You are on page 1of 8

Contoh Kasus Berkembangnya

Ajaran Radikal di Indonesia


■ Paham radikal masuk ke lingkungan sekolah dan kalangan pelajar di
salah satu sekolah swasta di Jakarta.
Pembahasan
■ Berdasarkan kasus diatas dapat dilihat bahwa anak-anak di sekolah tingkat dasar dan
menengah berisiko terpapar ajaran intoleransi dan radikalisme.
■ Kalangan generasi muda merupakan kelompok yang sangat rentan untuk dipenetrasi
semangat dan pemahaman radikalisme.
■ Fakta ini tentu saja menjadi ancaman besar bagi kehidupan bermasyarakat dalam
persatuan Indonesia, keutuhan NKRI menjadi taruhannya jika hal ini terus menerus
dibiarkan.
■ Hal tersebut harus segera dicegah dan ditangani, karena radikalisme ideologi jika tidak
dicegah dari sekarang bukan mustahil Indonesia menjadi negara yang porak poranda
dan dipecah karena perbedaan ideologis.
■ Di jalur pendidikan bisa dimulai dengan penyempurnaan materi pendidikan.
■ Masyarakat di Indonesia punya modal budaya yang bisa dioptimalkan untuk
menghentikan paham atau ideologi radikal, dan karena pada dasarnya masyarakat
Indonesia, sejak awal adalah masyarakat yang terbuka, yang toleran, dan menghargai
perbedaan atau keberagaman. Ini adalah modal budaya yang penting untuk
menangkap paham radikal.
■ Maka, hal tersebut yang harus selalu ditanamkan sejak dini bahkan dilingkungan
sekolah agar dapat menerapkannya nilai-nilai dari pancasila.
Contoh Kasus Berkembangnya
Ajaran Radikal di Indonesia
■ Berikut adalah contoh dari dampak terpaparnya ajaran radikal, yaitu kasus
yang terjadi di Bali yaitu Bom Bali 2002 (disebut juga Bom Bali I),
kejadian ini adalah rangkaian tiga peristiwa pengeboman yang terjadi
pada malam hari tanggal 12 Oktober 2002. Dua ledakan pertama terjadi
di Paddy's Pub dan Sari Club (SC) di Jalan Legian, Kuta, Bali, sedangkan
ledakan terakhir terjadi di dekat Kantor Konsulat Amerika Serikat.
Rangkaian pengeboman ini merupakan pengeboman pertama yang
kemudian disusul oleh pengeboman dalam skala yang jauh lebih kecil
yang juga bertempat di Bali pada tahun 2005. Tercatat 202 korban jiwa
dan 209 orang luka-luka atau cedera, kebanyakan korban merupakan
wisatawan asing yang sedang berkunjung ke lokasi yang merupakan
tempat wisata tersebut. Peristiwa ini dianggap sebagai
peristiwa terorisme terparah dalam sejarah Indonesia.
Pembahasan Kasus
■ Gerakan radikal tidak serta merta selalu menyangkut tentang paham agama,
melainkan ada juga tentang kenegaraan dan paham ideologi. Namun, kabar
tentang gerakan radikal yang selalu berkembang di Masyarakat adalah
terorisme yang melakukan aksi pengeboman, penyanderaan, dan pembunuhan.
■ Gerakan radikalisme jika kategorikan terbagi dua, ada yang dampaknya terasa
nyata secara luas seperti aksi-aksi kekerasan, pengeboman di berbagai wilayah,
menebar terror dan ancaman dimana-mana,  dan ada yang dampaknya tidak
terasa nyata sekarang, namun dikemudian hari dampaknya akan lebih parah
dari kekerasan bahkan menyebabkan kehancuran.
■ Yang pertama, orang biasanya menyebut dengan kata 'teroris' atau yang
mengatas namakan , mereka melakukan penyanderaan, pembunuhan,
pengeboman, dan menyebarkan ancaman dimana-mana. Mereka bisa ditangkap
karena melakukan perbuatan yang melanggar hukum secara nyata terlihat. Di
Indonesia sendiri contoh gerakan ini adalah seperti kasus yang terjadi di Bali
yaitu aksi pengeboman.
■ Yang kedua, orang biasa menyebutnya dengan gerakan separatisme. Separatis
arti umumya adalah memisahkan diri. Mereka gerakan radikal secara politik,
diisi dengan orang-orang berpendidikan yang mempengaruhi orang di
sekitarnya untuk sejalan dengan pemikirannya, biasanya karena rasa
nasionalisme sara (adat, budaya, ras, bahasa, daerah) yang sama. Ya, mereka
juga kadang melakukan kekerasan di daerahnya namun lebih bahaya lagi
pucuk pimpinan mereka sulit untuk ditangkap, melalui taktik politik dan
diplomasi yang dijalankan oleh pucuk pimpinan mereka, sehingga mereka
terlihat seakan tidak melakukan tindakan melawan hukum.
■ Berhubung terorisme sangat berkaitan dengan pola pikir dan bertindak, maka
perlu dikuatkan tentang bagaimana seharusnya berpikir yang berorientasi pada
dasar negara (Pancasila) dan bagaimana seharusnya hidup bersama sebagai
masyarakat yang menjunjung tinggi nilai religiusitas, kemanusiaan, persatuan,
demokrasi dan keadilan dipahami dan dihayati. Tanpa hal tersebut maka
ketrampilan dalam hidup berbangsa dan bernegara akan jatuh pada semangat
yang bertentangan dengan pola berpikir dan nilai-nilai Pancasila.
■ Sebagai masyarakat umum, tingkat kepedulian terhadap NKRI harus lebih
ditingkatkan lagi. Terutama rasa persatuan yang membuat Negara ini akan
semakin kuat menghadapi gerakan radikal. Dengan rasa persatuan yang kuat
di dalam masyarakat akan keutuhan NKRI maka akan memperkecil ruang gerak
dari gerakan radikal ini.
Contoh Kasus Kurangnya
Keteladanan dari Tokoh/Pejabat
■ Kasus korupsi oleh Nazarudin, Nazarudin merupakan politisi Indonesia
yang menjadi anggota DPR periode 2009-2014, setela menjabat
sebagai Bendahara Umum Partai Demokrat pada tahun 2010, pada
tahun 2011 KPK menjadikannya tersangka kasus korupsi
pembangunan wisma atlet (Hambalang) untuk SEA Games ke-2.
Pembahasan
■ Masalah korupsi bukan hanya menjadi masalah nasional tetapi sudah menjadi
internasional, bahkan dalam bentuk dan ruang lingkup seperti sekarang ini, korupsi
dapat dapat menyengsarakan dan menghancurkan suatu negara.
■ Maraknya tindakan korupsi dikalangan pejabat tinggi kita dapat merusak nilai-nilia
pancasila dan dapat menimbulkan perpecahan di kalangan, masyarakat, dan
kehidupan berbangsa dan bernegara.
■ Dari uraian kasus di atas timbul permasalahan sebenarnya bagaimana korupsi
terjadi dikalangan pejabat tinggi khususnya DPR sehingga banyak terjadi
kecurangan yang bahkan menyeret pejabat lain di dalam DPR tersebut yang sangat
merugikan rakyat.
■ DPR yang seharusnya menjadi panutan dan kepercayaan oleh pemerintah justru
banyak terlibat kasus korupsi seperti contoh kasus wisma atlet ini sebagai tokoh
utama Nazarudin yang menyeret sejumlah pejabat tinggi lainnya seperti Anas
Urbaningrum, Angelina Sondak dan masih ada pejabat lain yang terlibat dan masih
dalam proses pemeriksaan. Bahkan terjadi kisruh antara KPK dan DPR saling lempar
tangan dalam penyelesaian korupsi yang justru dapat memecah belah persatuan
dan kesatuan bangsa Indonesia.
■ Secara tidak langsung masalah korupsi juga telah bertentangan dengan nilai nilai yang
terkandung dalam pancasila sebagaimana contoh dalam sila ketiga yang berbunyi “
Persatuan Indonesia” dan sila kelima pancasila yang berbunyi “ Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia”.
■ Yang mana Arti dan Makna Sila Persatuan Indonesia
1. Nasionalisme.
2. Cinta bangsa dan tanah air.
3. Menggalang persatuan dan kesatuan Indonesia.
4. Menghilangkan penonjolan kekuatan atau kekuasaan, keturunan dan perbedaan warna
kulit.
5. Menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggungan.
■ Sedangkan Arti dan Makna Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
1. Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan meningkat.
2. Seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan bagi kebahagiaan bersama
menurut potensi masing-masing.
3. Melindungi yang lemah agar kelompok warga masyarakat dapat bekerja sesuai dengan
bidangnya.
■ Bagaimana tidak bahwa korupsi telah bertentangan dengan sila ketiga dan kelima pancasila
karena sebagai bukti banyak pejabat tinggi yang menonjolkan kampaye mereka tentang
persatuan Indonesia dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia akan tetapi dengan
maraknya korupsi ditubuh pemerintah seperti contoh pada DPR yang sedang marak
belakangan ini malah mencoreng makna pancasila itu sendiri tidak membuat sebuah
persatuan dan berdampak pada rakyat yang merasa dirugikan karena para pejabat tidak adil
dan memihak rakyat,mereka hanya mementingkan ego masing masing individu.

You might also like