Professional Documents
Culture Documents
bersifat anomali dan unik karena di Indonesia tidak umum ditemukan cebakan emas pada
Untuk mengetahui keberadaan Emas dalam suatu daerah maka dapat dilakukan
Mineral Bijih menggunakan Sayatan poles. Selain dapat diketahui jenis mineral logam
dalam suatu batuan, dapat juga diketahui Paragenasanya melalui Tekstur mineral bijih
tersebut.
PENELITI TERDAHULU
1. Irzal Idrus, Nur., I W. Warmada., Fadlin.,2011.Metamorphic Rock-Hosted Orogenic Gold Deposit Type as a
Source of Langkowala Placer Gold, Bombana, Southeast Sulawesi.Jurnal Geologi Indonesia, Vol. 6 No. 1
2. Fadlin .2012. Karakteristik Endapan Emas Orogenik Sebagai Sumber Emas Placer di Daerah Wumbubangka,
3. Iqbal.E Putra. 2015. Emas Batuan Metamorfosis Bombana, Sebuah Anomali, Artikel Geologi Indonesi
diterbitkan online.
4. Kisman. 2011.Keterdapatan Mineralisasi Emas Yang Berasosiasi Dengan Sinabar di Kecamatan Rarowatu
Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara.Pusat Sumber Daya Geologi.Buletin Sumber Daya Geologi
5. Sayyed Faturahman, Sutrisno. 2015 Studi Tentang Karakteristik Endapan Emas Orogenik Di Daerah
- Sampel dikeringkan dioven selama 1-2 Jam - Sampel dan Resin Powder dimasukkan ke
- Sampel dilem pada Slide Glass Mounting Press.
menggunakan lem Petroproxy. - Sampel dipoles kembali menggunakan
- Sampel dikeringkan kembali dioven selama karborundum 1200, 3000 dan 6000.
± 1 jam.
- Sampel dipotong kembali untuk menipiskan.
- Sampel dipoles kembali dengan
karborundum sampai 0,0003 mm atau
dilihat dibawah mikroskop sudah sesuai.
Pirit (Py)
Intergrowth, Replacement
Kalkopirit (Cp)
Dari hasil pengamatan Tekstur, Pirit Hadir pada tahap 1 kemudian terjadi
replacement Pirit(Py) menjadi kalkopirit(Cp) pada tahap 2. Kalkopirit
Intergrowth (Tumbuh bersama) dengan Spalerite(Sph) yang mengisi rongga
batuan kemudian pada tahap ke 3 muncul Emas (Au).
Jenis Sampel : Hand specimen
Tipe Endapan : Hidrotermal
Jenis Mineralisasi : Pirit – Emas – Kalkopirit -Sphalerite
Mikroskopis :
euhedral dan mineral-mineral yang tampak antara lain Garnet, Klorit, Kuarsa serta Mineral Opak.
Berdasarkan Klasifikasi Travis (1955) sampel batuan yang diambil adalah Sekis Klorit.
Dari hasil Pengamatan Sayatan Poles Kenampakan mikroskopis batuan, warna absorbsi abu-abu
kecoklatan, warna interferensi abu-abu kehitaman, komposisi mineral terdiri dari Pirit, Emas,
Kalkopirite, dan Sphalerit dengan bentuk mineral anhedral–euhedral. Dari hasil pengamatan Tekstur,
Pirit Hadir pada tahap 1 kemudian terjadi replacement Pirit(Py) menjadi kalkopirit(Cp) pada tahap 2.
Kalkopirit Intergrowth (Tumbuh bersama) dengan Spalerite(Sph) yang mengisi rongga batuan kemudian