You are on page 1of 12

KIMIA KOLOID DAN ANTAR MUKA

ADSORBSI FISIKA DALAM KOLOID

OLEH
KELOMPOK 2 :

SONI AFRIANSYAH (RSA1C115003)


ROBI (RSA1C115015)
SRI WAHYUNINGSIH (RSA1C115020)
NOVANI KURNIATY (RSA1C115021)
ROSTALINDA RUMAPEA (RSA1C115022)
WAHYU HIDAYANI (RSA1C115027)
NITA SARI (RSA1C115031)
Soni Afriansyah Robby Sri Wahyuningsih
RSA1C115003 R SA1C115015 RSA1C115020

Nita Sari
RSA1C115031

Novani Kurniaty Rostalinda rumapea Wahyu hidayani


RSA1C115021 RSA1C115022 RSA1C115027
DEFINISI ADSORBSI

Adsorpsi adalah salah satu dari sifat koloid yang merupakan proses penyerapan
suatu partikel zat baik berupa ion, atom, atau molekul pada permukaan zat lain.
Adsorpsi terjad ikarena adanya gaya tarik yang tida kseimbang pada partikel zat yang
berada pada permukaan absorben.

Pada proses adsorpsi, molekul adsorbat bergerak melalui bulk fasa gas
menujupermukaan padatan dan berdifusi pada permukaan pori padatan
adsorben.Proses adsorpsi hanya terjadi pada permukaan, tidak masuk dalam
fasabulk/ruah. Setiap partikel-pertikel koloid mempunyei permukaan yang
berbatasan dengan mediumnya

Proses adsorpsi terutama terjadi pada mikropori (pori-pori kecil),sedangkan tempat


transfer adsorbat dari permukaan luar ke permukaan mikropori ialah makropori.
Dalam system koloid, partikel-partikel fase terdispersi tersebar merata dalam
medium pendispersinya sebagai molekul-molekul yang sangat halus.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Adsorbsi fisika dalam koloid

1. Agitation (Pengadukan)
Tingkat adsorbs dikontrol baik oleh difusi film maupun difusi pori, tergantung pada
tingkat pengadukan pada sistem.

2. Karakteristik Adsorban (KarbonAktif)


Ukuran partikel dan luas permukaan merupakan karakteristik penting karbon aktif
sesuai dengan fungsinya sebagai adsorban.

3. Kelarutan Adsorbat
Senyawa terlarut memiliki gaya tarik-menarik yang kuat terhadap pelarutnya
sehingga lebih sulit diadsorbsi dibandingkan senyawa tidak larut.

4.Ukuran Molekul Adsorbat


Tingkat adsorbsipada aliphatic, aldehyde, atau alcohol biasanya naik diikuti dengan
kenaikan ukuran molekul.

pH (DerajatKeasaman) dan Temperatur


Tingkat adsorbs naik diikuti dengan kenaikan temperature dan turun diikuti dengan
penurunan temperatur.
Mekanisme Adsorbsi dalam koloid

Proses adsorbsi dapat digambarkan sebagai proses dimana molekul meninggalkan


larutan dan menempel pada permukaan zat adsorben akibat kimiadanfisika
(Reynolds,1982).

Proses adsorpsi tergantung pada sifat zat padat yang mengadsorpsi, sifat atom/molekul
yang diserap, konsentrasi, temperatur dan lain-lain. Pada prosesadsorpsi terbagi
menjadi 4 tahap yaitu : Transfer molekul-molekul zat terlarut, Difusi zat terlarut yang
teradsorpsi melalui lapisan film , Difusi zat terlarut yang teradsopsi melalui kapiler/pori ,
Adsorpsi zat terlarut yang teradsorpsi pada dinding pori atau permukaan Adsorben

Proses adsorpsi dilakukan dalam suatu bak dengan sistem pengadukan, dimanapenyerap
yang biasanya berbentuk serbuk dibubuhkan, dicampur dan diadukdengan air dalam
suatu bangunan sehingga terjadi penolakan antara partikelpenyerap dengan fluida.

Proses adsorpsi yang dijalankan dalam suatu bejana dengansistemfiltrasi,dimana bejana


yang berisi media penjerap di alirkan air dengan modelpengaliran gravitasi. Jenis media
penyerap sering digunakan dalam bentukbongkahan atau butiran/granular dan proses
adsorpsi biasanyaterjadi selamaair berada di dalam media penyerap
ADSORPSI FISIKA DALAM
KOLOID

Adsorpsi fisika merupakan adsorpsi yang terjadi karena adanya gaya Vander Waals.
Pada adsorpsi fisika, gaya tarik-menarik antara molekul fluidadeenganmolekul pada
permukaan padatan (intermolekular) lebih kecil dari pada gayatarik-menarik antar
molekul fluida tersebut sehingga gaya tarik-menarik antaraadsorbat dengan
permukaan adsorben relatif lemah

Pada adsorpsi fisika, adsorbattidak terikat kuat dengan permukaan adsorben sehingga
adsorbat dapat bergerakdari suatu bagian permukaan ke permukaan lainnya dan pada
permukaan yangditinggalkan oleh adsorbat tersebut dapat digantikan oleh adsorbat
lainnya.

Keseimbangan antara permukaan padatan dengan molekul fluida biasanya


cepattercapai dan bersifat reversible. Adsorpsi fisika memiliki kegunaan dalam
halpenentuan luas permukaan dan ukuran pori .

Gaya Van Der Waals terjadi akibat interaksi antara molekul-molekul non polar (Gaya
London), antara molekul-molekul polar (Gaya dipole-dipol) atau antara molekul non
polar dengan molekul polar (Gaya dipole-dipol terinduksi).
Proses Aktivasi Adsorbsi Fisika

Aktivasi ini merupakan proses pemutusan rantai karbon dari senyawaorganik


dengan bantuan panas, uap dan CO2. Umumnya arang dipanaskan didalam tanur
pada temperatur 800-900°C. Oksidasi dengan udara padatemperatur rendah
merupakan reaksi eksoterm sehingga sulit untukmengontrolnya. Sedangkan
pemanasan dengan uap atau CO2 padatemperaturtinggi merupakan reaksi
endoterm, sehingga lebih mudah dikontrol dan palingumum digunakan.

Beberapa bahan baku lebih mudah untuk diaktivasi jika


diklorinasiterlebih dahulu. Selanjutnya dikarbonisasi untuk menghilangkan
hidrokarbonyang terklorinasi dan akhimya diaktivasi dengan uap. Juga
memungkinkan untukmemperlakukan arang kayu dengan uap belerang pada
temperatur 500°C dankemudian desulfurisasi dengan H2 untuk mendapatkan
arang dengan aktivitastinggi.
Proses Aktivasi Adsorbsi Fisika

Pada aktivasi fisika, terjadi pengurangan massa karbon dalam jumlah


yangbesar karena adanya pembentukan struktur karbon. Namun, pada
aktivasifisikaseringkali terjadi kelebihan oksidasi eksternal sewaktu gas
pengoksidasi berdifusi pada karbon sehingga terjadi pengurangan ukuran
adsorben. Selain itu, reaksi sulituntuk dikontrol

Pada aktivasi secara fisika, karbon dipanaskan pada suhu sekitar 800-
1000oC dan dialirkan gas pengoksida seperti uap air air, oksigen/CO2. Gas
pengoksida akan bereaksi dengan karbon dan melepaskan karbon
monoksida dan hidrogen untuk gas pengoksida berupa uap air.

Pada aktivasi fisika terjadi pengurangan massa karbon dalam jumlah yang
besar karena adanya pembentukan struktur karbon. Namun pada aktivasi
fisika seringkali terjadi kelebihan oksida eksternal sewaktu gas pengoksida
berdifusi pada karbon sehingga terjadi pengurangan ukuran adsorben.

Daya serap karbon aktif akan semakin kuatbersamaan dengan


meningkatnya konsentrasi dari aktivator yang ditambahkan.Hal ini
memberikan pengaruh yang kuat untuk mengikat senyawa-senyawa
tarkeluar melewati mikro pori-pori dari karbon aktif sehingga permukaan
darikarbon aktif tersebut.
Proses Aktivasi Adsorbsi Fisika

Karbon aktif merupakan adsorben


terbaik dalam sistem adsorpsi. Ini
dikarenakan arang aktif memiliki
luas permukaan yang besar dan
daya adsorpsi yang tinggi
sehingga pemanfaatannya dapat
optimal. Karbon aktif yang baik
harus memiliki luas permukaan
yang besar sehingga daya
adsorpsinya juga besar . Luas
permukaan karbon aktif
umumnya berkisar antara 300–
3000 m2/g dan ini terkait dengan
struktur pori pada karbon aktif
tersebut. Karbon aktif adalah
material berpori dengan
kandungan karbon 87%-97% dan
sisanya berupa hidrogen, oksigen,
sulfur, dan material lain.
JENIS – JENIS KARBON AKTIF

Ukuran diameter pori untuk karbon fase cair umumnya mendekati atau lebih
besar dari 30Å sedangkan untuk karbon fase gas umumnya diameter pori
berukuran 10 sampai 25Å. Efektifitas karbon aktif biasanya ditentukan dengan
test kimia yang sesuai dimana test tersebut dapat menyerap di bawah kondisi
standar

1. Karbon Aktif untuk Fasa Cair


Karbon aktif untuk fasa cair biasanya berbentuk serbuk. Karbon aktif fasa
cair biasanya berbentuk serbuk. Karbon aktif fasa cair biasanya dibuat dari
bahan yang memiliki berat jenis rendah seperti kayu, batu bara, lignit, dan
bahan yang mengandung lignin seperti limbah hasil pertanian.

2. Karbon Aktif untuk Fasa Uap


Karbon aktif untuk fasa uap biasanya berbentuk butiran/granula. Karbon
aktif jenis ini biasanya dibuat dari bahan yang memiliki berat jenis lebih
besar seperti tempurung kelapa, batubara, cangkang kemiri, residu
minyak bumi
TERIMAKASIH

You might also like