You are on page 1of 67

HELMINTHES USUS

BLOK KEDOKTERAN TROPIS


BAGIAN PARASITOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UMI
2018
HELMINTHES
(CACING)

NEMATHELMINTHES PLATYHELMINTHES
(CACING BULAT) (CACING PIPIH)

NEMATODA CESTODA TREMATODA


(CACING BULAT) (CACING PITA) (CACING DAUN)
HELMINTHES (CACING)

Nematoda
Trematoda
- Ascaris lumbricoides
- Trichuris trichiura Cestoda - Fasciolopsis buski
- Necator americanus - Echinostoma ilocanum
- Ancylostoma duodenale - Taenia saginata - Echinostoma malayanum
- Strongyloides stercoralis - Heterophyes heterohyes
- Oxyuris vermicularis - Taenia solium - Metagonimus yokogawai
- Trichinella spiralis - Gastrodiscoides hominis
- Wuchereria bancrofti - Hymenolepis nana - Fasciola hepatica
- Brugia malayi - Clonorchis sinensis
- Brugia timori - Hymenolepis diminuta - Opisthorchis felineus
- Loa loa - Opisthorchis viverrini
- Onchocerca volvulus - Dipylidium caninum - Dicrocoelium denditicum
- Dipetalonema perstans - Paragonimus westermani
- Dipetalonema streptocerca - Diphyllobothrium latum - Schistostoma japoinicum
- Mansonella ozzardi - Schistostoma mansoni
- Capillaria hepatica - Schistostoma haematobium
- Toxocara cati - Schistosoma mekongi
- Toxocara canis
- Gnathostoma spinigerum
NEMATODA USUS

• Nematoda usus yang ditularkan melalui tanah disebut :


SOIL TRANSMITTED HELMINTHES
Penting bagi manusia yaitu : - Ascaris lumbricoides
- Necator americanus
- Ankylostoma duodenale
- Strongyloides stercoralis
- Trichuris trichiura
- Species Trichostrongylus
• Nematoda usus lainnya yang juga penting manusia adalah :
- Oxyuris vermicularis
Ascaris lumbricoides
(cacing gelang)
• Hospes : hanya manusia
• Penyakit : Askariasis
• Penyebaran geografi : Ditemukan diseluruh dunia
• Morfologi/lingkaran hidup :
- Hidup dalam rongga usus
- Jantan : 10-30 cm, ekor melingkar dengan
speculum
- Betina : 22-35 cm, ekor lurus
bertelur 100.000-200.000/hari
Ascaris lumbricoides dewasa
Telur Ascaris lumbricoides
• Telur tidak dibuahi :
- ukuran 90 X 40 µm
- dinding tipis diliputi oleh albumineus tidak
rata
- isi granula refraktil

• Telur yang dibuahi :


- ukuran 60 X 40 µm
- Dinding tebal diliputi albumineus
- Isi sel

• Telur yang dibuahi – 3 minggu menjadi


matang
(berisi larva) yang disebut “bentuk infektif”
TELUR

Telur dekortikasi :
Telur Ascaris lumbricoides yang
dinding albuminoidnya tidak ada

Telur matang (telur infektif)


Telur yang berisi larva
Lingkaran hidup

Telur matang –> infektif –> tertelan — > menetas (dalam usus halus )
–> larva –> pembuluh darah –> paru –> alveoli –> bronkus –> faring –>
esofagus –> usus halus –> dewasa
Patologi dan Gejala
- LARVA : sindroma Loffler yaitu terjadinya
perdarahan
kecil pada alveolus --- gangguan paru paru disertai
batuk, demam dan eosinophil.
Pada foto thorax nampak infiltrat --- hilang dalam 3
minggu
- CACING DEWASA : Gejala intestinal ringan seperti
kurang nafsu makan, mual, diare, konstipasi dan
ileus/obstruksi usus.
Pada anak dengan infeksi berat --- malabsorbsi ---
malnutrisi
Diagnosa

• Telur dalam tinja


• Cacing keluar melalui anus,
mulut atau hidung
Pengobatan

• Piperasin
• Pirantel pamoat
• Mebendazol
Pencegahan

• Penderita diobati
• Hygiene peorangan
ditingkatkan
• Penerangan/penyuluhan
• Masak makanan
Cacing tambang
(Hookworm)
Pada manusia : - Necator americanus
- Ancylostoma duodenale
- Ancylostoma ceylanicum
Pada anjing dan kucing :
- Ancylostoma braziliense
- Ancylostoma caninum
- Ancylostoma ceylanicum
Necator americanus
Ancylostoma duodenale

Cacing Tambang
Hospes : hanya Manusia
Habitat : Usus halus (jejenum dan duodenum)
Penyakit :
Necator americanus  nekatoriasis
Ancylostoma duodenale  ankilostomiasis
Distribusi geografik : Kosmopolit
MORFOLOGI

1. Cacing dewasa :
- berbentuk silinder/selindrik,
- berwarna putih keabuan
Cacing jantan :
- 5 – 11 mm
- ekor melebar
(bursa kopulatriks)
- mempunyai 2 spikulum
Cacing betina :
- 9 – 13 mm
- ekor lancip
MULUT

Necator americanus :
Bentuk badan : huruf S
Pada mulut : 1 pasang benda khitin

Ancylostoma duodenale :
Bentuk badan : huruf C
Pada mulut : 2 pasang gigi sama besar
Telur

- Lonjong
- 60 x 40 µm
- Dinding : tipis,
bening
- Isi :
- tinja segar : 2 – 16
sel telur
tinja lama : larva
Larva rhabditiform

• ± 250 µm
• esofagus mempunyai
bulbus ( rhabditoid), 1/3
panjang badan
• mulut terbuka, panjang
dan sempit
• genital premordial kecil
Larva filariform

• ± 700 µm
• esofagus lurus (filariform),
1/4 panjang badan
• mulut tertutup
• ekor runcing
• mempunyai selubung
(sarung)
Daur hidup

Telur --- Larva rabditiform --- larva filariform ---


menembus kulit --- kapiler darah --- jantung kanan
---- paru paru – bronkus --- trachea --- larinks ---
usus
Patologi dan Gejala Klinis

1. Larva :
- kulit  Ground itch
- paru-paru  biasanya tanpa gejala,
kadang2 pneumonistis
2.Cacing dewasa :
- Infeksi akut yang ringan biasanya tanpa
gejala
- Infeksi menahun yang sedang/berat
menyebabkan Anemia hipokrom mikrositer
dengan gejala pucat, lemah, lesu, letih
DIAGNOSIS

Diagnosis :
telur, larva rhabditiform atau filariform dalam tinja
Terapi :
Larva disemprot dengan Chlor Etil
Pirantel pomoat
Mebendazol
Levamizol
Oksantel pamoat
Albendazol
Prognosis : Baik
Ancylostoma braziliense dan
Ancylostoma caninum

Hospes : anjing dan kucing


kadang manusia

Morfologi:
- Ancylostoma braziliense : punya 1 pasang gigi
- Ancylostoma caninum : punya 3 pasang gigi
Patologi dan Gejala
Larva tidak menjadi dewasa pada manusia --
“cutaneus larva migrans” (creeping eruption)
Ancylostoma ceylanicum

Hospes : - Anjing dan kucing


- Pada manusia larva menjadi
cacing dewasa

Morfologi :
Mulut : 2 pasang gigi yang tidak sama besar
cutaneus larva migrans
Strongyloides stercoralis
(Threadworm, Cacing benang)
Hospes : Manusia, kucing, anjing, kera, simpanse.
Habitat : Usus halus
Penyakit : Strongiloidiasis
Distribusi geografik : Kosmopolit
Morfologi

Cacing dewasa bentuk parasiter


( hanya cacing betina )
- Panjang ± 2 mm
- Bentuk halus tidak berwarna
- Esofagus 1/3 panjang badan,
bentuk filariform
- Uterus berisi telur
- Ekor lancip
Cacing dewasa

Cacing dewasa bentuk bebas


Cacing jantan :
- Panjang ± 0,75 mm
- Esofagus 1/4 panjang badan,
bentuk rhabditoid
- Ekor melengkung ke ventral
- mempunyai 2 spikulum
Cacing dewasa

Cacing betina :
- Panjang ± 1 mm
- Esofagus 1/4 panjang badan,
bentuk rhabditoid
- Uterus berisi telur
- Ekor lancip
2. Telur : Mirip telur cacing
tambang, jarang ditemukan

3. Larva rhabditiform
• Panjang ± 225 µm
• Mulut terbuka, pendek dan lebar
• Esofagus 1/4 panjang badan,
bentuk rhabditoid
• Ekor lancip
• Genital premordial besar
Larva filariform

- Panjang < 700 µm


- Bentuk lansing
- Mulut tertutup
- Esofagus 1/2 panjang badan,
bentuk filariform
- Ekor ujungnya bercabang dua
(menyerupai huruf W)
- Tidak mempunyai selubung
Daur hidup Strongyloides
stercoralias
Lingkaran hidup (1)

I. Siklus langsung (bentuk parasiter):


L. rabditiform ditanah (2-3 hari) --- L. filariform ---
menembus kulit --- peredaran darah --- jantung kanan
--- paru paru --- menembus alveolus --- trachea –
larynx --- reflex batuk --- tertelan --- usus halus ---
menjadi cacing dewasa
- Cacing betina dapat bertelur 28 hari
setelah infeksi
Lingkaran hidup (2)

II. Siklus tidak langsung (cacing dewasa


bentuk bebas) :
L. rabditiform L. filariform
bentuk bebas :
- betina - jantan

pembuahan

bertelur
Lingkaran hidup (3)

III. Auto infeksi :


- Dalam usus/perianal
- L. rabditiform --- L. filariform --- tembus
mukosa intestinal/kulit perianal --- masuk
peredarah darah – siklus paru --- usus
halus --- cacing dewasa parasiter betina
- Dapat menyebabkan strongyloidiosis
kronik
DIAGNOSIS

Diagnosis :
- larva rhabditiform, larva filariform atau cacing
dewasa bentuk bebas dalam tinja lama

Terapi : - Thiabendazol
- Albeldazol
- Mebendazol

Prognosis :
- Infeksi ringan : baik
- Inferksiberat : Kurang baik
Oxyuris vermicularis
Enterobius vermicularis
( Pinworm, Seatworm, Cacing kremi )

Hospes : Manusia
Habitat : Sekum dan Duodenale
Penyakit : Oxyuriasis/enterobiasis
Distribusi geografik : Kosmopolit
Morfologi

1. Cacing dewasa :
- Kecil berwarna putih, pada ujung anterior
mempunyai
pelebaran kutikulum seperti sayap (ala servikal)
- Esofagus mempunyai bulbus yang jelas
(rhabditoid)

Cacing jantan :
- Panjang 2 – 5 mm
- Ekor melingkar ke ventral
- mempunyai 2 spikulum
Cacing betina :
- Panjang 10 - 13 mm
- Ekor panjang dan runcing
- Uterus cacing betina yang gravid
melebar dan beisi telur
TELUR

2. Telur :
- 50 – 60 µm
- Bentuk
asimetris
- Dinding tipis
transparan
- Berisi larva
Daur hidup Enterobius vermicularis
DIAGNOSIS

Diagnosis
- Menemukan telur dengan cara “anal swab”
- Menemukan cacing dewasa betina pada peri-
anal
Terapi
- Pirantel pamoat
- Mebendazol
- Albendazol
Prognosis : Baik
Trichuris trichiura
(Whipworm, Cacing cambuk)

Hospes : Manusia
Habitat : Sekum
Penyakit : Trikuriasis
Distribusi geografik : Kosmopolit
Morfologi

Cacing dewasa :
- berbentuk seperti cambuk,
- 3/5 bagian anterior, halus
- 2/5 bagian posterior,
besar
CACING DEWASA

Cacing jantan : 3 - 4 cm
bagian posterior melingkar
>360°, mempunyai 1 spikulum

Cacing betina : 4 - 5 cm,


bagian posterior membulat
tumpul, melengkung < 360°
TELUR

Telur :
- 50 x 32 µm
- seperti tempayan, pada kedua
kutub terdapat tonjolan jernih
dinding :
- luar : kuning tengguli
- dalam : jernih
- isi : sel telur
Daur hidup Trichuris trichiura
Diagnosis :
Menemukan telur dalam tinja

Terapi: - Mebendazol
- Oksantel pamoat
- Albendazol

Prognosis: Baik
Taenia saginata
(Beef tapeworm, Cacing pita sapi)

Hospes definitif : Manusia


Hospes perantara : Sapi
Habitat : Usus halus
Penyakit : Taeniasis
Distribusi geografik : Kosmopolit
MORFOLOGI

1. Cacing dewasa :
- Bentuk pita terdiri atas :
- Kepala (skoleks)
- Leher (collum)
- Badan (strobila) :
- proglotid immature
- proglotid mature
- proglotid gravida
- Panjang 4 – 12 m, kadang-kadang 20 m
- Mempunyai 1.000 – 2.000 proglotid
MORFOLOGI

2. Skoleks :
- Bulat 1 – 2 mm
- Mempunyai 4 batil isap,
tanpa rostelum dan kait2

3. Proglotid gravida:
- Berbentuk segi empat, panjang > lebar
- Uterus mempunyai 15 – 30 cabang lateral
- Lubang genital di bagian lateral (unilateral)
- Lubang uterus tidak ada
MORFOLOGI
4. Telur :
- Bentuk agak bulat
- (30 – 40) x (20 – 30) µm
- Dinding bergaris radier
- Isi heksakan embrio
(embrio dengan 6 kait-kait)

5. Larva (sistiserkus bovis) :


- Gelembung
- ½ - 1 cm
- Berisi cairan dan
skoleks tanpa kait-kait
Daur hidup Taenia saginata
T. saginata

Cacing dewasa hidup dalam rongga usus halus


manusia. Proglotid gravid dilepaskan satu per satu,
bergerak aktif dan keluar dari anus.
Telur : ditemukan dalam tinja
Cara infeksi : makan daging sapi yang mengan-
dung larva (sistiserkus bovis)
Proglotid gravid T. saginata

Proglotid gravid dari penderita taeniasis saginata,; proglotid


berwarna putih, berbentuk pipih, bergerak aktif dari dubur.
T. saginata

Patologi dan gejala klinis


Tidak enak di perut, anoreksia, eosinofilia,
mual, dan nyeri ulu hati. Penderita datang ke
dokter karena mengeluarkan proglotid yang
bergerak aktif dari anus.
Diagnosis

Diagnosis taeniasis saginata pada manusia


1. Mikroskopik; Menemukan telur atau proglotid di
dalam tinja. Teknik pemeriksaan tinja;
Sedimentasi formalin-eter (Ritchie,L.S. 1948)
2. Non-Mikroskopik
Copro-antigen kit
Mendeteksi antigen T. saginata di dalam tinja
PCR simplex (masih dalam uji coba di lab.)
Pengobatan dan Bahan
Pemeriksaan
1. Persiapan
a. Sehari sebelum diobati : Makan makanan ringan/lembek seperti
bubur
b. Setelah makan malam : Puasa

2. Pengobatan
a. Esok pagi : Prazikuantel (dosis tunggal 10 mg/kg BB)
b. 2 jam setelah pengobatan : Berikan pencahar (garam Inggris, MgSO4)
3. Pengumpulan tinja : Tinja bersama cacing disiram dengan air mendidih
tambahkan formalin 10%, kumpulkan potongan
proglotid sampai hari ke-2.
4. Tinja dan potongan proglotid dikirim segera untuk diperiksa
Pemberantasan
1. Pemeriksaan penduduk dan pengobatan semua penderita.
2. Pemeriksaan daging sapi yang cermat.
3. Perancangan dan penggunaan jamban/kakus/WC
4. Penyuluhan-Pendidikan Kesehatan;
a. Daur hidup parasit
b. Kebersihan pribadi
c. Kebersihan cara buang air besar
Pencegahan

1. Daging sapi dengan sistiserkus positif


dilarang dijual atau dikonsumsikan oleh
masyarakat.
2. Daging sapi harus dimasak dengan baik.
Taenia solium
(Pork tapeworm, Cacing pita babi)
Hospes definitif : Manusia
Hospes perantara : Babi dan manusia
Penyakit : - Cacing dewasa  teniasis solium
- Larva  sistiserkosis
Habitat : - Cacing dewasa dalam usus halus
- Larva dalam otot, otak, mata, hati
Distribusi geografik : Kosmopolit, terutama pada
negara2 yang penduduknya suka makan daging
babi kurang matang/mentah
Morfologi

1.Cacing dewasa :
- Berbentuk pita terdiri atas :
- Kepala (skoleks)
- Leher (collum)
- Badan (strobila) : - proglotid immature
- proglotid mature
- proglotid gravida
- Panjang 2-4 m, kadang-kadang 8 m
- Jumlah proglotid < 1000
MORFOLOGI

2. Skoleks :
- Bulat, kecil ± 1 mm
- Mempunyai 4 batil isap dan
rostelum dengan 2 baris kait-kait

3. Proglotid gravida :
- Berbentuk segi empat, panjang > lebar
- Uterus mempunyai 7 – 12 cabang lateral
- Lubang genital di bagian lateral
(unilateral)
- Lubang uterus tidak ada
MORFOLOGI

4. Telur :
- Bentuk agak bulat
- (30 – 40) x (20 – 30) µm
- Dinding bergaris radial
- Isi heksakan embrio
(embrio dengan 6 kait-kait)

5. Larva (sistiserkus selulose) :


- Gelembung
- ½ - 1 cm
- Berisi cairan dan
skoleks dengan kait-kait
DIAGNOSIS

Diagnosis :
Untuk cacing dewasa :
- Menemukan proglotid gravida pada tinja atau
proglotid keluar melalui anus
- Menemukan telur dalam tinja

Untuk larva sistiserkus selulose :


- Biopsi
- Serologis
- Radiologis
TERAPI

Terapi :
Untuk cacing dewasa : Prazikuantel
Untuk larva : Operasi

Prognosis :
Untuk cacing dewasa : Baik.
Untuk larva tergantung lokasinya :
- Pada otot : baik
- Pada otak, mata, hati : kurang baik/jelek
THANK YOU

You might also like