You are on page 1of 22

STRATEGI DAN PERENCANAAN

PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Strategi dan Perencanaan
Pembelajaran Matematika

•Pengembangan dan pembelajaran siswa dipengaruhi guru.


•New York Times Megazine (Mei 2010): “Building A Better
Teacher”
• Guru harus memiliki berbagai strategi
“Pendekatan Model” untuk mengajar :
o Menetapkan tujuan pembelajaran.
oMemilih model agar tujuan pembelajaran tercapai.
oModel pembelajaran diterapkan dalam rangkaian
langkah atau tahapan berurutan.
1. Guru Sejarah AS
Menggambar peta negara-negara Asia Tenggara
Menulis sejumlah elemen kunci terkait perang
Vietnam.
Tujuannya agar siswa mengetahui informasi
faktual tentang peristiwa sebelum perang dan agar
siswa memahami bagaimana peristiwa itu memicu
terjadinya perang.
Guru memberikan informasi tentang dunia pada
waktu itu seperti ketakutan akan komunisme di
AS.
2. Guru Geografi
Tujuan : agar siswanya memahami bagaimana posisi
geografis suatu wilayah mempengaruhi perekonomi
annya
Pa guru menugaskan siswanya untuk mengumpulkan
informasi tentang posisi geografis dan perekonomian
di beberapa negara melalui internet dan sumber lainnya,
dan mereka mencatat informasi dalam suatu diagram
besar yang dipasang di depan kelas.
Dari kumpulan informasi tadi, para siswa secara berpa-
sangan mencari persamaan dan perbedaan dalam posisi
geografis dan perekonomian di beberapa negara tersebut,
kemudian merumuskan pernyataan umum tentang hubung-
an diantara keduanya.
3. Guru Biologi
Tujuan :Agar para siswanya memahami sifat-sifat dari cacing rata,
cacing gelang, dan cacing pita.
Kegiatan :
o Guru menggambar contoh-contoh cacing di papan tulis.
oMenjelsakan bahwa beberapa cacing hidup mandiri.
oCacing rata dapat memperbaharui bagian tubuh yang hilang,
sedang cacing pita bersifat parasit.
oDengan memotong- motong tali yang panjang , guru
menjelaskan bahwa cacing pita dapat hidup di dalam saluran
pencernaan mahluk hidup.
oCacing gelang hanya hidup ditanah yang lembab.
oAda lebih dari 1500 species cacing tanah yang panjangnya
kurang dari 1 mm dan ada yang lebih dari 5 cm.
oDan seterusnya.
4. Guru Kelas 5

Tujuan : Agar siswa dapat mengembangkan strategi


untuk menemukan luas daerah dari bangun datar yang
tidak beraturan.
Kegiatan :
o Siswa ditugaskan untuk mengukur bangun tersebut
dengan persegi satuan dengan berbagai macam cara,
dan diperoleh hasil yang diinginkan

Guru sejarah :Pada hakekatnya menggunakan


pendekatan ceramah , sedangkan guru geografi
berbeda dengan guru sejarah. Guru Biologi berada di
tengah-tengah, dan guru kelas 5 berfokus pada strategi
proses-pemecahan masalah.
Hasil-hasil penelitian tentang pembelajaran

oKeahlian mengajar berkontribusi sebesar 30 %


terhadap pencapaian belajar siswa (Hattie, 2003)
oPerbedaan penting antara keahlian mengajar dan
pengalaman mengajar.
oHasil penelitian: Guru menunjukkan perbaikan pesat
selama lima tahun pertama mereka mengajar dan
kemudian cenderung melempem . Guru dengan dua
puluh tahun pengalaman kerja tidak lebih efektif
ketimbang rekan mereka yang hanya memiliki lima
tahun pengalaman di ruang kelas ( Song & Felch, 2009)
Guru Berpengalaman dan Guru Ahli

o Dibandingkan dengan para guru yang sekedar ber-


pengalaman, para guru yang ahli lebih berwawasan.
oGuru Ahli :
•Memiliki pengalaman mendalam tentang materi yang
mereka ajarkan.
•Mampu merancang dan menyajikan ulang materi –ma
teri dalam cara yang bisa dipahami siswa.
•Memiliki khasanah strategi mengajar yang dapat me-
reka gunakan untuk membantu siswa memenuhi tu-
juan pembelajaran.
Strategi dan Model Mengajar

o Istilah strategi, strategi mengajar, pendekatan


mengajar , dan model mengajar kadang digu-
nakan dalam artian yang sama.
oStrategi bagi guru
Strategi adalah pendekatan umum mengajar
yang berlaku dalam berbagai bidang materi
dan digunakan untuk memenuhi berbagai
tujuan pembelajaran.
Contoh :

o Jika guru ingin siswanya belajar sebanyak mungkin, maka guru


harus memiliki kemampuan untuk melibatkan siswa.
 Bertanya adalah cara paling efektif bagi guru untuk melibatkan
siswa,dan dapat dikatakan bahwa “bertanya adalah strategi
mengajar “
o Mereviu topik yang sudah dibahas terdahulu sebelum memulai
pembelajaran baru adalah penting, maka reviu adalah
srategi mengajar.
o Memberikan umpan balik tentang hasil kuis, pekerjaan rumah,
atau hasil ujian adalah pening, maka umpan balik adalah
strategi mengajar.
Model Mengajar

Model mengajar atau model pengajaran adalah pendekatan


spesifik dalam mengajar yang memiliki tiga ciri berikut:

o Tujuan : Model mengajar dirancang untuk membantu siswa


mengembangkan kemampuan berfikir kritis, dan
memperoleh pemahaman mendalam tentang bentuk
materi yang spesifik.
oFase: Model mengajar mencakup serangkaian langkah (fase)
yang bertujuan membantu siswa mencapai tujuan pem-
belajaran
oFondasi : Model mengajar didukung teori dan penelitian tentang
pembelajaran dan motivasi
CIRI MODEL MENGAJAR

Tujuan: Fase: Fondasi:


Model menciptakan Model mengikuti Model didukung
pemahaman serangkaian oleh teori dan hasil
mendalam langkah yang penelitian
dianjurkan
Strategi mengajar teranam di dalam setiap model mengajar.
Misalnya : Bertanya, pengaturan pelajaran yang cermat, mereviu dan
umpan balik merupakan strategi mengajar.
Peran Guru menggunakan model
Peran seorang Insinyur dalam
sebuah proyek
1. Mengidentifikasi tujuan Mengidentifikasi jenis struktur
pembelajaran yang akan dibangun
(jembatan,bangunan)

2. Memilih model yang membantu Membuat rancangan atau


Guru dalam mencapai tujuan cetak biru (blue print)
pembelajaran..

3. Model itu membantu tindakan Tindakan yang perlu di


Guru.. lakukan
•Berdasarkan analog peran guru dan peran insinyur tersebut,
maka model mengajar adalah semacam rancangan atau cetak biru
untuk mengajar.
•Model memberikan struktur dan arahan bagi guru.
• Model tidak bisa mendiktekan semua tindakan guru.
•Model pengajaran bukan pengganti bagi keahlian mengajar
dasar.
•Model tidak bisa menggantikan kualitas yang harus dimiliki
guru ahli , seperti :pengetahuan profesi, sensitivitas terhadap
siswa, kemampuan membuat keputusan.
•Model adalah sebuah alat untuk membantu guru sehingga
pembelajaran menjadi sitematis dan efisien.
•Model memberikan cukup banyak fleksibilitas yang
memungkinkan guru mengunakan kreativitasnya.
•Model mengajar adalah rancangan untuk mengajar dimana guru
menggunakan segala keahlian dan pengetahuan yang mereka
miliki.
•Model yang dibahs didasarkan pada teori pembelajran kognitif
dan dirancang untuk mencapai tujuan kognitif.
Tujuan Pembelajaran Kognitif
o Kognitif : merujuk pada berpikir dalam berbagai bentuk ( Pemikiran
ini bisa sesederhana mengingat nomor telepon atau sekompleks
memecahkan masalah rumit dalam bidang apapun )
oDomain kognitif adalah domain pembelajaran yang berfokus pada
pengetahuan dan kecakapan intelektual.
oDomain afektif terkait dengan sikap, motivasi, kesediaan berparti-
sipasi, menghargai apa yang sedang dipelajari, dan pada akhirnya
menghayati nilai-nilai itu kedalam kehidupan sehari-hari.
oDomain efektif itu penting bagi pembelajaran, terutama jika siswa
ingin berpartisipasi setinggi mungkin.
oDomain efektif dibahas dalam konsep motivasi belajar.
oDomain psikomotorik berfokus pada menjalankan kegiatan motorik
hingga satu tingkat akurasi, kelancaran, kecepatan, atau kekuatan
tertentu.
o Domain interpersonal berfokus pada keterampilan sosial dan
kemampuan orang untuk berinteraksi secara efektif dengan orang
lain, Misal : menanyakan dan menerima informasi , mengelaborasi
idea orang lain, menyatakan ketidak setujuan tanpa ngeyel.
oDomain kognitif adalah domain pembelajaran inti di sekolah dan
setidaknya sejumlah domin kognitif hadir dalam tiga domain
pembelajaran lainnya.
oSemakin siswa memahami satu topik atau materi (hasil kognitif),
semakin mungkin minat siswa dalam topik itu meninggi (hasil
efektif) . (Meece, 2008)
oSebelum siswa dapat melaksanakan keterampilan psikomotorik,
mereka harus memahami keahlian itu lebih dulu (komponen
kognitif).
Tingkat-tingkat Tujuan Kognitif
o Tidak semua tujuan kognitif serupa

Misalnya : Mengingat no. telepon dan memecahkan masalah


kompleks adalah sama-sama kegiatan kognitif, tapi
keduanya berbeda dalam pemikiran yang dibutuhkan.
oPerbedaan dalam berpikir yang dikemukakan oleh Bloom dkk (1956)
diklasifikasikan menjadi tingkat-tingkat perilaku intelektual yang
penting bagi pembelajaran yang disebut “Taksonomi Bloom”.
oTaksonomi Bloom tersebut mengklasifikasikan berfikir ke dalam
enam tingkat:
oTingkat 1
Pengetahuan: Mengetahui fakta dan definisi.
Misalnya : Mengetahui bahwa 2 ¼ adalah bilangan campuran,
atau himpunan kosong adalah himpunan yang tidak memiliki
anggota.
oTingkat 2
Pemahaman: Memahami makna dan penafsiran.
Misalnya : Jika A ={a,b} dan B ={ b} , maka A adalah himpunan
semesta dari B, atau B adalah himpunan bagian dari A.
oTingkat 3
Penerapan (Aplikasi) : Menerapkan pemahaman yan didapat dalam
satu konteks khusus.
Misalnya: Menyelesaikan sebuah soal cerita.
oTingkat 4
Analisis : Memisahkan ide-ide menjadi bagaian-bagian komponen
untuk memahami strukur ide-ide tersebut.
Misalnya : Mencari langkah yang keliru dari sebuah rangakaian
penyelesaian atau rangkaian pembuktian.
oTingkat 5
Sintesis : Membangun struktur atau pola dari berbagai elemen.
Misalnya : Menyusun sebuah kesimpulan dari berbagai informasi atau
keterangan atau fakta.
oTingkat 6
Evaluasi : Menilai nilai dari ide-ide atau materi –materi
Misal : Memilih strategi yang paling efisien untuk memecahkan ma-
salah.
• Kontribusi terpenting dari Taksonomi Bloom adalah
bahwa tujuan pembelajaran sebaiknya menuntut siswa
untuk sesegera mungkin berpikir pada tingkat yang
lebih tinggi dari tingkat pengetahun.
• Dari berbagai penelitian, menyimpulkan bahwa teori
pembelajaran kognitif berpengaruh penting dalam
pendidikan.
• Untuk memasukkan pengaruh tersebut, para peneliti
telah merevisi taksonomi orisinal 1956 (Anderseon,2001)
yang berbentuk matrik dengan 24 sel yang merupakan
irisan dari 4 tipe pengetahuan dengan enam proses
kognitif, yang dapat digunakan untuk mengklasifikan
tujuan-tujuan pembelajaran dan asesmen.
Taksonomi untuk Pembelajaran, Penajaran, dan Asesmen.
Dimensi Proses Kognitif

1 2 3 4 5 6

Dimensi
Mengi- Mema- Mene- Menga- Mengeva- Mencip-
Pengetahuan luasi
ngat hami rapkan nalisis takan
A.
Pengetahu-
an faktual

B.
Pengetahu-
an konsep-
tual
C.
Pengetahuan
prosedural

D
Pengeahuan
metakognitif
•Untuk memahami cara kerja taksonomi diatas, perhatikan
aktivitas keempat guru yang dijelaskan sebelum ini, yaitu

 Guru sejarah AS ingin para siswanya mengetahui informasi


faktual tentang peristiwa-peristiwa yang berujung pada
perang Vietnam dan dia juga ingin siswanya memahami bagai-
mana peristiwa itu memicu perang Vietnam.
 Guru geografi menginginkan siswanya dapat menerapkan
pemahaman tentang hubungan antara letak geografis dan eko-
nomi pada beberapa negara.
 Guru biologi ingin siswanya memahami ciri-ciri cacing rata,
cacing gelang, dan cacing pita.
 Guru kelas 5 menginginkan agar siswanya mengunakan sebuah
skema untuk menemukan alat agar diperoleh ukuran luas
daerah dari bangun datar yang tidak teratur.
Guru sejarah Guru Geografi Guru Biologi Guru Kls 5

 Pengetahuan Pengetahuan Pengetauan Pengetahuan


faktual- mengingat.
konseptual- konseptual- prosedural-
 Pengetahuan menerapkan memahami menciptakan
faktual- menga-
nalisis.

Setiap tujuan pembelajaran (kecuali guru sejarah)


mencakup lebih dari pada sekedar mengingat
pengetahuan faktual

You might also like