You are on page 1of 14

Manajemen Pemeliharaan Peralatan Pabrik

di PT Pupuk Kujang

Oleh :

Ir. Pranoto Adi MM


Adaptasi Organisasi

Nilai Pengaruh lingkungan


lingkungan (kesempatan dan hambatan) Manajemen :
Pemasaran,
Keuangan,
Kultur Sistem Dan Produksi,
perusahaan Proses SDM, Dsb
Manajemen

Per Persepsi
usaha Pengambil Strategi perusahaan Ling
an keputusan Perusahaan thd kondisi kungan
lingkungan
usaha
Bentuk
Struktur
Organisasi
Perusahaan
mencapai
tujuan

Obyektif Adaptasi Perusahaan


perusahaan
• Tujuan/sasaran Pemeliharaan :
Mendukung kegiatan operasi untuk memproduksi urea dan
Ammonia sesuai kebijakan direktorat produksi. Untuk
tahun 2005 :
Ammonia sebesar : 347.100 Ton
Urea sebesar : 534.200 Ton

• Kebijakan Pemeliharaan :
Hari operasi (on stream days) : 350 hari
Perbaikan tahunan (perta) : tidak ada perta

• Strategi Pemeliharaan :
Memelihara pabrik secara terencana, aman dan efisien dengan
tetap memperhatikan keandalan peralatan dan keselamatan kerja
serta ramah lingkungan.
STRUKTUR ORGANISASI PUPUK KUJANG
Struktur organisasi pemeliharaan
Komposisi karyawan pemeliharaan

Unit Kerja S2 S1 SMd SLA SLTP SD Jumlah


Divisi Har 1 - - 1 - - 2
Pem Lap I - 1 2 30 - 1 34
Pemlap IB 3 1 10 - - 14
Perbengkelan 1 - 2 32 2 4 41
Instrument - 3 4 23 - - 30
Pem Listrik - 3 3 20 - - 26
Perenc. Har - 2 - 3 - - 5
Jumlah 2 12 12 119 2 5 151
Sistem Pemeliharaan

Kegiatan pemeliharaan internal untuk


meningkatkan keandalan peralatan pabrik :

1. Kegiatan pemeliharaan terencana ( planned maintenance )

2. Kegiatan pemeliharaan tidak terencana ( unplanned maintenance )

Secara teknis & ekonomis terencana jauh lebih


baik dibanding tidak terencana, sehingga
diperlukan tindak pemeliharaan yang baik.
Tindak pemeliharaan

Kegiatan pemeliharaan meliputi :

1. Preventive maintenance

2. Predictive maintenance

3. Corrective maintenance

4. Turn arround
Preventive maintenance

Sistem pemeliharaan yang didasarkan pada waktu


(time base), dengan cara menyetop/menghentikan alat
(walau tidak rusak) untuk dilakukan pemeriksaan
bagian-bagian yang kritis secara periodik.

Pekerjaan yang dilakukan biasanya meliputi :


- Pembersihan (Cleaning)
- Pemeriksaan (Inspection)
- Pelumasan (Lubrication
- Pengetesan fungsi (Function test)
- Penyetelan (Adjusment)
- Penggantian periodik (Replecement)
Predictive maintenance

Sistem pemeliharaan didasarkan atas kondisi alat


(Condition based), dengan cara mendeteksi secara
sistematik, untuk mengetahui terjadinya gejala
penyimpangan dini pada alat tersebut.

Parameter yang diamati dari mesin/peralatan


seperti : Pengukuran vibrasi, analisis pelumas,
temperatur, tekanan, aliran, ultrasonic flow
detector dls.
Corrective maintenance
Kadang-kadang disamakan sebagai break down
maintenance, dimana kegiatan pemeliharaan yang
tidak dapat direncanakan lebih dahulu.

Mesin bekerja sampai terjadi kerusakan, sehingga


kerugian terjadi antara lain :

- Kesulitan mengantisipasi alat kerja, tenaga kerja, dan suku cadang

- Kemungkinan penggantian suku cadang secara total, serta dapat


menimbulkan potensi kecelakaan kerja bagi operator
Turn arround (perta)
Kegiatan pemeliharaan dengan melakukan overhaul
total semua alat yang telah diprogram secara
bersamaan.

Diperlukan pengelolaksan yang sangat matang :

- Perencanaan menyangkut waktu, material, metode,personil dan


sumber daya lainnya.
- Pelaksanaan, mengharurkan pabrik harus dihentikan sekitar 21
s/d 23 hari.
- Pengendalian, pengawasan dan pelaporan
Penerapan Divisi Pemeliharaan dalam ISO

Penjaminan mutu : ISO 9001-2000


Preventive maintenance : prosedur PM-PK-HAR-01
Predictive maintenance : prosedur PM-PK-HAR-03
Corrective maintenance : prosedur PM-PK-HAR-02
Turn arround : prosedur PM-PK-HAR-04

Penjaminan lingkungan : ISO 14001


Prosedur penanganan limbah

Penjaminan keselamatan kerja : SMK3


Alur Informasi Terintegrasi

Tdk
Perlu
Kerusakan Work Tindak Pengecekan
Alat Order
Sapre Part Pemeliharaan

User Perlu Belum

Stock
Gudang
Baik

Ada Pengoperasian

Tidak ada
Pemesanan Pelaporan
(PR) PPM

Pembelian
(PO) Pengadaan Dokumentasi

You might also like