YUDHA KESUMA ANGGANA Sebagian Pegawai instansi pemerintah atau lebih dikenal dengan para birokrat, memiliki perilaku sangat bertentangan dengan tugas pokoknya sebagai pelayan masyarakat (public services). banyaknya pegawai yang datang terlambat sering absen,tapi tidak bekerja, korup, ABS, tidak loyal, office politics, dan masih banyak lagi perilaku yang dianggap sebagai perilaku negatif yang dianggap salah. Pegawai yang malas bekerja Gambaran umum pegawai yang malas :
Kalau datang ditempat kerja biasanya datang terlambat dan
kerjanya hanya duduk-duduk tidak mengerjakan sesuatu. Waktunya pulang, pegawai tersebut lebih dulu. Melihat caranya berjalan seakan tidak memiliki beban, dan ditempat kerja lebih banyak istirahat daripada bekerja. Selalu mencari alasan agar terhindar dari tugas dan pekerjaan. Banyak pegawai malas tetapi tidak mau dikatakan pemalas, lebih senang disebut orang yang efisien karena kerjanya sedikit tapi minta gaji besar. Lebih senang menikmati hasil keringat orang lain Jalan pikiran pegawai yang malas : Kalau bisa pegawai tidak diwajibkan bekerja. Kalau bisa hak jangan pernah dikurangi, tapi kewajiban yang dikurangi sekecil mungkin. Kalau bisa energi sekecil mungkin keluar tapi hasilnya semaksimal mungkin. Kalau bisa keringat tidak perlu keluar tapi gajian tetap diterima. Kalau bisa bekerja tidak perlu ada prosedur atau aturan yang menyulitkan. Kalau bisa atasan tidak memberikan perintah dan teguran kepada pegawai yang bebas berkreasi. Kalau bisa tidak perlu ada target atau sasaran yang ditentukan, yang penting bekerja. Mendukung aturan pegawai malas dan rajin gajinya sama. “rajin atau malas digaji sama, kenapa harus rajin…” Kebiasaan sehari-hari pegawai yang malas : Bangun tidur selalu kesiangan. Datang terlambat, selalu siap dengan berbagai alasan untuk menjawab teguran dari atasannya. Merasa menyesal kalau datang tepat waktu atau lebih dulu datang. Memiliki motto : “lebih baik terlambat daripada tidak datang” Datang terlambat langsung membaca berita online dengan mencari berita dan sensasi untuk diceritakan pada teman-temannya nanti. Tanpa ada perencanaan kerja yang akan dikerjakan hari ini. Selalu meminta izin dengan berbagai macam alasan. Lebih mengutamakan hak daripada kewajiban. “Terima uang honor BPJS terlambat dan sedikit,” ribut”, terima tugas jadi lemas”. Senang bila pimpinan dinas keluar kota. “kalau bisa, bos pergi terus, semakin sering semakin baik” Mengapa karyawan menjadi malas Dari sisi pegawai Memiliki sifat pemalas yang permanen. Sifat manja atau tidak biasa bekerja keras. Tidak memiliki rasa tanggungjawab. Tidak memiliki kesadaran tentang keseimbangan hak dan kewajiban. Atasan bersikap tidak adil. AtasanTidak bisa menerima pendapat dan ide dari bawahan, bahkan cenderung mematikan. Atasan kurang memiliki teknik-teknik bagaimana mengelola bawahan dengan baik. Dari sisi lingkungan kerja Terpengaruh budaya kerja. Tidak tepatnya pimpinan dalam mengelola perselisihan antar pegawai. Sistem dan aturan yang kurang tegas Solusi mengatasi pegawai yang malas : Melakukan pendekatan personal. Mencari tahu mengapa pegawai tersebut menjadi malas. Instropeksilah diri kita sebagai atasannya. Berikan solusi jika penyebab malasnya dari dirinya. Mengarahkan cara dan pola pikirnya. Memberikan pemahaman tentang hakikat kerja. Memberikan kesadaran bahwa perilaku dan kebiasaan orang malas merugikan banyak pihak. Berikan perhatian pada persoalan-persoalan pribadinya. Coba berikan kepercayaan dan tanggung jawab. Berikan sosialisasi tentang peraturan atau tata tertib yang berlaku. Keteladanan atasan/pimpinan. Bertindak adil. Terakhir, berlakukan sanksi sesuai aturan yang berlaku atau bersifat tegas MAAFAN KELAKUAN TEMAN TEMAN KAMI