You are on page 1of 33

LAPORAN KASUS

APPENDISITIS AKUT

PEMBIMBING :
dr. Eko Purnanto, Sp.B

PENYAJI :
TRI HAKIKI S.Ked
18360166

KEPANITRAAN KLINIK BAGIAN/ SMF


ILMU KEDOKTERAN BEDAH
RS PERTAMINA BINTANG AMIN
Laporan Kasus

IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. A
Umur : 17 Tahun
Alamat : Purwodadi simpang, lampung selatan
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Status : Belum Menikah
Suku bangsa : lampung
Tanggal masuk : 18 September 2018
Tanggal pemeriksaan : 19 September 2018
Ruang : Lantai 6 Gd.B
MR : 114928
Laporan Kasus

Anamnesa

Keluhan Utama : Nyeri perut kanan bawah ± 2 hari SMRS


Keluhan Tambahan : Nyeri tekan (+), nyeri lepas (+), mual (+),
Muntah (+) ± 10X / hari
Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien laki-laki 17 tahun datang ke RSPBA dengan keluhan nyeri


perut kanan bawah ± 2 hari SMRS, Nyeri dirasakan terus menerus dan tidak
menjalar, nyeri semakin memberat dan tidak tertahankan. Dengan skala
nyeri 7. Nyeri tekan (+) diseluruh lapang abdomen terutama kuadran kanan
bawah ( Mc.Burney sign ), Nyeri lepas (+), teraba benjolan (-).
pasien mengeluh tidak nafsu makan, mual (+), muntah (+) ±
. 10x/hari, BAB jarang, BAK berawarna kuning jernih, Riwayat hipertensi (-),
DM (-), Riwayat Alergi obat (-). Pola makan pasien tidak teratur, pasien juga
mengaku sering menonsumsi mie instan dan makanan yang bersifat pedas.
Riwayat Penyakit Sebelumnya

RPD : Alergi (-), Penyakit Jantung (-), Stroke (-), Hipertensi (-), DM (-),
Trauma (-)

RPK : Tidak ada yang mengalami keluhan yang sama

R. pengobatan : Os pernah berobat ke bidan dan diberi obat Ciprofloxacin &


. Omeprazole tetapi keluhan dirasakan tidak berkurang

R. Kebiasaan : Os mengaku suka mengonsumsi mie instan &makanan yang


bersifat pedas, Merokok (-), Minum-minuman beralkohol (-)

R. SoSek : Pasien tinggal bersama keluarganya dengan keadaan ekonomi


yang cukup
PEMERIKSAAN FISIK

Status Present

- Keadaan Umum : TSS


- Kesadaran : CM
- GCS : E4V5M6
- Vital Sign
TD : 110/60 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 28 x/menit
Suhu : 36,60C
Status Generalis

KEPALA

Rambut : Rambut berwarna hitam


Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
pupil isokor 3mm/3mm, ptosis (-/-), eksoftalmus
(-/-).
Hidung :Deformitas (-), nyeri tekan (-), krepitasi (-), deviasi
septum (-), sekret (-/-)
Telinga : Normal (+/+),sekret (-/-), serumen (-/-)
Mulut : Simetris, lidah normal, bibir lembab
Tenggorokan :Mukosa faring hiperemis (-), uvula di
tengah
LEHER

Pembesaran KGB : Tidak ada pembesaran KGB


Pembesaran tiroid : Tidak ada pembesaran tiroid
Tekanan Vena jugularis : Normal
Trakea : Tidak terdapat deviasi trachea

THORAX

COR
Inspeksi : Bentuk dada simetris, gerak tertinggal (-), luka (-)
Palpasi : krepitasi (-/-), nyeri tekan (-/-)
Perkusi
Batas atas kiri : ICS II linea parasternal sinistra
Batas atas kanan: ICS II linea parasternal dextra
Batas kiri bawah: ICS V, 1-2 cm kearah medial linea midclavicula
sinistra
Auskultasi :
Jantung : Bunyi jantung I dan II regular
Suara tambahan : Murmur (-), gallop (-)

Inspeksi
PARU : Dinding toraks simetris pada saat statis
maupun dinamis, retraksi otot-otot pernapasan (-)
Palpasi : Simetris, vocal fremitus sama kuat kanan dan kiri
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : Suara napas vesikuler (+/+), ronkhi(-/-), wheezing(-/-)

ABDOMEN
Inspeksi : Perut datar, massa (-), luka (-), defans muscular (+)
Auskultasi : Peristaltik usus (+) menurun
Perkusi : Timpani, Nyeri ketok kuadran kanan bawah (+)
Palpasi : Supel, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan perut
kanan bawah (+) diseluruh lapang abdomen terutama
kuadran kanan bawah ( Mc.Burney sign ), Nyeri lepas
(+), obturator sign (+), rovsing sign (+), blumberg sign
(+) , nyeri lepas perut kanan bawah (+).
EXTREMITAS

Ekstremitas superior dextra dan sinistra:


Oedem ( - ), Deformitas (-)
Bengkak (-), Sianosis (-)
Kekuatan otot 5/5

Ekstremitas inferior dextra dan sinistra:


Oedem (-), Deformitas (-)
Bengkak (-), Sianosis (-)
Kekuatan otot 5/5
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
Hemoglobin 14,5 12-16 gr/dl
Leukosit 16.700 4.500-10.700 ul

Hit. Jenis leukosit Basofil 0 0-1 %


Hit. Jenis leukosit Eosinofil 0 0-3 %

Hit. Jenis leukosit Batang 1 2-6 %


Hit. Jenis leukosit Segmen 81 50-70 %
Hematologi
Hit. Jenis leukosit 12 20-40 %
Limposit
Hit. Jenis leukosit Monosit 6 2-8 %
Eritrosit 4,1 4,2-6,4 10ˆ6 / ul
Hematokrit 40 38-47 %
Trombosit 287.000 159.000-400.000 ul
MCV 79 80-96 fl
MCH 29 27-31 pg
MCHC 36 32-36 g/dl

Pemeriksaan Hasil Normal Satuan


Hematologi
CT (Masa pembekuan) 13 9-15 menit

BT ( Masa perdarahan) 2 1-7 menit


Pemeriksaan Hasil Normal Satuan

Imunologi
HBsAg Non Reaktif (-)

Pemeriksaan Hasil Normal Satua


n
GDS 111 <200 mg/dl
SGOT 23 Lk <37 WA <31 ul
Kimia
Darah SGPT 10 Lk <42 WA <32 Ul

Urea 31 10-50 mg/dl


Creatinin 0,8 Lk 0,6-11 WA 0,5-0,9 mg/dl
Interpretasi USG full abdomen :
•Hepar : DBN
•Kandung Empedu : DBN
•Lien : DBN
•Pankreas : DBN
•Ginjal Kanan : DBN
•Ginjal Kiri : DBN
•VesikaUrinaria : DBN
•Prostat : DBN
•Abdomen Kanan Bawah : tampakstruktur tubuler buntuntanpaperistaltik,
berdiameter ±0,80 cm pada potongan transversal dan target sign apperance
pada potongan longitudinal.

KESAN :
-USG abdomen kanan bawah saat ini menunjuk adanya Appendisitis akut,
perlu dipertimbangkan (bagaimana klinis dan lab)
-USG hepar, kandung empedu, lien, pankreas, ginjalkanan, ginjal kiri,
vesika urinaria, dan prostat dalam batasnormal
RESUME

Seorang laki-laki 17 tahun diantar oleh


keluarganya ke Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin
dengan keluhan nyeri perut kanan bawah terus menerus
dan tidak menjalar ± 2 hari SMRS. Nyeri dirasakan
semakin memberat dan tidak tertahankan. Os mengaku
pernah berobat ke bidan dan diberi obat Ciprofloxacin &
Omeprazole tetapi keluhan dirasakan tidak berkurang.
Demam (-), Mual (+), Muntah (+), Riwayat hipertensi (-),
DM (-), Riwayat Alergi obat (-).
Dari pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan
perut kanan bawah (+) diseluruh lapang abdomen
terutama kuadran kanan bawah ( Mc.Burney sign ),
Nyeri lepas (+), obturator sign (+), rovsing sign (+),
blumberg sign (+) , nyeri lepas perut kanan bawah (+).
- Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
- Kesadaran : Compos Mentis
- GCS : E4V5M6
- Vital Sign
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 96 x/menit
RR : 24 x/menit
Suhu : 36,50C

DIAGNOSIS
- Klinis : Nyeri tekan dan nyeri lepas perut kanan
bawah
- Topis : Regio illiaca dextra
- Etiologi :Appendisitis Akut

DIAGNOSIS BANDING
-Gastroenteritis Akut
-Adenitis mesentrium
-Leukositosis
-Urolithiasis
PENATALAKSANAAN

Non Farmakologi
Konsul ke dokter spesialis bedah dan spesialis penyakit dalam

Farmakologi
-Ceftriaxone 2 x 1
-Ketorolac 3 x 1
-Ranitidin 2 x 1

Operatif
Dilakukan tindakan operatif Appendictomy pada tanggal 20 Sept
2018 pukul 14.00 wib
PROGNOSA

Quo ad vitam : Dubia ad bonam


Quo ad fungsionam : Dubia ad bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
FOLLOW UP
Tanggal S O A P
19/09/ 2018 nyeri perut kanan KU : TSS APP Akut -IVFD RL XX tpm
bawah GCS : 15
-Seftriaxone 1 gr/iv
TD : 120/60 mmHg
N : 84 x/mnt -Ranitidin 1 amp/iv
R : 28 x/mnt -cetorolac 1 amp/drip
T : 36,5 C

20/09/2018 nyeri perut kanan KU : TSS App Akut -IVFD RL XX tpm


bawah GCS : 15
-Seftriaxone 1 gr/iv
TD : 110/60 mmHg
N : 80 x/mnt -Ranitidin 2x1 amp/iv
R : 28 x/mnt -cetorolac 2x1 amp/drip
T : 36,6 C

21/09/2018 nyeri perut KU : TSS Post opp -IVFD RL XX tpm


kanan bawah post GCS : 15
Appendictomy -cetorolac 1 amp/drip
op TD : 110/70 mmHg
N : 84 x/mnt -Ranitidin 1 amp/iv
R : 24 x/mnt -Seftriaxone 1 gr/iv
T : 36,22222 C
ANALISIS KASUS
Berdasarkan data-data yang didapatkan dari anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang dapat disimpulkan
pasien menderita Appendisitis akut dan dapat dihubungkan dengan
kebiasaan os yang sering mengoonsumsi mie instan dan makanan
bersifat pedas.

Anamnesis

Berdasarkan data-data yang didapatkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan


pemeriksaan penunjang dapat disimpulkan pasien menderita Appendisitis Akut
Pemeriksaan fisik & Penunjang

Pemeriksaan fisik menunjukkan adanya nyeri tekan perut kanan bawah


(+) diseluruh lapang abdomen terutama kuadran kanan bawah
( Mc.Burney sign ), Nyeri lepas (+), obturator sign (+), rovsing sign (+),
blumberg sign (+) , nyeri lepas perut kanan bawah (+).. Didapatkan hasil
jumlah leukosit ↑ 16.700, dari pemeriksaan USG Abdomen Kanan Bawah
didapatkan tampak struktur tubuler buntuntanpaperistaltik,
berdiameter ±0,80 cm pada potongan transversal dan target sign
apperance pada potongan longitudinal.
Bagaimana penatalaksanaan pada kasus ini ?
Penatalaksanaan umum
1. Sebelum operasi
a. Observasi
Dalam 8-12 jam setelah timbul keluhan,tanda dan gejala
appendisitis harus di observasi ketat perlu dilakukan. Pasien diminta
untuk tirah baring dan dipuasakan. Pemeriksaan abdomen dan rectal
serta pemeriksaan darah, foto abdomen dan torak perlu dilakukan
untuk mencari kemungkinan penyulit lain. Pada kebanyakan kasus,
diagnosa ditegakkan dengan lokalisasi nyeri didaerah kanan bawah
dalam 12 jam setelah timbul keluhan.
b. Antibiotik
Appendisitis tanpa komplikasi tidak perlu dibrikan antibiotik
kecuali App ganggrenosa & App perforasi.
2. Operasi
a. Apendictomy
Apendiks dibuang.
3. Pasca Operasi
Dilakukan observasi TTV untuk mengetahui terjadinya
perdarahan di dalam, syok, hipertermia atau gangguan pernafasan.
Pasien dikatakn baikapabila dalam 12 jam tidak ada gangguan.
PEMBAHASAN KASUS

Definisi

Apendisitis adalah peradangan akibat infeksi pada


usus buntu atau umbai cacing ( apendiks ). Usus buntu
adalah sekum ( cecum ). Infeksi ini bisa mengakibatkan
peradangan akut sehingga memerlukan tindakan bedah
segera untuk mencegah komplikasi yang berbahaya.
Apendiks ( umbai cacing ) merupakan perluasan sekum
yang rata-rata panjangnya ada 10 cm. Ujung apendiks dapat terletak
diberbagai lokasi terutama belakang sekum. A.Apendialis
Anatomi mengalirkan darah ke apendiks dan merupakan cabang dari
A.Elikolika Schwartz dalam Gruendemann.

Menurut Nuzulul (2009) Apendisitis belum ada penyebab


yang pasti atau spesifik tetapiada faktor predisposisi yaitu :

1.Faktor yang tersering adl faktor obs.lumen :


• Hiperplasia dari folikel limfoid (penyebab terbanyak)
• Adanya fekolit dalam lumen apendiks
• Adanya benda asing seperti biji-bijian
• Striktura lumen karena fibrosa akibat peradangan sebelumnya
Etiologi 2. Inf. Kuman dari colon ( E.coli & Streptococcus)
3. ♂ > ♀ . Yang terbanya usia 15-30 th. Disebabkan karena
peningkatan jaringan limfoid pada masa tersebut
4. Tergantung bentuk apendiks :
• Apendiks yang terlalu panjang
• Masa apendiks yang pendek
• Penonjolan limfoid pada lumen apendiks
• Kelainan katup di pangkal apendiks
Patofisiologi

Masa/ tinja / banda asing

Obstruksi lumen apendiks

Peradangan

Sekresi mukus Pembengkakan


tidak keluar jar.limfoid

Peregangan
apendik

Tek intra luminal↑


Suplai darah terganggu

Hipoksia

Nyeri
Tanda & Gejala

Menurut Wijaya.A.N dan Yessie (2013) tanda dan gejala apendisitis adalah
:
1. Nyeri pindah kekanan bawah ( yang akan menetap dan di perberat bila
berjalan atau batuk dan menunjukan tanda perangsangan peritoneum
lokal di titik Mc.Burney :nyeri tekan, nyeri lepas, defans muscular.
2. Nyeri rangsangan peritoneum tidak langsung
3. Nyeri pada kuadran kanan bawah saat kuadran kiri bawah ditekan (
Rovsing sign )
4. Nyeri kanan bawah bila ditekan disebelah kiri dilepas ( Blumberg )
5. Nyeri kanan bawah bila peritoneum bergerak seperti nafas dalam,
berjalan, batuk, mengedan.
6. Mual & muntah sering tanpa alasan
7. Nafsu makan menurun
8. Demam yang tidak terlalu tinggi
9. Biasanya terdapat konstipasi, tapi kadang-kadang terjadi diare.
Klasifikasi

Menurut Nurarif H.A dan Hardi Kusuma (2013) terjadi menjadi 3 yakni :

A. Apendisitis akut radang mendadak umbai cacing yang memberikan


tanda setempat, disertai maupun tidak disertai rangsangan peritoneum
local.
B. Apendisitis rekrens yaitu jika ada riwayat nyeri berulang diperut
kanan bawah yang mendorong dilakukannya apendictomy. Kelainan ini
terjadi bila serangan apendisitis akut pertama kali sembuh sponta.
Namun apendisitis tidak pernah kembali kebentuk aslinyakarena
fibrosis dan jaringan parut.
C. Apendisitis kronis memiliki gejala nyeri perut kanan bawah lebih dari 2
minggu, rangan kronik apendiks secara makroskopik dan mikroskopik (
fibrosis menyeluruh di dinding apensiks, sumbatan pasrsial atau lumen
apendiks, adanya jaringan parut dan ulkus lma dimukosa dan infiltrasi
sel inflamasi kronik) dan keluhan menghilang setelah apendikctomy .
Penatalaksanaan umum
1. Sebelum operasi
a. Observasi
Dalam 8-12 jam setelah timbul keluhan,tanda dan gejala
appendisitis harus di observasi ketat perlu dilakukan. Pasien diminta
untuk tirah baring dan dipuasakan. Pemeriksaan abdomen dan rectal
serta pemeriksaan darah, foto abdomen dan torak perlu dilakukan
untuk mencari kemungkinan penyulit lain. Pada kebanyakan kasus,
diagnosa ditegakkan dengan lokalisasi nyeri didaerah kanan bawah
dalam 12 jam setelah timbul keluhan.
b. Antibiotik
Appendisitis tanpa komplikasi tidak perlu dibrikan antibiotik
kecuali App ganggrenosa & App perforasi.
2. Operasi
a. Apendictomy
Apendiks dibuang.
3. Pasca Operasi
Dilakukan observasi TTV untuk mengetahui terjadinya
perdarahan di dalam, syok, hipertermia atau gangguan pernafasan.
Pasien dikatakn baikapabila dalam 12 jam tidak ada gangguan.
• Massa periappendi\kular
Komplikasi • Peritonitis
• Abses apendiks
• Apendisitis perforata
• Apendisitis kronik

• jauhkan dari minuman bersoda


• batasi asupan kafein
• banyak minum air putih
Pencegahan • hindarkan makanan penyebab sembelit
• hindari bahaya menahan BAB, sendawa dan kentut
• mengonsumsi makanan kaya serat
•Meningkatkan daya imun
•Tidur teratur dan berkualitas
•Hindari junk food

You might also like