Rini Sundari Harjono

11 November 2013

Hematologi: Rini HW 1
 Definisi
Hematologi adalah studi tentang
sel-sel darah dan koagulasi;
mencakup analisis konsentrasi
atau jumlah, struktur, dan fungsi
sel-sel dalam darah

11-11-13 Hematologi: Rini HW 2

 SKDI 2012, daftar masalah

11-11-13 Hematologi: Rini HW 3

 SKDI 2012, daftar penyakit

11-11-13 Hematologi: Rini HW 4

 SKDI 2012, daftar keterampilan

11-11-13 Hematologi: Rini HW 5

Pemeriksaan Hematologi
Hb, hitung jumlah sel, hematokrit, LED, NAE, hitung
jenis leukosit, retikulosit
ADT, AST
BT, CT, RL, RB, PT, aPTT, TEG
Golongan darah – Cross match
Faktor koagulasi lain
Kimiawi: Fe, TIBC, ferritin, B12, Asam folat
Elektroforesis Hb/Analisis Hb
Sitokimia - Sitologi

11-11-13 Hematologi: Rini HW 6

 Antikoagulan
 EDTA (ethylenediaminetetra-Acetic Acid)1
 Sodium – Potassium  rutin hematologi
 Lithium
 Chellating effect on the calcium molecul in blood
 Full blood cel (FBC)
 1,2 mg/ml darah (4 mmol)
 K2EDTA: sangat mudah larut (1650 g/L)
 Na2EDTA 108 g/L
 Li2EDTA 160 g/L (analisis kimia)

11-11-13 Hematologi: Rini HW 7

Heparin (109 mmol/L)
 Heparin bereaksi membentuk sebuah kompleks
dengan plasma antithrombin III yang
menghambat pembentukan thrombin
 Lithium atau sodium
 10 – 20 IU/mL darah
 Kimia, AGD, emergency test
 Tidak mempengaruhi ukuran eritrosit dan
tidak lisis: osmotik fragilitas,
immunophenotyping
 Tidak digunakan untuk leukosit dan trombosit

11-11-13 Hematologi: Rini HW 8

  EDTA (ethylenediaminetetra-Acetic Acid)2

 K3EDTA (liquid)  rekomendasi NCCLS

 Penciutan eritrosit   PCV 2-3%/4 jam
 Penurunan MCV

  ICSH merekomendasikan Na2EDTA

(1,5 + 0,25 mg/mL darah), bukan Na3EDTA
 >> EDTA :
 Eritrosit dan leukosit   dan morfologi
 Trombosit membengkak  pecah,
fragmented ,  jumlah
 Basophilic stippling hilang
 Leukoaglutinasi (netrofil dan limfosit)
11-11-13 Hematologi: Rini HW 9
 Stabilitas1
 RBC, WBC, PLT
 Terbaik kurang dari 2 jam
 8 jam : suhu kamar
 24 jam : 40C
NAE 8 jam ?  PCV dan MCV  , fragilitas osmotik
meningkat, dan ESR menurun
Retikulosit (EDTA, ACD) stabil 24 jam pada suhu 40C,
pada suhu kamar jumlah mulai menurun pada jam ke-6
Normoblas mulai hilang dalam 1-2 hari pada suhu
kamar

11-11-13 Hematologi: Rini HW 10

 Stabilitas2
 Hemoglobin: dalam 2 – 3 hari eritrosit lisis
  RBC dan PCV   MCH dan MCHC
 Tes koagulasi : sebelum 2 jam (22-240C), 4 jam
(40C), 2 minggu (-200C), dan 6 bulan (700C)
 Apusan : kurang dari 1 jam  3 jam sudah mulai
perubahan morfologi

11-11-13 Hematologi: Rini HW 11

 Homogenitas
 Mechanical rotating mixer > 2 menit
 Tabung dibolak-balik 8-10 kali
 Jika tabungnya telah lama berdiri tegak, maka
dibutuhkan sekurang-kurangnya 60 pembalikan
tabung, atau 2 menit pada sebuah rotator
mekanik; kurang dari ini akan menyebabkan
unacceptable terhadap presisi.
 Jika disimpan dalam suhu 40C  hangatkan
dalam suhu kamar  homogenisasi

11-11-13 Hematologi: Rini HW 12

11-11-13 Hematologi: Rini HW 13
 Haematology Tests1
 Eritrosit
 Hemoglobin (Hb)
 Hematokrit (Ht/Hct/PCV)
  Eritrosit
NAE
 RDW
 Leukosit
  leukosit
 Hitung jenis sel (absolut & relatif)
 Trombosit
  trombosit
 Pct-PDW-MPV

11-11-13 Hematologi: Rini HW 14

 Haematology Tests2
 Retikulosit
 Morfologi darah tepi
 Morfologi sumsum
tulang

 Hemostasis

11-11-13 Hematologi: Rini HW 15

 GDT

Hematologi: Rini HW
16
 Sel-sel Darah: ERITROSIT
Eritrosit:
 jumlah paling banyak di dalam darah
 berpigmen gelap  hemoglobin
 tidak memiliki inti sel yang banyak berkaitan
dengan respirasi jaringan.
 Pronormoblas - eritrosit

Mengandung hemoglobin, sebuah kompleks

protein-zat besi yang merupakan carrier utama
untuk oksigen dan karbondioksida.

11-11-13 Hematologi: Rini HW 17

 Sel-sel Darah: LEUKOSIT

 Leukosit: sel berinti (sel muda – matur)

 Normal: 5 jenis sel
 basofil – eosinofil – neutrofil – limfosit –
monosit
 Morfologi dan fungsi beda

11-11-13 Hematologi: Rini HW 18

 MIELOBLAS

PROMIELOSIT

diferensiasi granula

MIELOSIT MIELOSIT MIELOSIT

EOSINOFIL NETROFIL BASOFIL

METAMIELOSIT METAMIELOSIT METAMIELOSIT

BASOFIL
EOSINOFIL NETROFIL BASOFIL

BATANG BATANG BATANG

EOSINOFIL NETROFIL BASOFIL

SEGMEN SEGMEN SEGMEN

EOSINOFIL NETROFIL BASOFIL

Hematologi: Rini HW
19
GRANULOSIT

NETROFIL
Hematologi: Rini HW
20
 EOSINOFIL
FIL
SO
BA

Hematologi: Rini HW
21
NONGRANULOSIT

MONOSIT

LIMFOSIT

Hematologi: Rini HW
22
 Sel-sel Darah: TROMBOSIT
 Platelet adalah fragmen-fragmen sitoplasmik
 penting di dalam koagulasi & hemostasis.

• Jumlah:
ammonium
oksalat (1000 N)

• Morfologi: ADT

Hematologi: Rini HW
23
Gambar apakah ini?

Hematologi: Rini HW
24
  Nilai Absolut Eritrosit
 MCV (mean cell volume (MCV): volume eritrosit
rata-rata

 MCH (mean cell hemoglobin): jumlah rata-rata

hemoglobin yang terkandung di dalam masing-
masing sel

 MCHC (mean cell hemoglobin concentration):

rata-rata konsentrasi hemoglobin dalam sel
darah merah

Hematologi: Rini HW
25
  Nilai Absolut Eritrosit

 MCHC (KHER)  MCV (VER)  MCH (HER)

Hb Hmt Hb
X 100% X 10 c X 10 g
Hmt Eritrosit Eritrosit

32-36 83-101 c (fL) 27-32 g (pg)

76-96 c (fL)

Hematologi: Rini HW
26
 MORFOLOGI DARAH TEPI

11-11-13 Hematologi: Rini HW 27

 Efek Romanowsky pewarnaan Giemsa

• Azur B (Trimetiltionin) basa : mewarnai komponen sel

yang bersifat asam (Kromatin, DNA, dan RNA)
• Eosin Y (tetrabromfluresein) bersifat asam : mewarnai
komponen sel yang bersifat basa (granula eosinofil dan
hemoglobin).
• Ikatan Eosin Y pada Azur B yang beragregasi dapat
menimbulkan warna ungu  Efek Romanowsky Giemsa.
• Efek ini sangat nyata terjadi pada DNA (terutama dalam
inti sel)  terjadi kontras antara inti yang berwarna ungu
dengan sitoplasma yang berwarna biru.
• Pewarnaan lainnya: pewarnaan Wright, Wright-Giemsa,
May-Grunwald.

Hematologi: Rini HW
28
Hematologi: Rini HW
29
 HITUNG JENIS SEL
4
1
2 4 6 3 5

Shift to the
left

Basofil – eosinofil – batang –

segmen netrofil – limfosit - monosit

0/7/3/60/26/4
Hematologi: Rini HW
30
  Morfologi eritrosit:
• ukuran, bentuk, kromasi, benda inklusi,
normoblas
 Morfologi leukosit:
• jumlah, jenis sel,
• kelainan sitoplasma, kelainan inti
• sel muda
 Morfologi trombosit:
• jumlah, kelompok trombosit,
• kelainan morfologi: giant thrombocyte,
satelitism thrombocyte
11-11-13 Hematologi: Rini HW 31
 MORFOLOGI SUMSUM TULANG

11-11-13 Hematologi: Rini HW 32

  Selularitas:
• normal (normoselular), menurun
(hiposelular), meningkat (hiperselular)
 ASG:
• jenis sel
• hitung jenis sel
 ASE:
• jenis sel

 AST:
• jumlah megakariosit
11-11-13 Hematologi: Rini HW 33
11-11-13 Hematologi: Rini HW 34
 Peranan Pemeriksaan Hematologi

 Check up
 Skrining
Kelainan Hematologi
 Diagnosis
 Prognosis

Hematologi: Rini HW
35
 Kelainan Hematologi
 Umum : infeksi, alergi, perdarahan
 Jumlah :
 Jenis
o Eritrosit : anemia, polisitemia
o Leukosit : leukemia, multipel mieloma
o Trombosit : jumlah, fungsi
o Koagulasi : hemofilia, von Willebrand disease,
F.VIII inhibitor (post-transfusi), DIC, fibrinolisis

Hematologi: Rini HW
36
 Rujukan
1. Lewis, S.M., Bain, B.J., Bates, I. 2006. Dacie and Lewis Practical
Haematology. Ed 10th. Philadelphia: Churcil Livingstone Elsevier.
2. Greer, J.P, Foerster, J., Lukens, J.N., Rodgers, G.M., Paraskevas, F.,
Glader, B. 2004. Wintrobe’s Clinical Hematology, Ed 11th.
Philadelphia: Lipincott Williams & Wilkins.
3. Parekh, V. 2006. 4th Wet Workshop on Quality Assessment in
Hemogram, Department of Haematology, AIIMS, 27th February
2006.
4. Kosasih, A.K. 2006. Perkembangan Alat Hitung Sel Darah Otomatis.
5. Harjono, R.S. 2007. Buku Petunjuk Praktikum Patologi Klinik.
Fakultas Kedokteran Unjani,
6. Harjono, R.S. 2008. Modul Prakepaniteraan Patologi Klinik.
Fakultas Kedokteran Unjani,
7. Brosur

Hematologi: Rini HW
37
11-11-13 Hematologi: Rini HW 38