You are on page 1of 14

KEMAMPUAN PERAWATAN DIRI

(SELF CARE) PADA PASIEN GAGAL


GINJAL KRONIK YANG
MENJALANI HEMODIALISIS
1. Latar belakang
Gagal ginjal kronik (GGK) merupakan suatu kondisi yang ditandai
dengan penurunan glomerular filtrate rate (GFR) serta peningkatan kadar
albumin dalam urin. Gagal ginjal kronik merupakan masalah kesehatan yang
telah meluas dan mengenai 5-10% populasi dunia (Kidney International
Organization, 2009). Penyakit ini termasuk ke dalam sepuluh besar penyakit
tidak menular yang sering terjadi dengan prevalensi sebesar 0,2% di Indonesia
(Riskesdas, 2013).
Salah satu terapi terhadap penderita gagal ginjal kronik adalah dialisis,
diantaranya yaitu hemodialisis
Hemodialisis merupakan proses terapi sebagai pengganti ginjal yang
menggunakan selaput membran semi permeabel berfungsi seperti nefron
sehingga dapat mengeluarkan produk sisa metabolisme dan mengoreksi
gangguan keseimbangan cairan maupun elektrolit pada pasien gagal ginjal.
Hemodialisis yang dijalani oleh pasien dapat mempertahankan
kelangsungan hidup sekaligus merubah pola hidup pasien.
Pasien yang menjalani hemodialisis juga rentan terhadap masalah
emosional seperti stress berkaitan dengan pembatasan diet dan cairan,
keterbatasan fisik, penyakit, efek samping obat, serta ketergantungan
terhadap dialisis yang akan berdampak terhadap menurunnya kualitas
hidup pasien (Mailani, 2015).
 Manfaat bagi keperawatan

a. Dapat menjadi rujukan untuk penelitian selanjutnya

b. Bagi perawat memberikan litiratur dalam pemberian asuhan


keperawatan pada pasien yang menderita gagal ginjal kronik yang
menjalani hemodialysis

c. Bagi masyarakat dengan adanya penelitian ini dapat mengetahui


pentingnya kemampuan dalam self care pada pasien gagal ginjal
kronik yang menjalani hemodialisis
 Judul
1. Self-Care Ability Hemodialysis Patients
2. T he impact of education on chronic kidny disease patients’ plants
to initiate dialysis with self care dialysis: a randomized trial
3. Pengalaman slf-care berdasarkan teori orem pada pasien gagal
ginjal kronik yang menjalani hemodialisis

 Tujuan penelitian
Untuk menganalisis pentingnya kemampuan perawatan diri (self care)
pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialysis
 Desain Penelitian
a) metode
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dengan metode survei
analitik. Survei analitik merupakan survei atau penelitian yang mencoba
menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi
(Notoatmodjo, 2010).
b) jumlah sampel
penelitian ini dilakukan adalah total populasi, yaitu seluruh perawat
yang bertugas di Ruangan ICCU sebanyak 21 orang dan ICU RSU Anutapura
palu sebanyak 20 orang, jadi jumlah sampel senyak 41 orang.
c) Cara sampel
Pengambilan data primer dilakukan dengan cara melakukan wawancara
terhadap responden berdasarkan pedoman pertanyaan yang telah disusun
(kuisioner) dan observsi dengan menggunakan checklist pada perawat yang
bertugas di Ruangan ICCU dan ICU RSU Anutapura Palu. Dalam penelitian ini
pengetahuan, fasilitas, pelatihan/trining variabel bebas dan kesiapan perawat
dalam menangani cardiac arrest merupakan variabel terikat.
d) Cara pengujian
Analisa bivariat dilakukan dengan menggunakan uji Chi Square (x2)
dengan menggunakan koreksi = 0,05 dan kepercayaan 95% confidence
Interval (CI).

 Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara
pengetahuan dengan kesiapan perawat dalam menangani cardiac arrest (p
= 0,001), tidak ada hubungan bermakna antara fasilitas dengan kesiapan
perawat dalam menangani carsdic arrest (p = 0,301), ada hubungan
bermakna pelatihan dengan kesiapan perawat dalam menangani cardiac
arrest (p = 0,025)
 Pembahasan
Ruangan perawatan ICCU mempunyai kapasitas 7 orang dengan fasilitas
alat rekam jantung, AED (automatic eksternal defibrilator) dan alat
monitoring hemodinamik. Jumlah perawat yang bertugas sejumlah 20 orang,
Dokter spesialis penyakit dalam 1 orang dan asisten dokter 1 orang. Jumlah
pasien yang dirawat setiap bulannya sejumlah 20 orang. Ruang perawatan
ICU mempunyai kapasitas 6 orang dengan fasilitas alat rekam jantung, DC
(Defibrilator) shock dan alat monitoring hemodinamik. Jumlah perawat yang
bertugas sejumlah 20 orang, 9 dokter spesialis dan 9 asisten dokter.
Penelitian ini dilaksanakan di ruangan rawat inap ICCU dan ICU RSU
Anutapura Palu pada tanggal 13 Maret 2013 sampai dengan 20 Maret 2013
dengan jumlah sampel 40 responden. Berdasarkan data penelitian ini dapat
diketahui bahwa sebagian besar responden siap dalam menangani Cardiac
Arrest.
 Kesimpulan
Dari kesimpulan jurnal diatas bahwa Pasien hemodialisis tidak
memiliki kemampuan perawatan diri penuh. Hal ini diperlukan
untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang diet,
komplikasi hemodialisis dan metode pencegahan melalui
pendidikan yang akurat dan permanen sehingga mereka dapat
meningkatkan kemampuan perawatan diri mereka.
 Saran
• Penyuluhan kesehatan mengenai penyakit gagal ginjal kronik
sebaiknya diberikan secara berkesinambungan kepada
masyarakat khususnya pasien gagal ginjal.

• Perlu dilakukan surveillance epidemiologi penyakit gagal ginjal


kronik secara terus menerus.

• Petugas kesehatan sebaiknya meningkatkan kualitas


pelayanan terhadap penyakit gagal ginjal kronik.
Daftar Pustaka
Androlli T. Cecil principle of internal medi-cin.Trans. Esfandbod M, Tabatabaei F,
Golsorkhi R. 5th ed. Tehran: Eshtiag Publication; 2000. p. 348.

Bahrami Nejad N. Survey of stressfull factors and the way to contrast with them
that using by hemodialysis patients in hospitals of Tabriz Univer-sity of Medical
Scienses [MSc Thesis]. Tabriz: Fa-culty of Nursing and Midwifery, Tabriz
University of Medical Sciences; 1995. (Persian).

Androlli T. Cecil principle of internal medicine, kidney and hypertention disease.

Trans. Farahmand F. 1st ed. Tehran: Daneshpajhoh Publication; 1992. p. 15. Hakim
RM, Depner TA, Parker TF, III. Adequacy of hemodialysis. Am J Kidney Dis 1992;
20(2): 107-23.

Merkus MP, Jager KJ, Dekker FW, Boeschoten EW, Stevens P, Krediet RT. Quality of
life in pa-tients on chronic dialysis: self-assessment 3 months after the start of
treatment. The Necosad Study Group. Am J Kidney Dis 1997; 29(4): 584-92.

You might also like