You are on page 1of 33

ADVANCED TRAUMA LIFE SUPPORT

Oleh :
Andriani Gisya Putri
Maytie Retnowulan
Merisa Handayani

Pembimbing :
dr. Hans Marpaung MM, Sp. B, FICS
Penilaian Awal pada Initial Assesment
1. Persiapan
2. Triase
3. Primary survey
4. Resusitasi
5. Tambahan terhadap primary survey dan resusitasi
6. Secondary survey
7. Tambahan terhadap secondary survey
8. Pemantauan dan re-evaluasi
9. Transfer ke pusat rujukan yang lebih baik
1. Persiapan
a. Fase Pra Rumah Sakit
• Koordinasi antara dokter dengan petugas lapangan di RS,
• Adanya pemberitahuan sebelum penderita diangkut,
• Pengumpulan keterangan yang dibutuhkan RS.

b. Fase Rumah Sakit


• Perencanaan sebelum pasien tiba,
• Perlengkapan airway,
• Cairan kristaloid yang dihangatkan,
• Pemberitahuan ke lab dan radiologi serta pemakaian alat
proteksi diri.
2. Triase

 Multiple casualties
Jumlah penderita dan beratnya trauma tidak melampui
kemampuan RS.

 Mass casualties
Jumlah penderita dan beratnya trauma melampaui
kemampuan RS.
Pemberian label kondisi pasien

Merah
Hijau Kuning •Penderita dengan cedera
•Penderita tidak luka. •Penderita hanya luka berat
•Ditempatkan diruang ringan. •Ditempatkan di ruang
tunggu untuk di •Ditempatkan dikamar resusitasi UGD.
pulangkan bedah minor UGD. •Siapkan kamar operasi
mayor UGD.

Biru Hitam
•Penderita dalam keadaan •Penderita sudah
berat terancam jiwanya. meninggal
•Ditempatkan di ruang •Ditempatkan dikamar
resusitasi UGD. jenazah
•Siapkan ruang ICU.
Triase lapangan dan keputusannya
3. Primary Survey

 Airway (menjaga airway dengan kontrol cervical)


 Breathing (menjaga pernapasan dengan ventilasi)
 Circulation (kontrol perdarahan)
 Disability (status neurologis)
 Exposure (buka baju pasien tetapi hipotermi)
4. Resusitasi

 Airway
 Breathing
 Circulation
5. Tambahan pada primary survey dan
resusitasi
 Monitoring
 Kateter urin dan lambung
 Pulse oksimetri
 Tekanan darah
 Px rontgen dan px tambahan lainnya
6. Secondary Survey
 Secondary survey baru dilakukan setelah primary
survey selesai, resusitasi dilakukan dan ABC
pasiennya dipastikan membaik.

 Survey secondary adalah anamnesa, pemeriksaan


kepala sampai kaki termasuk re-evaluasi tanda vital.

 Pada survey sekunder dilakukan pemeriksaan


Neurologi lengkap termasuk skor GCS.
 Anamnesa
 A : Allergies
 M : Medications currently used
 P : Past illness/ Pregency
 L : Last meal
 E : Event/ Environment related to injury

 Dilakukan pemeriksaan dari “head to toe”

 Pemeriksaan dilakukan dalam 10 menit


Mechanisme of Injury and Related Suspected Injury Patterns

Mekanisme Perlukaan Kemungkinan Pola Perlukaan


1. Benturan frontal - Fraktur servikal
- kemudi bengkok - Flail chest anterior
- jejak lutut pada dashboard - Kontusio miokard
- cedera bull’s eye - Pneumothorak

2. Benturan samping mobil -Fraktur servikal, pelvis


-Flail chest lateral
-Pneumothoraks
-Ruptur aorta, diafragma, hepar, lien, ginjal

3. Terlempar keluar kendaraan -Semua jenis perlukaan


-Mortalitas jejas meningkat

4. Benturan belakang mobil -Fraktur servikal


-Kerusakan jaringan lunak leher

5. Pejalan kaki >< mobil -Trauma kapitis


-Perlukaan thorak/ abdomen
-Fraktur tungkai/ pelvis
7. Tambahan secondary survey
Dalam melakukan secondary survey dilakukan
pemeriksaan diagnostik yang lebih spesifik.
 Foto tambahan dari tulang belakang serta extremitas,
 CT-Scan kepala, dada, abdomen dan spine,
 Urografi
 Angiografi,
 USG,
 Transesofageal,
 Bronkoscopy,
 Esofaguscopy.
Epidural Hematom Fraktur Servikal
8. Re-evaluasi

 Penurunan kesadaran dapat dikenal apabila dilakukan


evaluasi ulang terus-menerus.
 Monitoring tanda vital dan produksi urin.
 Penanganan rasa nyeri
9. Transfer Kepusat Rujukan yang Lebih
Baik
 Pasien dirujuk apabila RS tidak mampu menangani
pasien karna keterbatasan SDM maupun fasilitas serta
keadaan yang masih mungkin di takutkan

 Tentukan indikasi prosedur rujukan dan kebutuhan


penderita selama perjalanan serta komunikasikan
dengan dokter pusat rujukan dan dituju.
TERIMAKASIH...

You might also like