You are on page 1of 19

KELOMPOK :

 Dafinka Pridea Aufashidqi : 08


 Munirotul Hidayah : 17
MENGANALISIS FILM “AYAT AYAT CINTA”
ORIENTASI
 Ayat-Ayat Cinta adalah sebuah film
Indonesia karya Hanung Bramantyo. Film ini merupakan
film religi hasil adaptasi dari sebuah novel best
seller karya Habiburrahman El Shirazy berjudul“Ayat-
Ayat Cinta”, dan melakukan penayangan perdana pada
pertama tahun 2008. Kisah dalam film dan novel “Ayat-
Ayat Cinta” berlatarkan kehidupan di Kairo.
 Film “Ayat-Ayat Cinta” mengisahkan tentang perjalanan
seorang mahasiswa Indonesia bernama Fahri yang tengah
menempuh pendidikan di Al Azhar Mesir. Seperti yang
dikisahkan dalam novel, Fahri adalah seorang pemuda yang
berasal dari Jawa, kemudian mendapat beasiswa
dari Departemen Agama untuk melanjutkan sekolah di luar
negeri, tepatnya lagi di Universitas tertua di dunia yaitu Al
Azhar Mesir. Dalam film tersebut dikisahkan perjuangan
seorang mahasiswa Indonesia yang merantau ke negeri
orang, hidup penuh keprihatinan, tinggal di flat murah
dengan teman-temannya sesama mahasiswa Indonesia demi
meraih impiannya. Yang menarik, kisah di film tersebut
bukan menitikberatkan perjuangan mencapai gelar master di
bangku kuliah, namun justru kisah percintaan Fahri sebagai
tokoh utama yang lebih banyak diulas. Selain sosok Fahri,
ada beberapa tokoh lain yang menonjol dalam film ini.
Seperti sosok Maria, Aisyah, Nurul dan Noura.
ANALISIS
 Film dibuka dengan adegan seorang mahasiswa tingkat
akhir dari Indonesia yang bernama Fahri yang kebingungan
karena file di komputernya terkena virus. Akhirnya dia
meminta bantuan teman kuliahnya yang tinggal satu lantai
diatasnya. Teman kuliah Fahri adalah seorang wanita yang
bernama Maria. Sosok Maria digambarkan sebagai seorang
Kristen Koptik, dia adalah gadis yang selalu ceria, baik,
serta setia kawan. Maria juga digambarkan sebagai seorang
Nasrani yang memiliki pengetahuan yang lumayan tentang
Islam, murah senyum, berani berbuat demi kepentingan
orang lain, dan tidak memandang adanya perbedaan
(keyakinan) dalam kehidupannya sebagai sebuah
penghalang untuk saling berbuat baik kepada sesama
manusia. Rupanya, diam-diam Maria mengagumi Fahri dan
mulai mencintainya. Namun, kekaguman itu hanya
diwujudkan dengan menulis pada diary
 Dalam film “Ayat-Ayat Cinta” sikap moal yang
ditunjukan kepada penonton adalah sabar dan ikhlas.
Pada saat kembali ke penjara, Fahri menerima surat
bahwa Ia dikeluarkan dari Al-Azhar. Ia semakin sedih
dan frustasi, kemudian seseorang yang berada di dalam
sel bersamanya memberikan nasehat bahwa seorang
muslim harus sabar dan khlas, orang itu menceritakan
kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha. Zulaikha menuduh
Nabi Yusuf telah memperkosanya, padahal Ia sendiri
yang tidak tahan dengan ketampanan Nabi Yusuf, Nabi
Yusuf dipenjara tetapi Ia tetap sabar.
EVALUASI
 Penggambaran sosok Fahri dalam film ini terlalu
sempurna. Bagaimana mungkin sosok seorang Fahri
digambarkan sebagai sosok yang sempurna bahkan
sangat sempurna. Seorang mahasiswa pintar yang
digandrungi oleh banyak wanita, sekaligus sosok
yang beriman. Fahri digambarkan sebagai seorang
yang tanpa cela atau kurang suatu apapun sehingga
menimbulkan kesan yang utopis pada tokoh utama.
 Film “Ayat-Ayat Cinta” mampu mengangkat sebuah tema
yang sebelumnya banyak menimbulkan sentimen dalam
masyarakat, yakni mengangkat konflik antar-keyakinan dan
antar-budaya. Konflik antar-keyakinan terdapat pada adegan
ketika Maria mengalami pergolakan pada dirinya mengenai
keyakinan yang dianut kemudian memutuskan untuk
memeluk Islam. Film ini berhasil mengangkat konflik antar-
keyakinan yang dialami Maria ke dalam adegan film dengan
sangat moderat, tanpa menimbulkan kesan pemaksaan agama
kepada seseorang. Artinya agama dapat dimaknai sebagai
panutan seseorang untuk memperoleh kebahagian hidup,
bukan sesuatu yang dipaksakan untuk dianut oleh umat
manusia. Selain konflik antar-keyakinan yang dikisahkan
dengan sangat moderat, Film ini juga berhasil
memvisualisasikan kerukunan antar-umat beragama. Dalam
film tersebut digambarkan bagaimana antara Fahri dan Maria
saling membantu urusannya masing-masing.
IDENTITAS KARYA
1) Judul Film : Ayat – Ayat Cinta
2) Sutradara : Hanung Bramantyo
3) Produser : Dhamoo Punjabi dan Manoj
Punjabi
4) Penulis : Habiburrahman El Shirazy
5) Musik : Melly Goeslaw,Anto
` Hoed,Rossa
6) Distributor : MD Pictures
7) Rilis : 28 Februari 2008
8) Durasi : 120 menit
9) Bahasa : Indonesia
KEBERADAAN KARYA
 Ayat-Ayat Cinta adalah sebuah film
Indonesia karya Hanung Bramantyo yang dibintangi
oleh Fedi Nuril, Rianti Cartwright, Carissa Putri, Zaskia
Adya Mecca, dan Melanie Putria. Film ini merupakan
film religi hasil adaptasi dari sebuah novel best
seller karya Habiburrahman El Shirazy berjudul Ayat
Ayat Cinta, dan melakukan penayangan perdana pada
pertama tahun 2008. Walaupun kisah dalam film dan
novel Ayat-Ayat Cinta berlatarkan kehidupan di Kairo,
namun proses pengambilan gambar tidak dilakukan di
kota itu.[
SINOPSIS KARYA
 Ini adalah kisah cinta. Tapi bukan cuma sekadar kisah cinta yang
biasa. Ini tentang bagaimana menghadapi turun-naiknya persoalan
hidup dengan cara Islam. Fahri bin Abdillah adalah pelajar Indonesia
yang berusaha menggapai gelar masternya di Al-Azhar. Berjibaku
dengan panas-debu Mesir. Berkutat dengan berbagai macam target
dan kesederhanaan hidup. Bertahan dengan menjadi penerjemah
buku-buku agama. Semua target dijalani Fahri dengan penuh antusias
kecuali satu: menikah.
 Fahri adalah laki-laki taat yang begitu lurus. Dia tidak mengenal
pacaran sebelum menikah. Dia kurang artikulatif saat berhadapan
dengan makhluk bernama perempuan. Hanya ada sedikit perempuan
yang dekat dengannya selama ini. Neneknya, Ibunya dan saudara
perempuannya.
 Pindah ke Mesir membuat hal itu berubah. Tersebutlah Maria Girgis.
Tetangga satu flat yang beragama Kristen Koptik tetapi
mengagumi Al-Qur'an, dan mengagumi Fahri. Kekaguman yang
berubah menjadi cinta. Sayang, cinta Maria hanya tercurah dalam
diari saja.
 Lalu ada Nurul. Anak seorang kyai terkenal yang juga
mengeruk ilmu di Al-Azhar. Sebenarnya Fahri menaruh hati
pada gadis manis ini. Sayang rasa mindernya yang hanya anak
keturunan petani membuatnya tidak pernah menunjukkan rasa
apa pun pada Nurul. Sementara Nurul pun menjadi ragu dan
selalu menebak-nebak.
 Setelah itu ada Noura, juga tetangga yang selalu disiksa
Ayahnya sendiri. Fahri berempati penuh dengan Noura dan
ingin menolongnya. Sayang hanya empati saja. Tidak lebih.
Namun Noura yang mengharap lebih. Dan nantinya ini
menjadi masalah besar ketika Noura menuduh Fahri
memperkosanya.
 Terakhir muncullah Aisha. Si mata indah yang menyihir Fahri.
Sejak sebuah kejadian di metro, saat Fahri membela Islam dari
tuduhan kolot dan kaku, Aisha jatuh cinta pada Fahri. Dan
Fahri juga tidak bisa membohongi hatinya.
UNSUR – UNSUR KARYA
 Penokohan :1) Fahri: Baik hati,taat
beragama, cakap dalam memimpin,sederhana,
rajin,sabar,murah hati,aktifis. 2) Maria:
Toleransi,baik hati, penuh penghargaan,
emosional, manja, berfisik lemah, tertutup,
ceria. 3) Aisha: Sabar, ikhlas, hidup dalam
kemewahan, lembut, terencana, rendah hati.
4) Noura: Pendiam, kejam, sulit ditebak,
tertutup.
 Alur : Alur Maju
 Latar : Cairo, Mesir.
 Sudut Pandang : Orang pertama pelaku
utama
 Tema : Perjuangan melawan
ketidak-adilan
 Amanat : Menghadapi suatu
masalah dengan sabar dan ikhlas dan kita harus
yakin bahwa pasti ada hikmah dalam suatu
masalah tersebut. Serta kita juga harus yakin
bawasannya jodoh ada di tangan Allah dan tugas
manusia adalah berusaha, berikhtiar menemukan
dan menjemput jodoh tersebut.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
 Kelebihan: Pedoman dalam ajaran Islam dalam film
Ayat-ayat Cinta ini dikedepankan dengan tidak boleh
berpacaran dalam Islam, yang ada hanya ta’aruf dan
juga mencontohkan bagaimana seorang laki-laki
membolehkan mempunyai istri lebih dari satu atau
berpoligami dengan syarat harus adil terhadap istri-
istrinya.
 Kekurangan : Cerita yang diangkat awalnya
membingungkan karena konflik ringan terjadi begitu
cepat di awal masa perkuliahan Fachri di Kairo
Mesir, sedangkan sosok seorang Fahri adalah pemuda
sholeh yang pintar, cerdas dan agamanya kuat.

You might also like