You are on page 1of 10

ALBAROKA

PSPD B 2013
04011381320016
Apa saja tipe demam?

Tipe-tipe demam:
1. Demam septik Pada demam ini, suhu badan berangsur naik ke tingkat yang tinggi
sekali pada malam hari dan turun kembali ke tingkat di atas normal pada pagi hari.
2. Demam hektik Pada demam ini, suhu badan berangsur naik ke tingkat yang tinggi
sekali pada malam hari dan turun kembali ke tingkat yang normal pada pagi hari
3. Demam remiten Pada demam ini, suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak
pernah mencapai suhu normal
4. Demam intermiten Pada demam ini, suhu badan turun ke tingkat yang normal
selama beberapa jam dalam satu hari.
5. Demam Kontinyu Pada demam ini, terdapat variasi suhu sepanjang hari yang tidak
berbeda lebih dari satu derajat.
6. Demam Siklik Pada demam ini, kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang
diikuti oleh periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti oleh
kenaikan suhu seperti semula.
(Sumber: Nelwan, Demam: Tipe dan Pendekatan, 2009)
Bagaimana cara pemeriksaan fisik pada
kasus?

Pemeriksaan fisik pada kasus adalah


1. Demam( pengukuran dengan termometer 37,5 oC)
2. Konjungtiva atau telapak tangan pucat
3. Pembesaran limpa (splenomegali)
4. Pembesaran hati (hepatomegali)
pada pasien dengan malaria ditemukan tanda-tanda klinis sebagai berikut
1. Temperatur rektal 40oC
2. Nadi cepat dan lemah/kecil
3. Tekanan darah sistolik <70 mmHg pada orang dewasa dan pada anak-anak
<50 mmHg.
4. Frekuensi nafas > 35 x permenit pada orang dewasa atau > 40 x per menit
pada balita, anak dibawah 1 tahun > 50 x per menit.
5. Penurunan derajat kesadaran dengan Glasgow coma scale (GCS) <11
6. Manifestasi perdarahan (petekie, purpura, hematom)
7. Tanda dehidrasi
8. Terlihat mata kuning/ikterik
9. Adanya rongki pada kedua paru
10. Pembesaran limpa dan atau hepar
11. Gagal ginjal ditandai dengan oliguria sampai dengan
anuria
12. Gejala neurologi (kaku kuduk, reflek patologik)
13. Tanda-tanda anemia berat

(sumber: DEPKES RI, pengendalian penyakit dan penyehatan


lingkungan 2008
Apa diagnosis kerja pada kasus?

 Malaria
penyakit yang disebabkan oleh parasit dari genus
Plasmodium yang termasuk golongan protozoa melalui
perantaraan tusukan (gigitan) nyamuk Anopheles spp.
Bagaimana patofisiologi pada kasus?

 Patogenesis malaria sangat kompleks, dan seperti


patogenesis penyakit infeksi pada umumnya
melibatkan faktor parasit, faktor penjamu, dan
lingkungan. Ketiga faktor tersebut saling terkait satu
sama lain, dan menentukan manifestasi klinis malaria
yang bervariasi mulai dari yang paling berat ,yaitu
malaria dengan komplikasi gagal organ (malaria
berat), malaria ringan tanpa komplikasi, atau yang
paling ringan, yaitu infeksi asimtomatik.
 Tanda dan gejala klinis malaria yang timbul bervariasi
tergantung pada berbagai hal antara lain usia
penderita, cara transmisi, status kekebalan, jenis
plasmodium, infeksi tunggal atau campuran. Selain itu
yang tidak kalah penting adalah kebiasaan
menggunakan obat anti malaria yang kurang rasional
yang dapat mendorong timbulnya resistensi. Berbagai
faktor tersebut dapat mengacaukan diagnosis malaria
sehingga dapat disangka demam tifoid atau hepatitis,
terlebih untuk daerah yang dinyatakan bebas malaria
atau yang Annual Parasite Incidence –nya rendah.
Bagaimana prognosis pada kasus?

 Dubia ad bonam
Apa SKDI kasus ini?

 4A
 Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan
tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya :
pemeriksaan laboratorium
sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan
mampu menangani problem itu
secara mandiri hingga tuntas

You might also like