampir semua org bisa
belajar/menguasai sesuatu, hanya saja
waktu yg dibutuhkan berbeda-beda
Konsekuensi : pengayaan dan remedi
Penafsiran skor hasil penilaian sll
dibandingkan dg criteria yg telah ditetapkan
(lulus bila sesuai dg criteria & sebaliknya)
Keberhasilan siswa ditentukan kriterianya:
75 – 80 persen.
 Pedoman Penilaian
95-100 : A+ 80-84,99 : B+
90-94,99 : A 75-79,99 : B
85-89,99 : A- 70-74,99 : B-

AMIN memperoleh skor 86, apa nilai Amin ?


UDIN memperoleh nilai 74 dan itu nilai
tertinggi di kelasnya, apa nilai Udin ?
Proses Belajar Tuntas

 Unit Pembelajaran 1

Kompetensi

Pembelajaran

Penilaian

Sudahkan Siswa
Pengayaan Remedial
menguasai

 Unit Pembelajaran 2
PERTEMUAN XXV

PENGOLAHAN NILAI AKHIR


 Nilai akhir/Nilai Final :
Nilai baik berupa angka, huruf atau kategori
yg melambangkan tingkat keberhasilan
peserta didik setelah mengikuti proses
pembelajaran pada jenjang ttt dalam
jangka waktu ttt.
 Aspek-Aspek yang dipertimbangkan:
 Penguasaan konsep (kognitif):
 Ulangan harian/blok
 Tugas/Pekerjaan rumah
 Ujian tengah semester
 Ujian akhir semester
 Penerapan (Afektif dan Psikomotor)
 Praktek
 Keaktifan dalam PBM
 Sikap
 Kedisiplinan
Langkah2 menentukan Nilai Akhir
 Langkah2 menentukan nilai akhir:
 Mengidentifikasi aspek yang akan
dipertimbangkan dalam penilaian
 Memberi proporsi bagi masing-masing aspek
 Menentukan formula
 Menghitung nilai akhir
KRITERIA KETUNTASAN
 Kriteria ketuntasan belajar setiap indikator
dalam suatu kompetensi dasar (KD)
ditetapkan antara 0% – 100%.
 Kriteria ideal untuk masing-masing
indikator lebih besar dari 75 %. Namun
sekolah dapat menetapkan kriteria atau
tingkat pencapaian indikator, apakah
50%, 60% atau 70%.
KAPAN ANAK DIKATAKAN
TUNTAS?
 Apabila nilai peserta didik untuk indikator
pencapaian sama atau lebih besar dari kriteria
ketuntasan,
 Apabila semua indikator telah tuntas, dapat
dikatakan peserta didik telah menguasai KD
bersangkutan. Peserta didik dapat
diinterpretasikan telah menguasai SK dan mata
pelajaran.
 Apabila jumlah indikator dari suatu KD yang
telah tuntas lebih dari 50%, peserta didik dapat
mempelajari KD berikutnya dengan mengikuti
remedial untuk indikator yang belum tuntas.
KAPAN ANAK DIKATAKAN
TUNTAS?
 Apabila nilai indikator dari suatu KD lebih
kecil dari kriteria ketuntasan, dapat
dikatakan peserta didik itu belum
menuntaskan indikator itu.
 Apabila jumlah indikator dari suatu KD
yang belum tuntas sama atau lebih dari
50%, peserta didik belum dapat
mempelajari KD berikutnya.
Proses Belajar Tuntas

 Unit Pembelajaran 1

Kompetensi

Pembelajaran

Penilaian

Sudahkan Siswa
Pengayaan Remedial
menguasai

 Unit Pembelajaran 2
CARA MENENTUKAN BATAS
MINIMAL KETUNTASAN
 Setiap awal tahun ajaran baru, guru
(dengan melalui forum guru serumpun)
dapat menetapkan standar ketuntasan
belajar minimal (SKBM) atau kriteria
ketuntasan minimal (KKM).
 SKBM atau KKM tersebut harus
diinformasikan kepada seluruh warga
sekolah/madrasah dan orang tua.
Cara (2)

 Penetapan nilai ketuntasan belajar minimum (tiap


indikator, KD, SK) harus memerhatikan hal-hal
berikut:
1. Tingkat kompleksitas (kerumitan dan kesulitan)
setiap indikator, KD dan SK per mata pelajaran
yang harus dicapai oleh siswa.
2. Tingkat kemampuan (intake) rata-rata siswa
pada sekolah/madrasah yang bersangkutan.
3. Kemampuan sumber daya pendukung dalam
penyelenggaraan pembelajaran pada masing-
masing sekolah/madrasah.
Cara (3)

 Dasar penetapan tingkat kompleksitas (kerumitan


dan kesulitan) setiap indikator, KD dan SK per
mata pelajaran adalah pengalaman dan analisis
guru bidang studi terhadap tingkat kerumitan dan
kesulitan setiap Indikator, KD, dan SK mata
pelajaran.
 Dasar pertimbangan analisis tingkat kemampuan
(intake) rata-rata siswa adalah:
 Untuk kelas awal didasarkan pada rata-rata tingkat
kemampuan awal peserta hasil seleksi PSB, NUN,
Rapor kelas 3 SMP, test seleksi masuk atau psikotes,
dan hasil belajar semester sebelumnya.
 Untuk kelas di atasnya didasarkan pada tingkat
pencapaian KKM siswa pada semester atau kelas
sebelumnya.
Cara menetapkan KKM
a. Menggunakan penilaian skala, yaitu dg
memberikan poin angka pd setiap kriteria
yg ditetapkan:
1. Kompleksitas
 Sangat Tinggi : 1
 Tinggi : 2
 Sedang : 3
 Rendah : 4
2. Intake:
 Sangat Tinggi : 4
 Tinggi : 3
 Sedang : 2
 Rendah : 1
3. Daya Dukung:
 Sangat Tinggi : 4
 Tinggi : 3
 Sedang : 2
 Rendah : 1
Contoh: Jika indikator memiliki kriteria:
kompleksitas tinggi, intake sedang, daya
dukung tinggi, maka KKMnya:

(2+2+3)
x 100 = 58,33
12

Jadi KKM-nya = 58,33


Cara menetapkan KKM
b. Menggunakan rentang nilai pd setiap
kriteria yg ditetapkan:
1. Kompleksitas
 Sangat Tinggi : …. < 54
 Tinggi : 55 - 69
 Sedang : 70 - 85
 Rendah : 86 - 100
2. Intake:
 Sangat Tinggi : 86 - 100
 Tinggi : 70 - 85
 Sedang : 55 - 69
 Rendah : …. <54
3. Daya Dukung:
 Sangat Tinggi : 86 - 100
 Tinggi : 70 - 85
 Sedang : 55 - 69
 Rendah : …. <54
Contoh: Jika indikator memiliki kriteria:
kompleksitas rendah, intake sedang, daya
dukung tinggi, maka KKMnya:

(90+65+85)
= 80
3

Jadi KKM-nya = 80
PERTEMUAN XXVII

Teknik Penentuan Ranking


 Ranking:
 Letak urutan kedudukan seseorg siswa jika
dibandingkan dg siswa lainnya
 Dg ini akan diketahui posisi seseorg siswa di tengah2
kelompoknya (Pandai, sedang, rendah)
 Jenis & Prosedur Penentuan Ranking:
 Ranking sederhana (Simple Rank)
 Ranking Persenan (Percentile Rank)
 Ranking berdasarkan Mean dan Standar deviasi
RANKING SEDERHANA (RS)
 Yaitu urutan yg menunjukkan posisi seorg
siswa di tengah2 kelompoknya yg dinyatakan
dg nomor/angka biasa
 Cara menentukan : dg mengurutkan nilai
masing2 siswa dr yg tertinggi ke yg terendah
 Catatan:
 Siswa yg punya skor sama, punya ranking yg sama
 Ranking terakhir selalu sama dg no urut
siswa/banyaknya siswa dlm kelompok
RANKING PERSENAN(RP)
 Yaitu urutan yg menunjukkan posisi seorg siswa di
tengah2 kelompoknya yg dinyatakan dg angka
PERSENAN. Angka tsb menunjukkan prosentase
siswa2 yg berada di bawahnya.
 Cara menentukan RP:
 Menentukan RS
 Menghitung banyaknya siswa dlm kelompok yg
berada di bawahnya dg rumus: N- RS
 Menghitung RP, dengan rumus:

N-RS
RP = ------------ x 100
N
 Contoh:
Siswa G RS = 7 dr 10 siswa, RP-nya ?

 Apa arti RP tersebut?

 Catatan utk RP:


 RP berkisar antara 0-100, ttp tdk pernah ada RP =
100, Mengapa ?
 Utk ranking terakhir jika tdk ada angka kembar,
maka RPnya adalah 0
RANKING Berdasarkan Mean &
SD
 Yaitu penentuan kedudukan siswa dg membagi
kelas atau kelompok , di mana tiap kelompok di
batasi oleh suatu standar deviasi ttt.
 Cara menentukan :
 Menjumlah nilai seluruh siswa
 Menghitung mean dan SD
 Menentukan batas-batas (patokan)
Atas
M + 1 SD Tengah
M - 1 SD
Bawah
PERTEMUAN XXVIII

PELAPORAN HASIL EVALUASI


 PRINSIP DASAR:
 Konsisten dg pelaksanaan penilaian di sekolah
 Memuat rincian hasil belajar siswa berdasarkan kriteria
yg telah ditentukan & dikaitkan dg penilaian yg
bermanfaat bagi pengembangan siswa.
 Menjamin orang tua akan informasi permasalahan
anaknya dlm belajar.
 Memberikan informasi yg benar, jelas, komprehensif,
dan akurat.
 Isi Laporan
 Menggunakan bhs yg komunikatif, mudah
dipahami & menggunakan istilah2 yg mudah
dimengerti
 Menitikberatkan pd hasil yg tlh dicapai siswa
 Berkaitan erat dg hasil belajar yang hendak
dicapai
 Berisi informasi ttg tingkat pencapaian hasil
belajar dlm kaitannya dengan standar yang
ditetapkan
 Menyatakan tingkat kemampuan yang telah
dicapai secara jelas, dan
Manfaat Laporan Hasil Belajar
 Untuk Siswa
 Mengetahui kemajuan hasil belajar dirinya
 Mengetahui konsep-konsep atau teori yang
belum dikuasai
 Memotivasi diri untuk belajar lebih baik,
 Memperbaiki strategi belajar.

Laporan yang diberikan kepada siswa harus berisi:


 Hasil pencapaian belajar siswa
 Kekuatan dan kelemahan siswa dalam semua
mata pelajaran
 Minat siswa pada masing-masing mata
• Untuk Orang Tua
Membantu anaknya belajar
Memotivasi anaknya belajar
Membantu sekolah meningkatkan hasil belajar siswa,
Membantu sekolah melengkapi fasilitas belajar.

• Untuk Guru dan Kepala Sekolah


Mengetahui kekuatan dan kelemahan siswa dalam satu
kelas dan sekolah dalam semua mata pelajaran
Mendorong guru untuk mengajar lebih baik,
membantu guru untuk menentukan strategi mengajar
yang lebih tepat
Mendorong sekolah agar memberi fasilitas belajar lebih
baik.
 Informasi Yg diperlukan guru dan
Kepala Sekolah:
 Hasil belajar dalam semua ranah untuk
semua pelajaran
 Kompetensi dasar yang telah dikuasai dan
yang belum dikuasai oleh siswa

You might also like