Professional Documents
Culture Documents
STUDI KASUS
Nama Pasien : Ny. S
Umur/BB : 50 Tahun / -
MRS : 13 Februari 2010
Diagnosa : Infark Miokard Akut Inferior + Anterior luas
Riwayat penyakit : -
KELUHAN UTAMA
Nyeri dada 3 hari yang lalu (50 jam), dada terasa
panas seperti tertusuk sampai belakang, nyeri hilang
timbul
OBJEK
10 SGPT 24,3 25
Indikasi adanya gangguan hepar
11 Kreatinin <1,2 1,0 0,2 0,7 0,7
No Data Lab Nilai Tanggal
Normal
13/02 14/02 15/02 16/02 17/02 18/02
12 Na + 136-144 147 142 141 150 139,5
Pemeriksaan elektrolit
13 K+ 3,8-5,0 5 3,4 3,4 3,36 4,72 (kemungkinan terjadinya
14 Cl- 97-103 108 97 100 100 94,5 dehidrasi)
1 Isorsobide Dinitrate : 5 Mg ISDN merupakan gol Nitrat yang berfungsi Apa pasien masih Pemberian ISDN sudah tepat
SL memebri efek dilatasi vena sehingga mengalami neyri namun jangan dilanjutkan
mengurangi preload jantung dan konsumsi dada atau tidak karena dapat memperburuk
(Pemberian pada tgl 14/2 oksigen di miokardium nyeri dada Pantau tekanan keadaan pasien resiko syok
) pasien berkurang darah pasien kardiogenik dan gagal jantung
karna penurunan curah jantung
Pada infark ventrikel kanan, pemberian
nitrat dapat menurunkan volume sekuncup
(vol. Darah yang dipompa tiap detik oleh
ventrikel)
2 Infus PZ : 1000 CC/2 jam Kandungan infus PZ adalah NaCl 0,9% Pantau kadar natium Pemberian Nacl 0,9%
(14 tetes/ menit) yang digunakan untuk kekurangan cairan dalam darah dan sebaiknya tidak diberikan
tubuh, dengan adar Na dan Cl rendah. tekanan darah kandungan karena data lab
Kndisi metabolik pasien menunjukkan kadar natrium
tinggi pada pasien
meningkatkan volume plasma
dan interstisial edema
3 Injeksi rantidin : 2 x 500 mg Merupakan reseptor H2 yang digunakan Pantau apa pasien Pemberian ranitidin untuk
(Pemberian dari tgl 14 – untuk menghambat sekresi stress ulcer mengalami mual atau mengobati mual dan muntah
19 februari) muntah, kesulitan akibat stress ulcer
tidur
No Pengobatan pasien Indikasi Pengobatan pasien Pemantauan Saran / Komentar
kefarmasian
4 Asetosal 0-1-0 : Merupakan antiplatelet dengan Apa pasien masih Pemberian asetosal sudah
LD 300 Mg cara menghambat sintesisi mengalami nyeri tepat untuk mencegah
MD 1X 100 Mg prostaglandin oleh enzim dada atau tidak terbentuknya platelet agar
siklooksigenase sehingga tidak - Monitoring resiko tidak terjadi sumbatan
(Digunakan dari tgl 14 – 18 terbentuk platelet perdarahan - Dosis pemeliharaan yang
Februari) mempertahankan terbukanya lumen digunakan masih masuk
arteri yg terkena infark rentang namung harus
dipantau resiko perdarahan
(75-100 mg/hari)
(PERKI, 2011)
5 Clopidrogel 1-0-0 Merupakan antiplatelet gol ADP Monitoring resiko Penggunaan clopidrogel
LD 300 Mg antagonist receptor perdarahan, yang tidak bersamaan
MD 1 X 75 Mg apalagi pasien juga dengan aspirin sudah tepat,
menggunakan karena ada interaksi antara
(Digunakan dari tgl 14/19) asetosal untuk kedua obat, dosis yang
antiplatelet digunakan juga sudah tepat
(PERKI, 2011)
No Pengobatan pasien Indikasi Pengobatan pasien Pemantauan Saran / Komentar
kefarmasian
6 Simvastatin 0-0-1 : 20 Mg per hari Menghambat HMGCo-A reduktase Kadar LDL dalam Pemberian simvastatin
sehingga menurunkan kadar LDL, darah sudah tepat karena
Memperbaiki fungsi endotel, penyebab utama miokard
(Digunakan pada 14-18/2) menstabilkan plak, mengurangi pada pasien adalah
pembetukan tromus dan sebagai adanya arteriosklerosis
ani-inflamasi
7 Trimetazidine HCl 1-0-1 : 35 Mg x 2 Terapi tambahan untuk antiangina
12 Bisoprolol 1-0-0 : 1,25 Mg Merupakan gol beta bloker Kadar oksigen Pemberian bisoprolol sudah
menurunkan kebutuhan oksigen otot pasien, tekana tepat karena pada data
jantung,, tekanan darah dan darah dan denyut klinik menunjukkan frekuensi
(Pemberian 14/2) kontraksi jantung nadi denyut nadi pasien yg
cepat, pemberian
bisoprolol diharapkan
dapat menuurnkan
frekuensi denyut nadi dan
kebutuhan oksigen
13 Oksigen 2 liter/menit dan 3 liter/menit Oksigen digunakan untuk Kadar oksigen Pemberian oksigen dapat
mempertankan saturasi oksigen pasien, frekuensi diberikan untuk
(Pemberian pada tgl 14/2) yeri yang dialami mempertahankan agar
pasien pasien tidak mengalami
hipoksia, mengurangi nyeri
pada pasien
No Pengobatan pasien Indikasi Pengobatan pasien Pemantauan Saran / Komentar
kefarmasian
14 Infus RL : 500 CC (7 tetes / menit) Mengandung NaCl, KCl, CaCl dan Kadar elektrolit (Na, Pemberian Infus RL dirasa
Na Laktat, digunakan untuk Cl, Ca dan K) kurang tepat karena pasien
penggantian cairan/ resusitasi telah mendapat terapi Infus
akibat mual atau muntah Tekanan Darah NaCl untuk terapi
(Pemberian tgl 14-19/2) keculai tgl 15/2
(Gangguan GI) elektrolitnya, jika ditambah
infus RL dikawathirkan
Dapat digunakan untuk terjadi peningkatan
penatalaksanaan berbagai bentuk elektrolit tubuh yang dapat
asiodsis membebani kerja jantung
15 Dobutamin Pump : 3 Mg/KgBB/Menit Merupakan obat inotropik yg Monitor kecepatan Pada tgl 15 dobutamin
digunakan untuk menunjang sirkulasi dan irama jantung, diberikan pada pasien,
pada gagal jantung, menstimulasi tekanan darah, karena kemungkinan pasien
reseptor beta 1 dan beta 2 kadar kalium, mengalami syok
Pada beta -1 : di miokard terjadi volume urin kardiogenik, biasa terjadi
( pemberian tgl 15-17/2) peningkatan curah jantung, sedikit pada pasien infark miokard
peningkatan denyut nadi (tekanan sistolik < 90
Pada beta 2 : vasodilatasi mmHg, ada indikasi
hipoksia, volume urin
berkurang, nadi cepat )
Dapat digunakan pada
kondisi syok ringan (TDS >
70-100 mmHg)
16 Injeksi Fondaparinux 1x 2,5 Mg Merupakan antikoagulan , Monitoring resiko Pemberian antikoagulan
(Pemberian 14-18/2) mencegah terjadinya tromboembloi terjadinya karena pasien mengunakan
perdarahan antiplatelet
Pengobatan pasien Indikasi Pengobatan pasien Pemantauan Saran / Komentar
kefarmasian
17 Dopamin Pump : 3 gram Pengobatan syok yg tidak berespon Monitor kecepatan Pada tgl 16/2 pasien di
dengan penambahan cairan dan irama jantung, beri dopamin kemungkinan
tekanan darah, kadar karena pasien sudah
Meningkatkan curah jantung, kalium, volume urin mengalami syok kardiogenik
meningkatkan tekanan darah dan berat dengan ditandai
memperbaiki aliran darah ginjal adanya penurunan tekanan
darah hingga 80/65
18 Injeksi Ceftriaxon 0-1-1 2x 1 gram Antibiotik untuk mengatasi adanya Kadar leukosit Pada tgl 16 pasien
infeksi pasien, suhu tubuh diberikan injeksi ceftriaxon,
respiration rate dari hasil lab terlihat
pasien adanya peningkatan leukosit
pasien hingga 16.800, suhu
tubuh meningkat 38,3OC
infeksi
19 KSR Untuk pecegahan hipokalemia Kadar kalium dalam Pemberian KSR pada tgl
darah , tekanan 18/2kurang tepat karena
darah ( kadar kadar kalium pasien sudah
kalium berhubungan normal
dengan kontraksi
otot jantung)
Pengobatan pasien Indikasi Pengobatan pasien Pemantauan Saran / Komentar
kefarmasian
20 Ka-en Mg3 Ketidak seimbangan Kadar elektrolit Pemberian Ka-en Mg3
karbohidrat dan elektrolit tubuh dibutuhkan karena
pada keadaan infusiensi pasien telah mengalami
asupan makanan per roral asidosis metabolik