Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK 7 :
2. SRI WAHYUNI
Yang akan kita bahas
1. Pengertian aerosol
2. Komponen aerosol
3. Keuntungan dan kerugian aerosol
4. Metode pembuatan aerosol
5. Jenis atau system aerosol
6. Cara kerja pada aerosol
7. Penandaan pada aerosol
8. Signature pada aerosol
Pengertian aerosol
• Menurut FI III
Aerosol adalah sediaan yang mengandung satu atau lebih zat berkhasiat
dalam wadah yang diberi tekanan, berisi propelan atau campuran propelan yang
cukup untuk memancarkan isinya hingga habis, dapat digunakan untuk obat luar atau
mengandung zat aktif terapetik yang dilepas pada saat sistem katup yang sesuai
ditekan. Sediaan ini digunakan untuk pemakaian topikal pada kulit dan juga
pemakaian lokal pada hidung (aerosol nasal) , mulut (aerosol lingual) atau paru-
paru (aerosol inhalasi, ukuran partikelnya harus lebih kecil dari 10 mm , sering
Kerugian bentuk sediaan aerosol dalam bentuk MDI (Metered Dose Inhalers):
MDI biasanya mengandung bahan obat terdispersi dan masalah yang sering
timbul berkaitan dengan stabilitas fisiknya;
2. Pendorong (Propelan)
Gas cair atau campuran gas cair yang diberi tekanan. Bisa juga berfungsi
sebagai pelarut atau pembawa cairan pekat produk. Berfungsi sebagai
solvent maupun kosolven
JENIS /SYSTEM AEROSOL
1. Sistem Dua Fase
sistem aerosol yang paling sederhana, terdiri dari fase cair yang mengandung
propelan cair dan cairan pekat produk, serta fase gas. Sistem ini digunakan untuk
formulasi aerosol penggunaan inhalasi atau penggunaan intranasal. Space spray
terdiri dari 2% hingga 20% bahan aktif dan 80% hingga 98% propelan. Ukuran
partikel yang dihasilkan kurang dari 1 hingga 50 μm. Surface Coating spray merupakan
produk konsentrat yang terdiri dari 20% hingga 75% bahan aktif dan 25% hingga 80%
propelan. Ukuran partikel yang dihasilkan berkisar antara 50 hingga 200 μm.
2. Sistem Tiga Fase
sistem yang terdiri dari lapisan air-cairan propelan yang tidak bercampur,
lapisan pekat produk yang sangat berair, serta gas.
Sistem dua lapisan, pada system ini propelan cair, propelan gas dan larutan
bahan aktif akan membentuk tiga fase. Propelan cair dan air, tidak
bercampur, propelan cair akan terpisah sebagai lapisan yang tidak
bercampur.
3. Sistem Gas Bertekanan
Digunakan untuk produk padat, spray kering atau foam. Produk ini
menggunakan gas inert seperti nitrogen, karbon dioksida, atau nitrogen
oksida sebagai propelan.
PENGGUNAAN AEROSOL
1. Topikal pada kulit
Aerosol inhalasi memiliki kerja lokal pada selaput mukosa saluran pernafasan
Ukuran partikel berkisar antara 10 – 50 μm. Ukuran partikel Aaerosol inhalasi
lebih kecil dari 10 μm.
2. Propelan
4. Katup
Katup berfungsi sebagai mengatur aliran zat terapetik dan propelan dari wadah.
Pada cara dingin, keduanya, cairan pekat produk dan propelan harus
didinginkan dengan temperatur -30ᵒ sampai -40ᵒF. Tempertur ini dibutuhkan untuk
mencairkan gas propelan. Sistem pendiginan dapat berupa camppuran es kering dan
aseton. Sesudah didinginkan cairan pekat produkk yang telah diukur secara
kuantitatif dimasukkan ke dalam aerosol yang sama dinginnya, gas yang dicairkan
kemudian ditambahkan. Uap beratdari propelan cair dingin umumnya diletakkan
diudara yang ada di dalam wadah. Bila sejumlah cukup propelan sudah ditambahkan,
katup terpasang segera disisipkan dn dilengkungkan ke tempatnya.
2. PENGISIAN TEKANAN
Dengan cra tekanan cairan pekat produk diisikan kedalam secara kuantitatif
ke dalam wadah aerosol, katup terpasang disisipkan dan dilengkungkan ke
tempatnya, dan gas yang dicairkan dengan tekanan diukur dimasukkan kedalam
tangkai katup dari buret bertekanan. Propelan dalam jumlah yang diinginkan
dimasukkan ke dalam wadah di bawah tekanan uapnya. Bila tekanan di dalam wadah
sama deng tekanan di dalam buret, propelan akan berhenti mengalir. Penambahan
propelan dapat dilakukan dengan meningkatkan tekanan di dalam alat pengisi leawat
pompa udara atau gas nirogen.
PEWADAHAN/PENGEMASAN AEROSOL
3. Kaca
1. Katup / Valve
2. Aktuator
1. Membawa cairan dari dasar container atau wadah menuju katup pada
bagian atas.
1.Jika suatu gas yang dicairkan berada dalam wadah yang tertutup, maka
sebagian dari gas tersebut akan menjadi uap dan sebagian lagi tetap cair.
Dalam keadaan keseimbangan fase uap naik, fase cair turun.
2.Komponen zat aktif dari obat dilarutkan atau didispersikan dalam fase cair
dari gas tersebut.
3.Fase uap gas memberi tekanan pada dinding dan permukaan fase cair
4. Jika pada fase cair dimasukkan tabung yang pangkalnya melekat pada
katup dan hanya ujungnya yang masuk ka fase cair, maka karena tekanan uap
tersebut, fase cair akan naik melalui tabung ke tabung katup
6. Fase gas yang berkurang akan terisi kembali oleh fase cair yang menguap
7. Fase cair yang keluar bersama zat aktif, karena titik didihnya terlampaui,
akan menguap di udara menyebabkan terjadinya bentuk semprotan atau
spray.
PENGUJIAN SEDIAAN AEROSOL
1. Derajat semprotan
Pilih tidak kurang dari 4 wadah
Tekan aktuator masing-masing wadah selama 2 sampai 3 detik
Timbang seksama masing-masing wadah, celupkan kedalam penangas air pada
suhu 250c sampai tekanan tetap
Keluarkan wadah dari penangas air dan keringkan
Tekan aktuator masing-masing wadah selama 5,0 detik, lalu timbang masing-
masing wadah
Masukkan kembali kedalam penangas air bersuhu tetap dan ulangi percobaan tiga
kali untuk masing-masing wadah
Hitung derajat semprotan rata-rata masing-masing wadah dalam gram per detik
2. Pengujian kebocoran
Biarkan wadah dalam posisi tegak selama tidak kurang dari 3 hari pada
suhu kamar
Jika satu wadah bocor lebih dari 5% pertahun, tetapkan DKb dengan
menggunakan 24 wadah lainnya
Sediaan memenuhi syarat jika dari 36 wadah,tidak lebih dari 2 wadah yang
bocor lebih dari 5% pertahun dan tidak satupun wadah lebih dari 7%
pertahun, dari bobot yang tertera pada etiket
3. Pengujian tekanan
1. Salbutamol Aerosol
2. Ventolin, Serevent, Bricanyl, Qvar Aerosol dan Becotide
THANK YOU
ANY QUASTION?