Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH:
NURUL AMALIA
NIM 030.11.222
PEMBIMBING:
Dr. Meiharty, Sp.A
suatu sindroma klinis yang disebabkan oleh vaskulitis pembuluh darah kecil
50% kasus terjadi pada usia kurang dari 5 tahun ; 75% kasus terjadi pada usia kurang
dari 10 tahun.
Laki-laki lebih sering dengan perbandingan 1,5 sampai 2 kali lebih besar dibanding
perempuan
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. MF
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 2 tahun 10 bulan
Suku Bangsa : Jawa
Tempat / tanggal lahir : Jakarta, 6 Januari 2014
Agama : Islam
Alamat : Cipinang Pulo RT/RW 14/12
Jatinegara
IDENTITAS ORANGTUA
Ayah: Ibu :
Nama : Tn. A Nama : Ny. D
Alamat: Cipinang Pulo RT/RW Alamat: Cipinang Pulo RT/RW
14/12 Jatinegara 14/12 Jatinegara
Pekerjaan : Buruh Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Penghasilan: Rp 2.500.000,- Penghasilan: -
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMP
Agama : Islam Agama : Islam
Keluhan
Utama
Keluhan • demam
• mual, muntah
• nyeri perut
Tambahan • demam
• kaku pada kedua tungkai
• benjolan pada lipatan paha
Alloanamnesis ibu
pasien tanggal 21
Anamnesis
November 2016
pukul 14.30 WIB
2–4 ASI - - -
4–6 PASI - + -
6–8 PASI + + -
8 – 10 PASI + + +
10 -12 PASI + + +
RIWAYAT MAKANAN
Umur di atas 1 tahun
Jenis Makanan Frekuensi dan Jumlah
Nasi 3x/hari
Sayur 1x/hari
Daging 1-2x/minggu
Telur 2-3x/minggu
Ikan 1-2x/minggu
Tahu 2-3/minggu
Susu 2-3x/hari
Campak 9 bulan
Hepatitis 0 bulan 1 bulan 6 bulan
B
HEMATOLOGI
Hematokrit 41 % 31-43
LED 47 mm/jam 0 – 30
Hitung Jenis
Basofil 0 % 0-1
Eosinofil 5 % 1-5
Limfosit 47 % 25-50
PEMERIKSAAN PENUNJANG 18/11/16
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
URINALISIS
Urin Lengkap
Warna Kuning Kuning
Kejernihan Jernih Jernih
Glukosa Negatif Negatif
Bilirubin Negatif Negatif
Keton Negatif Negatif
pH 7.0 4.6-8
Berat jenis 1.005 1.005-1.030
Albumin urine Negatif Negatif
Urobilinogen 0.2 E.U./dL 0.1-1
Nitrit Negatif Negatif
Darah Negatif Negatif
Esterase leukosit Negatif Negatif
Sedimen urin
Leukosit 1-2 /LPB <5
Eritrosit 0-1 /LPB <2
Epitel Positif /LPB Positif
Silinder Negatif /LPK Negatif
PEMERIKSAAN PENUNJANG 18/11/16
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
TINJA
Faeces Rutin
Makroskopik
Warna Coklat Coklat
Konsistensi Padat Lunak
Lendir Negatif Negatif
Darah Negatif Negatif
Mikroskopik
Leukosit Negatif Negatif
Eritrosit Negatif Negatif
Amoeba Coli Negatif Negatif
Amoeba Histolitika Negatif Negatif
Telur Cacing Negatif Negatif
Pencernaan
Lemak Negatif Negatif
Amilum Negatif Negatif
Serat Positif Positif
Sel Ragi Negatif Negatif
DIAGNOSA
DIAGNOSIS BANDING
1. - Henoch-Schonlein Purpura
- Immune thrombocytopenic purpura (ITP)
2. Hernia Inguinalis
DIAGNOSIS KERJA
Henoch-Schonlein Purpura
Hernia Inguinalis
PEMERIKSAAN ANJURAN
Pemeriksaan kadar IgA serum
Pemeriksaan ureum dan kreatinin serum
Pemeriksaan fungsi gangguan pembekuan darah
Biopsi kulit
PENATALAKSANAAN
Non medika Mentosa
Komunikasikan informasi dan edukasi kepada orang tua pasien
mengenai keadaan pasien, hasil pemeriksaan yang telah dilakukan,
rencana pemeriksaan dan pengobatan
Menjelaskan kepada pasien dan keluarga untuk kembali ke rumah
sakit jika ada kambuh atau adanya gangguan pada fungsi ginjal dan
saluran pencernaan
Pemberian makanan dengan kandungan gizi yang cukup, lunak
dan tidak mengandung bahan atau bumbu yang mengiritasi saluran
cerna.
Medikamentosa
IVFD KAEN IB 3cc/kgbb/jam
Metilprednisolon 1-2 mg/kgBB/hari 2 x 13 mg (per oral)
Ibuprofen 5mg/kgBB/8jam 3 x 70 mg (per oral)
PROGNOSIS
Ad vitam : Ad bonam
Ad functionam : Dubia ad bonam
Ad sanationam : Dubia ad bonam
FOLLOW UP
Tanggal S O A P
19/11/16 BAB bercampur Ku : CM, tampak sakit sedang Henoch-Schonlein - - IVFD KAEN IB
HP-2 darah dan lender, N : 100x/mnt Purpura 33cc/kgbb/jam
sebanyak x. darah R : 28x/mnt - - Metilprednisolon
berwarna merah S : 36,60C 2 x 8 mg
segar TD : 90/70 mmHg -
Kepala : normosefali
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Hidung : NCH (-)
Mulut : kering (-)
Thoraks :
Jantung S1S2 reg, m(-), g(-),
Paru SNV (+/+), rh (-/-), wh (-/-)
Abdomen : supel, BU + 3x/menit,
Ext : Akral hangat (+), edema (-),
purpura multipel yang dapat
diraba, ukuran miliar hingga
nummular, bentuk tidak teratur,
pada paha dan betis
Tanggal S O A P
21/11/16 BAB sedikit Ku : CM, tampak sakit sedang Henoch-Schonlein - IVFD KAEN IB
HP-4 keras. Nyeri perut N : 132x/mnt Purpura 33cc/kgBB/jam
(+). Mual muntah R : 34x/mnt - Metilprednisolon
(-). Bintik S : 36,50C 2 x 8 mg
kemerahan di TD : 90/60 mmHg - Ibuprofen
kaki kanan dan Kepala : normosefali 5mg/kgBB 3 x
kiri, kaki kaku Mata : CA (-/-), SI (-/-) 70 mg
tidak bisa Hidung : NCH (-)
digerakkan. Mulut : kering (-)
Thoraks :
Jantung S1S2 reg, m(-), g(-),
Paru SNV (+/+), rh (-/-), wh (-/-)
Abdomen : supel, BU + 3x/menit,
Ext : Akral hangat (+), edema (-),
purpura multipel yang dapat diraba,
ukuran miliar hingga nummular,
bentuk tidak teratur, pada paha dan
betis
Tanggal S O A P
22/11/16 Kaki sudah bisa Ku : CM, tampak sakit sedang Henoch-Schonlein - Metilprednisolon
HP - 5 digerakkan. Nyeri N : 122x/mnt Purpura 3 x 8 mg p.o
perut (-). Mual R : 26x/mnt - Rawat Jalan (
Muntah(-). S : 36,50C Boleh Pulang )
Demam(-). Bintik TD : 90/60 mmHg
kemerahan pada Kepala : normosefali
kedua kaki. BAB Mata : CA (-/-), SI (-/-)
dan BAK dbn. Hidung : NCH (-)
Mulut : kering (-)
Thoraks :
Jantung S1S2 reg, m(-), g(-),
Paru SNV (+/+), rh (-/-), wh (-/-)
Abdomen : supel, BU + 3x/menit,
Ext : Akral hangat (+), edema (-),
purpura multipel yang dapat diraba,
ukuran miliar hingga nummular,
bentuk tidak teratur, pada paha dan
betis
TINJAUAN PUSTAKA
HENOCH SCHONLEIN PURPURA
Definisi
Infeksi
Infeksi saluran napas atas merupakan jenis infeksi yang paling
sering dikaitkan dengan PHS
Streptococcus beta-hemolyticus, staphylococcus dan parainfluenza.
Faktor genetik
Pencetus lain
gigitan serangga, toksin kimiawi, dan obat-obatan
MANIFESTASI KLINIS
purpura yang dapat diraba
arthritis atau atralgia (68%)
Nyeri abdomen
kelainan ginjal (20– 50%)
hematuria mikroskopik dengan atau tanpa proteinuria
glomerulonefritis
gagal ginjal
Gejala gastrointestinal nyeri abdomen berat yang disertai mual,
muntah hingga perdarahan saluran cerna ( 35%–85% )
Keterlibatan sistem saraf pusat terjadi pada 2–8% pasien, mulai
dari nyeri kepala, kejang, perdarahan intrakranial, hemiparesis,
dan gejala neurologis fokal.
Manifestasi yang jarang lainnya dari PHS adalah miokarditis,
hepatomegali, pankreatitis dan kolesistitis.
DIAGNOSIS Henoch schonlein purpura
Henoch
schonlein
purpura
Terapi Medikamentosa
• Terapi secara
simptomatik
• Terapi obat
kortikosteroid
Terapi NON-Medikamentosa
• Tirah baring
• Pemberian makanan dengan
kandungan gizi yang cukup,
lunak dan tidak mengandung
bahan atau bumbu yang
mengiritasi saluran cerna.
KESIMPULAN
• Purpura Henoch-Schönlein merupakan penyakit autoimun (IgA
mediated) berupa hipersensitivitas vaskulitis, paling sering ditemukan
pada anak-anak.
• Penyebab Henoch-Schonlein Purpura belum diketahui secara pasti.
• Manifestasi klinis Henoch-Schonlein Purpura melibatkan berbagai
organ, seperti kulit, sendi, gastrointestinal, dan ginjal.
• Pengobatan PHS lebih bersifat simtomatik dan suportif.