You are on page 1of 46

Dementia Insight

Dr. Tumpal Siagian, Sp S

Departemen Neurologi,
FK UKI
DEFINISI

Demensia adalah suatu keadaan perburukan fungsi


intelektual meliputi memori dan proses berfikir,
sehingga mengganggu aktivitas kehidupan sehari-
hari (ICD 10).
POPULAR SCIENCES

Setiap satu sel saraf mendapat sinap kira-


kira seribu sinap. Otak mempunyai sel
saraf 1011 yang berarti otak mempunyai
sinap 1014 sinap, ini sama dengan lebih
banyak dari galaksi diangkasa.
Hippocrates, 4 centuries BC

“Man should be fully aware of the fact that it is


from the brain and from the brain only that our
feelings of joy, of pleasure, of laughing arise as
well as our sorrow, our pain, our grief and our
tears. We are thinking with the brain and we can
see and hear and we can draw a distinction
between ugliness and beauty, bad and good and
what is pleasant and unpleasant …………..”
ETIOLOGI

 Degeneratif – seperti Alzheimer’s ditandai kortikal atrofi


serebri adanya neurofibrillary tangels dan semile plaques.
 Vaskular - Multiple cerebral infark atau difuse small
vessel disease
 Neoplastic – Metastase atau tumor di frontal
 Trauma – Subdural haematoma kronis
 Infection – syphilis CJD, AIDS, SSPE
 Toxic – Alkohol, lead, CO
 Metabolic – Hypothyroidsm, hepatic filure, Uremia, def
Vit B12, prolong hypoglycaemia and prolonged hypoxia
 Psychiatric - depression
PATOFISIOLOGI
Hipotesa Kholinergik
In the AD brain AChE activity falls
whereas BuChE activity rises
AChE BuChE

Enzyme activity

Time (progression of disease)

• Cortex (–30%) • Cortex (+40%)


• Hippocampus (–40%) • Hippocampus (+65%)

Giacobini, 1997
In the AD brain both AChE and
BuChE regulate ACh levels
Activated glial cells

BuChE

BuChE

BuChE
BuChE
BuChE

Presynaptic neuron BuChE

BuChE

BuChE

Postsynaptic
neuron
ACh

AChE

BuChE

Wright et al., 1993, Giacobini, 1997


Demensia
Indikator Terapan Pengobatan

• Pathophysiology dementia
• Evidence base medicine-level of
confidence
• Anectdotal
• Tolerability
Jenis Pengobatan

• Farmakologik
• Non farmakologik
Terapi Farmakologis

Jenis Obat-obatan untuk Terapi Dementia


• Brain AChE-inhibitors :
– AChE inhibitors : Donepezil Hidroklorida (Arisept)
– BuChE inhibitors
– nACh receptor modulation
• NMDA – antagonist : memantine
• Clioguinol : chelating agent, prevent AB-
aggregation
• Choline precursor loading :citicolin, lecithin
Lanjutan ….

Jenis Obat-obatan untuk Terapi Dementia

• Amyloid vaccine : on going research


• Nicotine : inhibit beta- amyloidosis and
AB-aggregation, protection AB- induced
neurotoxicity (emiilien et.al, 2000; Moore
et.al, 2000)
• Beta and delta secretose inhibitors (under
trial)
• Cholesterol lowering agent (VaD)
Lanjutan ….

Jenis Obat-obatan untuk Terapi Dementia

• Piracetam (MCI-trial)
• Ca-channel blocker : nimodipin, nicardipin
• Antihypertensive drugs (VaD)
• Ergot derivates : Hydergine, nicergolin
• Vasoactive/vasodilator : cyclandelate,
pentoxyfilline, naftidrofuril
Lanjutan ….

Jenis Obat-obatan untuk Terapi Dementia

• NSAID : ibuprofen, ASA


• Antioxidant : ginkobiloba, vit E
• HRT ?
Lanjutan ….

Drugs for Psycho – Behavioural


Symptoms

• Antidepresants (SSRI)
• Anxiolitics
• Antipsychotics
Hindari penggunaan Amitribtilin, CPZ, Tri
heksipenidil
Kriteria ‘Dementia’ atau Kepikunan
(DSM-III dan ICD-10)
“Loss of intellectual abilities of sufficient severity
to interfere with social or occupational functioning.
Deficits should be multifafaceted :
memory, judgment, abstract thinking, etc “
Pemeriksaaan Kuantitatif
• Mini-Mental State Examination (MMSE)
dengan nilai 0 - 30

• Clinical Dementia Rating (CDR) dengan


nilai 0 - 3

• Global Deterioration Scale (GDS) dengan


nilai 1 - 7
Pencegahan dan Deteksi Dini
Untuk Dokter Umum dan Keluarga
Tes Secara Kuantitatif Deteksi Demensia
Tiga Jenis Perangkat Tes
MMSE, CDR dan GDS
Pre-demensia
1. Test MMSE (Mini-mental State Examination)
dengan hasil antara 23 - 26 (normal 30)
2. CDR (Clinical Dementia Rating, CDR=0,5)
pre-demensia : adalah demensia yang masih
dipertanyakan (questionable dementia) :
* Memori : mudah lupa ringan yang konsisten;
ingat sebagian peristiwa; benign forgetfulness.
* Orientasi: baik, kecuali sedikit kesulitan
dalam hubugan waktu.
CDR = 0.5 : pre-demensia (lanjutan)
• Pendapat dan pemecahan masalah :
terganggu ringan dalam pemecahan
masalah, kesulitan dalam persamaan dan
perbedaan
• Masalah komunitas : sedikit terganggu
dalam hubungan dengan masyarakat umum.
• Rumah dan hobi : sedikit terganggu dalam
aktifitas di rumah dan minat intelektual.
• Pemeliharaan diri : dapat memelihara diri
dengan baik
GDS (Global Deterioration Scale) = 3 pre-
demensia :
Defisit yang paling awal tampak nyata.
Manifestasi pada lebih dari satu area berikut ini :
* Penyandang dapat tersesat bila bepergian
ke tempat yang belum dikenal.
* Orang dekatnya mulai menyadari adanya
performa uang relatif buruk.
* Kesulitan dalam menemukan kata / nama
tampak makin nyata untuk orang dekatnya
* Setelah penyandang membaca sebuah
paragraf atau bagian sebuah buku hanya
relatif sedikit materi yg dapat diingatnya.
GDS = 3 pre-demensia (sambungan)
• Penyandang menunjukan kemampuan menurun untuk
mengingat kembali nama-nama setelah diperkenalkan
pada orang-orang baru.
• Penyandang dapat kehilangan atau salah taruh benda
berharga.
• Kemunduran konsentrasi tampak pada test klinis
• Bukti objektif adanya defisit memori hanya dapar
diperoleh dengan melakukan namnesis oleh para pakar
yang terlatih. Performa menurun dalam melakukan
pekerjaan dan pergaulan sosial. Penyangkalan mulai
tampak pada penyandang. Ansietas ringan sampai sedang
dapat menyertai gejala yang ada.
GDS (Global Deterioration Scale) = 4
Mild Dementia :
• Problema dengan konsentrasi.
• Lupa pada Peristiwa yang baru
• Problema dengan memori mulai
mengganggu perilaku sosial
• Dibutuhkan bantuan untuk mengatur
keungan, merencanakan pesta makan
siang.
Penanganan Non Farmakologis

Berbagai cara : konseling, terapi


suportif/psikoterapi, terapi kognitif, aktifitas
hidup sehari-hari dan sosialisasi.
Berdasarakan konsep :
K : komunikasi I: Imajinasi S: Sosialisasi
S: Spiritual M: Musik & Kesenian lain
E: Emosi
## K I S S M E ##
Rumah Sakit TEBET
Demensia
1. Apakah demensia itu?
2. Gejala-gejala awal demensia?
3. Penyebab demensia?
4. Demensia bisa dicegah?
5. Dapatkah demensia diobati?
Lansia
• Dunia (WHO, 2004)
• Tahun 2000 = 600 juta
• Tahun 2025 = 1,2 milyar
• Tahun 2050 = 2 milyar
• Saat ini, 2/3 hidup di negara sedang
berkembang, 75% (th 2025)
Lansia
• Indonesia
• > 60 th (UU no.13, 1998 tentang kesejahteraan
lansia)
• Th 2005-2010 lansia menyamai jumlah balita
• 19 juta (8,5% dari jumlah penduduk)
• Umur harapan hidup
– 67 th, perempuan
– 63 th, laki-laki
• Demensia, 15 % dari lansia (Menkes RI, 2004)
Pencegahan
• Kontroversial
• >> penelitian yang sedang berlangsung
• Sudah terbukti (pengendalian faktor resiko
stroke);
• Hipertensi
• Rokok
• Inaktifitas
• Hiperlipidemia
Pencegahan
• Kendalikan hipertensi
• Hentikan rokok
• Aktifitas fisik dan olah raga teratur
• Statin (obat penurunan kholesterol)
• Anti-oksidan (ex; vit C dan vit E dosis tinggi)
• Teratur melaksanakan kegiatan kewajiban keagamaan
• Aktifitas yang melibatkan kognitif
– Membaca
– Isi teka-teki silang
– Musik, menari
– Main “board games”
Reversible dan Irreversible
Dementia
Irreversible dementia:
Vascular and Degenerative (Alzheimer)
“PIKUN”
Dianggap wajar
Sebagai Usia yang Lanjut
Bukan Sebagai Penyakit
Medis
Pikun = Demensia
Keadaan Patologis Otak
Pencegahan :
Demensia fase Dini
Preclinical Dementia
Pre-dementia
Kemunduran Kognitif Lanjut usia
MEMORI
Forgetfulness
Kemunduran Kognitif Lanjut usia
MEMORI
Forgetfulness
Ruptur plak dari
aterosclerotik sebelum
dan sesudah terjadi
trombos

You might also like