You are on page 1of 27

PEMELIHARAAN DAN

PENANGANAN HEWAN
PERCOBAAN
Dr.Drs. ISRAHNANTO ISRADJI M.Si.
HEWAN PERCOBAAN

• ADALAH HEWAN YANG DIPELIHARA


SECARA INTENSIF DI LABORATORIUM
• YANG UMUM: MENCIT, TIKUS, HAMSTER,
MARMUT, KELINCI
TUJUAN:
MEMBERI KONTRIBUSI PADA:
– kualitas eksperimen
– kesehatan hewan
– etik dan kesejahteraan hewan
HEWAN PERCOBAAN TETAP DIBUTUHKAN KARENA;
(1) keragaman dari subjek penelitian dapat diminimalisasi,
(2) variabel penelitian lebih mudah dikontrol,
(3) daur hidup relatif pendek sehingga dapat dilakukan penelitian
yang bersifat multigenerasi,
(4) jenis hewan dapat disesuaikan dengan kepekaan hewan
terhadap materi penelitian yang dilakukan,
(5) biaya relatif murah,
(6) dapat dilakukan pada penelitian yang berisiko tinggi,
(7) mendapatkan informasi lebih mendalam dari penelitian yang
dilakukan karena kita dapat membuat preparat dari organ
hewan yang digunakan,
(8) memperoleh data maksimum untuk keperluan penelitian
simulasi, dan
(9) dapat digunakan untuk uji keamanan, diagnostik dan
toksisitas.
Kebutuhan dasar Mencit:
• mencit dewasa dapat mengkonsumsi pakan 3-5
gram setiap hari.
• Kebutuhan zat-zat makanan yang diperlukan
untuk pemeliharaan mencit adalah
– protein kasar 20-25%,
– kadar lemak 10-12%,
– kadar pati 44-55%,
– kadar serat kasar maksimal 4% dan
– kadar abu 5-6%
• Air minum yang diperlukan oleh setiap ekor
mencit untuk sehari berkisar antara 4-8ml.
Mencit:
- Cendrung berkumpul bersama
- Penakut, fotofobik
- Lebih aktif pada malam hari
- Aktivitas terhambat dengan kehadiran manusia
- Tidak mengigit
• Cara memperlakukan mencit :
– Dengan tangan kanan angkat ekornya dan
biarkan mencit menjangkau kawat kandang
dengan kaki depannya,
– tarik sedikit ekornya.
– Dengan tangan kiri, cubit kulit diantara 2
telinga dan 3 jari yang lain memegang kulit
punggung
– Ekor dijepit diantara jari manis dan
kelingking
Tikus:

• Sangat cerdas
• Tidak begitu fotofobik
• Aktivitasnya tidak
terhambat dengan
kehadiran manusia
• Bila diperlakukan kasar
atau dalam keadaan
defisiensi nutrisi,
cendrung menjadi galak
dan sering menyerang
• Dapat hidup sendiri di
kandangnya
 Rata-rata pemberian pakan harian untuk tikus Sprague-
Dawley selama periode pertumbuhan dan reproduksi
mendekati 15-20 g untuk jantan dan 10-15 g untuk
betina , Pakan ideal untuk tikus yang sedang tumbuh
harus memenuhi kebutuhan zat makanan antara lain
 protein 12%,
 lemak 5%, dan
 serat kasar kira-kira 5%, harus cukup mengandung vitamin A,
vitamin D, asam linoleat, tiamin, riboflavin, pantotenat, vitamin
B12, biotin, piridoksin dan kolin serta mineral-mineral tertentu
• Kebutuhan minum seekor tikus setiap hari kira-kira 15-
30 ml air
• Temperatur ideal kandang yaitu 18-27oC atau rata-rata
22oC dan kelembaban realtif 40-70%
Cara memperlakukan tikus :

 Angkat dengan cara


memegang bagian ujung
ekor, letakkan pada kawat
kandang
 Tangan kiri bergerak dari
belakang dengan jari
tengah dan telunjuk
“mengunci” tengkuknya,
sementara ibu jari
menjepit kaki depan
 Untuk perlakuan yang
hanya memerlukan ekor,
masukkan ke dalam
“holder”.
Kelinci:
Jarang bersuara kecuali dalam kondisi nyeri yang luar
biasa.
• Cendrung berontak bila kenyamannya terganggu.
• Sangat rentan terhadap angin langsung dan udara
dingin.
• Untuk perlakuan yang hanya memerlukan kepala,
masukkan ke dalam “holder”.

Cara memperlakukan kelinci :


• Perlakukan dengan halus.
• Jangan memegang telinga saat mengangkat /
menangkap.
• Pegang kulit leher kelinci dengan
tangan kiri.
Kebutuhan nutrisi pakan kelinci antara lain:
 Protein minimal 18–20%
• Serat kasar sebesar 15 –16%.
• Lemak 3-5%
• Mineral dan vitamin Energi 2200-2300 kkal
• abu 5-6%.
• Pakan hijauan diberikan sebanyak 650 – 700 gram/
hari/ekor,

• Kelinci umur 2-5 bulan berbobot 2-4 kg/ ekor


membutuhkan 120-180 gram konsentrat/ hari
Rute Pemberian Obat
1. Oral
Mencit dan tikus :
Pegang mencit sesuai
dengan cara yang
disebutkan sebelumnya
sehingga leher mencit
dalam keadaan lurus.
Kemudian masukkan
suntikan oral kedalam
mulut sampai esophagus
(posisi suntikan oral
yang dimasukkan tegak
lurus)
Kelinci :
Pemberian per-oral dengan menggunakan
selang kateter. Selang kateter dimasukkan
kedalam mulut kelinci , untuk memastikan
selang tersebut masuk ke dalam rongga
mulut maka ujung selang yang satu
dimasukkan ke dalam beaker glas yang
berisi air. Jika belum tepat maka akan
timbul gelembung-gelembung dalam air.
2. Subkutan
Mencit,tikus dan kelinci :
Obat disuntikkan di bawah kulit daerah
tengkuk (di leher bagian atas) dengan
terlebih dahulu mencubit kulitnya, lalu
suntikkan dengan sudut 45 derajat.
3. Intravena
• Mencit dan tikus :
Masukkan hewan ke dalam
“holder” sehingga ekor terjulur
ke luar. Obat disuntikkan pada
vena ekor (vena lateral)
dengan terlebih dahulu vena
ekor di dilatasi menggunakan
alkohol atau xylol.

• Kelinci :
Obat disuntikkan pada vena
marginalis telinga. Bulu
telinga harus dicukur.
4. Intraperitoneal
• Mencit dan tikus :
– Hewan dipegang sesuai
ketentuan sebagaimana telah
disebutkan sebelumnya.
– Pada saat penyuntikkan, posisi
kepala lebih rendah dari
abdomen yaitu dengan
menunggingkan mencit atau
tikus .
– Jarum disuntikkan sehingga
membentuk sudut 46 derajat
dengan abdomen, posisi jarum
agak menepi dari garis tengah
(linea alba) untuk menghindari
agar tidak mengenai organ di
dalam peritoneum.
Pengambilan darah:
• Darah yang diambil tidak boleh terlalu banyak
volumenya supaya tidak terjadi syok, tetapi juga tidak
boleh sedikit-sedikit tapi sering karena bisa
menimbulkan anemia.
• Untuk mengatasi hal tersebut dapat diberikan cairan
pengganti. Misalnya : cairan fisiologis NaCl 0,9% /
glukosa 5%.
• Jumlah darah maksimal yang boleh diambil :
– 10% total volume darah /2-4 minggu, atau
– 1% total volume darah / 24 jam.
mencit 25 g volume darah 1,875 ml; maksimum pengambilan
0,1875 ml, pemberian cairan pengganti 0,9375.
tikus 300g volume darah 22,5 ml, pengambilan 2,25 ml, pemberian
cairan pengganti 11,25 ml
Mencit dan Tikus:
Ada 3 lokasi tempat pengambilan darah :
• Sinus orbitalis mata
• Vena lateral pada ekor
• Intrakardial

Kelinci
Ada 3 lokasi tempat pengambilan darah :
• Vena marginalis telinga
• Vena jugularis
• Intrakardial
Prosedur pembedahan hewan coba tikus dan mencit

 Teknik anastesi yang digunakan adalah


 teknik anestesi dengan menggunakan ether, awalnya mencit yang
dikorbankan dimasukan ke dalam stoples kemudian ditutup rapat,
selanjutnya 10-20 ml ether dituang kedalam kapas dan dimasukkan
stoples yang telah dihuni mencit tersebut (hewan yang akan
dikorbankan). Dua sampai 5 menit kemudian dilakukan pengamatan
terhadap napas dan denyut jantung, apabila mencit sudah tidak
bernapas, tutup toples dibuka, mencit dibunuh dengan dislokasi pada
tulang leher untuk memastikan hewan telah benar-benar mati. 2.
 Posisikan tikus pada papan bedah menggunakan jarum pentul
 basahi bulu bagian perut
 cubit kulit perut menggunakan pinset, lalu digunting
 Bedah mulai dari bagian perut menggunakan gunting bengkok.
 Ambil dan pisahkan masing-masing organ menggunakan gunting
lurus (organ yang diambil: tumor mammae / mammae normal,
hepar, limfa, lambung, ginjal, paru, dan jantung).
 organ yg diambil dimasukkan ke dalam fixatif
Efek farmakologis suatu senyawa bioaktif
dengan hewan percobaan dapat dipengaruhi
oleh berbagai faktor, antara lain:

• Faktor internal pada hewan percobaan: umur,


jenis kelamin, bobot badan, keadaan kesehatan,
nutrisi, dan sifat genetik.
• Faktor–faktor lain yaitu faktor lingkungan,
keadaan kandang, suasana kandang, populasi
dalam kandang, keadaan ruang tempat
pemeliharaan, pengalaman hewan percobaan
sebelumnya, suplai oksigen dalam ruang
pemeliharaan, dan cara pemeliharaan.
SAMPEL HEWAN PERCOBAAN:
Sampel harus benar2 mewakili populasi,
agar hasil dapat di generalisasi -->
homogen: varietas, jenis kelamin, umur,
berat badan

populasi target

populasi terjangkau

sampel
• SIMPLE RANDOM SAMPLING

• Sesuai untuk sampel kecil, homogen, dan


telah tersedia
• Setiap elemen atau bagian dari populasi
memiliki peluang yang sama untuk terpilih
menjadi sampel
• Pemilihan sampel dapat menggunakan
tabel random atau sistem undian

You might also like